Anda di halaman 1dari 114

PENGARUH PENGATURAN TEMPAT DUDUK U SHAPE

TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA PRIMARY DI


HARVARD ENGLISH COURSE SEI RAMPAH

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi


Persyaratan
Ujian Sarjana
Psikologi

OLEH :
DEEPRAJ KAUR
101301051

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
T.A. 2013/2014

Universitas Sumatera Utara


SKRIPSI

PENGARUH PENGATURAN TEMPAT DUDUK U SHAPE TERHADAP


KONSENTRASI BELAJAR SISWA PRIMARY DI HARVARD ENGLISH
COURSE SEI RAMPAH
Dipersiapkan dan disusun oleh :

DEEPRAJ KAUR
101301051

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada tanggal 20 Mei 2014

Mengesahkan
Dekan Fakultas Psikologi

Prof. Dr. Irmawati, psikolog


NIP. 195301311980032001

Tim Penguji
1. Cherly Kemala Ulfa, M.Psi, psikolog Penguji I
NIP. 198206172008012018 Merangkap pembimbing ____________

2. Dr. Emmy Mariatin, M.A., PhD., psikolog


NIP. - Penguji II ____________

Universitas Sumatera Utara


Pengaruh Pengaturan Tempat Duduk U Shape Terhadap Konsentrasi

Belajar Siswa

Deepraj Kaur & Cherly Kemala Ulfa

Abstrak

Konsentrasi belajar merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh siswa
dan juga menjadi perhatian bagi organisasi pendidikan. Pada penelitian ini dipilih
beberapa orang siswa untuk dilihat peningkatan konsentrasinya. Salah satu faktor
lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi belajar adalah desain linkungan
belajar. Desain lingkungan belajar perlu dilakukan untuk membantu
meningkatkan konsentrasi belajar siswa salah satunya dengan melakukan
pengaturan tempat duduk yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pengaturan
tempat duduk yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pengaturan tempat
duduk U Shape. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan
seberapa besar pengaruh dari pengaturan tempat duduk U Shape terhadap
konsentrasi belajar siswa primary Harvard English Course Sei Rampah.
Sebanyak 15 orang siswa dipilih sebagai sampel melalui teknik purposive
sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala konsentrasi
belajar yang diadaptasi dari teori Nugroho (2007). Hasil dari penelitian ini
menunjukkan ada pengaruh pengaturan tempat duduk U Shape terhadap
konsentrasi belajar siswa (p = 0,001 (p ≤ 0,05), M0 = 84,67, M1 = 87,47). Dengan
dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi dan inovasi baru
untuk mengoptimalkan kemampuan belajar siswa.

Kata kunci : Konsentrasi belajar, Pengaturan tempat duduk U Shape, Siswa

Universitas Sumatera Utara


Effect of U Shape Seating Arrangement to Student Concentration

Deepraj Kaur & Cherly Kemala Ulfa

Abstract

Concentration is an important thing to be possessed by the student and also a


concern for the organization of education . In this study several students have
been selected to see the increase in concentration . One of the environmental
factors that affects the concentration of learning is study enviromental design .
Study enviromental design needs to be done to help improve student learning
concentration by doing seating arrangements in accordance with the purpose of
learning. Seating arrangement applied in this study is the U Shape seating
arrangement. The purpose of this research is to influence and determines how
much the influence of the U Shape seating arrangement is to the learning
concentration of primary students of Harvard English Course Sei Rampah . A
total of 15 students selected as a sample through purposive sampling technique .
The data was collected using a scale adapted from the concentration of learning
theory Nugroho (2007 ) . The results of this study showed that there is an effect of
U Shape seating arrangement on student learning concentration (p = 0,001( p≤
0.05 ), M0 = 84,67, M1 = 87,47). This study is expected to provide a new solution
and innovation to optimize students’ learning abilities .

Keywords : Concentration of learning , U Shape Seating arrangement ,


Student

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji syukur tak henti-hentinya penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat – Nya, atas segala karunia
yang berhasil penulis dapatkan dan raih dalam menyelesaikan penelitian ini tepat
pada waktunya.
Penelitian ini merupakan salah satu tugas akhir sebagai syarat dapat
menyelesaikan pendidikan tingkat S1. Dengan pembuatan tugas akhir ini, penulis
mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang topik yang diteliti.
Selama proses dilakukannya penelitian ini dari awal hingga selesai penulis
mendapatkan begitu banyak bantuan berupa bimbingan, dukungan dan nasihat
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, secara khusus penulis ingin menyatakan
terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Irmawati, psikolog selaku dekan fakultas psikologi Universitas
Sumatera Utara.
2. Cherly Kemala Ulfa, M.Psi, psikolog selaku dosen pembimbing yang
telah berkenan memberikan waktu, motivasi, bimbingan dan arahan
kepada penulis selama penyusunan tugas akhir ini.
3. Dr. Emmy Mariatin, M.A., PhD., psikolog selaku dosen penguji I yang
telah memberikan masukan dan saran agar penulisan dalam penelitian
ini lebih sempurna.
4. Ferry Novliadi, M.Si selaku dosen penguji II yang telah memberikan
kritik dan saran yang berguna untuk penulis dan peneliti berikutnya.
5. Rr. Lita Hadiati Wulandari, S.Psi.,Psikolog selaku dosen pembimbing
akademik yang telah membimbing dan memberikan nasehat kepada
saya sehingga saya dapat menjalani kegiatan akademik dengan baikdan
lancar.
6. Seluruh pegawai akademi dan administrasi fakultas psikologi yang telah
membantu saya dalam pemberian informasi dan berbagai kegiatan yang
berhubungan dengan akademi dan administrasi selama ini.

7. Pimpinan Harvard English Course Sei Rampah yang telah memberikan


saya kesempatan untuk melakukan penelitian diorganisasi tersebut.
8. Papa, Mami, Ray dan Alex yang selalu memberikan doa dan semangat
bagi saya serta mendukung saya dalam menyelesaikan penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara


9. Riana Octhaviany yang selalu mendukung saya dalam keadaan yang
senang maupun sulit selama masa kuliah dan pengerjaan skripsi ini
sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

10. Liliyana Sari, Lidya Agustina Siregar, Eva Violesia Bangun, Tresya
Gati, Anisah Gayatri, Casia Divina, Anggun R.S.S Sitanggang dan
seluruh teman angkatan 2010 fakultas psikologi Universitas Sumatera
Utara yang telah mendukung saya dalam pengerjaan penelitian ini.
11. Semua pihak yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
dalam kesempatan ini.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan
saran yang membangun guna perbaikan tulisan ini di masa depan. Akhir kata
penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 14 Mei 2014

Deepraj Kaur

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

ABSTRAK.................................................................................................................. i
ABSTRACT................................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR............................................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................... x
LEMBAR PERNYATAAN...................................................................................... xiii
A. BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1. Latar Belakang..................................................................................................... 1
2. Perumusan Masalah............................................................................................. 8
3. Tujuan Penelitian................................................................................................. 8
4. Manfaat Penelitian............................................................................................ 8
5. Sistematika Penulisan.......................................................................................... 9
B. BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 11
1. Konsentrasi Belajar.............................................................................................. 11
1.1 Definisi Konsentrasi Belajar......................................................................... 11
1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Belajar............................ 12
1.3 Aspek-aspek Konsentrasi Belajar................................................................. 16
1.4 Ciri-Ciri Konsentrasi Belajar......................................................................... 17
2. Pengaturan Tempat Duduk U Shape.................................................................. 18
2.1 Definisi Pengaturan Tempat Duduk............................................................ 18
2.2 Manfaat Pengaturan Tempat Duduk............................................................ 19
2.3 Tujuan Pengaturan Tempat Duduk................................................................ 20
2.4 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Mengatur Tempat Duduk.................. 20
2.5 Jenis – Jenis Formasi Pengaturan Tempat Duduk........................................ 21
2.6 Pengaturan Tempat Duduk U Shape............................................................ 22
3. Dinamika Pengaturan Tempat Duduk U Shape & Konsentrasi Belajar............ 27
4. Hipotesa............................................................................................................... 31
C. BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 32

Universitas Sumatera Utara


1. Rancangan Penelitian......................................................................................... 32
2. Identifikasi Variabel Penelitian........................................................................... 33
3. Defenisi Operasional......................................................................................... 33
4. Populasi & Sampel............................................................................................. 34
5. Metode Pengumpulan Data................................................................................. 35
6. Uji Instrumen Penelitian...................................................................................... 37
7. Prosedur Pelaksanaan Penelitian......................................................................... 38
8. Metode Analisis Data.......................................................................................... 44
D. BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 46
1. Hasil Penelitian .................................................................................................. 46
2. Kategorisasi Penelitian ....................................................................................... 49
3. Pembahasan ....................................................................................................... 52
E. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 56
1. Kesimpulan....................................................................................................... 56
2. Saran................................................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi Aitem - aitem Skala Konsentrasi Belajar Sebelum Uji Coba........ 36
Tabel 2. Distribusi Aitem ‐ aitem Skala Konsentrasi Belajar Setelah Uji
36
Coba..........
Tabel 3. Prosedur Pelaksanaan Penelitian..................................................................... 39
Tabel 4. Descriptive Statistic pada Uji Wilcoxon Menunjukkan Gambaran
Konsentrasi Belajar Sebelum dan Sesudah Pengaturan Tempat Duduk U Shape 47
Dilakukan......................................................................................................................
Tabel 5. Rank dari uji wilcoxon menunjukkan besarnya perubahan hasil skor pretest
47
dan posttest....................................................................................................................
Tabel 6. Test Statistics pada Uji wilcoxon digunakan untuk menguji hipotesis
48
penelitian........................................................................................................................
Tabel 7. Rangkuman Nilai Empirik dan Hipotetik Konsentrasi
49
Belajar.............................................................................................................................
Tabel 8. Norma Konsentrasi Belajar.......................................................................... 50
Tabel 9. Rangkuman Kategorisasi Data Konsentrasi Belajar.................................... 50
Tabel 10. Kategorisasi Konsentrasi Belajar Sebelum dan Sesudah Pengaturan
51
Tempat Duduk U Shape................................................................................................
Tabel 11. Penggolongan Subjek Penelitian............................................................... 52

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan dengan

sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul :

PENGARUH PENGATURAN TEMPAT DUDUK U SHAPE TERHADAP

KONSENTRASI BELAJAR SISWA PRIMARY DI HARVARD ENGLISH

COURSE SEI RAMPAH

Adalah hasil karya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip

dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan

norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan adanya kecurangan di dalam skripsi

ini, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademi yang saya sandang

dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Medan, 14 Mei 2014

Universitas Sumatera Utara


Pengaruh Pengaturan Tempat Duduk U Shape Terhadap Konsentrasi

Belajar Siswa

Deepraj Kaur & Cherly Kemala Ulfa

Abstrak

Konsentrasi belajar merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh siswa
dan juga menjadi perhatian bagi organisasi pendidikan. Pada penelitian ini dipilih
beberapa orang siswa untuk dilihat peningkatan konsentrasinya. Salah satu faktor
lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi belajar adalah desain linkungan
belajar. Desain lingkungan belajar perlu dilakukan untuk membantu
meningkatkan konsentrasi belajar siswa salah satunya dengan melakukan
pengaturan tempat duduk yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pengaturan
tempat duduk yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pengaturan tempat
duduk U Shape. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan
seberapa besar pengaruh dari pengaturan tempat duduk U Shape terhadap
konsentrasi belajar siswa primary Harvard English Course Sei Rampah.
Sebanyak 15 orang siswa dipilih sebagai sampel melalui teknik purposive
sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala konsentrasi
belajar yang diadaptasi dari teori Nugroho (2007). Hasil dari penelitian ini
menunjukkan ada pengaruh pengaturan tempat duduk U Shape terhadap
konsentrasi belajar siswa (p = 0,001 (p ≤ 0,05), M0 = 84,67, M1 = 87,47). Dengan
dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi dan inovasi baru
untuk mengoptimalkan kemampuan belajar siswa.

Kata kunci : Konsentrasi belajar, Pengaturan tempat duduk U Shape, Siswa

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Organisasi merupakan unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

terdiri dari dua orang atau lebih, dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus

menerus guna mencapai serangkaian tujuan bersama (Robbins & Coulter, 2007).

Dalam mencapai tujuan dari organisasi maka ada beberapa hal yang harus

diperhatikan, yaitu struktur, tujuan, hukum, prosedur, pengoperasian yang

berlaku, teknologi, kompleksitas, spesialisasi, kewenangan, pembagian tugas,

lingkungan dan manusia (Hardjitno, 1997).

Sejalan dengan Hardjitno, Nawawi (2008) menyatakan bahwa aspek

manusia atau sumber daya manusia merupakan faktor pusat di lingkungan

organisasi yang mencari laba (perusahaan dan industri), voluntir

(organisasi/perkumpulan berdasarkan kemanusiaan dan pengabdian) dan nir laba

(instansi pemerintah). Salah satu organisasi nir laba adalah lembaga atau

organisasi pendidikan.

Lembaga atau organisasi pendidikan merupakan suatu lembaga yang

bertujuan mengembangkan potensi manusiawi yang dimiliki oleh siswa/siswi agar

mampu menjalankan tugas-tugas kehidupun sebagai manusia, baik sebagai

individu maupun anggota masyarakat dimana kegiatan untuk mengembangkan

potensi tersebut harus dilakukan secara terencana, terarah dan sistematik untuk

mencapai tujuan tertentu (Fattah, 1996).

Universitas Sumatera Utara


Dalam mengembangkan potensi manusiawinya siswa/siswi yang juga

nantinya akan menjadi sumber daya manusia dalam suatu organisasi maka mereka

harus mampu mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik dimana aspek

yang mendukung seseorang dalam belajar adalah konsentrasi. Hal ini sejalan

dengan yang diungkapkan oleh Surya (2007) bahwa kegiatan belajar mengajar

sangat membutuhkan konsentrasi belajar karena jika konsentrasi belajar tidak ada

maka sebenarnya tidak ada pembelajaran yang terjadi.

Konsentrasi adalah pemusatan fungsi jiwa terhadap suatu objek seperti

pikiran dan perasaan dimana hal ini dibutuhkan dalam belajar sebagai perwujudan

perhatian yang tepusat dan merupakan salah satu aspek yang mendukung siswa

memperoleh prestasi yang baik (Djamarah, 2008). Selain itu, menurut Slameto

(2003) konsentrasi merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan

mengenyampingkan hal lainnya yang tidak berhubungan dimana dalam belajar

konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap mata pelajaran dengan

mengenyampingkan semua hal yang tidak berhubungan dengan pelajaran.

