Rk3k - Gedung Bbws Badung
Rk3k - Gedung Bbws Badung
DAFTAR ISI
Standar eksternal
Standar Internal
1) penjelasan dengan baik dan mampu melaksanakannya
2) Mereka memperoleh Setiap orang memperoleh perlengkapan yang mereka
butuhkan
3) Metode-metode kerja yang disetujui dilaksanakan dalam praktek
Supervisi lapangan yang baik adalah penting untuk memelihara kondisi sehat dan
selamat. Untuk itu perlu dijelaskan pada supervisor apa-apa yang seharusnya mereka
kerjakan dan bagaimana caranya.Semakin tinggi resikonya maka semakin tinggi pula
derajat pengendalian dan supervise yang diperlukan Konsultasikan dengan karyawan
dilokasi tentang pandangan mereka dengan diperhatikannya masalah keselamatan dan
kesehatan.
IBNU AKIL
Direktur
Keterangan
Penilaian resiko
Tingkat resiko merupakan perkalian antara tingkat kekerapan (probability) dan
keparahan (serverity) dari suatu kejadian yang dapat menyebabkan kerugian,
kecelakaan atau cedara dan sakit yang mungkin timbul dari pemaparan suatu hazard di
tempat kerja.
a) Tingkat kekerapan
Merupakan keseringan terjadinya kecelakaan terhadap tenaga kerja/manusia. Tingkat
kekerapan atau keseringan kecelakaan dikategorikan menjadi 4 (Empat) kategori
sebagai berikut :
1) Sering ; dimana kemungkinan terjadi sangat sering dan berulang ( nilai: 4 )
2) Agak sering ; dimana kemungkinan terjadi beberapa kali ( nilai: 3 )
3) Jarang ;dimana kemungkinan terjadinya jarang terjadi atau terjadinya sekali
waktu (nilai:2)
4) Jarang sekali ; kemungkinan terjadinya kecil tetapi ada kemungkinan ( nilai:
1).
b) Tingkat keparahan
Merupakan seberapa berat dampak kecelakaan yang di alami para tenaga
kerja/manusia. Tingkat keparahan kecelakaan dapat di kategorikan menjadi 5
(lima) kategori sebagai berikut :
1) Bencana; kecelakaan yang banyak menyebabkan kematian ( nilai: 5)
2) Fatal; kecelakaan yang mengakibatkan kematian tunggal ( nilai: 4)
3) Cedera berat; kecelakaan yang mengakibatkan cedera atau sakit yang parah
untuk waktu yang lama tidak mampu bekerja atau menyebabkan cacat tetap
( nilai: 3)
4) Cedera ringan; kecelakaan yang dapat mengakibatkan cedera atau sakit
ringan dan segera dapat bekerja kembali atau tidak menyebabkan cacad tetap
( nilai: 2)
5) Hampir cedera; kejadian hampir celaka yang tidak mengakibatkan
cedera atau memerlukan perawatan kesehatan ( nilai: 1).
NILAI
KEMUNGKINAN KEPARAHAN RISIKO
(F) (A) ( FxA )
(1) (2) (3) (12) (13) (14) (15) (16)
- Terjatuh dari ketinggian - Pekerja mengalami 1. Menggunakan Metode
1 Pekerjaan Persiapan Meliputi : patah tulang yang benar
Mobilisasi dan Demobilisasi, - Terkena peralatan kerja,
- Kaki pekerja berdarah 2. Menyusun instruksi kerja
Pembuatan Pagar sementara seng seperti cangkul, sabit, Palu dll - Tangan pekerja 3. Melakukan pelatihan
gelombang, Pengurusan Perizinan - Terkena bahan bongkaran berdarah kerja
2 2 4 2
- Tertimpa Triplek, Papan, - Kepala pekerja 4. Pengunaan APD yang
Balok Kayu dan Alat Ukur berdarah sesuai
- Tangan pekerja 5. Mengikuti Protokol
- Tergores Pagar Seng berdarah sesuai anjuran
- Bahan Kerja Telat Tiba di - Pekerjaan tertunda Pemerintah
Lokasi untuk sementara
- Kecelakaan Lalu Lintas di - Pekerja mengalami
Perjalanan pendarahan dan dapat
mengakibat kan
- Cuaca Extrim kematian
- Pekerja mengalami
sesak nafas, alergi
cuaca dingin
- Tanah Longsor/Dinding - Pekerja tertimbun 1. Menggunakan Metode
2 Pekerjaan Tanah meliputi : tanah tidak dapat yang benar
penahan tanah runtuh
Galian Tanah Pondasi Setempat, bernafas 2. Menyusun instruksi kerja
Timbunan Tanah didatangkan - Pekerja Jatuh Ke lubang galian mengakibatkan 3. Melakukan pelatihan
