Anda di halaman 1dari 28

Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.

A dengan Salah Satu Anggota Keluarganya


Ny.S dengan Diagnosa Medis Rheumatoid Arthritis di Kelurahan Huangobotu
Kecamatan Dungingi

Di Susun Oleh :
Nama : Miftahul Jannah Dai
NIM : 751440118051
Kelas : III B Keperawatan

Dosen Pengampuh :

Mansyur Tomayahu, S.ST, M.Kes

Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo


Program Studi Diploma III Keperawatan
TA. 2020-2021
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn.A
2. Umum : 55 Tahun
3. Pekerjaan : Pedagang
4. Pendidikan : SMA
5. Alamat : Jln. Jeruk kelurahan huangobotu kec.dungingi
kota gorontalo
6. Tanggal pengkajian : 15 oktober 2020
7. Komposisi Anggota Keluarga

No Nama Jenis Hub Dgn Umur Pendidikan Pekerjaan Status


Kelamin Keluarga Kesehatan
1 Ny. S P Istri 56 tahun SMA IRT Rematik
2 An. I L Anak 23 tahun S1 Honorer Sehat

8. Genogram

 X
X X X X XX X  X X 

X X  X  
Riwayat hipertensi Riwayat rematik
hipertensihipertensi

   
Riwayat hipertensi
hipertensihipertensi Tn. A Ny.S

An. A

Keterangan :
: perempuan
:laki-laki
:anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan
: anggota dalam satu rumah
: garis perkawinan
: Garis keturunan

X : Meninggal
9. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.A termasuk Nuclear family (keluarga inti) karena dalam satu
rumah terdapat Ayah, Ibu dan anak.
10. Suku Bangsa
Seluruh angota keluarga berasal dari suku gorontalo, Indonesia yang memiliki
kebiasaan makan makanan yang asin dan pedas.
11. Agama
Semua anggota keluarga beragama Islam, keluarga melakukan sholat 5 waktu
dan kadang berjamaah di rumah ataupun di mushola.. Keluarga Tn.a mengatakan
bahwa penyakit yang di derita istrinya merupakan cobaan dari Tuhan Yang Maha
Esa dan saya menerimanya dengan sabar dan saya selalu berdoa kepadanya
sehabis melakukan sholat untuk meminta kesembuhan terhadap penyakit
istrinya. Keluarga Tn.A juga ikut dalam kegiatan tahlilan bersama masyarakat
sekitar.

12. Status sosial ekonomi keluarga


Tn.A dan istrinya bekerja sebagai pedagang sayur di pasar sehingga rata-rata
penghasilan dipasar tidak tetap, penghasilan mereka perbulannya kurang lebih
Rp.1.000.000. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari Tn.A dibantu oleh
anaknya An.I yang mempunyai penghasilan Rp.1.500.000 perbulannya.
13. Aktifitas rekreasi keluarga

Keluarga Tn.A mengatakan jarang sekali bepergian ke tempat hiburan


dikarenakan sehari-harinya hanya pergi bekerja dan kemudian istirahat di rumah.
Keluarga Tn.A mengatakan biasa mengisi waktu luang dengan kegiatan di rumah
dengan cara menonton TV, mengobrol dengan anak dan tetangga disekitar
tempat tinggalnya. Menurut keluarga hal ini dapat menjadi hiburan disela
kesibukan masing-masing.
B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga Tn.A saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak
dewasa dimana tugas perkembangannya yaitu:
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keharmonisan pasangan
c. Membantu orang tua, suami atau istri yang sedang sakit dan memasuki masa
tua.
d. Mempersiapkan untuk hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya.
e. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
f. Berperan sebagai suami dan istri
g. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anakya.
2. Tahapan Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Dari tahap perkembangan keluarga T.A masih ada yang belum terpenuhi yaitu
keluarga belum melepas anak pertama dimana anak tersebut belum menikah dan
takut bila anaknya belum menikah sampai dirinya meninggal
3. Riwayat Keluarga Inti
Suami dan istri adalah pilihan sendiri, menikah atas dasar saling mencintai dan
disetujui oleh orang tua mereka, keduanya bertemu saat mereka sedang
melakukan transaksi jualbeli dipasar. Dalam 1 bulan terakhir ini didalam
keluarga hanya menderita penyakit ringan saja seperti batuk dan pilek setelah
diperiksakan kepuskesmas dapat sembuh. Sedangkan pada saat pengkajian pada
keluarga Tn.A semua anggota keluarga Tn.A sehat – sehat saja, kecuali Ny.S
yang mempunyai riwayat penyakit rematik 3 tahun. Untuk pengobatan
penyakitnya Ny.S kadang-kadang ke Puskesmas, minum obat warung dan
mengompres kakinya dengan air hangat.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat orangtua, ibu dan kakak ke-3 dari Tn.A mempunyai riwayat hipertensi,
sedangkan dari pihak istri bapak mertua Tn.A mempunyai riwayat rematik.
C. Lingkungan
Rumah keluarga Tn.G terdiri dari 1 lantai, rumah milik sendiri dan merupakan
tipe permanent, lantai separuh keramik separuh plester, terdapat 1 jendela, luas
rumah 8x2,5m, terdapat 2 kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi,
penempatan barang-barang dirumah tidak tertata dengan rapi dan pada dapur
penempatan barang tidak rapi. Untuk pencahayaan ruangan keluarga Tn.A
menggunakan lampu, ventilasi kurang, pencahayaan sinar matahari yang masuk
kedalam rumah dan pencahayaan didalam rumah kurang karena hanya terdapat 1
jendela dan didepan rumah terhalang tembok besar.