Menurut Tonienase (2007) ada beberapa faktor yang harus diperhatikan

dan dapat mempengaruhi konsentrasi belajar yaitu pergaulan, psikologi, modalitas

belajar dan lingkungan. Pergaulan dapat mempengaruhi siswa dalam menerima

pelajaran sebab melalui pergaulan siswa dapat bertukar informasi baik posistif

maupun negatif sehingga hal ini sangat berpengaruh pada sikap dan perilaku

siswa. Masalah psikologis berpengaruh pada konsentrasi karena siswa yang

mengalami gangguan baik dari lingkungan sekitar maupun keluarga maka hal ini

dapat mempengaruhi siswa sehingga kehilangan semangat dan motivasinya dalam

Universitas Sumatera Utara


belajar. Modalitas belajar merupakan strategi dan metode pembelajaran yang

digunakan untuk meningkatkan konsentrasi belajar. Pengaruh dari lingkungan

dapat berupa suara, pencahayaan, temperatur, dan desain belajar dimana desain

belajar ini merupakan media atau sarana yang dibuat untuk meningkatkan

konsentrasi belajar, yaitu dengan cara memilih dan mendesain ruang belajar sesuai

dengan kebutuhan misalnya memasang gambar, mengatur posisi duduk dan

memilih tempat duduk baik bersifat formal maupun informal.

Organisasi tempat dilakukannya penelitian ini adalah Harvard English

Course yang berada di Sei Rampah. Organisasi pendidikan ini bersifat informal

yang fokus pada bidang pengajaran bahasa inggris dimana siswa yang belajar

dimulai dari pukul tiga sore sampai jam enam sore. Setiap kelas beroperasi selama

satu setengah jam dan dimulai setelah jam pulang sekolah sehingga sering sekali

dijumpai siswa yang tidak fokus dalam menerima pelajar. Selain itu, masalah

yang sering timbul adalah anak dan orangtua yang meminta anaknya duduk

dipaling depan dengan alasan tidak dapat melihat tulisan dipapan tulis dengan

jelas jika duduk dibelakang sampai anak yang hanya akan main – main saja jika

ditempatkan di tempat duduk belakang.

Oleh karena berbagai alasan tersebut, pihak kursus menyatakan sering

megalami kesulitan untuk mengatur tempat duduk siswa mereka. Pihak pengelola

sebenarnya sadar terhadap masalah lingkungan yang ada, hal ini dibuktikan dari

pemasangan ac, kipas angin serta sistem pencahayaan yang baik namun mereka

juga mengakui bahwa tidak semua dari faktor lingkungan dapat mereka atasi

misalnya seperti permasalahan tempat duduk siswa.

Universitas Sumatera Utara


Faktor lingkungan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan karena

apabila ada gangguan dari lingkungan belajar maka kegiatan belajar mengajar

tidak akan berlangsung dengan baik. Hal ini dibuktikan dari penelitian yang

dilakukan oleh Justian (2012) dengan judul “Analisis Pengaruh Kebisingan

terhadap Performa Siswa Sekolah Dasar di Ruang Kelas” membuktikan bahwa

kebisingan dengan tingkat kebisingan 53dbA keatas mempengaruhi ketanggapan

siswa dalam belajar sehingga peneliti menyimpulkan bahwa kebisingan harus

dihindarai karena dapat mengganggu proses belajar di kelas.

Selain itu penelitian yang dilakuakan oleh Herlina (2007) yang berjudul

“Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa” dimana

dilakukannya perlakuan berupa pengelolaan kelas yang terdiri dari pengaturan

perabot, sarana belajar, alat peraga, panjangan kelas, pengaturan tempat duduk,

pengelompokkan siswa, sampai pembuatan laporan. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan terjadinya peningkatan nilai terendah pada kelas eksperimen

setelah mendapatkan perlakuan meningkat menjadi 62.90 sampai dengan 68.89.

Pengaturan tempat duduk siswa dapat mempengaruhi peserta didik dalam

mencapai keberhasilannya. Pengaturan tempat duduk tidak hanya dilihat dari

bagus tidaknya, tinggi atau rendahnya tempat duduk serta bentuk dan ukurannya,

namun pengaturan tempat duduk juga meliputi formasi tempat duduk yang tepat

untuk digunakan oleh siswa (Djamrah & Aswan, 2010).

Perubahan formasi tempat duduk memiliki banyak manfaat yaitu,

menghindari kejenuhan peserta didik, menjadikan fokus belajar tetap terjaga,

Universitas Sumatera Utara


meningkatkan konsentrasi belajar, memudahkan guru maupun siswa untuk

bergerak dan berinteraksi pada saat kegiatan-belajar mengajar berlangsung

(Harsanto dalam Dirgantoro, 2012).

Selain itu menurut Mohhamad Sholeh Hamid, S.Pd (2012) pengaturan

tempat duduk dapat dilakukan untuk memenuhi empat tujuan dalam belajar, yakni

aksebilitas yang membuat siswa mudah menjangkau alat atau sumber belajar yang

tersedia, mobilitas yang membuat siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian

ke bagian lain dalam kelas, interaksi yang memudahkan terjadinya komunikasi

antara guru dengan siswa maupun antar siswa, dan variasi kerja siswa yang

memungkinkan siswa bekerja sama secara perorangan, berpasangan, atau

berkelompok.

Ada beberapa model formasi tempat duduk yaitu : auditorium style (garya

tradisional), face-to-face style (gaya berhadap-hadapan), off-set style (gaya off-

set), seminar style (gaya berbentuk U), cluster style (gaya kelompok) (Renne,

1997). Selain itu, Wiyani (2013) mengemukakan beberapa jenis formasi

pengaturan tempat duduk yaitu, formasi auditorium, chevron, meja pertemuan,

konfrensi, pengelompokkan terpisah, tempat kerja, kelompok untuk kelompok,

lingkaran, peripheral, tradisional dan U shape.

Pada umumnya organisasi pendidikan di Indonesia menggunakan

pengaturan tempat duduk tradisional yaitu siswa/siswi duduk berpasang-pasangan

dalam satu meja dengan satu kursi panjang atau dua kursi yang berderet

memanjang ke belakang (Wiyani, 2013). Pengaturan tempat duduk ini memiliki

dianggap kurang efektif karena siswa menjadi pasif dan informasi yang

Universitas Sumatera Utara


disampaikan oleh guru dianggap tidak sampai ke peserta didik yang duduk di

belakang hal ini dibuktikan dari hasil observasi Renaningtyas, dkk (2013) di SD 1

Bae, Kudus, yang mengungkapkan bahwa siswa yang duduk di belakang memiliki

tingkat konsentrasi belajar dan keaktifan dalam tanya jawab yang rendah.

Pentingnya pengaturan tempat duduk pada siswa sering sekali luput dari

perhatian pihak organisasi pendidikan padahal hal ini merupakan suatu hal yang

dianggap penting oleh orangtua siswa. Hal ini dibuktikan dari adanya pemberitaan

di media online Elshinta.com dimana pada saat memasuki tahun ajaran baru

orangtua siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Situ Leutik Kecamatan Dramaga,

Kabupaten Bogor, Jawa Barat rela mengantri dari jam 3 pagi untuk berebut

tempat duduk agar anaknya mendapatkan tempat duduk di paling depan. Salah

satu orangtua siswa mengatakan bahwa kegiatan berebut tempat duduk

merupakan tradisi turun temurun agar anak mereka bisa duduk di tempat duduk

paling depan (Elshinta.com, 2013).

Perubahan penyusunan tempat duduk memiliki peran penting bagi siswa

dimana mereka bisa saling berinteraksi satu sama lain dan untuk itu James

Scivener mengusulkan penggunaan bentuk lingkaran, petak, dan tapal kuda

(horseshoe) dalam meningkatkan interaksi siswa (Scivener, 1994). Menurut

Scivener dalam Safa Zerin (2009) penggunan pola pengaturan tempat duduk U

Shape dapat membentuk eye-contact dan berinteraksi secara alami, selain itu ia

juga mengatakan bahwa siswa yang lemah kemampuannya tidak mempunyai

kesempatan untuk bersembunyi dan siswa yang lebih baik kemampuannya juga

tidak dapat mendominasi kelas sehingga pemberian informasi akan merata.

Universitas Sumatera Utara


Selain itu Wiyani (2013) menyatakan bahwa pengaturan tempat duduk U

Shape dapat memaksimalkan alat indera siswa dan siswi, dimana menurut

Margaret (2005) dalam memproses informasi, hal utama yang diperlukan adalah

fungsi alat indera yang optimal terutama alat indera merupakan pintu masuknya

informasi. Alat indera yang utama digunakan dalam pemrosesan informasi adalah

indera penglihatan (visual) dan indera pendengaran (audioty) sehingga dalam

memproses informasi dibutuhkan stimulus visual dan audiroty yang baik.

Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Mohhamad Sholeh Hamid, S.Pd

(2012) dalam bukunya yang berjudul Metode Edutaiment dimana formasi tempat

duduk U Shape sangat menarik dan dapat mengaktifkan para siswa, sehingga

mampu membuat mereka antusias untuk mengikuti pelajaran serta guru adalah

orang yang paling aktif dengan bergerak dinamis ke segala arah dan langsung

berinteraksi secara langsung, sehingga akan mendapatkan respon dari pendidik

secara langsung.

Menurut Jeremy Harmer dalam Safa Zerin (2009), pola penyusunan

tempat duduk U Shape membuat posisi siswa, guru dan jangkauan ke papan tulis

menjadi sama rata dan ini memberikan kesempatan kepada guru untuk lebih dekat

berinteraksi kepada siswa dan siswa juga dapat saling berinteraksi satu sama lain.

Lingkungan belajar yang baik dan ergonomis dapat meningkatkan kualitas

belajar siswa, dimana untuk meningkatkan kualitas belajar dibutuhkan konsentrasi

belajar siswa sehingga mereka dapat mengerjakan tugas dan mengikuti arahan

yang diberikan guru/pendidik dengan baik.

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh

Pengaturan Tempat Duduk U Shape terhadap Konsentrasi Belajar”.

2. PERUMUSAN MASALAH

a. Apakah ada pengaruh pengaturan tempat duduk U Shape terhadap konsentrasi

belajar?

b. Seberapa besar pengaruh pengaturan tempat duduk U Shape terhadap

konsentrasi belajar?

3. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengaturan

tempat duduk U Shape terhadap konsentrasi belajar dan seberapa besar pengaruh

pengaturan tempat duduk U Shape terhadap konsentrasi belajar.

4. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk

mengembangkan pengetahuan dalam ilmu psikologi, khususnya dibidang

Psikologi Industri dan Organisasi, terutama mengenai pengaruh pengaturan

tempat duduk U Shape terhadap konsentrasi belajar.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu masukkan atau

pertimbangan mengenai sejauh mana peran pengaturan tempat duduk U Shape

Universitas Sumatera Utara


terhadap konsentrasi belajar siswa sehingga dapat menjadi referensi bagi pihak

yang berkepentingan seperti organisasi pendidikan dan peneliti yang meneliti

pokok permasalahan yang sama.

5. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Bab ini menguraikan landasan teori yang mendasari masalah yang menjadi

objek penelitian, meliputi landasan teori konsentrasi belajar dan

pengaturan tempat duduk U Shape. Selain itu pada bab ini juga memuat

tentang hipotesa penelitian.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini berisi metode yang digunakan dalam penelitian yang mencakup variabel

penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi, sampel, teknik

pengambilan sampel, metode pengambilan data, uji validitas, uji reliabilitas alat

ukur, metode analisa data serta hasil uji coba alat ukur penelitian.

BAB IV : Hasil Analisis Data

Universitas Sumatera Utara


Bab ini berisi analisa data dan pembahasan berisi uraian singkat hasil

penelitian, interpretasi data dan pembahasan.

BAB V : Kesimpulan dan Saran

Universitas Sumatera Utara


BAB II

LANDASAN TEORI

1. KONSENTRASI BELAJAR

1.1 Defenisi Konsentrasi Belajar

Konsentrasi adalah pemusatan atau pengerahan (perhatiannya ke

pekerjaannya atau aktivitasnya) (Hornby dan Siswoyo, 1993). Menurut Slameto

(2003) konsentrasi merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan

mengenyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dimana dalam

belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap mata pelajaran dengan

mengenyampingkan semua hal yang tidak berhubungan dengan pelajaran.

Hendrata (2007) berpendapat konsentrasi adalah sumber kekuatan pikiran

dan bekerja berdasarkan daya ingat dan lupa dimana pikiran tidak dapat bekerja

untuk lupa dan ingat dalam waktu bersamaan. Apabila konsentrasi seseorang

mulai lemah maka akan cenderung mudah melupakan suatu hal dan sebaliknya

apabila konsentrasi masih cukup kuat maka akan dapat mengingat dalam waktu

yang lama.

Djamarah (2008) mengungkapkan bahwa konsentrasi adalah pemusatan

fungsi jiwa terhadap suatu objek seperti konsentrasi pikiran, perhatian dan

sebagainya. Dalam belajar dibutuhkan konsentrasi dalam bentuk perhatian yang

terpusat pada suatu pelajaran. Maka dari itu konsentrasi merupakan salah satu

aspek yang mendukung siswa untuk mencapai prestasi yang baik dan apabila

Universitas Sumatera Utara


konsentrasi ini berkurang maka dalam mengikuti pelajaran di kelas maupun

belajar secara pribadi akan terganggu.

Berdasarkan beberapa pengertian konsentrasi belajar diatas dapat

disimpulkan bahwa konsentrasi belajar adalah pemusatan fungsi jiwa dan

pemikiran seseorang terhadap objek yang berkaitan dengan belajar (penerimaan

informasi tentang pelajaran) dimana konsentrasi belajar ini sangat penting dalam

proses pembelajaran karena merupakan usaha dasar untuk dapat mencapai prestasi

belajar yang lebih baik.

1.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Belajar

Menurut Tonienase (2007) konsentrasi belajar siswa dapat dipengaruhi

oleh berbagai faktor, seperti di bawah ini:

a. Lingkungan

Lingkungan dapat mempengaruhi kemampuan dalam berkonsentrasi,

siswa akan dapat memaksimalkan kemampuan konsentrasi. Jika siswa dapat

mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap konsentrasi, siswa mampu

menggunakan kemampuan siswa pada saat dan suasana yang tepat. Faktor

lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi belajar adalah suara, pencahayaan,

temperatur, dan desain belajar.

1. Suara. Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap suara, ada yang

menyukai belajar sambil mendengarkan musik, belajar ditempat ramai,

dan bersama teman. Tetapi ada yang hanya dapat belajar ditempat yang

Universitas Sumatera Utara


tenang tanpa suara, atau ada juga yang dapat belajar ditempat dalam

keadaan apapun.

2. Pencahayaan. Pencahayaan merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya

kurang begitu dirasakan dibandingkan pengaruh suara, tetapi terdapat juga

seseorang yang senang belajar ditempat terang, atau senang belajar

ditempat yang gelap, tetapi kenyamanan visual dapat juga digolongkan

sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kenyamanan di

dalam ruangan maupun bangunan.

