SKRIPSI
OLEH :
DEEPRAJ KAUR
101301051
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
T.A. 2013/2014
DEEPRAJ KAUR
101301051
Mengesahkan
Dekan Fakultas Psikologi
Tim Penguji
1. Cherly Kemala Ulfa, M.Psi, psikolog Penguji I
NIP. 198206172008012018 Merangkap pembimbing ____________
Belajar Siswa
Abstrak
Konsentrasi belajar merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh siswa
dan juga menjadi perhatian bagi organisasi pendidikan. Pada penelitian ini dipilih
beberapa orang siswa untuk dilihat peningkatan konsentrasinya. Salah satu faktor
lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi belajar adalah desain linkungan
belajar. Desain lingkungan belajar perlu dilakukan untuk membantu
meningkatkan konsentrasi belajar siswa salah satunya dengan melakukan
pengaturan tempat duduk yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pengaturan
tempat duduk yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pengaturan tempat
duduk U Shape. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan
seberapa besar pengaruh dari pengaturan tempat duduk U Shape terhadap
konsentrasi belajar siswa primary Harvard English Course Sei Rampah.
Sebanyak 15 orang siswa dipilih sebagai sampel melalui teknik purposive
sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala konsentrasi
belajar yang diadaptasi dari teori Nugroho (2007). Hasil dari penelitian ini
menunjukkan ada pengaruh pengaturan tempat duduk U Shape terhadap
konsentrasi belajar siswa (p = 0,001 (p ≤ 0,05), M0 = 84,67, M1 = 87,47). Dengan
dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi dan inovasi baru
untuk mengoptimalkan kemampuan belajar siswa.
Abstract
10. Liliyana Sari, Lidya Agustina Siregar, Eva Violesia Bangun, Tresya
Gati, Anisah Gayatri, Casia Divina, Anggun R.S.S Sitanggang dan
seluruh teman angkatan 2010 fakultas psikologi Universitas Sumatera
Utara yang telah mendukung saya dalam pengerjaan penelitian ini.
11. Semua pihak yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
dalam kesempatan ini.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan
saran yang membangun guna perbaikan tulisan ini di masa depan. Akhir kata
penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Deepraj Kaur
ABSTRAK.................................................................................................................. i
ABSTRACT................................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR............................................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................... x
LEMBAR PERNYATAAN...................................................................................... xiii
A. BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1. Latar Belakang..................................................................................................... 1
2. Perumusan Masalah............................................................................................. 8
3. Tujuan Penelitian................................................................................................. 8
4. Manfaat Penelitian............................................................................................ 8
5. Sistematika Penulisan.......................................................................................... 9
B. BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 11
1. Konsentrasi Belajar.............................................................................................. 11
1.1 Definisi Konsentrasi Belajar......................................................................... 11
1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Belajar............................ 12
1.3 Aspek-aspek Konsentrasi Belajar................................................................. 16
1.4 Ciri-Ciri Konsentrasi Belajar......................................................................... 17
2. Pengaturan Tempat Duduk U Shape.................................................................. 18
2.1 Definisi Pengaturan Tempat Duduk............................................................ 18
2.2 Manfaat Pengaturan Tempat Duduk............................................................ 19
2.3 Tujuan Pengaturan Tempat Duduk................................................................ 20
2.4 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Mengatur Tempat Duduk.................. 20
2.5 Jenis – Jenis Formasi Pengaturan Tempat Duduk........................................ 21
2.6 Pengaturan Tempat Duduk U Shape............................................................ 22
3. Dinamika Pengaturan Tempat Duduk U Shape & Konsentrasi Belajar............ 27
4. Hipotesa............................................................................................................... 31
C. BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 32
Tabel 1. Distribusi Aitem - aitem Skala Konsentrasi Belajar Sebelum Uji Coba........ 36
Tabel 2. Distribusi Aitem ‐ aitem Skala Konsentrasi Belajar Setelah Uji
36
Coba..........
Tabel 3. Prosedur Pelaksanaan Penelitian..................................................................... 39
Tabel 4. Descriptive Statistic pada Uji Wilcoxon Menunjukkan Gambaran
Konsentrasi Belajar Sebelum dan Sesudah Pengaturan Tempat Duduk U Shape 47
Dilakukan......................................................................................................................
Tabel 5. Rank dari uji wilcoxon menunjukkan besarnya perubahan hasil skor pretest
47
dan posttest....................................................................................................................
Tabel 6. Test Statistics pada Uji wilcoxon digunakan untuk menguji hipotesis
48
penelitian........................................................................................................................
Tabel 7. Rangkuman Nilai Empirik dan Hipotetik Konsentrasi
49
Belajar.............................................................................................................................
Tabel 8. Norma Konsentrasi Belajar.......................................................................... 50
Tabel 9. Rangkuman Kategorisasi Data Konsentrasi Belajar.................................... 50
Tabel 10. Kategorisasi Konsentrasi Belajar Sebelum dan Sesudah Pengaturan
51
Tempat Duduk U Shape................................................................................................