Denah rumah
6 7 keterangan :
1. teras
2. Kamr tidur 1
3. ruang tamu
4 5 4. Kamar tidur 2
5. ruang keluarga/ ruang TV
2 3 6. kamar mandi
7. dapur
1

D. Sosial
1. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW

kelurahan huangobotu kec.dungingi kota gorontalo ,sebagian warganya bekerja


sebagai petani, pedagang, karyawan PT. Jarak antara rumah berdekatan. Menurut
keterangan Ny.S kehidupan antara keluarga dan masyarakat terjalin akrab.
Hubungan silaturahmi berjalan baik. Tn.A dan Ny.S mengatakan betah tinggal di
lingkungan tempat tinggalnya
2. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Tn.A sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak berumah tangga
sampai sekarang, tempat tinggalnya berdampingan dengan saudara lainya.
3. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn.A hanya sebagai warga biasa di lingkungannya dan tidak
mempunyai peran khusus seperti menjadi pengurus RT, namun ikut serta dalam
kegiatan warga di wilayah kampungnya seperti ceramah yang diadakan setiap
Minggu sehabis dhuhur dan tahlilan setiap Kamis sehabis shalat isya. Hubungan
anggota keluarga terlihat rukun, tidak ada konflik antara satu dengan yang lain
(terlihat harmonis).
4. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn.A rumahnya berdekatan dengan saudara-saudaranya yang lain
sehingga bila mana ada anggota keluarga yang sakit semua saling memperhatikan
dan membantu untuk penyembuhan. Bila ada masalah dalam keluarga, keluarga
lebih senang menyelesaikan dengan anggota keluarga Disamping itu adanya
tabungan dana kesehatan sangat membantu pengobatan istrinya dan untuk
membantu bila ada anggota keluarga lainnya yang sakit. Ny.S mengatakan jarang
kontrol penyakit rematiknya ke Puskesmas atau dokter, bila sakit Ny.S minum jamu
tradisional dan membeli obat diwarung. Tn.A juga mengatakan rumahnya dekat
dengan sarana pendidikan seperti SD, rumahnya juga dekat dengan fasilitas
kesehatan yaitu praktek dokte dan puskesmas
E. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka, setiap anggota
keluarga bebas menyampaikan keluhan atau tanggapan hal ini dapat terlihat saat
saya berkunjung. Komunikasi yang digunakan di dalam keluarga adalah
komunikasi dua arah.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah bersama, setiap
anggota berperan sesuai dengan perannya, dan dapat menyampaikan idenya jika
ada masalah yang dirasakan.
3. Struktur Peran
Dalam keluarga, Tn.A berperan sebagai kepala keluarga, Ny.S berperan sebagai
ibu rumah tangga, dan An. I berperan sebagai anak.
4. Nilai dan Norma Budaya
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai dalam
agama islam yang dianutnya serta norma masyarakat disekitarnya. Keluarga ini
menganggap bahwa rematik yang diderita Ny.S adalah penyakitnya orang tua
yang biasa terjadi. Upaya untuk mengendalikan dilakukan dengan periksa ke
puskesmas bila dirasakan ada gangguan kesehatannya.

F. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif
Menurut keterangan keluarga, dalam kehidupan sehari-harinya mereka selalu
damai dan saling menjaga kepentingan bersama. Tn.A mengatahui keadaan
penyakit yang diderita oleh istrinya Ny.S. An.I dan saudara juga membantu
dengan sering mengingatkan agar tidak terlalu lelah. Mereka saling menyayangi
dan memberi perhatian.
2. Fungsi Sosialisasi
Tn.A mengatakan pola pengasuhan yang dia terapkan kepada anaknya adalah
mendidik sopan-santun, jujur, hormat kepada orang tua, bertanggung jawab serta
saling mengasihi. Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain
begitu juga dengan tetangga. Ny.S mengatakan bahwa cara menanamkan
hubungan interaksi sosial pada anaknya dengan tetangga dan masyarakat yaitu
dengan memberi kebebasan anaknya bergaul dengan tetangga. Anaknya bermain
dengan teman sebayanya di kampung rumahnya serta selalu menyapa orang yang
ditemuinya dengan sopan, hal itu terbukti hampir semua warga mengenali
keluarga Tn.A
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Pengetahuan Keluarga Tentang Penyakit dan Penanganannya
a. Mengenal Masalah
Saat dikaji Ny.S mengatakan mempunyai riwayat rematik 3 tahun. Saat ini
Ny.S sering mengeluh nyeri pada kedua kaki dan susah untuk menggerakan
kaki dan kaku saat bangun tidur, sulit tidur bila nyeri, mudah lelah dan capek
setelah beraktivitas. Keluarga Ny.S tidak mengetahui tentang rematik dan
bagaimana cara perawatan terhadap orang yang terkena rematik.
b. Mengambil Keputusan
Ny.S mengatakan jarang control ke Puskesmas atau dokter, bila sendi-sendi
terasa nyeri/sakit Ny.S hanya minum obat rematik yang beli diwarung. Ny.S
mengatakan saat nyeri hanya memijat ringan kakinya dan mengompresnya
dengan air hangat
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn.A mengatakan tidak tahu bagaimana cara perawatan terhadap
orang yang terkena rematik.
d. Memelihara/Memodifikasi Lingkungan
Tn.A mengatakan tidak ada jendela dimasing – masing kamar tidurnya.
Keluarga Tn.A mengatakan cahaya matahari tidak bisa sampai masuk sampai
kamar. Pada saat pengkajian jendela ruang tamu dan lantai agak kotor, lantai
kamar mandi tampak licin sehingga Ny.S mengatakan pernah hampir jatuh
saat ke kamar mandi setelah bangun tidur, ventilasi dikamar dan ruang tamu
kurang, ruangan hanya menggunakan penerangan listrik dan tampak redup.
Tampak tumpukan barang-barang yang tidak teratur di ruang belakang dapur
sebelah kamar belakang dan di dapur, lantai rumah masih terbuat dari
keramik.
e. Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang Ada
Keluarga sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang ada yaitu dokter atau
pelayanan kesehatan lain seperti Puskesmas.
4. Fungsi Reproduksi
Tn.A saat ini sudah berusia 55 tahun dan istrinya Ny.S berusia 56 tahun dan
sudah menopouse.Tn.A mengatakan ia dan istrinya selalu menjaga
keharmonisan keluarganya. Memiliki 1 anak berumur 23 tahun dan belum
menikah.
5. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn.A menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan
sandang, pangan dan papan setiap hari. Menurut pengakuan keluarga
penghasilan tiap bulan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika ada
sisa keuangan, maka disimpan untuk keadaan yang mendadak bagi keluarga,
termasuk persiapan berobat dan persiapan pernikahan anaknya.

