Kasus
Seorang lansia berumur 68 tahun bernama Nn.Y mengeluh tidak bisa menggerakkan seluruh
anggota tubuh bagian kanan. Pasien mempunyai riwayat stroke sejak 1 th yang lalu, untuk
beraktivitas pasien dibantu keluarga, pasien menggunakan kursi roda untuk berjalan.
Sebelum dibawa kerumah sakit pasien tidak mau makan selama 2 hari, badan panas selama
3 hari dan kondisi pasien semakin lemas dan merasa sakit pada dada kiri, kemudian pada
tanggal 29 April 2020 oleh keluarga pasien dibawa ke IGD RS Saiful Anwar Malang. Dari
pemerikasaan yang diperoleh S : 37,50c. N : 115 x/menit. T : 175/100 mmHg. RR : 20
x/menit, pasien tampak gelisah, dan kesadaran compos mentis.
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN DASAR
IDENTITAS
1. Nama Pasien : Nn. Y
2. Umur : 68 Tahun
3. Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia
4. Agama : Islam
5. Pendidikan :SMP
6. Pekerjaan :-
7. Alamat : Jl. Cemara no. 1 Malang
8. Sumber Biaya : Keluarga
KELUHAN UTAMA
Keluarga pasien mengatakan pasien kesulitan menggerakan anggota tubuh bagian kanan.
Sistem Pernafasan
a. RR: 20 x/menit
b. Keluhan: sesak nyeri waktu nafas
Batuk : ada tidak
keterangan : tidak batuk
Sekret : ada tidak
keterangan : tidak ada sekret
Penggunaan otot bantu nafas: ada tidak
Sistem Endokrin
a. Pembesaran tyroid: ya tidak
b. Pembesaran kelj getah bening: ya tidak
c. Hipoglikemia: ya tidak
d. Hiperglikemia: ya tidak
e. Masalah DM : ya tidak
4 0
POLA ELIMINASI
1. BAB:1x/hari Terakhir tanggal : pagi 30 Maret 2020
2. Konsistensi: keras lunak cair lendir/darah
3. Keluhan saat BAB .................................................................................................................. Nyeri
4. Warna faeces: Coklat khas fases
5. Colostomy : tidak Ya Keterangan : .......................................
10.Kondisi Generali :
a. Kebersihan genetalia: Bersih Kotor
b. Sekret: Ada Tidak
c. Ulkus: Ada Tidak
11. Balance cairan:
Masuk : Keluar :
minum : 6000cc BAK :960 cc/hari
makanan cair : 100CC BAB :200cc/hri
infus : 500cc Muntah : tidak muntah
lainnya : tidak ada IWL : 25cc/hari
lainnya : tidak ada
kelebihan / kekurangan : 15 cc
POLA KOGNITIF-PERSEPTUAL
1. Keadaan mental : stabil Afasia Sukar bercerita Disorientasi
Kacau mental Menyerang/agresif Tidak ada respons
2. Berbicara : Normal Bicara tidak jelas Berbicara inkoheren
Tidak dapat berkomunikasi verbal
3. Bahasa yang dikuasai : Indonesia Lain-lain: bahasa daerah (Bahasa Jawa)
4. Kemampuan memahami : baik Tidak
5. Ansientas : Ringan Sedang Berat Panik
6. Ketakutan : Tidak Ya
7. Pendengaran : DBN Terganggu ( Ka Ki) Tuli ( Ka Ki)
Alat Bantu dengar Tinitus
8. Penglihatan : DBN Kacamata Lensa kontak
Mata kabur ( Ka Ki)