Tabel 11. Penggolongan Subjek Penelitian............................................................... 52
Adalah hasil karya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
ini, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademi yang saya sandang
Belajar Siswa
Abstrak
Konsentrasi belajar merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh siswa
dan juga menjadi perhatian bagi organisasi pendidikan. Pada penelitian ini dipilih
beberapa orang siswa untuk dilihat peningkatan konsentrasinya. Salah satu faktor
lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi belajar adalah desain linkungan
belajar. Desain lingkungan belajar perlu dilakukan untuk membantu
meningkatkan konsentrasi belajar siswa salah satunya dengan melakukan
pengaturan tempat duduk yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pengaturan
tempat duduk yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pengaturan tempat
duduk U Shape. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan
seberapa besar pengaruh dari pengaturan tempat duduk U Shape terhadap
konsentrasi belajar siswa primary Harvard English Course Sei Rampah.
Sebanyak 15 orang siswa dipilih sebagai sampel melalui teknik purposive
sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala konsentrasi
belajar yang diadaptasi dari teori Nugroho (2007). Hasil dari penelitian ini
menunjukkan ada pengaruh pengaturan tempat duduk U Shape terhadap
konsentrasi belajar siswa (p = 0,001 (p ≤ 0,05), M0 = 84,67, M1 = 87,47). Dengan
dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi dan inovasi baru
untuk mengoptimalkan kemampuan belajar siswa.
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
terdiri dari dua orang atau lebih, dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus
menerus guna mencapai serangkaian tujuan bersama (Robbins & Coulter, 2007).
Dalam mencapai tujuan dari organisasi maka ada beberapa hal yang harus
(instansi pemerintah). Salah satu organisasi nir laba adalah lembaga atau
organisasi pendidikan.
potensi tersebut harus dilakukan secara terencana, terarah dan sistematik untuk
nantinya akan menjadi sumber daya manusia dalam suatu organisasi maka mereka
harus mampu mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik dimana aspek
yang mendukung seseorang dalam belajar adalah konsentrasi. Hal ini sejalan
dengan yang diungkapkan oleh Surya (2007) bahwa kegiatan belajar mengajar
sangat membutuhkan konsentrasi belajar karena jika konsentrasi belajar tidak ada
pikiran dan perasaan dimana hal ini dibutuhkan dalam belajar sebagai perwujudan
perhatian yang tepusat dan merupakan salah satu aspek yang mendukung siswa
memperoleh prestasi yang baik (Djamarah, 2008). Selain itu, menurut Slameto
pelajaran sebab melalui pergaulan siswa dapat bertukar informasi baik posistif
maupun negatif sehingga hal ini sangat berpengaruh pada sikap dan perilaku
mengalami gangguan baik dari lingkungan sekitar maupun keluarga maka hal ini
dapat berupa suara, pencahayaan, temperatur, dan desain belajar dimana desain
belajar ini merupakan media atau sarana yang dibuat untuk meningkatkan
konsentrasi belajar, yaitu dengan cara memilih dan mendesain ruang belajar sesuai
Course yang berada di Sei Rampah. Organisasi pendidikan ini bersifat informal
yang fokus pada bidang pengajaran bahasa inggris dimana siswa yang belajar
dimulai dari pukul tiga sore sampai jam enam sore. Setiap kelas beroperasi selama
satu setengah jam dan dimulai setelah jam pulang sekolah sehingga sering sekali
dijumpai siswa yang tidak fokus dalam menerima pelajar. Selain itu, masalah
yang sering timbul adalah anak dan orangtua yang meminta anaknya duduk
dipaling depan dengan alasan tidak dapat melihat tulisan dipapan tulis dengan
jelas jika duduk dibelakang sampai anak yang hanya akan main – main saja jika
megalami kesulitan untuk mengatur tempat duduk siswa mereka. Pihak pengelola
sebenarnya sadar terhadap masalah lingkungan yang ada, hal ini dibuktikan dari
pemasangan ac, kipas angin serta sistem pencahayaan yang baik namun mereka
juga mengakui bahwa tidak semua dari faktor lingkungan dapat mereka atasi
apabila ada gangguan dari lingkungan belajar maka kegiatan belajar mengajar
tidak akan berlangsung dengan baik. Hal ini dibuktikan dari penelitian yang
Selain itu penelitian yang dilakuakan oleh Herlina (2007) yang berjudul
perabot, sarana belajar, alat peraga, panjangan kelas, pengaturan tempat duduk,
bagus tidaknya, tinggi atau rendahnya tempat duduk serta bentuk dan ukurannya,
namun pengaturan tempat duduk juga meliputi formasi tempat duduk yang tepat
tempat duduk dapat dilakukan untuk memenuhi empat tujuan dalam belajar, yakni
aksebilitas yang membuat siswa mudah menjangkau alat atau sumber belajar yang
tersedia, mobilitas yang membuat siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian
antara guru dengan siswa maupun antar siswa, dan variasi kerja siswa yang
berkelompok.
Ada beberapa model formasi tempat duduk yaitu : auditorium style (garya
set), seminar style (gaya berbentuk U), cluster style (gaya kelompok) (Renne,
dalam satu meja dengan satu kursi panjang atau dua kursi yang berderet
dianggap kurang efektif karena siswa menjadi pasif dan informasi yang
belakang hal ini dibuktikan dari hasil observasi Renaningtyas, dkk (2013) di SD 1
Bae, Kudus, yang mengungkapkan bahwa siswa yang duduk di belakang memiliki
tingkat konsentrasi belajar dan keaktifan dalam tanya jawab yang rendah.
