OLEH:
Asuhan keperawatan pada Ny. N denga Mioma Uteri pada tanggal 15-20 Maret 2021 di
ruang Ginekologi RSD dr. Soebandi jember
Oleh Kelompok 1 dan 2
I. BIODATA
II. RIWAYATKESEHATAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri di bagian perut bagian bawah
5. Riwayat Psikososial
Pasien mengatakan merasa khawatir karena penyakit yang dideritanya saat ini dan takut
akan keadaanya karena baru pertama kali akan melakukan operasi.
6. Pola-pola FungsiKesehatan
a. Pola persepsi & tata laksana hidup sehat
Pasien mengatakan sangat khawatir dengan penyakit yang di deritanya dan gelisah
karena takut berdampak pada sistem reproduksinya.
c. Pola aktivitas
Pasien mengatakan sebelum sakit aktivitas pasien sangat bagus tidak perlu bantuan
bisa melakukan mandiri, dan saat pasien sakit sangat sulit melakukan aktivitas karena
nyeri saat mobilitas.
d. Pola eliminasi
Sebelum MRS: klien BAB 1 x/hari, konsistensi lunak berbentuk, bau khas dan warna
kuning kecoklatan, BAK 5-6 x/hari, BAK spontan, pancaran kuat, bau amoniak, warna
kuning bening. Pada saat MRS klien BAB 1x/hari dan BAK melalui kateter produksi
urine saat pengkajian 500cc.
2. Gambaran diri : pasien merasa jika dirinya sakit dan memerlukan bantuan
3. Ideal diri: pasien ingin cepat sembuh dan pulang dan segera melakukan aktivitas
seperti biasa
4. Harga diri: pasien merasa merepotkan keluarga dan membuat susah dan cemas
keluarga.
5. Peran diri: pasien mengatakan sebagai seorang ibu dan nenek
7. Riwayatobstetric
a. Riwayat mentruasi
Menarche : umur 15 tahun
Lamanya : 7 hari
Siklus : teratur
Hari pertama haid terakhir : -
Dismenorhoe : tidak ada
Fluoralbus : tidak ada
Menopause : Ya
b. Riwayat perkawinan:
Pasien menikah satu kali dan memiliki 4 orang anak
c. Riwayat kehamilan dan persalinan:
Pasien mengatakan mempunyai 4 orang anak dengan persalinan normal dan tidak ada
penyulit dalam proses persalinan
d. Riwayat kelainan obstetrik:
Tidak ada kelainan
e. Riwayat penggunaan kontrasepsi:
Pasien mengatakaan pernah menggunakan KB Implan selama 10 tahun
8. Riwayat ginekologi
Pasien mengeluh nyeri perut tembus ke pinggang belakang dan saat ini pasien di diagnosa
mioma gemburt
9. Pemeriksaan fisik ( Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi)
a. Keadaan
DokProdi S1 Kep Umum
FIKes UNMUH Jember
FORM PENGK GANGGUAN REPRODUKSI
DokProdi S1 Kep
FIKes UNMUH Jember
FORM PENGK GANGGUAN REPRODUKSI
k. Pemeriksaan laboratorium
15 Maret 2021
Jenis Pemeriksaan Hasil Normal
Hemoglobin 2,6 12.6-16.0
Leukosit 11.7 4.5-11.0
Hematokroit 10.0 36-46
Trombosit 312 150-450
GDA 124 <200
Creatinin Serum 0,7 0,5-1,1
BUN 6 6-20
DokProdi S1 Kep
FIKes UNMUH Jember
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Mioma Uteri Perfusi perifer tidak
Pasien mengatakn keluar dara dari jalan efektif
lahir selam 4 hari, dan saat ini sudah Perdarahan
tidak keluar darah lagi terakhir keluar
darah hari minggu tanggal 14-03-2021 Penurunan konsetrasi
DO : hemoglobin
a. HB = 2,6 L/dL
b. Konjungtifa = Pucat Perfusi perifer tidak
c. T= 110/70mmHg efektif
d. N= 88x/mnt
e. Akral dingin
f. Hasil pemeriksaan USG tampak
gambaran massa hipoekhoik yang
menekan endometrial line
g. Hasil pemeriksaan palpasi abdomen
teraba masa padat 4 jari dibawah
umbilikus,
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan Penurunan konsetrasi
hemoglobin yang ditandai dengan HB 2,6, konjungtiva pucat, dan akral
dingin
2. Nyeri Kronik berhubungan dengan penekanan dinding uterus oleh masa