G. Stress dan koping keluarga


1. Stresor Jangka pendek
Keluarga Tn.A sedang menghadapi masalah yaitu Ny.S sakit rematik sedangkan
anak Tn.A belum menikah. Ny.S berharap penyakitnya cepat sembuh dan tidak
kambuh lagi dan anaknya segera menikah.
2. Stressor jangka Panjang
Ny.S mengatakan ingin semua kebutuhan hidupnya tercukupi dan ingin segera
merenovasi rumahnya.
3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan dengan anggota
keluarga lainnya. Tn.A selalu mengambil keputusan, namun terkadang Ny.S
juga mengambil keputusan.
4. Strategi Koping Yang Digunakan
Bila ada masalah dalam keluarga biasanya dibicarakan secara bersama-sama
untuk memecahkan masalahnya.
5. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dari hasill pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga dalam
mengatasi masalah secara maladaptif

H. PEMERIKSAAN FISIK
No Komponen Tn.A Ny.S An.I
1. Tanda TD 130/80 mmHg, TD 130/90 mmHg.nadi TD:120/80mmH,Nadi
tanda vital nadi 86x/menit, suhu 90x/mnt, RR 88x/mnt, RR
36,50C, RR 20x/menit 24x/mnt,suhu 360C 20x/mnt,suhu 370C
2. Kepala Rambut hitam beruban, Rambut hitam , tampak Rambut hitam , rambut
kulit kepala bersih, sedikit uban, distribusi merata, kulit kepala
distribusi rambut rambut merata, kulit bersih tidak ada benjolan
merata, tidak ada kepala bersih, rambut dan tidak ada lesi
benjolan, tidak ada lesi tipis, tidak ada benjolan
dan tidak ada lesi
3. Mata Sklera tidak ikterik, Sklera tidak ikterik, Sklera tidak ikterik,
konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak
anemis, tidak ada anemis, tidak radang anemis, tidak radang
radang, fungsi fungsi penglihatan baik. fungsi penglihatan baik.
penglihatan baik.
4. Telinga Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
serumen, tidak ada serumen, tidak ada serumen, tidak ada tanda-
tanda-tanda tanda-tanda tanda peradangan, fungsi
peradangan, fungsi peradangan, fungsi pendengaran baik.
pendengaran baik. pendengaran baik.
5. Hidung Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada sekret, Bersih, tidak ada sekret,
sekret, tidak ada tanda- tidak ada tanda-tanda tidak ada tanda-tanda
tanda peradangan peradangan peradangan
6. Mulut Tidak ada stomatitis, Tidak ada stomatitis, Tidak ada stomatitis, gigi
gigi tidak lengkap, gigi gigi tidak lengkap, lengkap, gigi putih, bibir
kekuningan , bibir gigikekuninga, bibir kemerahan
hitam kemerahan
7. Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
kelenjar limfe dan kelenjar limfe dan tiroid kelenjar limfe dan tiroid
tiroid
8. Dada dan Bentuk dada simetris, Bentuk dada simetris, Bentuk dada simetris,
paru pergerakan dada pergerakan dada pergerakan dada
simetris,expansi paru simetris,expansi paru simetris,expansi paru
maksimal, bunyi nafas maksimal, bunyi nafas maksimal, bunyi nafas
vesikuler, tidak ada vesikuler, tidak ada vesikuler, tidak ada
keluhan sesak dan keluhan sesak dan keluhan sesak dan nyeri,
nyeri, pernapasan nyeri, pernapasan pernapasan normal,
normal, ronchi dan normal, ronchi dan ronchi dan wheezing
wheezing tidak ada wheezing tidak ada ( -) tidak ada
9. Jantung Bj I II normal tidak ada Bj I II normal tidak ada Bj I II normal tidak ada
gallop dan murmur gallop dan murmur gallop dan murmur

10 Abdomen Tidak ada pembesaran, Tidak ada pembesaran, Tidak ada pembesaran,
. tidak ada massa,bising tidak ada massa,bising tidak ada massa,bising
usus 15x/mnt, tidak usus 15x/mnt, tidak ada usus 15x/mnt, tidak ada
ada nyeri tekan, tidak nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
ada pembesaran hepar. pembesaran hepar pembesaran hepar

10 Ekstremitas Pergerakan normal Bentuk simetris, Pergerakan normal tidak


. tidak ada gangguan, pergerakan terbatas, ada gangguan, tak ada
tidak ada luka hanya nyeri pada sendi kaki luka
ada bekas luka saat bergerak ,
berwarna agak pergelangan kaki
kehitaman dikaki tampak agak bengkak,
kanan, telapak kaki kekuatan otot:
mengeras dan tebal Kanan kiri
5 5
4 4

11 Kulit Bersih, sawo matang, Bersih, sawo matang, Bersih, sawo matang,
. tidak ada infeksi, tidak ada infeksi tidak ada infeksi
tampak kering
12 BB 65 kg 57 kg 53 kg
.
13 TB 165 cm 156 cm 155 cm
.
I. KLASIFIKASI DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