Pentingnya pengaturan tempat duduk pada siswa sering sekali luput dari
perhatian pihak organisasi pendidikan padahal hal ini merupakan suatu hal yang
dianggap penting oleh orangtua siswa. Hal ini dibuktikan dari adanya pemberitaan
di media online Elshinta.com dimana pada saat memasuki tahun ajaran baru
orangtua siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Situ Leutik Kecamatan Dramaga,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat rela mengantri dari jam 3 pagi untuk berebut
tempat duduk agar anaknya mendapatkan tempat duduk di paling depan. Salah
merupakan tradisi turun temurun agar anak mereka bisa duduk di tempat duduk
dimana mereka bisa saling berinteraksi satu sama lain dan untuk itu James
Scivener dalam Safa Zerin (2009) penggunan pola pengaturan tempat duduk U
Shape dapat membentuk eye-contact dan berinteraksi secara alami, selain itu ia
kesempatan untuk bersembunyi dan siswa yang lebih baik kemampuannya juga
Shape dapat memaksimalkan alat indera siswa dan siswi, dimana menurut
Margaret (2005) dalam memproses informasi, hal utama yang diperlukan adalah
fungsi alat indera yang optimal terutama alat indera merupakan pintu masuknya
informasi. Alat indera yang utama digunakan dalam pemrosesan informasi adalah
Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Mohhamad Sholeh Hamid, S.Pd
(2012) dalam bukunya yang berjudul Metode Edutaiment dimana formasi tempat
duduk U Shape sangat menarik dan dapat mengaktifkan para siswa, sehingga
mampu membuat mereka antusias untuk mengikuti pelajaran serta guru adalah
orang yang paling aktif dengan bergerak dinamis ke segala arah dan langsung
secara langsung.
tempat duduk U Shape membuat posisi siswa, guru dan jangkauan ke papan tulis
menjadi sama rata dan ini memberikan kesempatan kepada guru untuk lebih dekat
berinteraksi kepada siswa dan siswa juga dapat saling berinteraksi satu sama lain.
belajar siswa sehingga mereka dapat mengerjakan tugas dan mengikuti arahan
2. PERUMUSAN MASALAH
belajar?
konsentrasi belajar?
3. TUJUAN PENELITIAN
tempat duduk U Shape terhadap konsentrasi belajar dan seberapa besar pengaruh
4. MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu masukkan atau
5. SISTEMATIKA PENULISAN
berikut :
BAB I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan landasan teori yang mendasari masalah yang menjadi
pengaturan tempat duduk U Shape. Selain itu pada bab ini juga memuat
Bab ini berisi metode yang digunakan dalam penelitian yang mencakup variabel
pengambilan sampel, metode pengambilan data, uji validitas, uji reliabilitas alat
ukur, metode analisa data serta hasil uji coba alat ukur penelitian.
LANDASAN TEORI
1. KONSENTRASI BELAJAR
dan bekerja berdasarkan daya ingat dan lupa dimana pikiran tidak dapat bekerja
untuk lupa dan ingat dalam waktu bersamaan. Apabila konsentrasi seseorang
mulai lemah maka akan cenderung mudah melupakan suatu hal dan sebaliknya
apabila konsentrasi masih cukup kuat maka akan dapat mengingat dalam waktu
yang lama.
fungsi jiwa terhadap suatu objek seperti konsentrasi pikiran, perhatian dan
terpusat pada suatu pelajaran. Maka dari itu konsentrasi merupakan salah satu
aspek yang mendukung siswa untuk mencapai prestasi yang baik dan apabila
informasi tentang pelajaran) dimana konsentrasi belajar ini sangat penting dalam
proses pembelajaran karena merupakan usaha dasar untuk dapat mencapai prestasi
a. Lingkungan
mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap konsentrasi, siswa mampu
menggunakan kemampuan siswa pada saat dan suasana yang tepat. Faktor
1. Suara. Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap suara, ada yang
dan bersama teman. Tetapi ada yang hanya dapat belajar ditempat yang
keadaan apapun.
suara, tetapi terdapat juga seseorang yang senang belajar ditempat dingin,
atau senang belajar ditempat yang hangat, dan juga senang belajar
4. Desain Belajar. Desain belajar merupakan salah satu faktor yang memiliki
pengaruh juga, yaitu sebagai media atau sarana dalam belajar, misalnya
kursi, sofa, tempat tidur, maupun di karpet. Cara mendesain media dan
sarana belajar merupakan salah satu cara yang dapat membuat kita lebih
dapat berkonsentrasi.
b. Modalitas Belajar
informasi yang diterima. Konsentrasi dalam belajar dan kreativitas guru dalam
konsentrasi belajar siswa sehingga hasil belajarnya pun akan meningkat pula.
Semakin banyak informasi yang diterima dan diserap oleh siswa, maka
kemampuan berkonsentrasi pun harus semakin baik dan fokus dalam mengikuti
setiap proses pembelajaran. Banyak cara yang ditawarkan oleh para ahli dalam
gelombang alfa agar setiap siswa dapat berkonsentrasi dengan baik (Depoter,dkk
dalam Susanto, 2006), kemudian dapat juga dengan mengatur posisi tubuh pada
saat belajar, dan mempelajari materi (informasi) sesuai dengan karakteristik siswa
itu sendiri.
c. Pergaulan
dipengaruhi juga oleh beberapa faktor, seperti faktor teknologi yang berkembang
saat ini contohnya televisi, internet, dll hal ini sangat berpengaruh pada sikap dan
prilaku siswa.
d. Psikologi
sekitar dan keluarga. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kedadaan psikologis
siswa, karena siswa akan kehilangan semangat dan motivasi belajar mereka,
semakin menurun.