3. Temperatur. Temperatur sama seperti faktor pencahayaan, merupakan

faktor yang pengaruhnya kurang begitu dirasakan dibandingkan pengaruh

suara, tetapi terdapat juga seseorang yang senang belajar ditempat dingin,

atau senang belajar ditempat yang hangat, dan juga senang belajar

ditempat dingin maupun hangat.

4. Desain Belajar. Desain belajar merupakan salah satu faktor yang memiliki

pengaruh juga, yaitu sebagai media atau sarana dalam belajar, misalnya

terdapat seseorang yang senang belajar ditempat santai sambil duduk di

kursi, sofa, tempat tidur, maupun di karpet. Cara mendesain media dan

sarana belajar merupakan salah satu cara yang dapat membuat kita lebih

dapat berkonsentrasi.

b. Modalitas Belajar

Modalitas belajar yang menentukan siswa dapat memproses setiap

informasi yang diterima. Konsentrasi dalam belajar dan kreativitas guru dalam

Universitas Sumatera Utara


mengembangkan strategi dan metode pembelajaran di kelas akan meningkatkan

konsentrasi belajar siswa sehingga hasil belajarnya pun akan meningkat pula.

Semakin banyak informasi yang diterima dan diserap oleh siswa, maka

kemampuan berkonsentrasi pun harus semakin baik dan fokus dalam mengikuti

setiap proses pembelajaran. Banyak cara yang ditawarkan oleh para ahli dalam

meningkatkan konsentrasi belajar siswa, misalnya dengan cara meningkatkan

gelombang alfa agar setiap siswa dapat berkonsentrasi dengan baik (Depoter,dkk

dalam Susanto, 2006), kemudian dapat juga dengan mengatur posisi tubuh pada

saat belajar, dan mempelajari materi (informasi) sesuai dengan karakteristik siswa

itu sendiri.

c. Pergaulan

Pergaulan juga dapat mempengaruhi siswa dalam menerima pelajaran,

perilaku dan pergaulan mereka, dapat mempengaruhi konsentrasi belajar yang

dipengaruhi juga oleh beberapa faktor, seperti faktor teknologi yang berkembang

saat ini contohnya televisi, internet, dll hal ini sangat berpengaruh pada sikap dan

prilaku siswa.

d. Psikologi

Faktor psikologi juga dapat mempengaruhi bagaimana sikap dan perilaku

siswa dalam berkonsentrasi, misalnya karena adanya masalah dalam lingkungan

sekitar dan keluarga. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kedadaan psikologis

siswa, karena siswa akan kehilangan semangat dan motivasi belajar mereka,

Universitas Sumatera Utara


tentunya akan berpengaruh juga terhadap tingkat konsentrasi siswa yang akan

semakin menurun.

Selain itu Nugroho (2007) juga mengungkapkan beberapa faktor yang

menyebabkan gangguan konsentrasi dalam belajar yaitu :

a. Tidak memiliki motivasi diri : Motivasi kuat yang timbul dalam diri seorang

siswa dapat mendorongnya belajar sangat diperlukan. Ada siswa yang

membutuhkan rangsangan seperti hadiah yang baik dari orangtua ketika mereka

berprestasi. Namun orangtua juga harus hati-hati dalam memberikan rangsangan

berupa hadiah agar anak tetap mau belajar meskipun tidak diberikan hadiah.

b. Suasana lingkungan belajar yang tidak kondusif : suasana yang ramai dan

bising tentu saja dapat mengganggu siswa yang ingin belajar dalam situasi yang

tenang. Namun, ada juga tipe siswa yang dapat belajar dengan mendengarkan

musik.

c. Kondisi kesehatan siswa : bila siswa terlihat tidak serius pada materi pelajaran

yang sedang dialaminya, sebaiknya tidak tergesa-gesa untuk menghakimi bahwa

ia malas belajar karena bisa jadi kondisi kesehatannya yang sedang bermasalah.

d. Siswa merasa jenuh : beban pelajaran yang ditanggung oleh siswa sangat

banyak, apalagi mereka harus mengikuti kegiatan belajar dilembaga pendidikan

formal (kursus). Oleh karena itu sebaiknya siswa diberikan waktu istirahat sejenak

untuk membuat diri mereka menjadi relaks.

Universitas Sumatera Utara


Menurut Slameto (2010) seseorang sering mengalami kesulitan

berkonsentrasi, yang disebabkan karena: kurang berminat terhadap mata

pelajaran yang dipelajari, terganggu oleh keadaan lingkungan (bising, keadaan

yang semrawut dan lain-lain), pikiran kacau/masalah-masalah kesehatan yang

terganggu (badan lemah), bosan terhadap pelajaran/sekolah dan lain-lain.

1.3 Aspek – Aspek Konsentrasi Belajar

Nugroho (2007) mengungkapkan aspek – aspek konsentrasi belajar

sebagai berikut :

a. Pemusatan pikiran : Suatu keadaan belajar yang membutuhkan ketenangan,

nyaman, perhatian seseorang dalam memahami isi pelajaran yang dihadapi.

b. Motivasi : Keinginan atau dorongan yang terdapat dalam diri individu untuk

berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi

kebutuhannya.

c. Rasa kuatir : Perasaan yang tidak tenang karena seseorang merasa tidak optimal

dalam melakukan pekerjaannya.

d. Perasaan tertekan : Perasaan seseorang yang bkan dari individu melainkan

dorongan / tuntutan dari orang lain maupun lingkungan.

e. Gangguan pemikiran : Hambatan seseorang yang berasal dari dalam individu

maupun orang sekitar. Misalnya : masalah ekonomi, keluarga, masalah pribadi

individu.

Universitas Sumatera Utara


f. Gangguan kepanikan : Hambatan untuk berkonsentrasi dalam bentuk rasa was-

was menunggu hasil yang akan dilakuakan maupun yang sudah dilakukan oleh

orang tersebut.

g. Kesiapan belajar : Keadaan seseorang yang sudah siap akan menerima

pelajaran, sehingga individu dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.

1.4 Ciri – Ciri Konsentrasi belajar

Engkoswara (2012) menjelaskan klasifikasi perilaku belajar yang dapat

digunakan untuk mengetahui ciri-ciri siswa yang dapat berkonsentrasi adalah

sebagai berikut:

1. Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah pengetahuan,

informasi, dan masalah kecakapan intelektual. Pada perilaku kognitif ini, siswa

yang memiliki konsentrasi belajar dapat dilihat melalui :

a. Kesiapan pengetahuan yang dapat segera muncul bila diperlukan,

b. Komprehensif dalam penafsiran informasi,

c. Mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh,

d. Mampu mengadakan analisis dan sintesis pengetahuan yang diperoleh.

2. Perilaku afektif, yaitu perilaku yang berupa sikap dan apersepsi. Pada perilaku

ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat dilihat dari :

a. Adanya penerimaan, yaitu tingkat perhatian tertentu.

b. Respon, yaitu keinginan untuk mereaksi bahan yang diajarkan.

Universitas Sumatera Utara


c. Mengemukakan suatu pandangan atau keputusan sebagai integrasi dari

suatu keyakinan, ide dan sikap seseorang.

3. Perilaku psikomotor. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar

dapat dilihat dari adanya :

a. Adanya gerakan anggota badan yang tepat atau sesuai dengan petunjuk

guru,

b. Komunikasi non verbal seperti ekspresi muka dan gerakan-gerakan yang

penuh arti.

c. Perilaku berbahasa. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi

belajar dapat ditengarai adanya aktivitas berbahasa yang terkoordinasi

dengan baik dan benar.

2. PENGATURAN TEMPAT DUDUK

2.1 Defenisi Pengaturan Tempat duduk

Djamarah dan Zain (2010) menyatakan tempat duduk mempengaruhi

siswa dalam belajar. Apabila tempat duduknya bagus tidak terlalu rendah, tidak

terlalu besar, bundar, persegi empat panjang sesuai dengan kebutuhan siswa dan

dapat diubah-ubah formasinya, maka akan dapat membuat siswa belajar dengan

tenang.

Hal ini juga sejalan dengan yang dikemukakan oleh Moh. Sholeh Hamid,

S.Pd. (2012), dimana pengaturan tempat duduk mempunyai peran penting dalam

Universitas Sumatera Utara


konsentrasi belajar siswa dimana pengaturan tempat duduk dapat dilakukan secara

fleksibel dengan memosisikan sedemikian rupa, sesuai dengan kebutuhan

pengajaran yang efektif dan efisien.

Selain itu Wiyani (2013) juga mengungkapkan hal yang serupa dimana

pengaturan tempat duduk dapat mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik

dimana tempat duduk yang digunakan harus sesuai dengan postur tubuh siswa dan

dapat diubah posisinya sesuai dengan kebutuhan dalam kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa

pengaturan tempat duduk merupakan pengaturan tata letak tempat duduk yang

dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan dalam kegiatan belajar mengajar dengan

mempertimbangkan bentuk dan ukuran yang sesuai dengan peserta didik.

2.2 Manfaat Pengaturan Tempat Duduk

Menurut Novan Ardi Wiyani, M.Pd.I. (2013) perubahan posisi tempat

duduk memiliki banyak manfaat dalam mencapai keberhasilan belajar. Beberapa

manfaat dari pengaturan tempat duduk adalah :

a. menghindari kejenuhan pada peserta didik dalam belajar.

b. menjadikan fokus belajar peserta didik tetap terjaga.

c. meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik.

d. memudahkan guru dan peserta didik bergerak dan berinteraksi saat kegiatan

belajar-mengajar didalam kelas.

Universitas Sumatera Utara


2.3 Tujuan Pengaturan Tempat Duduk

Menurut Moh. Sholeh Hamid, S.Pd. (2012) pengaturan tempat duduk

dilakukan untuk memenuhi empat tujuan pembelajaran yaitu :

a. aksesibilitas yang membuat siswa mudah menjangkau alat atau sumber belajar

yang tersedia.

b. mobilitas yang membuat siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke

bagian lain dalam kelas

c. interaksi yang memudahkan terjadinya komunikasi antara guru dengan siswa

maupun antar siswa.

d. memungkinkan siswa untuk bekerjasama secara perorangan, berpasangan dan

berkelompok.

2.4 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Mengatur Tempat Duduk

Ada 6 hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam mengatur tempat

duduk (Wiyani, 2013) :

a. ukuran dan bentuk kelas

b. bentuk serta ukuran tempat duduk dan meja siswa

c. banyaknya siswa di kelas

d. jumlah kelompok kelas

e. jumlah peserta didik dalam setiap kelompok kelas

Universitas Sumatera Utara


f. komposisi peserta didik dalam kelompok

2.5 Jenis – Jenis Formasi Pengaturan Tempat Duduk

Menurut Wiyani (2013) ada beberapa jenis formasi pengaturan tempat

duduk yaitu:

a. Formasi tradisional : pada formasi ini peserta didik duduk berpasangan-

pasangan dalam satu meja dengan satu kursi panjang atau dua kursi dimana

tempat duduk pada formasi ini berderet memanjang ke belakang.

b. Formasi auditorium : formasi ini hampir sama dengan formasi tradisional

bedanya, pada formasi ini posisi tempat duduk peserta didik sederet memanjang

ke samping bukan ke belakang seperti pada formasi tradisional.

c. Formasu chevron : pada formasi ini tempat duduk disusun memanjang

kesamping (dua kolom saja) dengan posisi sedikit miring dari dalam keluar

sehingga hal ini memperkecil jarak antara peserta didik dan guru.

d. Formasi kelas U Shape : formasi dimana tempat duduk disusun menjadi bentuk

huruf U yang terdiri dari dua kolom kursi yang disusun berbaris dari depan

kebelakang dan dibelakang kedua kolom dihubungkan dengan sebaris kursi yang

telah disusun dari kiri ke kanan.

e. Formasi meja pertemuan : formasi ini umumnya digunakan ditempat-tempat

pertemuan atau seminar dimana formasi ini dapat digunakan dengan cara

membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok

mempunyai meja pertemuannya masing-masing.

Universitas Sumatera Utara


f. Formasi konfrensi : formasi ini menggunakan meja panjang yang didekatkan

saru per satu dalam bentuk memanjang sehingga membentuk kumpulan meja

berbentuk persegi panjang. Selanjutnya, peserta didik duduk di kursi yang

mengelilingi meja-meja persegi panjang tersebut.

g. Formasi pengelompokkan terpisah : formasi ini membentuk kelompok-

kelompok terpisah dengan meletekkan kelompok yang satu berjauhan dengan

kelompok yang lain dimana ada satu kelompok yang berada ditengah dalam

formasi huruf U yang sedang dibimbing oleh guru.

h. Formasi tempat kerja : formasi ini cocok untuk di laboratorium karena peserta

didik duduk pada satu tempat untuk mengerjakan tugasnya masing-masing.

i. Formasi kelompok untuk kelompok : formasi yang terdapat dalam beberapa

kelompok yang duduk dalam satu meja persegi berukuran besar (bisa juga dengan

membuat beberapa meja menjadi persegi besar) sehingga setiap kelompok dapat

saling berhadapan.

j. Formasi lingkaran : pengaturan tempat duduk yang disusun melingkar tanpa

menggunakan meja dan kursi.

k. Formasi peripheral : pengaturan tempat duduk dimana meja berada dibelakang

siswa dalam keadaan hampir melingkar dengan tujuan agar siswa dapat memutar

kursinya mengahadap guru saat ingin berdiskusi.

3. Pengaturan Tempat Duduk U Shape

Universitas Sumatera Utara


Wiyani (2013) mengungkapkan bahwa formasi tempat duduk / formasi

kelas U Shape dapat ditemukan pada acara diktat maupun workshop khususnya

workshop kepemimpinan, namun bukan berarti formasi ini tidak dapat diterapkan

didalam sebuah kelas. Formasi ini justru sangat ideal, efektif, dan efesien untuk

diterapkan di dalam sebuah kelas.

Formasi tempat duduk U Shape ini sangat menarik dan mampu

mengaktifkan para siswa atau peserta didik sehingga mampu membuat mereka

antusias dalam belajar sehingga harapan keberhasilan kegiatan belajar-mengajar

dapat tercapai. Pada formasi ini, guru merupakan yang paling aktif bergerak

dinamis ke segala arah serta langsung berinteraksi dengan secara berhadap-

hadapan dengan peserta didiknya.

Gerakkan yang dapat dilakukan seperti gerakan maju ke tengah dan

kembali lagi ke tempat semula serta gerakan menyamping ke kanan dan ke kiri

kemudian melakukan gerakan maju-mundur. Hal yang harus diperhatikan adalah

pada saat melakukan gerakan mundur (kembali ke tempat semula) guru/ pengajar

tidak boleh berbalik kebelakang, tetapi harus berjalan mundur dan tetap

memfokuskan pandangannya ke peserta didik.

Formasi ini tepat dilakukan dalam kegiatan belajar yang dilakukan dengan

diskusi, presentasi dan kerja tim. Pada formasi ini guru dapat memindahkan siswa

yang ada di deretan bangku kanan ke deretan bangku kiri, dan sebaliknya. Dengan

begitu, para siswa dapat lebih memaksimalkan potensi alat indra yang dimilikinya

Universitas Sumatera Utara


dalam kegiatan belajar mengajar dan mampu berinteraksi secara langsung

sehingga akan mendapatkan respon dari guru secara langusng.