 Ny.S mengatakan mempunyai  kekuatan otot:
Kanan kiri
riwayat rematik 3 tahun
5 5
 Ny.S mengatakan susah untuk 4 4
menggerakan kaki dan kaku saat
 Ny.S mengatakan jarang kontrol
bangun tidur
penyakit rematiknya ke Puskesmas
 Ny.S mengatakan saat nyeri hanya
atau dokter, bila sakit Ny.S minum
memijat ringan kakinya dan
jamu tradisional dan membeli obat
mengompresnya dengan air hangat.
diwarung.
 Ny.S mengatakan mudah lelah dan
 Ny.S terlihat bingung ketika di
capek setelah beraktivitas
tanya tentang rematik.
 Keluarga Tn.A mengatakan tidak
 Kamar mandi tampak licin dan
tahu tentang penyakit rematik dan
lantai agak kotor.
bagaimana cara perawatan terhadap
 Pencahayaan ruangan redup
orang yang terkena rematik.
 Ny.S mengatakan susah untuk
menggerakkan kaki dan kaku saat
bagun tidur..
 Ny.S mengatakan pernah hampir
jatuh saat ke kamar mandi setelah
bangun tidur.
J. ANALISA DATA
No Data Masalah Diagnosis
.
1. Data Subyektif : Gangguan mobilitas fisik Gangguan
 Ny.S mengatakan mempunyai pada Ny.S diakibatkan mobilitas fisik
riwayat rematik 3 tahun oleh nyeri

 Ny.S mengatakan susah untuk


menggerakan kaki dan kaku
saat bangun tidur
 Ny.S mengatakan saat nyeri
hanya memijat ringan
kakinya dan mengompresnya
dengan air hangat.
 Ny.S mengatakan mudah lelah
dan capek setelah beraktivitas

Data Obyektif :
 kekuatan otot:
Kanan kiri
5 5
4 4

2 Data Subjektif: Defisit pengetahuan pada Defisit


 Keluarga Tn.A mengatakan Ny.S diakibatkan oleh Pengetahuan
tidak tahu tentang penyakit kurang terpaparnya
rematik dan bagaimana cara informasi
perawatan terhadap orang
yang terkena rematik.
Data Obyektif:
 Ny.S mengatakan jarang
kontrol penyakit rematiknya ke
Puskesmas atau dokter, bila
sakit Ny.S minum jamu
tradisional dan membeli obat
diwarung.
 Ny.S terlihat bingung ketika
di tanya tentang rematik.
3 Data Subyektif: Risiko cedera pada Ny. S Risiko cedera
 Ny.S mengatakan susah diakibatkan oleh
untuk menggerakkan kaki kegagalan mekanisme
dan kaku saat bagun tidur.. pertahanan tubuh
 Ny.S mengatakan pernah
hampir jatuh saat ke kamar
mandi setelah bangun tidur.

Data Obyektif:
 Kamar mandi tampak licin
dan lantai agak kotor.
 Pencahayaan ruangan redup

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1) Gangguan Mobilitas Fisik b.d nyeri d.d
Data Subjektif:
 Mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas
 Nyeri saat bergerak
 Enggan melakukan pergerakan
Data Objektif:
 Kekuatan otot menurun
 Gerakan terbatas
2) Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d
Data subjektif:
 Menanyakan masalah yang dihadapi
Data objektif:
 Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran
3) Risiko cedera d.d kegagalan mekanisme pertahanan tubuh

SKORING MASALAH
1. Gangguan Mobilitas Fisik b.d nyeri
NO KRITERIA SKALA BOBOT SKORING PEMBENARAN

1. a. Sifat masalah : 3 1 3/3x1=1 Ny.S mengatakan mempunyai


Aktual riwayat rematik 3 tahun, Ny.S
mengatakan nyeri pada sendi
kaki dan kaku pada saat bangun
tidur, bila nyeri aktivitasnya
menjadi terbatas.

b. Kemungkinan 1 2 1/2x2= 1 Melalui pendidikan kesehatan


masalah dapat dan perawatan terhadap kondisi
diubah : Ny.S masalah dapat diatasi
sebagian dengan cara mengatur diit
makanan untuk rematik, cara
mengompres dan pembuatan
obat tradisionalnya, tetapi Ny.S
hanya beristirahat saja bila nyeri
timbul dan sesekali minum obat
dari warung.

2 1 2/3x1=2/3 Masalah tersebut dapat diubah


c. Potensial butuh waktu cukup lama, salah
masalah untuk satu cara dengan mengontrol
dicegah : cukup asupan makanan dengan
harapan kadar asam urat dalam
darah berkurang serta olahraga
semampunya dan anjurkan
untuk sering memeriksakannya
ke Puskesmas. Motivasi Ny.S
saat diajak untuk berobat dan
kontrol ke Puskesmas cukup
bagus walaupun dari sisi
ekonomi kurang mendukung.
Walaupun keluarga mengalami
keterbatasan dana saat ini
keluarga berusaha untuk
mengurangi nyeri pada Ny.S
dengan cara mengompres air
hangat .

2 1 2/2x1=1 Ny.S mengatakan sangat


d. Menonjolnya terganggu dengan rematiknya
masalah : harus karena mengurangi aktivitasnya
segera ditangani dan kadang mengganggu
istirahatnya pada saat malam
hari dan saat bangun tidur.
Total 3 2/3

2. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi


N SKA BOBO SKORIN
KRITERIA PEMBENARAN
O LA T G

1. a. Sifat masalah : 3 1 3/3x1=1 Ketidaktahuan keluarga


Aktual tentang masalah penyakit
reumatik merupakan bahaya
terhadap kondisi klien.

b. Kemungkinan 1 2 1/2x2= 1 a. Kondisi klien pada usia


masalah dapat lansia.
diubah : Hanya b. Berdasarkan prognosa
sebagian masalah reumatik bisa
sembuh

c. Potensial 2 1 2/3x1=2/3 a. Penyakit reumatik


masalah untuk memungkinkan untuk
dicegah : cukup dicegah dengan
menghindari faktor
resiko.
b. Keluarga mau diajak
kerjasama (kooperatif)

d. Menonjolnya 2 1 2/2x1=1 Bila tidak segera ditangani


masalah : harus maka akan timbul terus
segera ditangani penyakitnya.