a. Tidak memiliki motivasi diri : Motivasi kuat yang timbul dalam diri seorang
membutuhkan rangsangan seperti hadiah yang baik dari orangtua ketika mereka
berupa hadiah agar anak tetap mau belajar meskipun tidak diberikan hadiah.
b. Suasana lingkungan belajar yang tidak kondusif : suasana yang ramai dan
bising tentu saja dapat mengganggu siswa yang ingin belajar dalam situasi yang
tenang. Namun, ada juga tipe siswa yang dapat belajar dengan mendengarkan
musik.
c. Kondisi kesehatan siswa : bila siswa terlihat tidak serius pada materi pelajaran
ia malas belajar karena bisa jadi kondisi kesehatannya yang sedang bermasalah.
d. Siswa merasa jenuh : beban pelajaran yang ditanggung oleh siswa sangat
formal (kursus). Oleh karena itu sebaiknya siswa diberikan waktu istirahat sejenak
sebagai berikut :
b. Motivasi : Keinginan atau dorongan yang terdapat dalam diri individu untuk
berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhannya.
c. Rasa kuatir : Perasaan yang tidak tenang karena seseorang merasa tidak optimal
individu.
was menunggu hasil yang akan dilakuakan maupun yang sudah dilakukan oleh
orang tersebut.
sebagai berikut:
informasi, dan masalah kecakapan intelektual. Pada perilaku kognitif ini, siswa
2. Perilaku afektif, yaitu perilaku yang berupa sikap dan apersepsi. Pada perilaku
3. Perilaku psikomotor. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar
a. Adanya gerakan anggota badan yang tepat atau sesuai dengan petunjuk
guru,
penuh arti.
siswa dalam belajar. Apabila tempat duduknya bagus tidak terlalu rendah, tidak
terlalu besar, bundar, persegi empat panjang sesuai dengan kebutuhan siswa dan
dapat diubah-ubah formasinya, maka akan dapat membuat siswa belajar dengan
tenang.
Hal ini juga sejalan dengan yang dikemukakan oleh Moh. Sholeh Hamid,
S.Pd. (2012), dimana pengaturan tempat duduk mempunyai peran penting dalam
Selain itu Wiyani (2013) juga mengungkapkan hal yang serupa dimana
dimana tempat duduk yang digunakan harus sesuai dengan postur tubuh siswa dan
dapat diubah posisinya sesuai dengan kebutuhan dalam kegiatan belajar mengajar.
pengaturan tempat duduk merupakan pengaturan tata letak tempat duduk yang
dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan dalam kegiatan belajar mengajar dengan
d. memudahkan guru dan peserta didik bergerak dan berinteraksi saat kegiatan
a. aksesibilitas yang membuat siswa mudah menjangkau alat atau sumber belajar
yang tersedia.
b. mobilitas yang membuat siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke
berkelompok.
Ada 6 hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam mengatur tempat
duduk yaitu:
pasangan dalam satu meja dengan satu kursi panjang atau dua kursi dimana
bedanya, pada formasi ini posisi tempat duduk peserta didik sederet memanjang
kesamping (dua kolom saja) dengan posisi sedikit miring dari dalam keluar
sehingga hal ini memperkecil jarak antara peserta didik dan guru.
d. Formasi kelas U Shape : formasi dimana tempat duduk disusun menjadi bentuk
huruf U yang terdiri dari dua kolom kursi yang disusun berbaris dari depan
kebelakang dan dibelakang kedua kolom dihubungkan dengan sebaris kursi yang
pertemuan atau seminar dimana formasi ini dapat digunakan dengan cara
saru per satu dalam bentuk memanjang sehingga membentuk kumpulan meja
kelompok yang lain dimana ada satu kelompok yang berada ditengah dalam
h. Formasi tempat kerja : formasi ini cocok untuk di laboratorium karena peserta
kelompok yang duduk dalam satu meja persegi berukuran besar (bisa juga dengan
membuat beberapa meja menjadi persegi besar) sehingga setiap kelompok dapat
saling berhadapan.
siswa dalam keadaan hampir melingkar dengan tujuan agar siswa dapat memutar
kelas U Shape dapat ditemukan pada acara diktat maupun workshop khususnya
workshop kepemimpinan, namun bukan berarti formasi ini tidak dapat diterapkan
didalam sebuah kelas. Formasi ini justru sangat ideal, efektif, dan efesien untuk
mengaktifkan para siswa atau peserta didik sehingga mampu membuat mereka
dapat tercapai. Pada formasi ini, guru merupakan yang paling aktif bergerak
kembali lagi ke tempat semula serta gerakan menyamping ke kanan dan ke kiri
pada saat melakukan gerakan mundur (kembali ke tempat semula) guru/ pengajar
tidak boleh berbalik kebelakang, tetapi harus berjalan mundur dan tetap
Formasi ini tepat dilakukan dalam kegiatan belajar yang dilakukan dengan
diskusi, presentasi dan kerja tim. Pada formasi ini guru dapat memindahkan siswa
yang ada di deretan bangku kanan ke deretan bangku kiri, dan sebaliknya. Dengan
begitu, para siswa dapat lebih memaksimalkan potensi alat indra yang dimilikinya
2010) yaitu :
b. Komunikasi dua arah : dalam komunikasi ini guru dan siswa memiliki
dinamis antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa sehingga
pembelajaran aktif.
