Anda di halaman 1dari 8

2.1.

3 Pengaruh Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit


Independensi merupakan syarat penting bagi auditor dalam melaksanakan prosedur audit

yang bertujuan untuk menilai kewajaran laporan keuangan (Ardini,


2010). Jika seorang auditor bersikap independen, maka ia akan memberikan penilaian

yang senyatanya terhadap laporan keuangan yang diperiksa, tanpa memiliki beban

apapun terhadap pihak manapun. Maka penilaiannya akan mencerminkan kondisi yang

sebenarnya dari sebuah perusahaan yang diperiksa dan jaminan atas keandalan laporan

keuangan yang diberikan oleh auditor dapat dipercaya oleh semua pihak yang

berkepentingan. Semakin tinggi independensi seorang auditor, maka kualitas audit yang

diberikannya semakin baik (Bawono dan Singgih, 2010). Berdasarkan penelitian

Rahmina dan Agoes (2014), independensi auditor memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kualitas audit. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian Ardini

(2010) dan Wirasuasti, et al. (2014) yang menunjukkan bahwa independensi auditor

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Akan tetapi, hasil penelitian

tersebut bertolak belakang dengan hasil penelitian Tjun Tjun et al. (2012) dan Pujiastuti

(2014) yang menunjukkan bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas

audit. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka dapat diajukan hipotesis, yaitu:

Ha1: Independensi auditor memiliki pengaruh terhadap kualitas audit


2.1 Pengaruh Audit Fee terhadap Kualitas Audit

Penentuan kebijakan fee audit kantor akuntan publik menjadi salah satu aspek

dalam hal kualitas ulasan dilakukan pada kantor akuntan publik (Rahmina dan
Agoes, 2014). Kualitas layanan yang lebih tinggi biasanya dikaitkan dengan harga

yang lebih tinggi. Harga yang lebih tinggi tersebut mungkin terjadi karena adanya

faktor jumlah usaha audit yang diinvestasikan (jam audit lebih banyak) atau

keahlian yang lebih besar (penentuan harga yang lebih tinggi setiap jamnya)

(Sundgren dan Svanstorm, 2011 dalam Putri, 2012). Audit fee yang diperoleh

dalam satu tahun dan estimasi biaya operasional yang dibutuhkan untuk

melaksanakan proses audit dapat meningkatkan kualitas audit (Yuniarti, 2011).

Hasil penelitian Rahmina dan Agoes (2014) menunjukkan bahwa audit fee

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian

tersebut sejalan dengan hasil penelitian Yuniarti (2011) dan Putri (2012) yang

menunjukkan bahwa audit fee memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kualitas audit. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka dapat diajukan

hipotesis, yaitu:

Ha2: Audit fee memiliki pengaruh terhadap kualitas audit

2.2 Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas

Audit

KAP besar (Big 4 accounting firm) diyakini melakukan audit lebih berkualitas

dibandingkan dengan KAP kecil (Non-Big 4 accounting firms). KAP besar

mempunyai tanggung jawab untuk mengaudit lebih akurat karena mereka

memiliki lebih banyak hubungan spesifik dengan klien yang akan hilang jika

mereka memberikan laporan yang tidak akurat (Panjaitan dan Chariri, 2014).

Hasil penelitian Pratama (2014) menunjukkan bahwa ukuran KAP berpengaruh

terhadap kualitas audit. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian

Permana dan Pamudji (2012) yang menunjukkan bahwa ukuran KAP berpengaruh
terhadap kualitas audit. Tetapi, hasil penelitian tersebut bertolak belakang dengan

hasil penelitian Yuniarti (2011) dan Panjaitan dan Chariri (2014) yang

menunjukkan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

44
kualitas audit. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka dapat diajukan

hipotesis, yaitu:

Ha3: Ukuran kantor akuntan publik memiliki pengaruh terhadap kualitas audit

2.3 Pengaruh Pengetahuan terhadap Kualitas Audit

Auditor akan semakin mempunyai banyak pengetahuan mengenai bidang yang

digelutinya, sehingga dapat mengetahui berbagai masalah secara lebih mendalam .

Perbedaan pengetahuan yang dimiliki auditor juga dapat menyebabkan perbedaan

dalam pembuatan opini audit yang akan mempengaruhi kualitas audit yang

dihasilkannya (Wulandari, et al., 2014). Hasil penelitian Wulandari, et al. (2014)

menunjukkan bahwa pengetahuan memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas

audit. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian Purnamasari dan

Hernawati (2013) yang menunjukkan bahwa pengetahuan memiliki pengaruh

signifikan terhadap kualitas audit. Akan tetapi, hasil penelitian tersebut bertolak

belakang dengan hasil penelitian Pujiastuti (2014) yang menunjukkan bahwa


pengetahuan tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Berdasarkan uraian yang

telah dikemukakan maka dapat diajukan hipotesis, yaitu:

Ha4: Pengetahuan memiliki pengaruh terhadap kualitas audit

2.4 Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit

Auditor yang berpengalaman lebih banyak menemukan butir-butir yang tidak

umum dibanding auditor yang kurang berpengalaman (Choo dan Trotman, 1991

dalam Wulandari, et al., 2014). Menurut Purnamasari (2005) dalam Bawono dan

Singgih (2010) auditor yang berpengalaman memiliki keunggulan dalam

mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan secara akurat, dan mencari penyebab


kesalahan. Auditor yang berpengalaman akan membuat judgement yang

relatif lebih baik dalam tugas-tugas profesionalnya daripada auditor yang

kurang berpengalaman. Hasil penelitian Wulandari, et al. (2014)

menunjukkan bahwa pengalaman kerja auditor memiliki pengaruh

signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan

hasil penelitian Hutabarat (2012) dan Rahardja (2014) yang menunjukkan

bahwa pengalaman kerja auditor memiliki pengaruh signifikan terhadap

kualitas audit. Akan tetapi, hasil penelitian tersebut bertolak belakang

dengan hasil penelitian Purnamasari dan Hernawati (2013) dan Pujiastuti

(2014) yang menunjukkan bahwa pengalaman tidak berpengaruh signifikan

terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh akuntan publik. Berdasarkan

uraian yang telah dikemukakan maka dapat diajukan hipotesis, yaitu: Ha5:

Pengalaman kerja memiliki pengaruh terhadap kualitas audit

2.5 Pengaruh Motivasi Auditor terhadap Kualitas Audit

Hanya motivasi yang akan membuat seseorang mempunyai

semangat juang yang tinggi untuk meraih tujuan dan memenuhi standar

yang ada Motivasi akan mendorong seseorang, termasuk auditor, untuk

berprestasi dan memiliki komitmen terhadap kelompok serta memiliki

inisiatif dan optimisme yang tinggi (Goleman, 2001 dalam Wirasuasti, et

al., 2014). Kualitas audit akan tinggi apabila keinginan dan kebutuhan

auditor yang menjadikan motivasi kerjanya dapat terpenuhi (Ardini, 2010).

Hasil penelitian Randi (2014) menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh


terhadap kualitas audit. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil

penelitian Wirasuasti, et al. (2014) dan Rahardja (2014) yang

menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh terhadap kualitas audit.

Akan tetapi, hasil penelitian tersebut bertolak belakang dengan hasil

penelitian Ardini (2010) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh

signifikan antara motivasi dan kualitas audit. Berdasarkan uraian tersebut

maka dapat diajukan hipotesis, yaitu:

Ha6: Motivasi auditor memiliki pengaruh terhadap kualitas audit

Anda mungkin juga menyukai