Berdasarkan penejelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengaturan

tempat duduk U Shape memiliki beberapa kelebihan yaitu :

1. Guru dapat melakukan gerakan kesegala arah (mobilitas) :

Komunikasi merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam

menyampaikan informasi kepada siswa. Ada 3 jenis komunikasi yang digunakan

untuk mengembangkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa (Sudjana,

2010) yaitu :

a. Komunikasi satu arah : dalam komunikasi ini guru berperan sebagai

pemberi aksi dan siswa penerima aksi.

b. Komunikasi dua arah : dalam komunikasi ini guru dan siswa memiliki

peran yang sama yaitu pemberi dan penerima informasi.

c. Komunikasi sebagai transaksi : komunikasi yang melibatkan interaksi

dinamis antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa sehingga

dapat menjadikan kegiatan belajar optimal sehingga terbentuk

pembelajaran aktif.

Wiyani (2013) menyatakan tempat duduk U Shape memungkinkan guru

bergerak ke segala arah dan tepat digunakan untuk kegiatan diskusi, presentasi

dan kerja tim. Oleh karena itu dapat disimpulkan, dengan desain tempat duduk U

Shape guru memiliki kebebasan untuk bergerak kesegala arah untuk

Universitas Sumatera Utara


berkomunikasi dan berinterasksi dengan siswanya begitu juga dengan siswa

memiliki kesempatan yang sama serta guru dapat menjangkau siswa agar tetap

fokus dan tidak menimbulkan kebisingan sehingga kegiatan belajar mengajar

menjadi lebih aktif dan efektif.

2. Memaksimalkan potensi alat indera yang dimiliki siswa

Menurut Wiyani (2013) pengaturan tempat duduk U Shape dapat

mengoptimalkan alat indra siswa serta guru dapat berhadapan langsung dengan

siswa, sehingga dapat disimpulkan dengan pengaturan tempat duduk U Shape

dapat mengoptimalkan siswa dalam menjangkau informasi secara visual dan

auditori dengan baik dan tidak ada penghalang terhadap pandangan siswa baik ke

guru yang memberikan pengajaran berupa suara ataupun peragaan dan ke papan

tulis berupa informasi visual.

Hal ini didukung oleh Margaret (2005) dimana dalam memproses

informasi, hal utama yang diperlukan adalah fungsi alat indera yang optimal. Hal

ini ditunjukkan dari tiga tahap dalam memproses informasi yaitu sensory – short

term memory – long term memory. Alat indera merupakan pintu masuknya

informasi dan alat indera yang utama digunakan dalam memproses informasi ialah

alat penglihatan (Visual) dan pendengaran (Auditory).

Ketika informasi berupa stimulus dari penglihatan maupun suara dikenali

oleh alat indera maka proses sensori mentransformasikan dan mengorganisasikan

informasi mentah tersebut dengan menggunakan sensory reseptor. Informasi yang

ditangkap melalui alat indera diproses oleh sensory receptor yang berupa saraf-

Universitas Sumatera Utara


saraf yang menghantarkan informasi tersebut ke bagian otak yaitu temporal lobe

(hearing, advanced visual processing) dan occipetal lobe (vision).

Selain itu, menurut Moh. Sholeh Hamid (2011), formasi kelas dengan

tempat duduk U Shape ini sangat ideal untuk memberikan materi pelajaran dalam

bentuk apapun sehingga formasi ini menjadi formasi yang multifungsi.

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

pengaturan tempat duduk U Shape merupakan penataan tempat duduk berbentuk

huruf U yang terdiri dari baris kiri yang menghadap ke kanan, baris kanan yang

menghadap ke kiri dan baris tengah ke depan sehingga seluruh siswa dapat

memiliki porsi yang sama untuk melihat ketengah ruangan, yang dapat

digambarkan sebagai berikut :

MelihatPapan
guru Tulis
dan papan tulis
secara langsung, mendengar
dan berkomunikasi secara
langsung

Guru

Interaksi Interaksi
antar siswa antar siswa

Gambar 1. Sketsa Pengaturan Tempat Duduk U Shape

Universitas Sumatera Utara


4. DINAMIKA PENGATURAN TEMPAT DUDUK U SHAPE DAN

KONSENTRASI BELAJAR

Sumber daya manusia merupakan faktor pusat di lingkungan organisasi

yang mencari laba (perusahaan dan industri), voluntir (organisasi/perkumpulan

berdasarkan kemanusiaan dan pengabdian) dan nir laba (instansi pemerintah)

(Nawawi, 2008). Organisasi pendidikan sebagai organisasi nir laba juga harus

memperhatikan kualitas siswa/siswinya agar nantinya akan menjadi sumber daya

manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, siswa dan siswi harus memiliki

prestasi yang baik dalam kegiatan belajar mengajar dimana salah satu aspek

pentingnya ialah konsentrasi belajar (Surya, 2009).

Menurut Djamarah (2008), konsentrasi adalah pemusatan fungsi jiwa

terhadap suatu objek seperti pikiran dan perasaan dimana hal ini dibutuhkan

dalam belajar sebagai perwujudan perhatian yang tepusat dan merupakan salah

satu aspek yang mendukung siswa memperoleh prestasi yang baik. Selanjutnya,

Tonienase (2007) menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi

konsentrasi belajar dimana salah satunya adalah lingkungan yang terdiri dari

suara, pencahayaan, temperatur, dan desain belajar. Desain belajar merupakan

media atau sarana yang dibuat untuk meningkatkan konsentrasi belajar, yaitu

dengan cara memilih dan mendesain ruang belajar sesuai dengan kebutuhan

misalnya memasang gambar, mengatur posisi duduk dan memilih tempat duduk

baik bersifat formal maupun informal (Tonienase, 2007).

Universitas Sumatera Utara


Selain itu Nugroho (2007) menyatakan bahwa lingkungan yang ramai dan

bising dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa. Hal ini juga sejalan dengan

yang diungkapkan oleh Slameto (2010) dimana keadaan lingkungan yang

semerawut dan berisik dapat mengganggu konsenterasi belajar individu.

Pengaruh lingkungan dalam belajar harus diperhatikan karena kondisi

lingkungan yang buruk dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa. Hal ini

dibuktikan dari penelitian yang dilakukan oleh Alex Justian (2012) dengan judul

“Analisis Pengaruh Kebisingan terhadap Performa Siswa Sekolah Dasar di Ruang

Kelas” membuktikan bahwa kebisingan dengan tingkat kebisingan 53 dbA keatas

mempengaruhi ketanggapan siswa dalam belajar sehingga peneliti menyimpulkan

bahwa kebisingan harus dihindarai karena dapat mengganggu proses belajar di

kelas.

Selain itu penelitian yang dilakuakan oleh Herlina (2007) yang berjudul

“Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa” dimana

dilakukannya perlakuan berupa pengelolaan kelas yang terdiri dari pengaturan

perabot, sarana belajar, alat peraga, panjangan kelas, pengaturan tempat duduk,

pengelompokkan siswa, sampai pembuatan laporan. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan terjadinya peningkatan nilai pada kelas ekpserimen setelah

mendapatkan perlakuan.

Pengaturan tempat duduk merupakan salah satu faktor lingkungan yang

mendukung konsentrasi belajar (Moh. Sholeh, 2012). Pengaturan tempat duduk

tidak hanya dilihat dari bagus tidaknya, tinggi atau rendahnya tempat duduk serta

Universitas Sumatera Utara


bentuk dan ukurannya, namun pengaturan tempat duduk juga meliputi formasi

tempat duduk yang tepat untuk digunakan oleh siswa (Djamrah &Aswan, 2010).

Salah satu formasi tempat duduk yang dapat digunakan adalah pengaturan

tempat duduk U Shape. Menurut Wiyani (2013) pengaturan tempat duduk U

Shape sangat ideal, efektif dan efesien untuk diterapkan di dalam kelas. Hal yang

serupa juga diungkapkan oleh Scivener (1994) penggunan pola penyusunan

tempat duduk U Shape dapat membentuk eye-contact dan berinteraksi secara

alami, selain itu ia juga mengatakan bahwa siswa yang lemah kemampuannya

tidak mempunyai kesempatan untuk bersembunyi dan siswa yang lebih baik

kemampuannya juga tidak dapat mendominasi kelas sehingga pemberian

informasi akan merata.

Selain itu Menurut Jeremy Harmer (1998), pola penyusunan tempat duduk

U Shape membuat posisi siswa, guru dan jangkauan ke papan tulis menjadi sama

rata dan ini memberikan kesempatan kepada guru untuk lebih dekat berinteraksi

kepada siswa dan siswa juga dapat saling berinteraksi satu sama lain. Hal ini

sangat mendukung dalam pemrosesan informasi yang berkaitan dengan atensi

atau perhatian yang fokus pada siswa/siswi dimana menurut Margaret (2005)

dalam memproses informasi, hal utama yang diperlukan adalah fungsi alat indera

yang optimal terutama alat indera merupakan pintu masuknya informasi.

Hal ini ditunjukkan dari tiga tahap dalam memproses informasi yaitu

sensory – short term memory – long term memory. Alat indera merupakan pintu

masuknya informasi dan alat indera yang utama digunakan dalam memproses

Universitas Sumatera Utara


informasi ialah alat penglihatan (Visual) dan pendengaran (Auditory). Ketika

informasi berupa stimulus dari penglihatan maupun suara dikenali oleh alat indera

maka proses sensori mentransformasikan dan mengorganisasikan informasi

mentah tersebut dengan menggunakan sensory reseptor. Informasi yang ditangkap

melalui alat indera diproses oleh sensory receptor yang berupa saraf-saraf yang

menghantarkan informasi tersebut ke bagian otak yaitu temporal lobe (hearing,

advanced visual processing) dan occipetal lobe (vision) (Margaret, 2005). Oleh

karena itu, pengaturan tempat duduk U Shape dapat mengoptimalkan alat indera

siswa dalam hal ini secara visual dan auditory.

Selain itu, Menurut Wiyani (2013) pengaturan tempat duduk U Shape

dapat memberikan keleluasaan pada guru untuk bergerak kesegala arah sehingga

siswa dapat dijangkau dan diawasi sehingga dapat menghindari kelas dari

kebisingan.

Menurut Mohhamad Sholeh Hamid, S.Pd (2012) pengaturan tempat duduk

U Shape sangat menarik dan dapat mengaktifkan para siswa, sehingga mampu

membuat mereka antusias untuk mengikuti pelajaran serta guru adalah orang yang

paling aktif dengan bergerak dinamis ke segala arah dan langsung berinteraksi

secara langsung, sehinga akan mendapatkan respon dari pendidik secara langsung.

Universitas Sumatera Utara


5. HIPOTESA

Oleh karena itu, hipotesa dalam penelitian ini ialah :

Hipotesa alternatif (Ha) : ada pengaruh positif dari pengaturan tempat duduk U

Shape terhadap peningkatan konsentrasi belajar siswa.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. RANCANGAN PENELITIAN

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimental within subject dengan one group pretest – posttest design. Penelitian

eksperimen digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antar dua faktor yang

sengaja ditimbulkan oleh peneliti. Menurut Arikunto (2002), yang dimaksud dengan

eksperimen ialah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (kausalitas) antara

dua faktor yang ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi faktor-faktor lain yang

mengganggu.

Desain dari ekperimen ini menggunakan satu kelompok subjek dengan cara

melakukan pengukuran pada kelompok sebelum dikenakan perlakuan dan setelah

dikenakan perlakuan untuk jangka waktu tertentu (Suryabrata, 2011).

Skema : O X O

RANCANGAN EKSPERIMEN
KELOMPOK PRE TEST TREATMENT POST TEST
EKSPERIMEN T1 X T2

Keterangan : T1 = pre test (sebelum perlakuan)

T2 = treatment (perlakuan)

T3 = post test (setelah perlakuan)

2. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara


Identifikasi variabel penelitian adalah langkah untuk menetapkan variabel-

variabel utama yang menjadi fokus dalam suatu penelitian serta penentuan

fungsinya masing-masing (Azwar, 2000). Menurut Suryabrata (2010), variabel

suatu penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya dan ditegaskan oleh hipotesis

penelitian. Berdasarkan landasan teori dan hipotesis penelitian, maka yang

menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :

Variabel bebas : pengaturan tempat duduk U Shape

Variabel tergantung : konsentrasi belajar

Variabel Kontrol : temperatur, pencahayaan dan kebisingan

3. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.1 Pengaturan Tempat Duduk U Shape

Penataan tempat duduk berbentuk huruf U yang terdiri dari baris kiri

yang menghadap ke kanan, baris kanan yang mengahap ke kiri dan baris tengah

ke depan sehingga seluruh individu dapat memiliki .

Universitas Sumatera Utara


3.2 Kosentrasi Belajar

Keadaan dimana individu dapat memusatkan pikirannya, memiliki

motivasi, tidak memiliki rasa kuatir dan tertekan serta tidak memiliki gangguan

pemikiran maupun kepanikan sehingga individu memiliki kesiapan untuk belajar

yang diperoleh dengan menggunakan pengaturan tempat duduk U Shape.

3.3 Temperatur

Keadaan suhu udara di dalam ruang yang berkisar anatara 18-28 derajat

celsius sehingga individu merasa nyaman berada di dalam ruangan.

3.4 Pencahayaan

Sumber penerangan yang menerangi ruangan yang diperlukan untuk

melakukan kegiatan di dalam ruangan yang dapat dilihat dari jumlah sumber

cahaya, letak sumber cahaya, jenis dan posisi sumber cahaya.

3.5 Kebisingan

Suara yang memiliki kekuatan yang berlebihan ataupun suara yang tidak

diharapkan sehingga dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar didalam kelas.

4. POPULASI & SAMPEL

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah siswa primary di Harvard English Course

Sei Rampah.

Universitas Sumatera Utara


Teknik Sampling yang digunakan adalah non-probabilitas dengan metode

purposive sampling. Sampel yang diambil adalah siswa/siswi yang memiliki

kemampuan akademis / hasil akademi rata-rata dan berjumlah 15 orang.

5. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan skala yang berbentuk skala likert dengan beberapa pilihan, yaitu

STS, TS, N, S, dan SS. Tinggi rendahnya skor menunjukkan tinggi rendahnya

konsentrasi belajar yang dimiliki siswa/siswi kelas X. Skor diperoleh dengan cara

menyebarkan skala kepada siswa siswi yang berisi daftar pertanyaan yang telah

disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga subjek penelitian dapat mengisi

dengan mudah.