Total 3 2/3

3. Risiko cedera d.d kegagalan mekanisme pertahanan tubuh


N SKA BOBO SKORIN
KRITERIA PEMBENARAN
O LA T G
1. a. Sifat masalah : 2 1 2/3x1=2/3 Ny.S mengatakan pernah
Resiko hampir jatuh saat ke kamar
mandi setelah bangun tidur

b. Kemungkinan 1 2 1/2x2= 1 Melalui pendidikan kesehatan


masalah dapat dan perawatan terhadap
diubah : Hanya kondisi Ny.S masalah dapat
diatasi dengan cara
sebagian
menciptakan lingkungan yang
aman. Ny.S sebenarnya ingin
merenovasi rumahnya tetapi
karena faktor biaya sehingga
keinginan tersebut belum daat
terwujud.

c. Potensial masalah 2 1 2/3x1=2/3 aktifitas Ny.S cukup banyak.


Keadaan kamar mandi licin
untuk dicegah :
dan kotor
cukup

2 1 2/2x1=1 Ny.S mengatakan hampir


d. Menonjolnya
pernah terjatuh saat ingin
masalah : segera kekamar mandi setelah bangun
diatasi tidur. Jika tidak segera diatasi,
dapat menyebabkan masalah
baru

Total 3 1/3

Berdasarkan rumusan prioritas di atas, maka dapat diketahui prioritas permasalahan pada
Keluarga Tn.A adalah sebagai berikut:

1. Gangguan Mobilitas Fisik b.d nyeri


2. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
3. Risiko cedera d.d kegagalan mekanisme pertahanan tubuh
III. RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosa TUM TUK Kriteria Intervensi


Keperawatan
1 Gangguan Setelah Setelah dilakukan Intervensi utama:
dilakukan intervensi Non Dukungan mobilisasi
Mobilitas Fisik
intervensi keperawatan verbal
b.d nyeri d.d keperawatan selama 3x24 jam, Tindakan
selama 3x24 maka mobilitas Observasi
Data Subjektif:
jam, Ny. S dapat fisik meningkat - Identifikasi adanya
 Mengeluh mengalami dengan kriteria nyeri atau keluhan
penurunan hasil: fisik lainnya
sulit
gangguan - Pergerakan - Identifikasi toleransi
menggerakka mobilitas fisik ekstremitas fisik melakukan
atau meningkat pergerakan
n ekstremitas
meningkatkan (skala 5 ) - Monitor frekuensi
 Nyeri saat aktivitas - Kekuatan jantung dan tekanan
pergerakan fisik. otot darah sebelum
bergerak
meningkat memulai mobilisasi
 Enggan (skala 5 ) - Monitor kondisi umum
- Nyeri selama melakukan
melakukan
menurun mobilisasi
pergerakan (skala 5 ) Terapeutik:
- Gerakan - Fasilitasi aktivtas
Data Objektif:
terbatas mobilisasi dengan alat
 Kekuatan menurun bantu (mis. Pagar
(skala 5 ) tempat tidur)
otot menurun
- Kelemahan - Fasilitasi melakukan
 Gerakan fisik pergerakan, jika perlu
menurun(sk - Libatkan keluarga
terbatas
ala 5 ) untuk membanntu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan
Edukasi:
- Jelaskan tujuan dan
prsedur mobilisasi
- Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan ( mis.duduk
di tempat tidur, duduk
disisi tempat tidur,
pindah dari tempat
tidur ke kursi).
2 Defisit Setelah Setelah dilakukan Non Intervensi Utama:
dilakukan intervensi verbal Edukasi kesehatan
pengetahuan b.d
intervensi keperawatan
kurang terpapar keperawatan selama 3x24 jam, Tindakan
informasi d.d selama 3x24 maka tingkat Observasi:
jam, Ny. S dapat pengetahuan - Identifikasi kesiapan
Data subjektif:
menerapkan meningkat dengan dan kemampuan
 Menanyakan perilaku hidup kriteria hasil: menerima informasi
bersih dan sehat - Perilaku sesuai - Identifikasi faktor-faktor
masalah yang
serta anjuran yang dapat
dihadapi mengidentifikasi meningkat (skala meningkatkan dan
faktor risiko 5) menurunkan motivasi
Data objektif:
penyakit - Kemampuan perilaku hidup bersih
 Menunjukkan menjelaskan dan sehat
pengetahuan Terapeutik
perilaku tidak
tentang suatu - Sediakan materi dan
sesuai anjuran topik meningkat media pendidikan
(skala 5) kesehatan
 Menunjukkan
- Perilaku sesuai - Jadwalkan pendidikan
persepsi yang dengan kesehatan
pengetahuan - Berikan kesempatan
keliru terhadap
meningkat (skala untuk bertanya
masalah 5) Edukasi
- Pertanyaan - Jelaskan faktor risiko
tentang masalah yang dapat
yang dihadapi mempengaruhi
menurun (skala kesehatan
5) - Ajarkan perilaku hidup
- Persepsi yang bersih dan sehat
keliru terhadap - Ajarkan strategi yang
masalah menurun dapat digunakan untuk
(skala 5) meningkatkan perilaku
- Menjalani hidup bersih dan sehat
pemeriksaan
yang tidak tepat
menurun (skala
5)
- Perilaku
membaik (skala
5)