bergerak ke segala arah dan tepat digunakan untuk kegiatan diskusi, presentasi
dan kerja tim. Oleh karena itu dapat disimpulkan, dengan desain tempat duduk U
memiliki kesempatan yang sama serta guru dapat menjangkau siswa agar tetap
mengoptimalkan alat indra siswa serta guru dapat berhadapan langsung dengan
auditori dengan baik dan tidak ada penghalang terhadap pandangan siswa baik ke
guru yang memberikan pengajaran berupa suara ataupun peragaan dan ke papan
informasi, hal utama yang diperlukan adalah fungsi alat indera yang optimal. Hal
ini ditunjukkan dari tiga tahap dalam memproses informasi yaitu sensory – short
term memory – long term memory. Alat indera merupakan pintu masuknya
informasi dan alat indera yang utama digunakan dalam memproses informasi ialah
ditangkap melalui alat indera diproses oleh sensory receptor yang berupa saraf-
Selain itu, menurut Moh. Sholeh Hamid (2011), formasi kelas dengan
tempat duduk U Shape ini sangat ideal untuk memberikan materi pelajaran dalam
huruf U yang terdiri dari baris kiri yang menghadap ke kanan, baris kanan yang
menghadap ke kiri dan baris tengah ke depan sehingga seluruh siswa dapat
memiliki porsi yang sama untuk melihat ketengah ruangan, yang dapat
MelihatPapan
guru Tulis
dan papan tulis
secara langsung, mendengar
dan berkomunikasi secara
langsung
Guru
Interaksi Interaksi
antar siswa antar siswa
KONSENTRASI BELAJAR
(Nawawi, 2008). Organisasi pendidikan sebagai organisasi nir laba juga harus
manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, siswa dan siswi harus memiliki
prestasi yang baik dalam kegiatan belajar mengajar dimana salah satu aspek
terhadap suatu objek seperti pikiran dan perasaan dimana hal ini dibutuhkan
dalam belajar sebagai perwujudan perhatian yang tepusat dan merupakan salah
satu aspek yang mendukung siswa memperoleh prestasi yang baik. Selanjutnya,
konsentrasi belajar dimana salah satunya adalah lingkungan yang terdiri dari
media atau sarana yang dibuat untuk meningkatkan konsentrasi belajar, yaitu
dengan cara memilih dan mendesain ruang belajar sesuai dengan kebutuhan
misalnya memasang gambar, mengatur posisi duduk dan memilih tempat duduk
bising dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa. Hal ini juga sejalan dengan
lingkungan yang buruk dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa. Hal ini
dibuktikan dari penelitian yang dilakukan oleh Alex Justian (2012) dengan judul
kelas.
Selain itu penelitian yang dilakuakan oleh Herlina (2007) yang berjudul
perabot, sarana belajar, alat peraga, panjangan kelas, pengaturan tempat duduk,
mendapatkan perlakuan.
tidak hanya dilihat dari bagus tidaknya, tinggi atau rendahnya tempat duduk serta
tempat duduk yang tepat untuk digunakan oleh siswa (Djamrah &Aswan, 2010).
Salah satu formasi tempat duduk yang dapat digunakan adalah pengaturan
Shape sangat ideal, efektif dan efesien untuk diterapkan di dalam kelas. Hal yang
alami, selain itu ia juga mengatakan bahwa siswa yang lemah kemampuannya
tidak mempunyai kesempatan untuk bersembunyi dan siswa yang lebih baik
Selain itu Menurut Jeremy Harmer (1998), pola penyusunan tempat duduk
U Shape membuat posisi siswa, guru dan jangkauan ke papan tulis menjadi sama
rata dan ini memberikan kesempatan kepada guru untuk lebih dekat berinteraksi
kepada siswa dan siswa juga dapat saling berinteraksi satu sama lain. Hal ini
atau perhatian yang fokus pada siswa/siswi dimana menurut Margaret (2005)
dalam memproses informasi, hal utama yang diperlukan adalah fungsi alat indera
Hal ini ditunjukkan dari tiga tahap dalam memproses informasi yaitu
sensory – short term memory – long term memory. Alat indera merupakan pintu
masuknya informasi dan alat indera yang utama digunakan dalam memproses
informasi berupa stimulus dari penglihatan maupun suara dikenali oleh alat indera
melalui alat indera diproses oleh sensory receptor yang berupa saraf-saraf yang
advanced visual processing) dan occipetal lobe (vision) (Margaret, 2005). Oleh
karena itu, pengaturan tempat duduk U Shape dapat mengoptimalkan alat indera
dapat memberikan keleluasaan pada guru untuk bergerak kesegala arah sehingga
siswa dapat dijangkau dan diawasi sehingga dapat menghindari kelas dari
kebisingan.
U Shape sangat menarik dan dapat mengaktifkan para siswa, sehingga mampu
membuat mereka antusias untuk mengikuti pelajaran serta guru adalah orang yang
paling aktif dengan bergerak dinamis ke segala arah dan langsung berinteraksi
secara langsung, sehinga akan mendapatkan respon dari pendidik secara langsung.
Hipotesa alternatif (Ha) : ada pengaruh positif dari pengaturan tempat duduk U
METODOLOGI PENELITIAN
1. RANCANGAN PENELITIAN
eksperimental within subject dengan one group pretest – posttest design. Penelitian
eksperimen digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antar dua faktor yang
sengaja ditimbulkan oleh peneliti. Menurut Arikunto (2002), yang dimaksud dengan
eksperimen ialah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (kausalitas) antara
dua faktor yang ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi faktor-faktor lain yang
mengganggu.
Desain dari ekperimen ini menggunakan satu kelompok subjek dengan cara
Skema : O X O
RANCANGAN EKSPERIMEN
KELOMPOK PRE TEST TREATMENT POST TEST
EKSPERIMEN T1 X T2
T2 = treatment (perlakuan)
variabel utama yang menjadi fokus dalam suatu penelitian serta penentuan
suatu penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya dan ditegaskan oleh hipotesis
3. DEFINISI OPERASIONAL
Penataan tempat duduk berbentuk huruf U yang terdiri dari baris kiri
yang menghadap ke kanan, baris kanan yang mengahap ke kiri dan baris tengah
motivasi, tidak memiliki rasa kuatir dan tertekan serta tidak memiliki gangguan
3.3 Temperatur
Keadaan suhu udara di dalam ruang yang berkisar anatara 18-28 derajat
3.4 Pencahayaan
melakukan kegiatan di dalam ruangan yang dapat dilihat dari jumlah sumber
3.5 Kebisingan
Suara yang memiliki kekuatan yang berlebihan ataupun suara yang tidak
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah siswa primary di Harvard English Course
Sei Rampah.
menggunakan skala yang berbentuk skala likert dengan beberapa pilihan, yaitu
STS, TS, N, S, dan SS. Tinggi rendahnya skor menunjukkan tinggi rendahnya
konsentrasi belajar yang dimiliki siswa/siswi kelas X. Skor diperoleh dengan cara
menyebarkan skala kepada siswa siswi yang berisi daftar pertanyaan yang telah
disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga subjek penelitian dapat mengisi
dengan mudah.
Skala ini diadaptasi dari teori aspek konsentrasi belajar Nugroho (2007),
pemikiran, gangguan kepanikan, kesiapan belajar. Skala ini berbentuk skala Likert
dengan beberapa pilihan, yaitu STS (sangat tidak setuju), TS (tidak setuju), N
(netral), S (setuju), dan SS (sangat setuju). Skor dari skala ini bergerak dari 1
dimiliki siswa/siswi.
Coba
Tabel 2. Distribusi Aitem ‐ aitem Skala Konsentrasi Belajar Setelah Uji Coba
Uji coba alat ukur dilakukan untuk melihat seberapa jauh alat ukur dapat
mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur
digunakan dalam penelitian ini untuk mengolah data yang didapat dari lapangan,
melalui analisa data dengan menggunakan program software SPSS version 17,0
for windows.
dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat
dikatakan validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya
pengukuran tersebut dimana alat ukur yang valid adalah yang memiliki varians
error yang kecil sehingga angka yang dihasilkannya dapat dipercaya sebagai
Penelitian ini menggunakan face validity dan content validity. Face validity
adalah tipe validitas yang penting dan didasarkan pada penilaian terhadap format
telah meyakinkan dan memberikan kesan mampu mengungkap apa yang hendak
berkaitan dengan item-item alat ukur sesuai dengan apa yang akan di ukur.
yang memiliki kompetensi dalam bidang yang hendak diteliti (Azwar, 2003).
konsistensi alat ukur bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda
(Hadi, 2000).
ulang, test retest ini dilakukan dengan cara memberikan tes yang dicari
reabilitasnya pada sekelompok subjek, kemudian selang beberapa waktu tes itu
akan diberikan kembali pada subjek yang sama. Untuk mengetahui reliabilitas tes,
program SPSS versi 17.0 for Windows. Batasan penerimaan reliabilitas dianggap
pelaksanaan dan tahap akhir (pengolahan data). Pada tahap persiapan ada
beberapa hal yang dilakukan yaitu, menentukan materi yang akan dikaji,
khususnya dosen, melakukan uji coba alat ukur, analisa alat ukur, merevisi alat
Pada tahap pelaksanaan, hal-hal yang dilakukan adalah memberikan skala kepada
seluruh siswa primary di Harvard English Course sie rampah untuk mengetahui
diberikan kembali skala konsentrasi belajar pada siswa kelas primary tersebut
sehingga diperoleh data konsentrasi belajar sebelum dan sesudah perlakuan. Pada
tahap akhir (pengolahan data), hal-hal yang dilakukan adalah mengolah data hasil
Tahapan Kegiatan
adalah :
• Selanjutnya meminta/mengurus
mempertimbangkan faktor
yaitu :
kelas.
meminimalkan/menghilangkan
siswa tersebut.
berikut :
yang terjadi .
penelitian.
berikut :
rumus :
akan dimulai dari gambaran umum subjek penelitian, dilanjutkan dengan analisa
1. HASIL PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
data yang tepat adalah uji Wilcoxon terhadap kelompok eksperimen yang
siswa.
analisa hasil penelitian ini dilakukan dengan program statistik SPSS for windows
versi 17.0.
Descriptive Statistics
Mean sebelum dilakukan pengaturan tempat duduk adalah 84,67 (SD = 7,237) dan
duduk.
Ranks
Ties 0c
Total 15
c. posttest = pretest
maupun posttest baik itu perubahan yang positif (skor meningkat), perubahan
meninggkatnya skor pada 15 orang siswa yang dilihat dari tabel positive rank
dengan mean sebesar 8 dan standar deviasi 120. Selain itu tabel diatas tidak
menunjukkan adanya perubahan negatif dan skor yang sama antara pretest dan
posttest.