Skala Konsentrasi Belajar

Skala ini diadaptasi dari teori aspek konsentrasi belajar Nugroho (2007),

yaitu : pemusatan pikiran, motivasi, rasa kuatir, perasaan tertekan, gangguan

pemikiran, gangguan kepanikan, kesiapan belajar. Skala ini berbentuk skala Likert

dengan beberapa pilihan, yaitu STS (sangat tidak setuju), TS (tidak setuju), N

(netral), S (setuju), dan SS (sangat setuju). Skor dari skala ini bergerak dari 1

sampai 5 (STS = 1, TS = 2, N = 3, S = 4, SS = 5). Dimana semakin tinggi skor

nilai menunjukkan meningkatnya konsentrasi belajar yang dimiliki siswa siswi,

sebaliknya rendahnya skor menunjukkan rendahnya konsentrasi belajar yang

dimiliki siswa/siswi.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 1. Distribusi Aitem - aitem Skala Konsentrasi Belajar Sebelum Uji

Coba

No Aspek Konsentrasi Belajar Aitem Aitem Total (%)


Favorabel Unfavorabel
1. Pemusatan Pikiran 1,9,16,22,17,23 7 21,21
,29
2. Memiliki Motivasi 2,10,30,24,33 5 15,15
3. Rasa Kuatir 3,11,4,18 4 12,12
4. Perasaan Tertekan 5,12,19,25,31 5 15,15
5. Gangguan Pemikiran 26 6,13,32 4 12,12
6. Gangguan Kepanikan 7,14,20,27 4 12,12
7. Kesiapan Belajar 8,15,21,28 4 12,12
Total 22 11 33 100

Tabel 2. Distribusi Aitem ‐ aitem Skala Konsentrasi Belajar Setelah Uji Coba

No Aspek Konsentrasi Belajar Aitem Aitem Total (%)


Favorabel Unfavorabel
1. Pemusatan Pikiran 1,5,9,10,13,14, 7 33,33
19
2. Memiliki Motivasi 6,15,20 3 14,28
3. Rasa Kuatir 2,3 2 9,52
4. Perasaan Tertekan 7,11,21 3 14,28
5. Gangguan Pemikiran 16 1 4,76
6. Gangguan Kepanikan 12,17 2 9,52
7. Kesiapan Belajar 4,8,18 3 14,28
Total 17 4 21 100

Universitas Sumatera Utara


6. UJI INSTRUMEN PENELITIAN

Uji coba alat ukur dilakukan untuk melihat seberapa jauh alat ukur dapat

mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur

menunjukkan kecermatan pengukuran (Azwar, 2003). Jenis alat ukur yang

digunakan dalam penelitian ini untuk mengolah data yang didapat dari lapangan,

penelitian ini menggunakan koefisien korelasi regresi yang dapat diperoleh

melalui analisa data dengan menggunakan program software SPSS version 17,0

for windows.

6.1 Validitas Alat Ukur

Validitas adalah sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur

dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat

dikatakan validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya

atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya

pengukuran tersebut dimana alat ukur yang valid adalah yang memiliki varians

error yang kecil sehingga angka yang dihasilkannya dapat dipercaya sebagai

angka yang mendekati keadaan sebenarnya (Azwar, 2003).

Pendekatan terhadap validitas pada alat ukur dilakukan dengan menyusun

terlebih dahulu operasional aspek-aspek pengukuran yang tepat dalam blue-print.

Penelitian ini menggunakan face validity dan content validity. Face validity

adalah tipe validitas yang penting dan didasarkan pada penilaian terhadap format

penampilan (appearance). Face validity telah terpenuhi apabila penampilan tes

telah meyakinkan dan memberikan kesan mampu mengungkap apa yang hendak

Universitas Sumatera Utara


diukur maka dapat dikatakan bahwa face validity telah terpenuhi. Content validity

berkaitan dengan item-item alat ukur sesuai dengan apa yang akan di ukur.

Content validity diperoleh melalui pendapat profesional dari dosen pembimbing

yang memiliki kompetensi dalam bidang yang hendak diteliti (Azwar, 2003).

6.2 Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas adalah alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau

konsistensi alat ukur bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda

(Hadi, 2000).

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan test-retest reliability yaitu menguji reliabilitas tes akhir. Pendekatan

ulang, test retest ini dilakukan dengan cara memberikan tes yang dicari

reabilitasnya pada sekelompok subjek, kemudian selang beberapa waktu tes itu

akan diberikan kembali pada subjek yang sama. Untuk mengetahui reliabilitas tes,

peneliti menggunakan rumus Spearman Brown dan diolah dengan komputer

program SPSS versi 17.0 for Windows. Batasan penerimaan reliabilitas dianggap

memuaskan apabila koefisiennya mencapai minimal 0,5 (Azwar, 2003).

7. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu tahap persiapan,

pelaksanaan dan tahap akhir (pengolahan data). Pada tahap persiapan ada

beberapa hal yang dilakukan yaitu, menentukan materi yang akan dikaji,

membuat instrument penelitian, melakukan validasi instrument pada ahli

khususnya dosen, melakukan uji coba alat ukur, analisa alat ukur, merevisi alat

Universitas Sumatera Utara


ukur, mempersiapkan surat izin penelitian, serta penentuan subyek penelitian.

Pada tahap pelaksanaan, hal-hal yang dilakukan adalah memberikan skala kepada

seluruh siswa primary di Harvard English Course sie rampah untuk mengetahui

konsentrasi belajar sebelum diberikan perlakuan. Kemudian setelah beberapa hari

akan diberikan modifikasi berupa perubahan tempat duduk U Shape di kelas

primary tersebut sebagai perlakuan, kemudian setelah beberapa hari akan

diberikan kembali skala konsentrasi belajar pada siswa kelas primary tersebut

sehingga diperoleh data konsentrasi belajar sebelum dan sesudah perlakuan. Pada

tahap akhir (pengolahan data), hal-hal yang dilakukan adalah mengolah data hasil

penelitian, menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian, serta menarik

kesimpulan dari hasil penelitian.

Tabel 3. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Tahapan Kegiatan

1. Tahap Persiapan Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan

adalah menentukan materi yang akan

dikaji, membuat instrument penelitian,

melakukan validasi instrument pada ahli

khususnya dosen, melakukan uji coba alat

ukur, analisa alat ukur, merevisi alat ukur,

mempersiapkan surat izin penelitian, serta

penentuan subyek penelitian

2. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini hal yang dilakukan

adalah :

Universitas Sumatera Utara


• Mengunjungi kursus bahasa

Inggris HARVARD ENGLISH

COURSE sei rampah untuk

meminta izin sekaligus

membicarakan dan meminta

informasi yang dibutuhkan dan

berkaitan dengan penelitian yang

akan dilakukan serta

mengobservasi ruangan yang akan

dijadikan sebagai tempat dimana

penelitian akan berlangsung.

• Selanjutnya meminta/mengurus

surat izin dari pihak Fakultas

Psikologi untuk keperluan

penelitian di kursus tersebut.

• Memberikan surat izin kepada

pihak kursus dan menunggu

persetujuan dari pihak kursus.

• Setelah mendapatkan izin peneliti

menentukan ruangan kelas yang

akan digunakan dengan

mempertimbangkan faktor

lingkungan yang dapat dikontrol

yaitu :

Universitas Sumatera Utara


Kebisingan : kebisingan dapat

dikontrol dengan memilih ruang

kelas dengan posisi yang paling

sedikit terpapar dari kebisingan

yang berasal dari lingkungan luar

kelas.

Penerangan / Cahaya : memeriksa

lampu yang digunakan diruangan

apakah sudah cukup terang, jika

penerangan diruangan kurang

maka akan dilakukan penggantian

lampu diruangan agar mejadi lebih

terang. Selain itu apabila cahaya

yang masuk dari jendela

menyebabkan kesilauan didalam

kelas maka akan dilakukan

pemasangan tirai di jendela untuk

meminimalkan/menghilangkan

cahaya silau yang masuk.

Temperatur : dapat dikontrol

dengan memasang air conditioner

(AC) yang menurut Jensen (2008)

suhu yang optimal untuk belajar

adalah 70 derajat farenheit atau

Universitas Sumatera Utara


sekitar 21-22 derajat celsius.

• Selain itu perlu dilakukan kontrol

terhadap faktor individu dengan

cara memilih sekelompok belajar

siswa (siswa dalam satu tingkat

dan kelas yang sama) yang

memiliki nilai yang paling bagus

diantara siswa dari kelompok

belajar lainnya dimana siswa yang

berada dalam satu kelompok dan

kelas berjumlah 20 orang.

• Kemudian peneliti melakukan

inform consent kepada siswa yang

akan terlibat dalam penelitian

untuk mengenalkan diri dan

meminta partisipasi mereka dalam

penelitian yang akan dilakukan.

• Setelah itu dilakukan pre test

dengan memberikan skala

konsentrasi belajar kepada para

siswa tersebut.

• Kemudian keesokan harinya

dilakukan perubahan pengaturan

tempat duduk menjadi U Shape

Universitas Sumatera Utara


atau berbentuk U dimana tipe ini

merupakan treatment dalam

penelitian dengan bentuk sebagai

berikut :

• Setelah satu minggu (3 kali

pertemuan) siswa belajar dengan

setting / pengaturan tempat

duduk U Shape dimana waktu 3

hari diberikan agar siswa dapat

beradaptasi dengan setting yang

baru maka akan dilakukan post

test dengan memberikan skala

konsentrasi belajar yang sama

untuk mengukur perubahan skor

yang terjadi .

3. Tahap Pengolahan Setelah data hasil pengukuran

konsentrasi belajar didapat, baik

Universitas Sumatera Utara


sebelum maupun sesudah perubahan

pengaturan tempat duduk, maka

dilakukan pengolahan data dengan

menggunakan uji paired t-test bila data

berdistribusi normal dan menggunakan

uji Wilcoxon jika tidak terdistribusi

normal, kemudian hasil temuan

penelitian dianalisis dan dibahas,

sehingga diperoleh kesimpulan dari

penelitian.

8. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mendapatkan jawaban

tentang pengaruh pengaturan tempat duduk U Shape terhadap konsentrasi belajar

dimana proses pengolahan data dilakukan dengan uji Wilcoxon.

Langkah -langkah yang dilakukan untuk Uji Wilcoxon adalah sebagai

berikut :

1. Menskor pretest dan posttest dari setiap penilaian.

2. Menstabulasi skor pretest dan skor posttest.

3. Membuat tabel perhitungan skor pretest dan skor posttest.

Universitas Sumatera Utara


4. Melakukan perhitungan dengan menggunakan SPSS atau dengan menggunakan

rumus :

5. Menganalisis perubahan skor sebelum dan sesudah percobaan dengan melihat

positive dan negative ranks.

6. Membandingkan nilai Z dengan nilai signifikansi.

7. Membuat kesimpulan, yaitu:

H0 ditolak jika nilai Z < nilai signifikansi.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Keseluruhan hasil penelitian akan dijelaskan pada bab ini. Pembahasan

akan dimulai dari gambaran umum subjek penelitian, dilanjutkan dengan analisa

dan interpretasi data penelitian.

1. HASIL PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

pengaturan tempat duduk U Shape terhadap konsentrasi belajar. Metode analisis

data yang tepat adalah uji Wilcoxon terhadap kelompok eksperimen yang

diberikan pretest dan postest berupa skala konsentrasi belajar untuk

membandingkan hasil sebelum dan sesudah pemberian perlakuan (pengaturan

tempat duduk U Shape).

Pengajuan Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ha : ada pengaruh pengaturan tempat duduk U Shape terhadap konsentrasi belajar

siswa.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon dan

analisa hasil penelitian ini dilakukan dengan program statistik SPSS for windows

versi 17.0.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4. Descriptive Statistic pada Uji Wilcoxon Menunjukkan Gambaran
Konsentrasi Belajar Sebelum dan Sesudah Pengaturan Tempat Duduk U
Shape Dilakukan.

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

pretest 15 84.67 7.237 71 95

posttest 15 87.47 6.289 76 97

Tabel 4 menunjukkan hasil penelitian bahwa terjadi peningkatan rata-rata

(mean) yang bermakna setelah dilakukan pengaturan tempat duduk U Shape.

Mean sebelum dilakukan pengaturan tempat duduk adalah 84,67 (SD = 7,237) dan

meningkat menjadi 87,47 (SD = 6,289) setelah dilakukan pengaturan tempat

duduk.

Tabel 5. Rank dari uji wilcoxon menunjukkan besarnya perubahan


hasil skor pretest dan posttest

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

posttest - pretest Negative Ranks 0a .00 .00


b
Positive Ranks 15 8.00 120.00

Ties 0c

Total 15

a. posttest < pretest

b. posttest > pretest

c. posttest = pretest

Tabel 5. Menunjukkan hasil perubahan skor yang terjadi pada pretest

maupun posttest baik itu perubahan yang positif (skor meningkat), perubahan

Universitas Sumatera Utara


negatif (skor menurun), dan ties (skor pretest dan posttest tetap). Hasil tabel diatas

menunjukkan terjadinya perubahan antara pretest dan posttest yaitu

meninggkatnya skor pada 15 orang siswa yang dilihat dari tabel positive rank

dengan mean sebesar 8 dan standar deviasi 120. Selain itu tabel diatas tidak

menunjukkan adanya perubahan negatif dan skor yang sama antara pretest dan

posttest.

Berdasarkan hasil analisis dari tabel rank pada uji wilcoxon dapat

dinyatakan bahwa terjadi perubahan anata pretest dan postest berupa peningkatan

skor konsentrasi belajar pada seluruh siswa sehingga ada pengaruh pengaturan

tempat duduk terhadap konsentrasi belajar siswa primary di Harvard English

Course Sei Rampah.

Tabel 6 Test Statistics pada Uji wilcoxon digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian

Test Statisticsb

posttest - pretest
a
Z -3.440

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Tabel 6 menunjukkan dari hasil uji statistik didapat bahwa pengaturan

tempat duduk U Shape terhadap konsentrasi belajar siswa primary Harvard

English Course dengan taraf signifikansi 0,001 ≤(p0,05). Sehingga dapat

dinyatakan bahwa pelaksanaan pengaturan tempat duduk U Shape efektif terhadap

Universitas Sumatera Utara


peningkatan konsenterasi belajar siswa primary Harvard English Course Sei

Rampah.

≤0,05),
Pada analisis penelitian didapat signifikansi 0,001 (p hal ini

menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Berarti ada pengaruh

pengaturan tempat duduk U Shape terhadap konsentrasi belajar siswa primary

Harvard English Course.

2. KATEGORISASI PENELITIAN

Kategorisasi skor konsentrasi belajar penelitian dapat dilihat melalui uji

signifikansi perbedaan antara mean empirik dan mean hipotetik. Skala konsentrasi

belajar terdiri dari 21 aitem dengan 5 alternatif jawaban dengan nilai bergerak

dari rentang 1 sampai dengan 5, sehingga dihasilkan total skor minimun sebesar

21 dan skor maksimum sebesar 105. Sehingga luas jarak sebarannya 105-21 = 84.