Risiko cedera Setelah Setelah dilakukan Non Intervensi utama:


d.d kegagalan dilakukan intervensi verbal Pencegahan cedera
mekanisme intervensi keperawatan
pertahanan keperawatan selama 3x24 jam, Tindakan
tubuh selama 3x24 maka tingkat Observasi
jam, Ny. S dapat cedera menurun - Identifikasi area
mengidentifikasi dengan kriteria lingkungan yang
dan menurunkan hasil: berpotensi
faktor risiko - Toleransi menyebabkan
mengalami aktivitas cedera
bahaya atau meningkat (skala - Identifikasi obat
kerusakan fisik 5) yang berpotensi
- Kejadian cedera menyebabkan
menurun (skala cedera
5) - Identifikasi
- Gangguan kesesuaian alas
mobilitas kaki atau stoking
menurun (skala elastis pada
5) ekstremitas bawah
Terapeutik
- Sediakan
pencahayaan yang
memadai gunakan
lampu tidur selama
jam tidur
- Sosialisasikan
pasien dan
keluarga dengan
lingkungan ruang
rawat
(mis.penggunaan
telepon, tempat
tidur, peneranngan
ruangan, dan
lokasi kamar
mandi)
- Gunakan alas
lantai jika berisiko
mengalami cedera
serius
- Sediakan alas kaki
antislip
- Sediakan pispot
atau urinal untuk
eliminasi di tempat
tidur, jika perlu
- Pastikan bel
panggilan atau
telepon mudah
dijangkau
- Pastikan barang-
barang pribadi
mudah dijangkau
- Pertahankan posisi
tempat tidur di
posisi terendah
saat digunakan
- Pastikan roda
tempat tidur atau
kursi roda dalam
kondisi terkunci
- Gunakan
pengaman tempat
idur sesuai dengan
kebijakan fasilitas
pelayanan
kesehatan
- Pertimbangkan
penggunaan alarm
eletronik pribadi
atau alarm sensor
pada tempat tidur
atau kursi
- Diskusikan
mengenai latihan
dan terapi fisik
yang diperlukan
- Diskusikan
mengenai alat
bantu mobilitas
yang sesuai (mis.
tongkat atau alat
bantu jalan)
- Diskusikan
bersama anggota
keluarga yang
dapat
mendampingi
pasien
- Tingkatkan
frekuensi
observasi dan
pengawasan
pasien, sesuai
kebutuhan
Edukasi
- Jelaskan alasan
intervensi
pencegahan jatuh
ke pasien dan
keluarga
- Anjurkan berganti
posisi secara
perlahan dan
duduk selama
bebrapa menit
sebelum berdiri
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

N DIAGNOSA TANGGAL/ IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


O KEPERAWATAN JAM
1 Gangguan 15 okt 2020 Kamis, 15 okt 2020 pukul 18.20
08.00 1. Mengidentifikasi adanya nyeri
Mobilitas S:
atau keluhan fisik lainnya
Fisik b.d 08.05 2. Mengidentifikasi toleransi fisik  Ny.S mengatakan masih sulit
melakukan pergerakan
nyeri d.d untuk mengerakaan kedua
08.10 3. Memonitor frekuensi jantung
Data Subjektif: dan tekanan darah sebelum kakinya
memulai mobilisasi
 Mengeluh  Ny.S masih merasakan nyeri
08.15 4. Memonitor kondisi umum
sulit selama melakukan mobilisasi bila bergerak
08.18 5. Memfasilitasi aktivtas
menggerakka O:
mobilisasi dengan alat bantu
n ekstremitas (mis. Pagar tempat tidur)  Kekuatan otot
08.20 6. Memfasilitasi melakukan
 Nyeri saat Kanan kiri
pergerakan
bergerak 08.25 7. Melibatkan keluarga untuk 5 5
membanntu pasien dalam 4 4
 Enggan
meningkatkan pergerakan
melakukan 08.26 8. Menjelaskan tujuan dan A: Masalah belum teratasi
prsedur mobilisasi
pergerakan P: Lanjutkan intervensi:
08.35 9. Menganjurkan melakukan
Data Objektif: mobilisasi dini 1. Mengidentifikasi adanya nyeri
09.00 10. Mengajarkan mobilisasi atau keluhan fisik lainnya
 Kekuatan otot
sederhana yang harus 2. Mengidentifikasi toleransi fisik
menurun dilakukan ( mis.duduk di melakukan pergerakan
tempat tidur, duduk disisi 3. Memonitor frekuensi jantung
 Gerakan
tempat tidur, pindah dari dan tekanan darah sebelum
terbatas tempat tidur ke kursi). memulai mobilisasi
4. Memonitor kondisi umum
selama melakukan mobilisasi
5. Memfasilitasi aktivtas
mobilisasi dengan alat bantu
(mis. Pagar tempat tidur)
6. Memfasilitasi melakukan
pergerakan
7. Melibatkan keluarga untuk
membanntu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
8. Menjelaskan tujuan dan prsedur
mobilisasi
9. Menganjurkan melakukan
mobilisasi dini
10. Mengajarkan mobilisasi
sederhana yang harus dilakukan
( mis.duduk di tempat tidur,
duduk disisi tempat tidur,
pindah dari tempat tidur ke
kursi).
2 Defisit 15 okt 2020 Kamis, 15 okt 2020 pukul 18.20
09.20 1. Mengidentifikasi kesiapan dan
pengetahuan S:
kemampuan menerima
b.d kurang informasi  Tn. A dan Ny. S mengatakan
09.23 2. Mengidentifikasi faktor-faktor
terpapar sudah mengetahui penyakit
yang dapat meningkatkan dan
informasi d.d menurunkan motivasi perilaku rematik
hidup bersih dan sehat
Data  Tn. A dan Ny.S sudah tidak
09.27 3. Menyeediakan materi dan
subjektif: media pendidikan kesehatan lagi menanyakan masalah
09.30 4. Menjadwalkan pendidikan
 Menanyakan yang dihadapi
kesehatan
masalah yang 09.34 5. Memberikan kesempatan untuk O:
bertanya
dihadapi  Tampak Persepsi klien yang
09.38 6. Menjelaskan faktor risiko yang
Data objektif: dapat mempengaruhi kesehatan keliru terhadap masalah
09.45 7. Mengajarkan perilaku hidup
 Menunjukkan
bersih dan sehat menurun
perilaku tidak 09.55 8. Mengajarkan strategi yang
 Tampak perilaku klien
dapat digunakan untuk
sesuai anjuran
meningkatkan perilaku hidup membaik sesuai anjuran
bersih dan seha
A: Masalah teratasi
P: Hentikan Intervensi
3 Risiko cedera d.d 15 okt 2020 Kamis, 15 okt 2020 pukul 18.20
10.10 1. Mengidentifikasi area
kegagalan S:
lingkungan yang berpotensi
mekanisme menyebabkan cedera  Ny. S mengatakan masih
10.13 2. Mengidentifikasi obat yang
pertahanan tubuh nyeri untuk menggerakkan
berpotensi menyebabkan
cedera kakinya
10.17 3. Mengidentifikasi kesesuaian
O:
alas kaki atau stoking elastis
pada ekstremitas bawah  Ny.S tampak masih kaku
10.22 4. Menyediakan pencahayaan
yang memadai gunakan lampu saat bergerak
tidur selama jam tidur  Lantai kamar mandi tampak
10.26 5. Mensosialisasikan pasien dan
keluarga dengan lingkungan licin
ruang rawat (mis.penggunaan  Pencahayaan ruangan
telepon, tempat tidur,
peneranngan ruangan, dan tampak redup
lokasi kamar mandi) A: masalah belum teratasi
10.50 6. Menggunakan alas lantai jika
berisiko mengalami cedera P: Lanjutkan intervensi
serius 1. Mengidentifikasi area
10.55 7. Menyediakan alas kaki antislip lingkungan yang berpotensi
11.00 8. Menyediakan pispot atau urinal menyebabkan cedera
untuk eliminasi di tempat tidur 2. Mengidentifikasi obat yang
11.10 9. Mempastikan barang-barang berpotensi menyebabkan cedera
pribadi mudah dijangkau 3. Mengidentifikasi kesesuaian alas
11.20 10. Mempertahankan posisi tempat kaki atau stoking elastis pada
tidur di posisi terendah saat ekstremitas bawah
digunakan 4. Menyediakan pencahayaan yang
11.25 11. Mendiskusikan mengenai memadai gunakan lampu tidur
latihan dan terapi fisik yang selama jam tidur
diperlukan 5. Mensosialisasikan pasien dan
11.35 12. Mendiskusikan mengenai alat keluarga dengan lingkungan
bantu mobilitas yang sesuai ruang rawat (mis.penggunaan
(mis. tongkat atau alat bantu telepon, tempat tidur,
jalan) peneranngan ruangan, dan lokasi
11.40 13. Mendiskusikan bersama kamar mandi)
anggota keluarga yang dapat 6. Menggunakan alas lantai jika
mendampingi pasien berisiko mengalami cedera
12.00 14. Meningkatkan frekuensi serius
observasi dan pengawasan 7. Menyediakan alas kaki antislip
pasien, sesuai kebutuhan 8. Menyediakan pispot atau urinal
12.15 15. Menjelaskan alasan intervensi untuk eliminasi di tempat tidur
pencegahan jatuh ke pasien dan 9. Mempastikan barang-barang
keluarga pribadi mudah dijangkau
13.30 16. Menganjurkan berganti posisi 10. Mempertahankan posisi tempat
secara perlahan dan duduk tidur di posisi terendah saat
selama bebrapa menit sebelum digunakan
berdiri 11. Mendiskusikan mengenai latihan
dan terapi fisik yang diperlukan
12. Mendiskusikan mengenai alat
bantu mobilitas yang sesuai
(mis. tongkat atau alat bantu
jalan)
13. Mendiskusikan bersama anggota
keluarga yang dapat
mendampingi pasien
14. Meningkatkan frekuensi
observasi dan pengawasan
pasien, sesuai kebutuhan
15. Menjelaskan alasan intervensi
pencegahan jatuh ke pasien dan
keluarga
16. Menganjurkan berganti posisi
secara perlahan dan duduk
selama bebrapa menit sebelum
berdiri

CATATAN PERKEMBANGAN
Jumat, 16 Oktober 2020
N DIAGNOSA TANGGAL/ IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
O KEPERAWATAN JAM
1 Gangguan 16 okt 2020 Jumat, 16 okt 2020 pukul 18.30
08.00 1. Mengidentifikasi adanya nyeri
Mobilitas S:
atau keluhan fisik lainnya
Fisik b.d 08.05 2. Mengidentifikasi toleransi fisik  Ny.S mengatakan masih
melakukan pergerakan
nyeri d.d sedkit sulit menggerakkan
08.10 3. Memonitor frekuensi jantung
Data Subjektif: dan tekanan darah sebelum kakinya
memulai mobilisasi
 Mengeluh  Ny.S mengatakan nyeri saat
08.15 4. Memonitor kondisi umum
sulit selama melakukan mobilisasi bergerak sudah sedikit
08.18 5. Memfasilitasi aktivtas
menggerakka menurun
mobilisasi dengan alat bantu
n ekstremitas (mis. Pagar tempat tidur) O:
08.20 6. Memfasilitasi melakukan
 Nyeri saat  Kekuatan otot
pergerakan
bergerak 08.25 7. Melibatkan keluarga untuk Kanan kiri
membanntu pasien dalam 5 5
 Enggan
meningkatkan pergerakan 4 4
melakukan 08.26 8. Menjelaskan tujuan dan
prsedur mobilisasi
pergerakan A: Masalah belum teratasi
08.35 9. Menganjurkan melakukan
Data Objektif: mobilisasi dini
09.00 10. Mengajarkan mobilisasi
 Kekuatan otot P: Lanjutkan intervensi:
sederhana yang harus
menurun dilakukan ( mis.duduk di
tempat tidur, duduk disisi
 Gerakan 1. Mengidentifikasi adanya nyeri
tempat tidur, pindah dari
terbatas tempat tidur ke kursi). atau keluhan fisik lainnya
2. Mengidentifikasi toleransi fisik
melakukan pergerakan
3. Memonitor frekuensi jantung dan
tekanan darah sebelum memulai
mobilisasi
4. Memonitor kondisi umum selama
melakukan mobilisasi
6. Memfasilitasi melakukan
pergerakan
7. Melibatkan keluarga untuk
membanntu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
9.Menganjurkan melakukan
mobilisasi dini

2 Risiko cedera d.d 16 okt 2020 Jumat, 16 okt 2020 pukul 18.30
10.10 1. Mengidentifikasi area
kegagalan S:
lingkungan yang berpotensi
mekanisme menyebabkan cedera  Ny.S mengatakan nyeri saat
10.13 2. Mengidentifikasi obat yang
pertahanan tubuh berpotensi menyebabkan bergerak sudah sedikit
cedera
menurun
10.17 3. Mengidentifikasi kesesuaian
alas kaki atau stoking elastis O:
pada ekstremitas bawah
 Ny.S tampak masih kaku
10.22 4. Menyediakan pencahayaan
yang memadai gunakan lampu saat bergerak
tidur selama jam tidur
5. Mensosialisasikan pasien dan  Lantai kamar mandi tampak
10.26
keluarga dengan lingkungan sudah bersih
ruang rawat (mis.penggunaan
telepon, tempat tidur,  Pencahayaan ruangan
peneranngan ruangan, dan tampak redup
lokasi kamar mandi)
10.50 6. Menggunakan alas lantai jika A: masalah belum teratasi
berisiko mengalami cedera P: Lanjutkan intervensi
serius
10.55 7. Menyediakan alas kaki antislip 1. Mengidentifikasi area lingkungan
11.00 8. Menyediakan pispot atau urinal yang berpotensi menyebabkan
untuk eliminasi di tempat tidur
11.10 9. Mempastikan barang-barang cedera
pribadi mudah dijangkau 4. Menyediakan pencahayaan yang
11.20 10. Mempertahankan posisi tempat
tidur di posisi terendah saat memadai gunakan lampu tidur
digunakan selama jam tidur
11.25 11. Mendiskusikan mengenai
latihan dan terapi fisik yang 7. Menyediakan alas kaki antislip
diperlukan 11. Mendiskusikan mengenai latihan
11.35 12. Mendiskusikan mengenai alat
bantu mobilitas yang sesuai dan terapi fisik yang diperlukan
(mis. tongkat atau alat bantu 12. Mendiskusikan mengenai alat
jalan)
11.40 13. Mendiskusikan bersama bantu mobilitas yang sesuai
anggota keluarga yang dapat 13. Mendiskusikan bersama anggota
mendampingi pasien
12.00 14. Meningkatkan frekuensi keluarga yang dapat mendampingi
observasi dan pengawasan pasien
pasien, sesuai kebutuhan
12.15 15. Menjelaskan alasan intervensi 14. Meningkatkan frekuensi
pencegahan jatuh ke pasien dan observasi dan pengawasan pasien,
keluarga
13.30 16. Menganjurkan berganti posisi sesuai kebutuhan
secara perlahan dan duduk 16.Menganjurkan berganti posisi
selama bebrapa menit sebelum
berdiri secara perlahan dan duduk selama
bebrapa menit sebelum berdiri

CATATAN PERKEMBANGAN
Jumat, 17 Oktober 2020

N DIAGNOSA TANGGAL/ EVALUASI


JAM
O KEPERAWATAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1 Gangguan 17 okt 2020 Sabtu, 18 oktober 2020 pukul 18.20
09.00 1. Mengidentifikasi adanya nyeri
Mobilitas S:
atau keluhan fisik lainnya
Fisik b.d 09.05 2. Mengidentifikasi toleransi fisik  Ny.S mengatakan sudah
melakukan pergerakan
nyeri d.d mampu menggerakan kedua
09.10 3. Memonitor frekuensi jantung
Data Subjektif: dan tekanan darah sebelum kakinya
memulai mobilisasi
 Mengeluh  Ny.S mengatakan kakinya
09.20 4. Memonitor kondisi umum
sulit selama melakukan mobilisasi sudah tidak nyeri
09.25 6. Memfasilitasi melakukan
menggerakka O:
pergerakan
n ekstremitas 09.30 7. Melibatkan keluarga untuk  Kekuatan otot
membanntu pasien dalam
 Nyeri saat Kanan kiri
meningkatkan pergerakan
bergerak 09.35 9. Menganjurkan melakukan 5 5
mobilisasi dini 5 5
 Enggan
melakukan A: Masalah teratasi
pergerakan P: Hentikan Intervensi
Data Objektif:
 Kekuatan otot
menurun
 Gerakan
terbatas
2 Risiko cedera d.d 17 okt 2020 Sabtu, 18 oktober 2020 pukul 18.20
kegagalan 1. Mengidentifikasi area S:
09.50
mekanisme lingkungan yang berpotensi  Ny.S mengatakan sudah
pertahanan tubuh menyebabkan cedera mampu menggerakan kedua
09.55 4. Menyediakan pencahayaan kakinya
yang memadai gunakan lampu  Ny.S mengatakan kakinya
tidur selama jam tidur sudah tidak nyeri
10.00
7. Menyediakan alas kaki antislip O:
10.05 11. Mendiskusikan mengenai  Ny.S tampak sudah mampu
latihan dan terapi fisik yang bergerak
diperlukan  Lantai kamar mandi tampak
12. Mendiskusikan mengenai alat
bantu mobilitas yang sesuai sudah bersih dan tidak licin

10.15 13. Mendiskusikan bersama  Pencahayaan ruangan


anggota keluarga yang dapat tampak sudah memadai

10.22 mendampingi pasien A: masalah teratasi


14. Meningkatkan frekuensi P; hentikan intervensi
observasi dan pengawasan pasien,
sesuai kebutuhan
10.25
16. Menganjurkan berganti posisi
secara perlahan dan duduk selama

10.30 bebrapa menit sebelum berdiri

Anda mungkin juga menyukai