NIM : 190810201122
Sistem pengendalian manajemen termasuk dalam kategori bagian dari pengetahuan perilaku
terapan. Pada prinsipnya, sistem pengendalian manajemen ini adalah suatu sistem yang berisi
tuntutan kepada seluruh orang yang ada didalam perusahaan untuk menjalankan dan mengendalikan
perusahaan yang baik berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Dalam hal ini, perusahaan yang baik
tersebut bisa diartikan sebagai:
1. Tolak ukur performa perusahaan yang mencerminkan perusahaan berjalan secara efektif,
efisien dan juga produktif.
2. Penentuan dalam menentukan tolak ukur di atas.
3. Mengapresiasi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, termasuk karyawan di
dalamnya.
Sistem ini lebih bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih fokus dalam berbagai upaya
yang dilakukan oleh pihak manajemen agar tujuan perusahaan bisa tercapai. Jadi, sistem
pengendalian manajemen ini bisa diterapkan pada berbagai skala perusahaan, karena pada dasarnya
setiap perusahaan tentu memiliki komponen yang sama yaitu:
1. W = Work (Pekerjaan)
2. E = Employe (Tenaga Kerja)
3. R = Relationship (Hubungan)
4. E = Environment (Lingkungan)
Pengetahuan tentang sistem ini bisa diartikan juga sebagai teoritis-praktis. Oleh karena itu,
sistem pengendalian manajemen akan lebih mudah untuk dipahami jika dalam pembelajarannya
selalu dihubungkan dengan perilaku manusia dalam suatu perusahaan.
1. Lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan
sebagainya. 2.
2. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi
manajemen sehari-hari.
3. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan
taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen.
4. Lapisan puncak terdiri dari sumber dayainformasi untuk mendukung perencanaan kebijakan
oleh tingkat manajemen.
Sebuah sistem informasi manajemen merupakan istilah yang umum dikenal orang adalah
sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer,
prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, sebuah “database”. Terdapat beberapa
defenisi, antara lain : data yang diolah menjadi bentuk yabg berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimannya. Sesuai yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidak
pastian tentang suatu keadaan atau kejadian.
Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi
ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi dilakukan. Data organized to help choose
some current or future action or nonaction to fullfill company goals (the choice is called business
desiness decision marking) (Fathonah 2016). Nilai Informasi, Suatu informasi dikatakan bernilai
bila manfaatnya lebih efektip dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar
informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir
nilai efektivitasnya. Fungsi Sistem Informasi Manajemen agar informasi yang di hasilkan oleh
sistem informasi dapat berguna bagi manajemen, maka analisis sistem harus mengetahui kebutuhan-
kebutuhan informasi yang dibutuhkan yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-
masing tingkat (level) majemen dan tipe keputusan yang di ambilnya.