Dari skala konsentrasi belajar diperoleh mean hopotetik sebesar 63 dan standar

deviasi sebesar 84/6 = 14

Tabel 7. Rangkuman Nilai Empirik dan Hipotetik Konsentrasi Belajar

Variabel Empirik Hipotetik

Konsenterasi Min Max Mean SD Min Max Mean SD

Belajar 71 97 84 7,237 21 105 63 14

Berdasarkan hasil penelitian didapat hasil perbandingan empirik dan

hipotetik dari variabel konsentrasi belajar menunjukkan pH < pE yaitu 63 < 84

Universitas Sumatera Utara


sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi belajar pada subjek penelitian

lebih tinggi daripada populasi pada umumnya.

Selanjutnya, subjek akan digolongkan kepada tiga kategori konsentrasi

belajar yaitu : konsentrasi belajar rendah, konsentrasi belajar sedang dan

konsentrasi belajar tinggi.

Norma kategorisasi yang digunakan sebagai berikut :

Tabel 8. Norma Konsentrasi Belajar

Rentang Nilai Kategori


X < (µ-1,0SD) Konsentrasi Belajar Rendah
(µ-1,0SD) ≤ X < (µ+1,0SD) Konsetrasi Belajar Sedang
X ≥ (µ+1,0SD) Konsentrasi Belajar Tinggi

Sehingga dari tabel 8 diperoleh data pada tabel 9 :

Tabel 9. Rangkuman Kategorisasi Data Konsentrasi Belajar

Rentang Nilai Kategori


X < (76,7) Konsentrasi Belajar Rendah
(76,7) ≤ X < (91,2) Konsetrasi Belajar Sedang
X ≥ (91,2) Konsentrasi Belajar Tinggi

Dari rangkuman kategorisasi data konsentrasi belajar, maka

pengkategorisasian konsenterasi belajar dari masing-masing kelompok subjek

dapat dilihat pada tabel 10 :

Universitas Sumatera Utara


Tabel 10. Kategorisasi Konsentrasi Belajar Sebelum dan Sesudah

Pengaturan Tempat Duduk U Shape

Subjek Skor Konsenterasi Kategori Skor Kategori


Belajar Sebelum Konsenterasi Konsenterasi Konsenterasi
(Pretest) Belajar Belajar Sesudah Belajar
(Posttest)
1 82 sedang 83 sedang
2 89 sedang 92 tinggi
3 95 tinggi 97 tinggi
4 90 sedang 91 tinggi
5 81 sedang 83 sedang
6 89 sedang 90 sedang
7 89 sedang 93 tinggi
8 90 sedang 91 tinggi
9 74 rendah 87 sedang
10 71 rendah 76 sedang
11 82 sedang 85 sedang
12 80 sedang 82 sedang
13 89 sedang 90 sedang
14 93 tinggi 95 tinggi
15 76 sedang 77 sedang
Total 1270 1312

Tabel 10 diatas menunjukkan perbedaan skor konsentrasi belajar subjek

penelitian pada saat pretest dan pada saat posttest. Setelah dilakukan pengaturan

tempat duduk U Shape dapat dilihat adanya peningkatan konsentrasi belajar

subjek penelitian.

Universitas Sumatera Utara


Dari Hasil pengkategorian masing-masing subjek, diperoleh persentasi

data sebagai berikut :

Tabel 11. Penggolongan Subjek Penelitian

Jumlah Subjek Persentasi


Kategori
Pretest Postest Pretest Postest
Konsentrasi
2 0 13,33% 0%
Belajar Rendah
Konsentrasi
11 9 73,33% 60%
Belajar Sedang
Konsentrasi
2 6 13,33% 40%
Belajar Tinggi
Total 15 15 100% 100%

3. PEMBAHASAN

Hasil dari analisa data dalam penelitian yang dilakukan di lembaga belajar

informal Harvard English Course sei rampah diperoleh hasil bahwa ada pengaruh

pengaturan tempat duduk U Shape terhadap konsentrasi belajar. Konsentrasi

belajar menurut Slameto (2003) konsentrasi merupakan pemusatan pikiran

terhadap suatu hal dengan mengenyampingkan semua hal lainnya yang tidak

berhubungan, dimana dalam belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran

terhadap mata pelajaran dengan mengenyampingkan semua hal yang tidak

berhubungan dengan pelajaran.

Nugroho (2007) mengungkapkan beberapa aspek yang mempengaruhi

konsentrasi belajar yaitu : pemusatan pikiran, motivasi, rasa kuatir, perasaan

Universitas Sumatera Utara


tertekan, gangguan pemikiran, gangguan kepanikan, dan kesiapan belajar. Salah

satu faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar adalah faktor dari lingkungan.

Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Herlina (2007) yang

berjudul “Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa”

dimana dilakukannya perlakuan berupa pengelolaan kelas yang terdiri dari

pengaturan perabot, sarana belajar, alat peraga, panjangan kelas, pengaturan

tempat duduk, pengelompokkan siswa, sampai pembuatan laporan. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan nilai pada kelas ekpserimen

setelah mendapatkan perlakuan.

Pengaturan tempat duduk U Shape di Harvard English Course sei rampah

dilakukan pada tanggal 23 April 2014. Sebelum dilakukan pengaturan tempat

duduk U Shape dilakukan pretest kepada subjek penelitian yang masih

menggunakan pengaturan tempat duduk tradisional (yang umum digunakan),

kemudian diberikan posttest kepada subjek penelitian setelah satu minggu (tiga

kali pertemuan) dilakukan pengaturan tempat duduk U Shape . Hasil yang

diperoleh dari penelitian ini adalah konsentrasi belajar responden (subjek

penelitian) tersebut mengalami peningkatan setelah dilakukan pengaturan tempat

duduk menjadi bentuk U.

Pengaturan tempat duduk U Shape dilakukan sesuai dengan teori yang

dikemukan oleh Wiyani (2013) dimana formasi ini sangat ideal, efektif, dan

efesien untuk diterapkan di dalam sebuah kelas. Formasi tempat duduk U Shape

ini sangat menarik dan mampu mengaktifkan para siswa atau peserta didik

sehingga mampu membuat mereka antusias dalam belajar sehingga harapan

Universitas Sumatera Utara


keberhasilan kegiatan belajar-mengajar dapat tercapai. Pada formasi ini, guru

merupakan yang paling aktif bergerak dinamis ke segala arah serta langsung

berinteraksi dengan secara berhadap-hadapan dengan peserta didiknya. Dengan

begitu, para siswa dapat lebih memaksimalkan potensi alat indra yang dimilikinya

dalam kegiatan belajar mengajar dan mampu berinteraksi secara langsung

sehingga akan mendapatkan respon dari guru secara langusng.

Selain itu, pada saat dilapangan terdapat keterbatasan dalam melakukan

penelitian dengan menggunakan pengaturan tempat duduk U Shape yaitu

Pengaturan tempat duduk U Shape membutuhkan area yang cukup luas sehingga

tidak memungkinkan melakukan penelitian dengan jumlah siswa yang besar

dalam satu kelas. Oleh karena itu, peneliti harus memperhatikan dan mencocokan

luas ruangan, panjang bangku dan kursi yang digunakan agar penyusunan tempat

duduk U Shape yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang sesuai dengan teori

yang dikemukakan oleh wiyani (2013).

Perubahan konsentrasi belajar dapat dilihat dari perubahan skor

konsentrasi belajar sebelum dilakukannya pengaturan tempat duduk U Shape

dengan sesudah dilakukannya pengaturan tempat duduk U Shape. Hasil analisis

statistik menunjukkan bahwa terhadi peningkatan rata-rata skor konsenterasi

belajar pada saat pretest yaitu sebesar 84,67 (SD = 7,237) meningkat menjadi

87,47 (SD = 6,289) pada saat posttest. Pada saat sebelum dan sesudah dilakukan

pengaturan tempat duduk U Shape diperoleh perbedaan signifikansi p = 0,001

dengan α = 0,05 (p < 0,05). Dari hasil uraian tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang mengatakan bahwa ada pengaruh pengaturan

Universitas Sumatera Utara


tempat duduk U Shape terhadap konsentrasi belajar siswa primary di Harvard

English Course sei rampah diterima. Hal ini sesuai dengan pendapat yang

dikemukakan oleh Wiyani (2013) perubahan posisi tempat duduk memiliki

banyak manfaat dalam mencapai keberhasilan belajar. Beberapa manfaat dari

pengaturan tempat duduk adalah : menghindari kejenuhan pada peserta didik

dalam belajar, menjadikan fokus belajar peserta didik tetap terjaga, meningkatkan

konsentrasi belajar peserta didik, memudahkan guru dan peserta didik bergerak

dan berinteraksi saat kegiatan belajar-mengajar didalam kelas.

Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Slameto (2010) dimana

seseorang mengalami kesulitan berkonsentrasi, yang disebabkan karena: kurang

berminat terhadap mata pelajaran yang dipelajari, terganggu oleh keadaan

lingkungan (bising, keadaan yang semrawut dan lain-lain), pikiran kacau/masalah-

masalah kesehatan yang terganggu (badan lemah), bosan terhadap

pelajaran/sekolah dan lain-lain. Jadi pengaturan tempat duduk merupakan salah

satu faktor yang berpengaruh terhadap konsentrasi belajar. Dalam penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa pengaturan tempat duduk U Shape dapat meningkatkan

konsentrasi belajar siswa primary di Harvard English Course sei rampah.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran berdasarkan data – data

yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

1. KESIMPULAN

Setelah dilakukan penelitian dan analisa data maka dapat diperoleh

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil dari uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh

bahwa terjadi peningkatan konsentrasi belajar pada siswa primary di Harvard

English Course sei ramapah setelah dilakukan perubahan pengaturan tempat

duduk U Shape yang ditunjukkan dari perubahan mean pada saat pretest dan

posttest sebesar 84,67 menjadi 87,47 serta dilihat dari nilai p = 0,001 <

signifikansi 0,05.

2. Pengaturan tempat duduk U Shape (treatment) telah terbukti mampu

meningkatkan konsentrasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari tabel

kategorisasi konsentrasi belajar yaitu sebanyak 60% siswa memiliki konsentrasi

belajar yang dikategorikan sedang setelah dilakukan treatment.

3. Penelitian ini membuktikan bahwa faktor lingkungan dalam hal ini

pengaturan tempat duduk U Shape memiliki peran terhadap peningkatan

konsentrasi belajar siswa di Harvard English Course sei rampah

Universitas Sumatera Utara


2. SARAN

1. Saran Metodologi

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan bagi peneliti berikutnya yang

berminat untuk melakukan penelitian sejenis mengenai konsentrasi belajar atau

untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut agar tidak hanya menggunakan

skala dalam menggumpulkan data namun juga menggunakan metode wawancara

dan observasi agar data yang diperoleh dapat menggambarkan perubahan yang

tejadi secara lebih terperinci.

2. Saran Praktis

a. Bagi pihak organisasi, terutama guru dapat menerapkan pengaturan

tempat duduk U Shape sebagai salah satu sarana untuk membantu mereka dalam

meningkatkan konsentrasi belajar siswa sehingga siswa dapat menerima pelajaran

secara optimal .

b. Bagi pihak organisasi pendidikan informal lainnya dapat menduplikasi

pengaturan tempat duduk U Shape untuk diterapkan di organisasi mereka untuk

meningkatkan kualitas belajar siswanya.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

(“____”, 2013, Orang Tua Siswa SD Berebut Kursi Untuk Anak, [berita online],
http://www.elshinta.com/v2003a/readnews.htm?id=125911 (23 Desember
2013))

Anastasi, A. , & Urbina. (1997). Psychological Testing, 7�ℎ edition. New Jersey.
Prentice-Hall,Inc.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :


PT. Rineka Cipta.

Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Dirgantoro, W. (2012). Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dalam


Meningkatkan Konsentrasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen
Purwodadi.

Djamarah, S., & Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.

Djamarah, S., & Bahri. (2008). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Engkoswara & Komariah, Aan. (2012). Administrasi Pendidikan. Bnadung:


Alfabeta.

Fattah, N. (1996). Landasan Managemen Pendidikan. Cibeureum : PT Remaja


Rosdakarya Bandung.

Field, Andy. (2009). Discovering Statistics Using SPSS, 3�� Edition. London :
SAGE Publication Ltd.

Universitas Sumatera Utara


Hamid, S.Moh. (2012). Metode Edutaiment. Jogjakarta: DIVA Press.

Hardjitno, D. (1997). Manajemen Situasi. Jakarta: Pradnya Paramita.

Harsanto, R. (2007). Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta: Penerbit


Kanisius.

Herlina. (2007). Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar Biologi


Siswa.

Hornby & Siswoyo. (1993). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Indira.

Justian, A. (2012). Analisis Pengaruh Kebisingan terhadap Performa Siswa


Sekolah Dasar di Ruang Kelas.

Matlin, M. W. (2005). Cognition, 6�ℎ Edition. United States of America: John


Wiley & Sons,Inc.

Nawawi, H. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang


Kompetitif. Yogyakarta : Gadjah Mada Univesity Press.

Nugroho, W. (2007). Belajar Mengatasi Hambatan Belajar. Surabaya: Prestasi


Pustaka.

Renaningtyas, H., dkk. (2013). Laporan Hasil Observasi dan Wawancara


Penerapan Metode Pembelajaran Ceramah Bervariasi dan Diskusi pada
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Lingkungan Sehat
Kelas 1 SD N 1 Bae Kudus.
http://ichaituika.blogspot.com/2013/05/pengaruh-profesionalitas-guru-
terhadap.html

Universitas Sumatera Utara


Robbins, S. & Coulter, M. (2007). Manajemen, Edisi Kedelapan, Jakarta: PT
Indeks.

Santrock, J. W. (2010). Educational Psychology, 2�� Edition. Jakarta: Kencana.

Slameto. (2010). Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka


Cipta.

Sudjana, N. (2010). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru


Algensindo.

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Surya, M. (2007). Psikologi Pembelajaran Dan Pengajaran. Bandung:


Pustaka Bani Quraisy.

Suryabrata, S. (2011). Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali.

Susanto, H. (2006). Meningkatkan Konsentrasi Siswa Melalui Optimalisasi


Modalitas Belajar Siswa.