Berdasarkan hasil analisis dari tabel rank pada uji wilcoxon dapat
dinyatakan bahwa terjadi perubahan anata pretest dan postest berupa peningkatan
skor konsentrasi belajar pada seluruh siswa sehingga ada pengaruh pengaturan
Tabel 6 Test Statistics pada Uji wilcoxon digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian
Test Statisticsb
posttest - pretest
a
Z -3.440
Rampah.
≤0,05),
Pada analisis penelitian didapat signifikansi 0,001 (p hal ini
2. KATEGORISASI PENELITIAN
signifikansi perbedaan antara mean empirik dan mean hipotetik. Skala konsentrasi
belajar terdiri dari 21 aitem dengan 5 alternatif jawaban dengan nilai bergerak
dari rentang 1 sampai dengan 5, sehingga dihasilkan total skor minimun sebesar
21 dan skor maksimum sebesar 105. Sehingga luas jarak sebarannya 105-21 = 84.
Dari skala konsentrasi belajar diperoleh mean hopotetik sebesar 63 dan standar
penelitian pada saat pretest dan pada saat posttest. Setelah dilakukan pengaturan
subjek penelitian.
3. PEMBAHASAN
Hasil dari analisa data dalam penelitian yang dilakukan di lembaga belajar
informal Harvard English Course sei rampah diperoleh hasil bahwa ada pengaruh
terhadap suatu hal dengan mengenyampingkan semua hal lainnya yang tidak
satu faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar adalah faktor dari lingkungan.
Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Herlina (2007) yang
kemudian diberikan posttest kepada subjek penelitian setelah satu minggu (tiga
dikemukan oleh Wiyani (2013) dimana formasi ini sangat ideal, efektif, dan
efesien untuk diterapkan di dalam sebuah kelas. Formasi tempat duduk U Shape
ini sangat menarik dan mampu mengaktifkan para siswa atau peserta didik
merupakan yang paling aktif bergerak dinamis ke segala arah serta langsung
begitu, para siswa dapat lebih memaksimalkan potensi alat indra yang dimilikinya
Pengaturan tempat duduk U Shape membutuhkan area yang cukup luas sehingga
dalam satu kelas. Oleh karena itu, peneliti harus memperhatikan dan mencocokan
luas ruangan, panjang bangku dan kursi yang digunakan agar penyusunan tempat
duduk U Shape yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang sesuai dengan teori
belajar pada saat pretest yaitu sebesar 84,67 (SD = 7,237) meningkat menjadi
87,47 (SD = 6,289) pada saat posttest. Pada saat sebelum dan sesudah dilakukan
dengan α = 0,05 (p < 0,05). Dari hasil uraian tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang mengatakan bahwa ada pengaruh pengaturan
English Course sei rampah diterima. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
dalam belajar, menjadikan fokus belajar peserta didik tetap terjaga, meningkatkan
konsentrasi belajar peserta didik, memudahkan guru dan peserta didik bergerak
Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Slameto (2010) dimana
satu faktor yang berpengaruh terhadap konsentrasi belajar. Dalam penelitian ini
Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran berdasarkan data – data
1. KESIMPULAN
1. Hasil dari uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh
duduk U Shape yang ditunjukkan dari perubahan mean pada saat pretest dan
posttest sebesar 84,67 menjadi 87,47 serta dilihat dari nilai p = 0,001 <
signifikansi 0,05.
meningkatkan konsentrasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari tabel
1. Saran Metodologi
untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut agar tidak hanya menggunakan
dan observasi agar data yang diperoleh dapat menggambarkan perubahan yang
2. Saran Praktis
tempat duduk U Shape sebagai salah satu sarana untuk membantu mereka dalam
secara optimal .
(“____”, 2013, Orang Tua Siswa SD Berebut Kursi Untuk Anak, [berita online],
http://www.elshinta.com/v2003a/readnews.htm?id=125911 (23 Desember
2013))
Anastasi, A. , & Urbina. (1997). Psychological Testing, 7�ℎ edition. New Jersey.
Prentice-Hall,Inc.
Djamarah, S., & Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Djamarah, S., & Bahri. (2008). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Field, Andy. (2009). Discovering Statistics Using SPSS, 3�� Edition. London :
SAGE Publication Ltd.
Reliability
[DataSet0]
N %
Total 69 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.818 33
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Scale Statistics
Reliability
[DataSet0]
N %
Total 69 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.856 24
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Scale Statistics
Reliability
[DataSet0]
N %
Total 69 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.854 21
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Scale Statistics
Identitas Diri
Nama/Inisial :
Usia : Tahun
Petunjuk Pengisian
Berikut ada sejumlah pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda
diminta untuk memilih salah satu pilihan yang berada di sebelah kanan pernyataan yang
paling sesuai dengan keadaan diri Anda yang sesungguhnya. Berilah tanda silang (X) di
kotak yang disediakan sesuai dengan pilihan Anda. Alternatif jawaban yang tersedia
terdiri dari 5 pilihan, yaitu : Sangat tidak setuju (STS), Tidak setuju (TS), Netral (N),
Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Jika Anda ingin mengganti jawaban, Anda dapat
memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang salah.