ditandai dengan hasil pemeriksaan USG tampak gambaran massa hipoekhoik
yang menekan endometrial line, nyeri tekan perut pada kuadran 8
3 Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri ditandai dengan
Pasien khawatir dengan penyakit yang dideritanya dan proses operasi yang
akan dilaksanakan, wajah tanpak tegang
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO. DIAGNOSA TUJUAN DAN RENCANA TINDAKAN RASIONAL PARAF
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1. Perfusi perifer tidak Tujuan : Observasi Observasi Fika
Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi denyut nadi perifer Denyut nadi perifer, warna kulit, akral, tekanan
efektif berhubungan
keperawatan selama 3x24 2. Observasi warna kulit darah yang normal menandakan peningkatan
dengan Penurunan jam diharapkan perfusi 3. Observasi akral konsetrasi hemogloin didalam tubuh
perifer meningkat dengan 4. Observasi tekanan darah
konsetrasi hemoglobin
kriteria hasil: Terapeutik Terapeutik
yang ditandai dengan HB 1. Denyut nadi perifer 1. Lakukan hidrasi pemberian 1. Hidrasi pemberian transfusi darah dapat
meningkat 60- transfusi darah meningkatkan kadar hemoglobin
2,6, konjungtiva pucat,
100x/menit 2. Posisikan pasien semifowler 2. Posisi semifowler dapat melancarakan
dan akral dingin 2. Warna kulit merah Edukasi sirkulasi darah ke jaringa nperifer
muda 1. Anjurkan minum obat anti Edukasi
3. Akral hangat perdarahan secara rutin 1. kepatuhan dalam memium obat
4. Tekanan darah sistol 2. Edukasi pasien untuk makan antiperdarahan dapat mempercepat
diastol banyak agar hemoglobin dapat penyembuhan
100/70mmhg- 130- meningkat 2. nutrisi yang terpenuhi dapat membantu
70mmhg Kolaborasi peningkaya kadar hemoglobin
5. HB 10 mg/dL Kolaborasi dengan Dokter SpOG Kolaborasi
Advis Dokter 1. Transfusi darah dapat meningkatkan
1. Transfusi darah 2 kolf per hari kadar hemoglobin
2. Asamtraneksamat 3x1 2. Obat anti perdarahan dapat menghentikan
terjadinya perdarahan
2. Nyeri Kronik Tujuan : Observasi Observasi
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor nadi, RR dan tekanan 1. Nadi, RR dan tekanan darah yang normal
berhubungan dengan
keperawatan selama 3x24 darah merupakan intepretasi penuruan tingkat
penekanan dinding uterus jam diharapkan tingkat 2. Identifikasi keluhan nyeri dan nyeri pasien
nyeri klien menurun dengan skala nyeri 2. Skala nyeri dan keluhan nyeri yang
oleh masa ditandai
kriteria hasil: Terapeutik menurun merupakan tanda penuruan tingkat
dengan hasil 1. Keluhan nyeri 1. Berikan teknik nonfarmokologis nyeri pasien
menuru kompres hangat dan nafas dalam Terapeutik
pemeriksaan USG tampak
2. Sakala nyeri 1 untuk mengurangi rasa nyeri 1. Tindakan penuru nyeri dapat memblok
gambaran massa 3. Nadi 60-100x/menit 2. Kontrol lingkungan yang inpuls nyeri dalam korteks serebri.
hipoekhoik yang menekan 4. RR 15-22 x/menit memperberat rasa nyeri (suhu 2. Lingkungan yang tenang dan nyaman dapat
5. Tekanan darah rugan, pencahayaan dan menimalkan stimulus pada pasien
endometrial line, nyeri 100/70mg- kebisingan) 3. Istirahat tidur dapat mengurangi rasa nyeri
tekan perut pada kuadran 130/70mmhg 3. Fasilitasi istirahat tidur pada pasien
Edukasi Edukasi
8 1. Jelaskan penyebab, periode dan 4. Ketidak tahuan akan menurunkan toleransi
pemicu nyeri nyeri
2. Jelaskan strategi non 5. Tindakan penuru nyeri dapat memblok
farmakologis meredakan nyeri inpuls nyeri dalam korteks serebri.
Kolaborasi Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik Analgetik bekerja pada hipotalamus untuk
mempengaruhi persepsi nyeri
3. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan asuhan Observasi Observasi
keperawatan selama 1x 24 1. Observasi Verbalisasi khawatir, 1. Verbalisasi khawatir menurun, ekspresi
dengan ancaman
jam diharapkan tingkat ekspresi wajah dan pola tidur wajah dan pola tidur membaik menandakan
terhadap konsep diri ansietan menurun dengan 2. Observasi Nadi, RR dan tekana penurunan tingkat ansietas pasien
kriteria hasil: darah 2. Nadi, RR dan tensi yang normal
ditandai dengan Pasien
1. Verbalisasi khawatir Terapeutik menandakan penurunan tingakat ansietas
khawatir dengan akibat kondisi yang 1. Ciptakan suasana yang terapeutik pasien
dihadapi menurun untuk menumbuhkan kepercayaan Terapeutik
penyakit yang
2. Wajah tanpak rileks 2. Temani pasien untuk mengurangi 1. Suasana yang terapeutik dapat merilekskan
dideritanya dan proses 3. Pola tidur membaik kecemasan pasien
4. Nadi 60-100x/menit 3. Dengarka keluhan pasien dengan 2. Pasien merasa tidak sendiri
operasi yang akan
5. RR 15-22 x/menit penuh perhatian 3. Pasien merasa diperhatikan
dilaksanakan, wajah 6. Tekanan darah 4. Berikan terapi relaksasi murattal 4. Terapi murattal alquran membantu
100/70mg- alquran meningkatkan perubahan yang spesifik
tanpak tegang
130/70mmhg Edukasi dalam tubuh baik secara fisiologis dan
1. Informasikan secara faktual psikologis
tentang diagnosa, pengobatan Edukasi
dan prognosis 1. Pengetahuan meningkatkan motivasi untuk
2. Anjurkan keluarga untuk selalu berprilaku sehat dan menurukan kecemasan
menemani pasien 2. Pasien merasa tidak sendiri dan diperhatikan
Kolaborasi Kolaborasi
Kolaborasi dengan rohaniawan untuk Motivasi keagamaan membantu memberikan
memberika motivasi keagamaan semangat kepada pasien
IMPLEMENTASI
TGL/JAM DX TINDAKAN KEPERAWATAN PARAF
17/03/2021 1,2,3 1. Berkomunikasi Terapeutik dengan klien dan ciptakan lingkungan
08.30 yang nyaman
R/ pasien mempersilahkan
08.40 1,2,3 2. Observasi tanda tanda vital dan skala nyeri
R/ TD : 110/70mmhg
N: 88 x/mnt
RR : 22x/mnt
S : 36,6
Skala Nyeri : 3
Palpasi abdomen teraba masa padat 4 jari dibawah umbilikus,
Warna kulit pucat, konjungtiva anemis, akral dingin
Wajah pasien tanpak tegang, pasien sering mengubah posisi
tidurya.
3. Memberikan transfusi darah 1 kolf PRC (Kolf ke-5)
08.45 4. Mengobservasi transfusi darah pada pasien
08.50 R/ transfusi darah tidak lancar, pasien mengatakan sakit pada
tangan
5. Mengajarkan teknik nonfarmokologis kompres hangat dan nafas
08.55 dalam untuk mengurangi rasa nyeri
R/pasien dan keluarga memahami tehnik kompres hangat dan
tehnik nafas dalam
6. Mengedukasi keluarga untuk tidak berisik dan membatasi
08.50 2 pengunjung agar pasien dapat istirahat tidur
R/ keluarga memahami
7. Menemani pasien dan mendengarkan segala keluhan pasien
08.55 dengan penuh perhatian
R/ pasien bersedia bercerita tentang kekhawatirannya
8. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin posisi semifowler
09.10 R/ posis pasien head up 30 derajat
9. Memberikan terapi murottal Alqura
09.40 R/ pasien tanpak rileks memejamkan mata dan mendegarakan
3 lantunan al quran
10. Menginformasikan secara faktual tentang diagnosa, pengobatan
09.45 dan prognosis
R/ pasien dan keluarga memahami tentang penyakit pasien dan
pengobatan pada pasien
11. Anjurkan keluarga untuk selalu menemani pasien
09.50 R/ anak pasien menemai pasien
12. Mengedukasi pasien untuk makan banyak agar hemoglobin cepat
09.55 meningkat
R/ pasien memahami dan pasien menghabiskan makanan dari RS
tempat makan tanpak kosong
13. Observasi tanda tanda vital dan skala nyeri
12.00 R/ TD : 120/70 mmhg
N: 92 x/m
RR : 20x/m
S : 36,7
Skala Nyeri :2
Warna kulit sedikit pucat , konjungtiva merah muda, akral hangat
Wajah pasien tanpak rileks,
EVALUASI
TGL/JAM DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
KEPERAWATAN
17/03/2021 Perfusi perifer tidak efektif S:
12.00 WIB Pasien mengatakan sudah tidak keluar
darah lagi dari jalan lahir
O:
- TD : 120/70mmhg
- N: 92 x/mnt
- Hb : 2,6 masuk transfusi 5 kolf
hasil lab terbaru belum keluar
- Akra hangat
- Warna kulit merah muda
A:
Masalah keperawatan teratasi sebagian
P:
Intervensi di lanjutkan
17/03/2021 Nyeri kronik S:
12.00 WIB Pasien mengatakan nyeri berkurang
O:
- TD : 120/70mmhg
- N: 92 x/mnt
- RR : 20x/mnt
- Skala nyeri 2
A:
Masalah keperawatan teratasi sebagian
P:
Intervensi di lanjutkan
26/02/2021 Ansietas S:
12.00 WIB Pasien mengatakan lebih tenang dari
sebelumnya
O:
- TD : 110/70
- N: 90 x/m
- RR : 18x/m
- Pasien sedang tidur dan terbangun
saat tindakan TTV
- Wajah pasien tanpak rileks
A:
Masalah keperawatan teratasi sebagian
P:
Intervensi di lanjutkan