Wiyani, N.A. (2013). Manajemen Kelas. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Zerin, S. (2009). Classroom Management: Seating Arrangement in ESL


Classroom.
http://edukasi.kompasiana.com/2012/12/19/mendisain-kelas-belajar-yang-
kompatibel-dengan-otak-517320.html

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

HASIL TRY OUT 1

Reliability

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 69 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 69 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.818 33

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

aitem1 117.28 134.085 .430 .810

aitem2 117.13 136.939 .275 .814

aitem3 117.29 132.003 .527 .806

Universitas Sumatera Utara


aitem4 117.30 133.891 .390 .810

aitem5 118.10 151.181 -.295 .843

aitem6 116.88 136.163 .289 .814

aitem7 119.07 140.951 .042 .823

aitem8 116.45 136.192 .407 .811

aitem9 117.41 131.539 .440 .808

aitem10 116.81 131.773 .610 .805

aitem11 117.38 136.444 .315 .813

aitem12 117.94 130.350 .383 .811

aitem13 116.49 136.018 .320 .813

aitem14 117.90 133.887 .317 .813

aitem15 116.78 135.967 .314 .813

aitem16 116.91 131.198 .568 .805

aitem17 116.90 133.387 .641 .806

aitem18 117.38 139.532 .116 .820

aitem19 117.25 129.983 .519 .805

aitem20 117.22 133.261 .483 .808

aitem21 117.09 137.816 .243 .815

aitem22 116.90 135.975 .340 .812

aitem23 117.06 131.967 .521 .806

aitem24 117.19 134.538 .356 .812

aitem25 117.52 139.783 .096 .821

aitem26 117.13 134.968 .351 .812

aitem27 117.86 132.302 .375 .811

aitem28 117.23 133.181 .354 .812

aitem29 116.93 135.509 .339 .812

aitem30 117.26 135.166 .326 .813

aitem31 117.28 132.967 .377 .811

aitem32 118.33 135.225 .208 .819

aitem33 116.51 141.107 .086 .819

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

Universitas Sumatera Utara


Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

120.94 143.085 11.962 33

HASIL TRY OUT 2

Reliability

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 69 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 69 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.856 24

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

aitem1 86.81 104.890 .438 .850

aitem3 86.83 103.205 .527 .847

aitem4 86.84 105.842 .336 .853

aitem8 85.99 107.044 .397 .851

Universitas Sumatera Utara


aitem9 86.94 103.438 .406 .851

aitem10 86.35 102.995 .611 .845

aitem11 86.91 107.463 .294 .854

aitem12 87.48 102.547 .346 .855

aitem13 86.03 107.264 .289 .854

aitem14 87.43 105.543 .283 .856

aitem15 86.32 105.162 .402 .851

aitem16 86.45 102.192 .586 .845

aitem17 86.43 104.308 .652 .846

aitem19 86.78 100.937 .542 .846

aitem20 86.75 104.335 .481 .848

aitem22 86.43 105.896 .390 .851

aitem23 86.59 102.803 .542 .846

aitem24 86.72 105.261 .364 .852

aitem26 86.67 105.873 .347 .853

aitem27 87.39 103.301 .380 .852

aitem28 86.77 103.916 .366 .852

aitem29 86.46 105.252 .398 .851

aitem30 86.80 105.488 .351 .853

aitem31 86.81 103.067 .424 .850

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

90.48 113.077 10.634 24

Universitas Sumatera Utara


HASIL TRY OUT 3

Reliability

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 69 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 69 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.854 21

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

aitem1 75.75 86.983 .469 .846

aitem3 75.77 86.298 .501 .845

aitem4 75.78 88.173 .344 .851

aitem8 74.93 90.009 .351 .850

aitem9 75.88 86.339 .393 .849

Universitas Sumatera Utara


aitem10 75.29 86.297 .570 .843

aitem12 76.42 85.747 .323 .854

aitem15 75.26 87.254 .430 .847

aitem16 75.39 84.771 .601 .841

aitem17 75.38 87.150 .634 .843

aitem19 75.72 83.644 .553 .842

aitem20 75.70 87.744 .427 .848

aitem22 75.38 87.474 .451 .847

aitem23 75.54 85.164 .567 .842

aitem24 75.67 88.167 .341 .851

aitem26 75.61 88.418 .342 .851

aitem27 76.33 86.755 .339 .852

aitem28 75.71 85.444 .423 .848

aitem29 75.41 87.421 .421 .848

aitem30 75.74 87.431 .384 .849

aitem31 75.75 85.747 .424 .848

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

79.42 94.983 9.746 21

Universitas Sumatera Utara


SKALA Try Out

Identitas Diri

Nama/Inisial :

Jenis Kelamin* : Laki-Laki / Perempuan

Usia : Tahun

* Coret yang tidak perlu.

Petunjuk Pengisian

Berikut ada sejumlah pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda
diminta untuk memilih salah satu pilihan yang berada di sebelah kanan pernyataan yang
paling sesuai dengan keadaan diri Anda yang sesungguhnya. Berilah tanda silang (X) di
kotak yang disediakan sesuai dengan pilihan Anda. Alternatif jawaban yang tersedia
terdiri dari 5 pilihan, yaitu : Sangat tidak setuju (STS), Tidak setuju (TS), Netral (N),
Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Jika Anda ingin mengganti jawaban, Anda dapat
memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang salah.

Contoh Pengisian :

No Pernyataan STS TS N S SS

Saya akan menghabiskan waktu luang dengan


1 X X
membaca

Selamat Mengerjakan

Universitas Sumatera Utara


No. Aitem ST
TS N S SS
S

Saya merasa tenang pada saat menerima pelajaran


1

Saya antusias saat mendengarkan guru menerangkan

2 pelajaran

Saya merasa tidak optimal untuk memahami pelajaran

3 dari guru

Saya merasa tidak dapat melakukan tanya jawab

4 dengan guru pada saat proses belajar di kelas

Teman saya mengganggu saya pada saat proses


5
belajar mengajar berlangsung

Saya sering melamun pada saat proses belajar


6
berlangsung tanpa diketahui oleh guru

Universitas Sumatera Utara


Saya merasa cemas apabila saya tidak dapat
7
memperhatikan pelajaran dengan baik

No. Aitem ST
TS N S SS
S

Saya siap menerima pelajaran yang diberikan oleh


8
guru

Saya merasa dapat memperhatikan pelajaran tanpa


9
adanya hambatan

Saya bersemangat untuk mengerjakan tugas yang


10
diberikan oleh guru

Saya merasa tidak optimal dalam memperhatikan guru


11
pada saat ia mengajar

Saya tetap mampu memahami pelajaran walaupun ada


12
gangguan dari teman saya

Universitas Sumatera Utara


Saya lebih suka memikirkan hal yang tidak berkaitan
13 dengan pelajaran daripada memperhatikan guru yang
sedang mengajar

Saya takut tidak mampu menerima pelajaran karena


14 tidak dapat menjangkau informasi yang ada di depan
kelas

No. Aitem ST
TS N S SS
S

Lingkungan belajar mendukung saya untuk siap


15
dalam menerima pelajaran

16 Saya merasa nyaman pada saat belajar di kelas

17 saya mampu memperhatikan pelajaran dengan baik

Saya sulit untuk melakukan kerja kelompok dan


18
berdiskusi dengan teman saya di kelas

Universitas Sumatera Utara


Saya dapat dengan mudah menjangkau informasi
19
yang ditulis di papan tulis

Saya merasa binggung dengan apa yang disampaikan


20
oleh guru

Guru saya dapat menjangkau setiap murid sehingga


21 setiap murid siap untuk menerima pelajaran dengan
baik

No. Aitem ST
TS N S SS
S

Lingkungan kelas mendukung saya dalam menerima


22
pelajaran

23 Saya dapat belajar dengan fokus di kelas

Saya termotivasi untuk bertanya kepada guru tentang


24
pelajaran yang kurang dipahami

Universitas Sumatera Utara


Saya tidak merasa terhalangi oleh teman untuk
25
menjangkau informasi yang disampaikan oleh guru

Saya merasa guru dapat menjangkau murid dengan

26 optimal pada saat proses belajar mengajar

Saya tidak mampu memahami pelajaran karena


27
adanya hambatan dari lingkungan belajar

Keadaan kelas saya mendukung untuk terjadinya

28 tanya jawab, diskusi serta berkomunikasi untuk

mengembangkan potensi saya

No. Aitem STS TS N S SS

Lingkungan kelas membuat saya mampu untuk serius


29
dalam belajar

Universitas Sumatera Utara


Saya antusias untuk bertanya kepada guru tentang
30
pelajaran yang kurang jelas dalam pembelajaran di kelas

Keadaan kelas membuat saya mudah untuk memahami


31
pelajaran

Kondisi kelas tidak kondusif sehingga saya terganggu


32
dengan teman saya yang ribut

Saya memiliki kemauan untuk mencatat pelajaran yang


33
diterangkan oleh guru

MOHON PERIKSA KEMBALI JAWABAN ANDA,

PASTIKAN TIDAK ADA JAWABAN YANG KOSONG

# TERIMA KASIH #

Universitas Sumatera Utara


SKALA KONSENTRASI BELAJAR
Identitas Diri

Nama/Inisial :

Jenis Kelamin* : Laki-Laki / Perempuan

Usia : Tahun

* Coret yang tidak perlu.

Petunjuk Pengisian

Berikut ada sejumlah pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda
diminta untuk memilih salah satu pilihan yang berada di sebelah kanan pernyataan yang
paling sesuai dengan keadaan diri Anda yang sesungguhnya. Berilah tanda silang (X) di
kotak yang disediakan sesuai dengan pilihan Anda. Alternatif jawaban yang tersedia
terdiri dari 5 pilihan, yaitu : Sangat tidak setuju (STS), Tidak setuju (TS), Netral (N),
Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Jika Anda ingin mengganti jawaban, Anda dapat
memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang salah.

Contoh Pengisian :

No Pernyataan STS TS N S SS

Saya akan menghabiskan waktu luang dengan


1 X X
membaca

Selamat Mengerjakan

Universitas Sumatera Utara


No. Aitem STS TS N S SS

Saya merasa tenang pada saat menerima pelajaran


1

Saya merasa tidak optimal untuk memahami


2 pelajaran dari guru

Saya merasa tidak dapat melakukan tanya jawab


3 dengan guru pada saat proses belajar di kelas

Saya siap menerima pelajaran yang diberikan oleh


4
guru

Saya merasa dapat memperhatikan pelajaran tanpa


5
adanya hambatan

Saya bersemangat untuk mengerjakan tugas yang


6
diberikan oleh guru

Universitas Sumatera Utara


Saya tetap mampu memahami pelajaran walaupun
7
ada gangguan dari teman saya

No. Aitem STS TS N S SS

Lingkungan belajar mendukung saya untuk siap


8
dalam menerima pelajaran

9 Saya merasa nyaman pada saat belajar di kelas

10 Saya mampu memperhatikan pelajaran dengan baik

Saya dapat dengan mudah menjangkau informasi


11
yang ditulis di papan tulis

Saya merasa binggung dengan apa yang


12
disampaikan oleh guru

Universitas Sumatera Utara


Lingkungan kelas mendukung saya dalam menerima
13
pelajaran

14 Saya dapat belajar dengan fokus di kelas

No. Aitem STS TS N S SS

Saya termotivasi untuk bertanya kepada guru


15
tentang pelajaran yang kurang dipahami

Saya merasa guru dapat menjangkau murid dengan


16
optimal pada saat proses belajar mengajar

Saya tidak mampu memahami pelajaran karena


17
adanya hambatan dari lingkungan belajar

Keadaan kelas saya mendukung untuk terjadinya


18 tanya jawab, diskusi serta berkomunikasi untuk
mengembangkan potensi saya

Lingkungan kelas membuat saya mampu untuk


19
serius dalam belajar

Universitas Sumatera Utara


Saya antusias untuk bertanya kepada guru tentang
20 pelajaran yang kurang jelas dalam pembelajaran di
kelas

Keadaan kelas membuat saya mudah untuk


21
memahami pelajaran

MOHON PERIKSA KEMBALI JAWABAN ANDA,

PASTIKAN TIDAK ADA JAWABAN YANG KOSONG

# TERIMA KASIH #

Universitas Sumatera Utara


INFORM CONSENT

Selamat sore adik-adik semua.

Perkenalkan nama kakak Deepraj Kaur. Kakak dari Fakultas Psikologi Universitas

Sumatera Utara. Kakak disini ingin meminta bantuan adik semuanya untuk

berpartisipasi dalam penelitian yang kakak lakukan. Penelitian yang kakak

lakukan ini untuk memenuhi tugas skripsi kakak.

Kakak berharap adik sekalian tetap berpartisipasi dan terus hadir selama proses ini

berlangsung. Adapun proses ini akan dilaksanakan selama 4 kali pertemuan

dengan adik-adik semuanya. Adik-adik nantinya akan diminta untu mengisi skala

yang telah disediakan dimana untuk mengisi skala tersebut nantinya akan dipandu

untuk membaca petunjuk pengisian (diberitahukan cara mengisi skala).

Pada prosenya nanti kita akan memperbaharui susunan ruang kelas adik-adik

sekalian. Selain itu jika adik-adik mengikut i proses dalam penelitian ini dari awal

hingga akhir nantinya akan diberikan reward/hadiah di akhir penelitian. Penelitian

ini tidak akan mengganggu waktu belajar dan menyakiti adik – adik semuanya.

Untuk itu kakak berharap adik-adik sekalian bersedia untuk membantu kakak

dengan berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Untuk itu pertama sekali adik-adik akan kakak minta untuk mengisi skala yang

akan kakak bagikan...

Terima kasih atas perhatian dan partisipasi adik-adik semuanya dan saya

kembalikan ke bapak/ibu guru untuk melanjutkan pelajaran.

Universitas Sumatera Utara


DOKUMENTASI

Sebelum Pemberian Treatment (Pretest)

Setelah Pemberian Treatment (Posttest)

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

(“____”, 2013, Orang Tua Siswa SD Berebut Kursi Untuk Anak, [berita online],
http://www.elshinta.com/v2003a/readnews.htm?id=125911 (23 Desember
2013))

Anastasi, A. , & Urbina. (1997). Psychological Testing, 7�ℎ edition. New Jersey.
Prentice-Hall,Inc.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :


PT. Rineka Cipta.

Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Dirgantoro, W. (2012). Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dalam


Meningkatkan Konsentrasi Belajar Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Kristen
Purwodadi.

Djamarah, S., & Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.

Djamarah, S., & Bahri. (2008). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Engkoswara & Komariah, Aan. (2012). Administrasi Pendidikan. Bnadung:


Alfabeta.

Fattah, N. (1996). Landasan Managemen Pendidikan. Cibeureum : PT Remaja


Rosdakarya Bandung.

Field, Andy. (2009). Discovering Statistics Using SPSS, 3�� Edition. London :
SAGE Publication Ltd.

Universitas Sumatera Utara


Hamid, S.Moh. (2012). Metode Edutaiment. Jogjakarta: DIVA Press.

Hardjitno, D. (1997). Manajemen Situasi. Jakarta: Pradnya Paramita.

Harsanto, R. (2007). Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta: Penerbit


Kanisius.

Herlina. (2007). Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar Biologi


Siswa.

Hornby & Siswoyo. (1993). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: Indira.

Justian, A. (2012). Analisis Pengaruh Kebisingan terhadap Performa Siswa


Sekolah Dasar di Ruang Kelas.

Matlin, M. W. (2005). Cognition, 6�ℎ Edition. United States of America: John


Wiley & Sons,Inc.

Nawawi, H. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang


Kompetitif. Yogyakarta : Gadjah Mada Univesity Press.

Nugroho, W. (2007). Belajar Mengatasi Hambatan Belajar. Surabaya: Prestasi


Pustaka.