Buta ( Ka Ki) Vertigo: Ya Tidak
9. Nyeri : Tidak Ya, Akut Kronis
POLA PERAN-HUBUNGAN
1. Peran saat ini yang dijalankan (pekerjaan dan keluarga) : ibu rumah tangga
2. Keluhan peran sehubungan dengan sakit : Tidak ada masalah Ada masalah,
Sebutkan : tidak bisa mengerjakan perkerjaan rumah seperti dahulu
3. Sistem pendukung : Pasangan(Istri/Suami) Saudara/famili
Orang tua/wali teman dekat tetangga
4. Interaksi dengan orang lain : Baik Ada masalah
5. Menutup diri : Tidak Ya
6. Mengisolasi diri/diisolasi orang lain : Tidak Ya
POLA NILAI-KEYAKINAN
1. Kebiasaan beribadah
- Sebelum sakit sering kadang- kadang tidak pernah
- Selama sakit sering kadang- kadang tidak pernah
2. Bantuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah:
Tidak ada
3. Pantangan agama : Tidak Ya (sebutkan)tidak ada pantangan ....................................................
( Nabila Kamelia )
ANALISIS DATA
Minggu/
30/10.00 Ds:”Pasien mengatakan Peradangan Otak Risiko perfusi
pusing dan sakit di dada serebral tidak efektif
sebelah kiri”
Do: Pasien Nampak meringis Pembentukan transudat
sakit, TTV: S : 37,50c. N : 115 dan eksudat
x/menit. T : 175/100 mmHg,
irama iragular. RR : 20
x/menit, CRT: <2detik,
kesadaran komposmentis Gangguan transport oksigen
dan suplai darah
-P : Nyeri jika sulit tidur
(hipertensi)
-Q : Nyeri terasa berdenyut
-R : Nyeri pada dada
sebelah kiri hingga ke tengkuk
-S : Skala nyeri 4 Resiko perfusi serebral tidak
-T : Nyeri hilang timbul efektif
Minggu/ Ds: ”Pasien mengatakan selalu
tidak nafsu makan dan merasa
Hari/ DATA PENYEBAB MASALAH
Tgl/ Jam
30/10.00 mual” Mual/muntah, Anoreksia
Penurunan BB
Minggu/
Ds:”Pasien mengatakan tidak
Hemiplagi dextra
30/10.00 mampu untuk melakukan
perawatan diri sendiri” Defisit perawatan diri
Tanggal teratasi
Tanggal
No Dx Diagnosis Keperawatan
Ditemukan
Gangguan Mobilitas Fisik b/d Gangguan Teratasi Sebagian
D0054 30 Maret 2020
Neuromuskular d/d mengeluh sulit menggerakkan
ekstremitas dextra, kekuatan otot menurun,
Rentang gerakan (ROM) menurun, dan Fisik
lemah.
Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif d/d nyeri 30 Maret 2020 Teratasi
D0017
pada dada sebelah kiri, tekanan darah tinggi
175/100 mmHg , irama jantung iregular, nadi
cepat 115 x/menit, CRT: <2detik, dan
kesadaran komposmentis,
D0109 Minggu
30 Maret Defisit Perawatan Diri Nabila
10.00 b/d kelemahan d/d tidak Tujuan: Setelah dilakukan
WIB mampu mandi/ asuhan keperawatan selama SIKI:Dukungan Perawatan Diri (I.11348) Kamelia
mengenakan pakaian/ 3x24 jam, Defisit perawatan Terapeutik:
makan/ ke toilet/ berhias diri teratasi 1. Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak
secara mandiri. Luaran Utama: Perawatan mampu melakukan perawatan diri:
menyiapakan alat-alat yang dibutuhkan
Diri(L11103)
pasien, membantu pasien jika ingin bersih
Indikator:
diri, meminta bantuan keluarga untuk
1. Kemampuan mandi membantu pasien jika perawat tidak berada di
(1)menuju(5) ruangan pasien)
2. Kemampuan 2. Jadwalkan rutinitas perawatan diri: Pasien
mengenakan pakaian mandi 1x sehari setiap sore hari, Pasien
(1)menuju(5) melakukan oral hygien 2x sehari pagi dan
3. Kemampuan ke toilet sore hari, Pasien keramas dan memotong
(BAB/BAK) kuku 2 hari 1x dan
(1)menuju(5) Edukasi:
3. Anjurkan melakukan perawatan diri secara
konsisten sesuai kemampuan: Menganjurkan
pasien untuk bisa melakukan perawatan diri
sendiri sesuai kemampuannya
TINDAKAN KEPERAWATAN
No RM : 12344xxx
30 Maret 2020/ 12. Jadwalkan rutinitas perawatan diri: Pasien melakukan Oral
09.15WIB/(04) Hygien pagi hari
31 Maret 2020/
09.00 WIB/(02) 14. Memonitor peningkatan TD
Hasil: Tekanan darah pasien tinggi 168/98mmHg
15. Memonitor pelebaran tekanan nadi
Hasil: TDS (168 mmHg) dan TDD (98mmHg)
16. Memonitor penurunan frekuensi jantung
31 Maret 2020/ Hasil: Nadi 103 x/menit, irama iragular. dan CRT: <2detik
09.15WIB/(04)
17. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
31 Maret 2020/ -P: Nyeri jika sulit tidur
11.00WIB/(02) -Q: Nyeri terasa berdenyut
-R: Nyeri pada dada sebelah kiri hingga ke tengkuk
-S: Skala nyeri 3
-T: Nyeri hilang timbul
18. Menfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu:
Memasang pagar tempat tidur untuk mencegah pasien jatuh
dan kursi roda bila pasien ingin melihat suasana di luar
31 Maret 2020/ ruangan
13.00 WIB/(01) 19. Mengajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan:
Pasien duduk di samping tempat tidur dan belajar
menggerakkan kaki dan tangan sebelah kanan.
31 Maret 2020/
19.00 WIB/(02) 1. Pemberian Vit B6 (2 x 1) dan Ranitidin (2 x 1 amp)
32 Maret 2020/
19.00 WIB/(02)
32 Maret 2020/
20.00 WIB/(03)
EVALUASI FORMATIF
No. Diagnosa
Tgl: 30 Maret 2020 Tgl: 31 Maret 2020 Tgl: 32 Maret 2020 Paraf.
Keperawatan
S : Pasien mengatakan masih belum S : keluarga Pasien mengatakan masih S : Pasien mengatakan mulai bisa Nabila
D0054 mampu menggerakkan tangan sebelah belum mampu menggerakkan tangan menggerakkan jari tangannya Kamelia
kanan, dan kaki sebelah kanan masih sebelah kanan. sebelah kanan sedikit demi
lemah. sedikit.
S : Pasien mengatakan merasakat sakit S : keluarga Pasien mengatakan pasien S : Pasien mengatakan mulai bisa Nabila
D0017 pada dada sebelah kiri dan pusing. terkadang masih sulit untuk tidur tidur dengan nyenyak dan Kamelia
karena pusing dan sakit di dadanya. kepalanya sudah tidak sakit lagi.
O : Pasien tampak lemas dan meringis
O : Pasien tampak lemas dan gelisah,
kesakitan, TD: 170/100mmHg, Nadi O Pasien mulai nampak sedikit
100 x/menit, irama iragular. dan CRT: tangan kanan masih belum dapat bertenaga tidak selemas kemarin TD:
<2detik. Pasien lebih nyaman tidak digerakkan.TD: 155/98mmHg, Nadi 98 140/82mmHg, Nadi 89 x/menit,
menggunakan bantal saat tidur. x/menit, irama ragular. dan CRT: irama ragular. dan CRT: <2detik
-P: Nyeri jika sulit tidur <2detik Pasien lebih nyaman tidak
-Q: Nyeri terasa berdenyut
Pasien lebih nyaman tidak menggunakan bantal saat tidur
-R: Nyeri pada dada sebelah kiri hingga ke
tengkuk menggunakan bantal saat tidur
-P: Nyeri jika sulit tidur
-S: Skala nyeri 4 -Q: Nyeri terasa berdenyut
-T: Nyeri hilang timbul -P: Nyeri jika sulit tidur
-Q: Nyeri terasa berdenyut -R: Nyeri pada dada sebelah kiri
-R: Nyeri pada dada sebelah kiri hingga ke hingga ke tengkuk
A : Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif -S: Skala nyeri 2
tengkuk
belum teratasi -S: Skala nyeri 3 -T: Nyeri hilang timbul
-T: Nyeri hilang timbul
P : lanjutkan Intervensi: 1-4 A : Resiko Perfusi Serebral Tidak
A : Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif Efektif teratasi
teratasi sebagian
P : Hentikan intervensi
P : lanjutkan Intervensi: 1-4
EVALUASI FORMATIF
No. Diagnosa
Tgl: 30 Maret 2020 Tgl: 31 Maret 2020 Tgl: 32 Maret 2020 Paraf.
Keperawatan
S : Pasien mengatakan tidak nafsu S : keluarga Pasien nafsu makan mulai S : Pasien mengatakan mulai nafsu Nabila
D0019 makan dan mual meningkat tapi masih mual makan dan sudah tidak mual lagi. Kamelia
O : Pasien habis ¼ porsi makan, Nafsu O : Pasien tampak lemas, Pasien habis 1/2 O : Pasien nampak sudah tidak
makan pasien menurun, Berat badan porsi makan, Nafsu makan pasien sedikit selmas kemarin. Pasien habiskan
meningkat menurun 5 kg, BB= 40kg, bertambah, pasien masih merasakan mual. porsi makannya, Nafsu makan pasien
BBS= 48kg, dan IMT 16,0 Berat badan meningkat menurun 5 kg, BB= meningkat, pasien tidak merasakan
Pasien mulai mengurangi mengonsumsi 40kg, BBS= 48kg, dan IMT 16,0 mual. Berat badan naik 1 kg, BB=
makanan yang rendah garam Pasien mulai mengurangi mengonsumsi 42,5kg, BBS= 48kg, dan IMT 17,0
makanan yang rendah garam Pasien mulai terbiasa menghindari
makanan yang rendah garam
A : Defisit Nutrisi belum teratasi
A : Defisit Nutrisi teratasi sebagian
A : Defisit nutrisi teratasi
P : lanjutkan Intervensi: 1-5
P : lanjutkan Intervensi: 1-5
P : Hentikan intervensi
EVALUASI FORMATIF
No. Diagnosa
Tgl: 30 Maret 2020 Tgl: 31 Maret 2020 Tgl: 32 Maret 2020 Paraf.
Keperawatan
S : Pasien mengatakan tidak bisa S : Pasien mengatakan masih belum bisa S : Pasien mengatakan belum bisa Nabila
D0109 mandi membersihkan dirinya secara mandiri. membersihkan dirinya sendiri Kamelia
karena tubuh sebelah kirinya
O : Pasien sudah Nampak bersih karena masih belum bisa digerkkan.
O : Pasien tampak kotor, kuku panjang
sudah dimandikan olehg keluarga. Pasien
dan ram but lepek. Fasilitasi. Pasien
masih dibantu untuk ketoilet, mandi, hanya bisa oral hygiene, untuk mandi O : pasien belum bisa mandi dan
keramas dan potong kuku. masih dibantu. ketoilet sendiri, pasien masih
dibantu keluarga untuk mandi,
A : Defisit perawatan diri belum A : Defisit perawatan diri teratasi keramas, dan potong kuku. Pasien
teratasi sebagian hanya bisa menggosok giginya
dan mengkancing bajunya.
P : lanjutkan Intervensi: 1-3 P : lanjutkan Intervensi: 1-3
A : Defisit Perawatan diri teratasi
sebagian