Contoh Pengisian :
No Pernyataan STS TS N S SS
Selamat Mengerjakan
2 pelajaran
3 dari guru
No. Aitem ST
TS N S SS
S
No. Aitem ST
TS N S SS
S
No. Aitem ST
TS N S SS
S
# TERIMA KASIH #
Nama/Inisial :
Usia : Tahun
Petunjuk Pengisian
Berikut ada sejumlah pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda
diminta untuk memilih salah satu pilihan yang berada di sebelah kanan pernyataan yang
paling sesuai dengan keadaan diri Anda yang sesungguhnya. Berilah tanda silang (X) di
kotak yang disediakan sesuai dengan pilihan Anda. Alternatif jawaban yang tersedia
terdiri dari 5 pilihan, yaitu : Sangat tidak setuju (STS), Tidak setuju (TS), Netral (N),
Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Jika Anda ingin mengganti jawaban, Anda dapat
memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang salah.
Contoh Pengisian :
No Pernyataan STS TS N S SS
Selamat Mengerjakan
# TERIMA KASIH #
Perkenalkan nama kakak Deepraj Kaur. Kakak dari Fakultas Psikologi Universitas
Sumatera Utara. Kakak disini ingin meminta bantuan adik semuanya untuk
Kakak berharap adik sekalian tetap berpartisipasi dan terus hadir selama proses ini
dengan adik-adik semuanya. Adik-adik nantinya akan diminta untu mengisi skala
yang telah disediakan dimana untuk mengisi skala tersebut nantinya akan dipandu
Pada prosenya nanti kita akan memperbaharui susunan ruang kelas adik-adik
sekalian. Selain itu jika adik-adik mengikut i proses dalam penelitian ini dari awal
ini tidak akan mengganggu waktu belajar dan menyakiti adik – adik semuanya.
Untuk itu kakak berharap adik-adik sekalian bersedia untuk membantu kakak
Untuk itu pertama sekali adik-adik akan kakak minta untuk mengisi skala yang
Terima kasih atas perhatian dan partisipasi adik-adik semuanya dan saya
(“____”, 2013, Orang Tua Siswa SD Berebut Kursi Untuk Anak, [berita online],
http://www.elshinta.com/v2003a/readnews.htm?id=125911 (23 Desember
2013))
Anastasi, A. , & Urbina. (1997). Psychological Testing, 7�ℎ edition. New Jersey.
Prentice-Hall,Inc.
Djamarah, S., & Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Djamarah, S., & Bahri. (2008). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Field, Andy. (2009). Discovering Statistics Using SPSS, 3�� Edition. London :
SAGE Publication Ltd.
Reliability
[DataSet0]
N %
Total 69 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.818 33
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Scale Statistics
Reliability
[DataSet0]
N %
Total 69 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.856 24
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Scale Statistics
Reliability
[DataSet0]
N %
Total 69 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.854 21
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Scale Statistics
Identitas Diri
Nama/Inisial :
Usia : Tahun
Petunjuk Pengisian
Berikut ada sejumlah pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda
diminta untuk memilih salah satu pilihan yang berada di sebelah kanan pernyataan yang
paling sesuai dengan keadaan diri Anda yang sesungguhnya. Berilah tanda silang (X) di
kotak yang disediakan sesuai dengan pilihan Anda. Alternatif jawaban yang tersedia
terdiri dari 5 pilihan, yaitu : Sangat tidak setuju (STS), Tidak setuju (TS), Netral (N),
Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Jika Anda ingin mengganti jawaban, Anda dapat
memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang salah.
Contoh Pengisian :
No Pernyataan STS TS N S SS
Selamat Mengerjakan
2 pelajaran
3 dari guru
No. Aitem ST
TS N S SS
S
No. Aitem ST
TS N S SS
S
No. Aitem ST
TS N S SS
S
# TERIMA KASIH #
Nama/Inisial :
Usia : Tahun
Petunjuk Pengisian
Berikut ada sejumlah pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda
diminta untuk memilih salah satu pilihan yang berada di sebelah kanan pernyataan yang
paling sesuai dengan keadaan diri Anda yang sesungguhnya. Berilah tanda silang (X) di
kotak yang disediakan sesuai dengan pilihan Anda. Alternatif jawaban yang tersedia
terdiri dari 5 pilihan, yaitu : Sangat tidak setuju (STS), Tidak setuju (TS), Netral (N),
Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Jika Anda ingin mengganti jawaban, Anda dapat
memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang salah.
Contoh Pengisian :
No Pernyataan STS TS N S SS
Selamat Mengerjakan
# TERIMA KASIH #
Perkenalkan nama kakak Deepraj Kaur. Kakak dari Fakultas Psikologi Universitas
Sumatera Utara. Kakak disini ingin meminta bantuan adik semuanya untuk
Kakak berharap adik sekalian tetap berpartisipasi dan terus hadir selama proses ini
dengan adik-adik semuanya. Adik-adik nantinya akan diminta untu mengisi skala
yang telah disediakan dimana untuk mengisi skala tersebut nantinya akan dipandu
Pada prosenya nanti kita akan memperbaharui susunan ruang kelas adik-adik
sekalian. Selain itu jika adik-adik mengikut i proses dalam penelitian ini dari awal
ini tidak akan mengganggu waktu belajar dan menyakiti adik – adik semuanya.
Untuk itu kakak berharap adik-adik sekalian bersedia untuk membantu kakak
Untuk itu pertama sekali adik-adik akan kakak minta untuk mengisi skala yang
Terima kasih atas perhatian dan partisipasi adik-adik semuanya dan saya