Renaningtyas, H., dkk. (2013). Laporan Hasil Observasi dan Wawancara


Penerapan Metode Pembelajaran Ceramah Bervariasi dan Diskusi pada
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Lingkungan Sehat
Kelas 1 SD N 1 Bae Kudus.
http://ichaituika.blogspot.com/2013/05/pengaruh-profesionalitas-guru-
terhadap.html

Universitas Sumatera Utara


Robbins, S. & Coulter, M. (2007). Manajemen, Edisi Kedelapan, Jakarta: PT
Indeks.

Santrock, J. W. (2010). Educational Psychology, 2�� Edition. Jakarta: Kencana.

Slameto. (2010). Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka


Cipta.

Sudjana, N. (2010). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru


Algensindo.

Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Surya, M. (2007). Psikologi Pembelajaran Dan Pengajaran. Bandung:


Pustaka Bani Quraisy.

Suryabrata, S. (2011). Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali.

Susanto, H. (2006). Meningkatkan Konsentrasi Siswa Melalui Optimalisasi


Modalitas Belajar Siswa.

Wiyani, N.A. (2013). Manajemen Kelas. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Zerin, S. (2009). Classroom Management: Seating Arrangement in ESL


Classroom.
http://edukasi.kompasiana.com/2012/12/19/mendisain-kelas-belajar-yang-
kompatibel-dengan-otak-517320.html

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

HASIL TRY OUT 1

Reliability

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 69 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 69 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.818 33

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

aitem1 117.28 134.085 .430 .810

aitem2 117.13 136.939 .275 .814

aitem3 117.29 132.003 .527 .806

Universitas Sumatera Utara


aitem4 117.30 133.891 .390 .810

aitem5 118.10 151.181 -.295 .843

aitem6 116.88 136.163 .289 .814

aitem7 119.07 140.951 .042 .823

aitem8 116.45 136.192 .407 .811

aitem9 117.41 131.539 .440 .808

aitem10 116.81 131.773 .610 .805

aitem11 117.38 136.444 .315 .813

aitem12 117.94 130.350 .383 .811

aitem13 116.49 136.018 .320 .813

aitem14 117.90 133.887 .317 .813

aitem15 116.78 135.967 .314 .813

aitem16 116.91 131.198 .568 .805

aitem17 116.90 133.387 .641 .806

aitem18 117.38 139.532 .116 .820

aitem19 117.25 129.983 .519 .805

aitem20 117.22 133.261 .483 .808

aitem21 117.09 137.816 .243 .815

aitem22 116.90 135.975 .340 .812

aitem23 117.06 131.967 .521 .806

aitem24 117.19 134.538 .356 .812

aitem25 117.52 139.783 .096 .821

aitem26 117.13 134.968 .351 .812

aitem27 117.86 132.302 .375 .811

aitem28 117.23 133.181 .354 .812

aitem29 116.93 135.509 .339 .812

aitem30 117.26 135.166 .326 .813

aitem31 117.28 132.967 .377 .811

aitem32 118.33 135.225 .208 .819

aitem33 116.51 141.107 .086 .819

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

Universitas Sumatera Utara


Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

120.94 143.085 11.962 33

HASIL TRY OUT 2

Reliability

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 69 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 69 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.856 24

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

aitem1 86.81 104.890 .438 .850

aitem3 86.83 103.205 .527 .847

aitem4 86.84 105.842 .336 .853

aitem8 85.99 107.044 .397 .851

Universitas Sumatera Utara


aitem9 86.94 103.438 .406 .851

aitem10 86.35 102.995 .611 .845

aitem11 86.91 107.463 .294 .854

aitem12 87.48 102.547 .346 .855

aitem13 86.03 107.264 .289 .854

aitem14 87.43 105.543 .283 .856

aitem15 86.32 105.162 .402 .851

aitem16 86.45 102.192 .586 .845

aitem17 86.43 104.308 .652 .846

aitem19 86.78 100.937 .542 .846

aitem20 86.75 104.335 .481 .848

aitem22 86.43 105.896 .390 .851

aitem23 86.59 102.803 .542 .846

aitem24 86.72 105.261 .364 .852

aitem26 86.67 105.873 .347 .853

aitem27 87.39 103.301 .380 .852

aitem28 86.77 103.916 .366 .852

aitem29 86.46 105.252 .398 .851

aitem30 86.80 105.488 .351 .853

aitem31 86.81 103.067 .424 .850

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

90.48 113.077 10.634 24

Universitas Sumatera Utara


HASIL TRY OUT 3

Reliability

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 69 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 69 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.854 21

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

aitem1 75.75 86.983 .469 .846

aitem3 75.77 86.298 .501 .845

aitem4 75.78 88.173 .344 .851

aitem8 74.93 90.009 .351 .850

aitem9 75.88 86.339 .393 .849

Universitas Sumatera Utara


aitem10 75.29 86.297 .570 .843

aitem12 76.42 85.747 .323 .854

aitem15 75.26 87.254 .430 .847

aitem16 75.39 84.771 .601 .841

aitem17 75.38 87.150 .634 .843

aitem19 75.72 83.644 .553 .842

aitem20 75.70 87.744 .427 .848

aitem22 75.38 87.474 .451 .847

aitem23 75.54 85.164 .567 .842

aitem24 75.67 88.167 .341 .851

aitem26 75.61 88.418 .342 .851

aitem27 76.33 86.755 .339 .852

aitem28 75.71 85.444 .423 .848

aitem29 75.41 87.421 .421 .848

aitem30 75.74 87.431 .384 .849

aitem31 75.75 85.747 .424 .848

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

79.42 94.983 9.746 21

Universitas Sumatera Utara


SKALA Try Out

Identitas Diri

Nama/Inisial :

Jenis Kelamin* : Laki-Laki / Perempuan

Usia : Tahun

* Coret yang tidak perlu.

Petunjuk Pengisian

Berikut ada sejumlah pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda
diminta untuk memilih salah satu pilihan yang berada di sebelah kanan pernyataan yang
paling sesuai dengan keadaan diri Anda yang sesungguhnya. Berilah tanda silang (X) di
kotak yang disediakan sesuai dengan pilihan Anda. Alternatif jawaban yang tersedia
terdiri dari 5 pilihan, yaitu : Sangat tidak setuju (STS), Tidak setuju (TS), Netral (N),
Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Jika Anda ingin mengganti jawaban, Anda dapat
memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang salah.

Contoh Pengisian :

No Pernyataan STS TS N S SS

Saya akan menghabiskan waktu luang dengan


1 X X
membaca

Selamat Mengerjakan

Universitas Sumatera Utara


No. Aitem ST
TS N S SS
S

Saya merasa tenang pada saat menerima pelajaran


1

Saya antusias saat mendengarkan guru menerangkan

2 pelajaran

Saya merasa tidak optimal untuk memahami pelajaran

3 dari guru

Saya merasa tidak dapat melakukan tanya jawab

4 dengan guru pada saat proses belajar di kelas

Teman saya mengganggu saya pada saat proses


5
belajar mengajar berlangsung

Saya sering melamun pada saat proses belajar


6
berlangsung tanpa diketahui oleh guru

Universitas Sumatera Utara


Saya merasa cemas apabila saya tidak dapat
7
memperhatikan pelajaran dengan baik

No. Aitem ST
TS N S SS
S

Saya siap menerima pelajaran yang diberikan oleh


8
guru

Saya merasa dapat memperhatikan pelajaran tanpa


9
adanya hambatan

Saya bersemangat untuk mengerjakan tugas yang


10
diberikan oleh guru

Saya merasa tidak optimal dalam memperhatikan guru


11
pada saat ia mengajar

Saya tetap mampu memahami pelajaran walaupun ada


12
gangguan dari teman saya

Universitas Sumatera Utara


Saya lebih suka memikirkan hal yang tidak berkaitan
13 dengan pelajaran daripada memperhatikan guru yang
sedang mengajar

Saya takut tidak mampu menerima pelajaran karena


14 tidak dapat menjangkau informasi yang ada di depan
kelas

No. Aitem ST
TS N S SS
S

Lingkungan belajar mendukung saya untuk siap


15
dalam menerima pelajaran

16 Saya merasa nyaman pada saat belajar di kelas

17 saya mampu memperhatikan pelajaran dengan baik

Saya sulit untuk melakukan kerja kelompok dan


18
berdiskusi dengan teman saya di kelas

Universitas Sumatera Utara


Saya dapat dengan mudah menjangkau informasi
19
yang ditulis di papan tulis

Saya merasa binggung dengan apa yang disampaikan


20
oleh guru

Guru saya dapat menjangkau setiap murid sehingga


21 setiap murid siap untuk menerima pelajaran dengan
baik

No. Aitem ST
TS N S SS
S

Lingkungan kelas mendukung saya dalam menerima


22
pelajaran

23 Saya dapat belajar dengan fokus di kelas

Saya termotivasi untuk bertanya kepada guru tentang


24
pelajaran yang kurang dipahami

Universitas Sumatera Utara


Saya tidak merasa terhalangi oleh teman untuk
25
menjangkau informasi yang disampaikan oleh guru

Saya merasa guru dapat menjangkau murid dengan

26 optimal pada saat proses belajar mengajar

Saya tidak mampu memahami pelajaran karena


27
adanya hambatan dari lingkungan belajar

Keadaan kelas saya mendukung untuk terjadinya

28 tanya jawab, diskusi serta berkomunikasi untuk

mengembangkan potensi saya

No. Aitem STS TS N S SS

Lingkungan kelas membuat saya mampu untuk serius


29
dalam belajar

Universitas Sumatera Utara


Saya antusias untuk bertanya kepada guru tentang
30
pelajaran yang kurang jelas dalam pembelajaran di kelas

Keadaan kelas membuat saya mudah untuk memahami


31
pelajaran

Kondisi kelas tidak kondusif sehingga saya terganggu


32
dengan teman saya yang ribut

Saya memiliki kemauan untuk mencatat pelajaran yang


33
diterangkan oleh guru

MOHON PERIKSA KEMBALI JAWABAN ANDA,

PASTIKAN TIDAK ADA JAWABAN YANG KOSONG

# TERIMA KASIH #

Universitas Sumatera Utara


SKALA KONSENTRASI BELAJAR
Identitas Diri

Nama/Inisial :

Jenis Kelamin* : Laki-Laki / Perempuan

Usia : Tahun

* Coret yang tidak perlu.

Petunjuk Pengisian

Berikut ada sejumlah pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda
diminta untuk memilih salah satu pilihan yang berada di sebelah kanan pernyataan yang
paling sesuai dengan keadaan diri Anda yang sesungguhnya. Berilah tanda silang (X) di
kotak yang disediakan sesuai dengan pilihan Anda. Alternatif jawaban yang tersedia
terdiri dari 5 pilihan, yaitu : Sangat tidak setuju (STS), Tidak setuju (TS), Netral (N),
Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Jika Anda ingin mengganti jawaban, Anda dapat
memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban yang salah.

Contoh Pengisian :

No Pernyataan STS TS N S SS

Saya akan menghabiskan waktu luang dengan


1 X X
membaca

Selamat Mengerjakan

Universitas Sumatera Utara


No. Aitem STS TS N S SS

Saya merasa tenang pada saat menerima pelajaran


1

Saya merasa tidak optimal untuk memahami


2 pelajaran dari guru

Saya merasa tidak dapat melakukan tanya jawab


3 dengan guru pada saat proses belajar di kelas

Saya siap menerima pelajaran yang diberikan oleh


4
guru

Saya merasa dapat memperhatikan pelajaran tanpa


5
adanya hambatan

Saya bersemangat untuk mengerjakan tugas yang


6
diberikan oleh guru

Universitas Sumatera Utara


Saya tetap mampu memahami pelajaran walaupun
7
ada gangguan dari teman saya

No. Aitem STS TS N S SS

Lingkungan belajar mendukung saya untuk siap


8
dalam menerima pelajaran

9 Saya merasa nyaman pada saat belajar di kelas

10 Saya mampu memperhatikan pelajaran dengan baik

Saya dapat dengan mudah menjangkau informasi


11
yang ditulis di papan tulis

Saya merasa binggung dengan apa yang


12
disampaikan oleh guru

Universitas Sumatera Utara


Lingkungan kelas mendukung saya dalam menerima
13
pelajaran

14 Saya dapat belajar dengan fokus di kelas

No. Aitem STS TS N S SS

Saya termotivasi untuk bertanya kepada guru


15
tentang pelajaran yang kurang dipahami

Saya merasa guru dapat menjangkau murid dengan


16
optimal pada saat proses belajar mengajar

Saya tidak mampu memahami pelajaran karena


17
adanya hambatan dari lingkungan belajar

Keadaan kelas saya mendukung untuk terjadinya


18 tanya jawab, diskusi serta berkomunikasi untuk
mengembangkan potensi saya

Lingkungan kelas membuat saya mampu untuk


19
serius dalam belajar

Universitas Sumatera Utara


Saya antusias untuk bertanya kepada guru tentang
20 pelajaran yang kurang jelas dalam pembelajaran di
kelas

Keadaan kelas membuat saya mudah untuk


21
memahami pelajaran

MOHON PERIKSA KEMBALI JAWABAN ANDA,

PASTIKAN TIDAK ADA JAWABAN YANG KOSONG

# TERIMA KASIH #

Universitas Sumatera Utara


INFORM CONSENT

Selamat sore adik-adik semua.

Perkenalkan nama kakak Deepraj Kaur. Kakak dari Fakultas Psikologi Universitas

Sumatera Utara. Kakak disini ingin meminta bantuan adik semuanya untuk

berpartisipasi dalam penelitian yang kakak lakukan. Penelitian yang kakak

lakukan ini untuk memenuhi tugas skripsi kakak.

Kakak berharap adik sekalian tetap berpartisipasi dan terus hadir selama proses ini

berlangsung. Adapun proses ini akan dilaksanakan selama 4 kali pertemuan

dengan adik-adik semuanya. Adik-adik nantinya akan diminta untu mengisi skala

yang telah disediakan dimana untuk mengisi skala tersebut nantinya akan dipandu

untuk membaca petunjuk pengisian (diberitahukan cara mengisi skala).

Pada prosenya nanti kita akan memperbaharui susunan ruang kelas adik-adik

sekalian. Selain itu jika adik-adik mengikut i proses dalam penelitian ini dari awal

hingga akhir nantinya akan diberikan reward/hadiah di akhir penelitian. Penelitian

ini tidak akan mengganggu waktu belajar dan menyakiti adik – adik semuanya.

Untuk itu kakak berharap adik-adik sekalian bersedia untuk membantu kakak

dengan berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Untuk itu pertama sekali adik-adik akan kakak minta untuk mengisi skala yang

akan kakak bagikan...

Terima kasih atas perhatian dan partisipasi adik-adik semuanya dan saya

kembalikan ke bapak/ibu guru untuk melanjutkan pelajaran.

Universitas Sumatera Utara


DOKUMENTASI

Sebelum Pemberian Treatment (Pretest)

Setelah Pemberian Treatment (Posttest)

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai