Contoh penghitungannya:
Bapak Setia merupakan seorang agen asuransi yang berdomisili di Surabaya. Selama
masa tahun pajak 2019, ia memiliki tahapan bruto sebesar Rp500 juta. Berapa tahap
netonya?
Pertama-tama, mari mencari tarif proporsi penghitungan netonya. Berdasarkan informasi
pekerjaan dan domisili dari soal, tarif proporsi NPPN Bapak Setia adalah 50% sesuai
lampiran PER-17 / PJ / 2015. Maka, cara menghitungnya sebagai berikut:
Selanjutnya untuk mendapatkan PPh terutang, wajib pajak harus mengalikan neto dengan
tarif Pasal 17 Undang-Undang PPh .
Khusus untuk wajib pajak orang pribadi, tahapan neto tersebut harus dikurangi tahap
tidak kena pajak, baru dikenai tarif dengan tarif Pasal 17 Undang-Undang PPh.
PPh Terutang Wajib Pajak Orang Pribadi: (Penghasilan neto - tahap kena pajak) x tarif
umum Pasal 17 Undang-Undang PPh
3. a). SKPKB atau Surat ketetapan Pajak Kurang Bayar adalah produk hukum yang
diterbitkan oleh KPP dalam rangka menetapkan pajak yang harus dibayar oleh WP yang
masih kurang
b). Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan atau SKPKBT adalah surat ketetapan
pajak yang menentukan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan
c). SKPLB atau Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar
daripada pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang
d). Surat Ketetapan Pajak Nihil atau SKPN adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak
tidak terutang dan tidak ada kredit pajak. SKPN diterbitkan setelah Ditjen Pajak
melakukan pemeriksaan Surat Pemberitahuan
4. *ppn
- objek PPN antara lain: Penyerahan BKP di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh
pengusaha,
- pelaksanaan mekanisme pemungutan PPN adalah. Pada waktu PKP di atas melakukan
pembelian/perolehan BKP/JKP yang dikenakan PPN
*Ppnbm
- Objek PPnBM umumnya hanya dikonsumsi oleh orang-orang yang memiliki
penghasilan tinggi.
- Pelaksanan mekanisme pemungutan PPnBM tersebut terbagi menjadi dua, yaitu
pemungutan PPnBM oleh pengusaha kena pajak (PKP) dan pemungutan PPnBM oleh
pemungut.
Pengusaha Kena Pajak merupakan Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena
Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-
Undang Pajak Pertambahan Nilai (UU PPN)
Pkp tidak kena pajak merupakan perusahaan yang belum dikukuhkan sebagai Pengusaha
Kena Pajak (PKP), sehingga kepadanya tidak disematkan kewajiban-kewajiban untuk
memungut dan melaporkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), meski kegiatan penyerahan
barang dan/atau jasa yang dilakukan termasuk Barang/Jasa Kena Pajak (BKP/JKP)