dipadatkan, Urugan pasir tebal 5 cm - Akses licin / Curam kematian 2 2 4 2 kerja
- Terhirup gas CO - Pekerja mengalami 4. Pengunaan APD yang
- Kaki Terjepit Alat Pemadat patah tulang sesuai
- Pekerja terperosok 5. Mengikuti Protokol
Tanah/Compactor kelubang galian sesuai anjuran
- Alat angkut (truck) terperosok - Pekerja tidak dapat Pemerintah
kedalam galian bernapas
- Kaki terkena cangkul, sekop mengakibatkan
dan alat kerja lain kematian
- Kaki pekerja berdarah
- Cuaca Extrim - Pekerja mengalami
sesak nafas, alergi
cuaca dingin
Tabel Penyusunan
1. Menggunakan peralatan kerja Seluruh pekerja terkait Lulus test dan Sebelum
2 Pekerjaan Tanah meliputi : Rambu
dan APD yang benar, telah mengikuti paham mengenai bekerja
peringatan, Pimpinan Teknik
Galian Tanah Pondasi Setempat, menggunakan penyokong pelatihan dan system harus
barikade dan Pelaksana K3,
Timbunan Tanah didatangkan yang baik penyuluhan, Seluruh keselamatan galian sudah
SDM harus sesuai 100 % sesuai Checklis Unit
dipadatkan, Urugan pasir tebal 2. Memeriksa kondisi lokasi diberikan tanah lengkap
dengan kebutuhan standart pelatihan/HRD
5 cm lapangan sebelum rambu dan barikade
pekerjaan tanah Inspektom K3/
bekerja standart
3. Menggunakan metode / petugas
cara kerja yang benar pengawas
pelaksanaan
1. Menggunakan peralatan kerja Seluruh pekerja terkait Lulus test dan Rambu Sebelum
3 Pekerjaan Struktur meliputi :
dan APD yang benar, telah mengikuti paham mengenai peringatan, bekerja
Pondasi Borepile, Bekisting, menggunakan penyokong system Pimpinan Teknik
pelatihan dan barikade dan harus
Perakitan besi, Pengecoran, keselamatan Pelaksana K3,
yang baik penyuluhan, Seluruh SDM harus sudah 100 % sesuai Checklis Unit
Ground Water Tank (GWT) 2. Memeriksa kondisi lokasi diberikan struktur sesuai dengan lengkap standart pelatihan/HRD
lapangan sebelum rambu dan barikade kebutuhan
bekerja standart pekerjaan Inspektom K3/
3. Menggunakan metode / struktur petugas
cara kerja yang benar pengawas
pelaksanaan
1. Menggunakan peralatan kerja Seluruh pekerja terkait Lulus test dan Rambu Sebelum
4 Pekerjaan Arsitektur meliputi :
dan APD yang benar, telah mengikuti paham mengenai peringatan, bekerja
Pekerjaan dinding, plafond, menggunakan penyokong system Pimpinan Teknik
pelatihan dan barikade dan harus
penutup lantai, tangga, kusen keselamatan Pelaksana K3,
yang baik penyuluhan, Seluruh SDM harus sesuai sudah 100 % sesuai Checklis Unit
pintu, jendela alumunium, curtain 2. Memeriksa kondisi lokasi diberikan arsitektur lengkap
dengan kebutuhan standart pelatihan/HRD
wall, treatment fasade, pengecatan lapangan sebelum rambu dan barikade
bekerja standart pekerjaan Inspektom K3/
3. Menggunakan metode / arsitektur petugas
cara kerja yang benar pengawas
pelaksanaan
1. Menggunakan peralatan kerja Seluruh pekerja terkait Lulus test dan Rambu Sebelum
5 Pekerjaan Interior meliputi :
dan APD yang benar, telah mengikuti paham mengenai peringatan, bekerja
pekerjaan treatment dinding, menggunakan penyokong system Pimpinan Teknik
pelatihan dan barikade dan harus
furniture, plafond, logo dan huruf, keselamatan Pelaksana K3,
yang baik penyuluhan, Seluruh SDM harus sesuai sudah 100 % sesuai Checklis Unit
partisi 2. Memeriksa kondisi lokasi diberikan Interior lengkap
dengan kebutuhan standart pelatihan/HRD
lapangan sebelum rambu dan barikade
bekerja standart pekerjaan Inspektom K3/
3. Menggunakan metode / Interior petugas
cara kerja yang benar pengawas
pelaksanaan
1. Menggunakan peralatan kerja Seluruh pekerja terkait Lulus test dan Rambu Sebelum
6 Pekerjaan Mekanikal dan
dan APD yang benar, telah mengikuti paham mengenai peringatan, bekerja
Elektrikal meliputi : Pimpinan Teknik
menggunakan penyokong pelatihan dan system barikade dan harus
Pek. Intstalasi penerangan dan keselamatan Pelaksana K3,
yang baik penyuluhan, Seluruh SDM harus sudah 100 % sesuai Checklis Unit
stop kontak, panel-panel 2. Memeriksa kondisi lokasi diberikan mekanikal dan sesuai dengan lengkap standart pelatihan/HRD
distribusi, kabel distribusi, lapangan sebelum rambu dan barikade elektrikal kebutuhan
penangkal petir, instalasi fire bekerja standart pekerjaan Inspektom K3/
alarm, instalasi data, instalasi 3. Menggunakan metode / mekanikal dan petugas
kabel telepon, CCTV, tata suara, cara kerja yang benar elektrikal pengawas
instalasi kabel tray, instalasi pelaksanaan
antena TV, instalasi projector,
instalasi plumbing, instalasi air
kotor, instalasi air bersih,
pemipaan air hujan, sanitasi,
hydrant, tata udara (AC), lampu
penerangan jalan dan taman
1. Menggunakan peralatan kerja Seluruh pekerja terkait Lulus test dan Rambu Sebelum
7 Pekerjaan Lain-lain meliputi :
dan APD yang benar, telah mengikuti paham mengenai peringatan, bekerja
Pek. Huruf dan logo, hotmix, lantai menggunakan penyokong system Pimpinan Teknik
pelatihan dan barikade dan harus
batu andesit bakar, urugan pasir, keselamatan Pelaksana K3,
yang baik penyuluhan, Seluruh SDM harus sudah 100 % sesuai Checklis Unit
plesteran 2. Memeriksa kondisi lokasi diberikan Pembuatan huruf, lengkap
sesuai dengan standart pelatihan/HRD
lapangan sebelum rambu dan barikade pemasangan lantai
bekerja standart batu andesit bakar kebutuhan Inspektom K3/
3. Menggunakan metode / pekerjaan lain- petugas
cara kerja yang benar lain pengawas
pelaksanaan
B.3. Standar dan Peraturan Perundang-undangan
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan
dipenuhi dalam melaksanakan paket pekerjaan iniadalah :
1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
3. UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4. UU No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
6. Peraturan Menteri PU. No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 04 fahun 1987 Tentang Panitia Pembina
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan AhliKeselamatan
Kerja.
C.2. Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan individu untuk melakukan pekerjaan dengan benar.
Selain itu kompetensi adalah seperangkat perilaku yang memberikan panduan
terstruktur untuk indentifikasi, evaluasi dan pengembangan perilaku dalan individu
karyawan.
Untuk memenuhi Kompetensi yang telah ditetapkan, terdapat beberapa tindakan yang
dapat dilakukan, antara lain :
1. On-the-Job training (magang)
2. Clasroom Training (pelatihan)
3. Pembelajaran Mandiri
4. Pendidikan
5. Konseling (bimbingan)
6. Seminar/menghadiri konferensi
7. Sebagai observer (pengamat)dalam suatu pekerjaan
8. Role models (berperan sebagai pelaku pekerjaan)
C.3 Kepedulian
K3 adalah keselamatan dan kesehatan kerja dengan pengertian perlindungan
kepada setiap orang yang berada di tempat kerja,yang berhubungan dengan
pemindahan bahan baku,penggunaan peralatan kerja kontruksi proses produksi dan
lingkungan sekitar tempat kerja.smk3 kontruksi bidang pekerjaan umum adalah smk3
pada sektor jasa kontruksi yang berhubungan dengan kepentingan umum.
C.4 Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dan pengirim (sender) ke penerima
(receiver) dengan tujuan untuk mencapai salah satu sasaran Berikut :
a. Untuk bertindak (action) mengenai suatu hal, misalnya menghentikan mesin
atau menghentikan alat.
b. Untuk menyampaikan informasi misalnya tentang kebijakan K3 dalam
perusahan, sumber bahaya ditempat kerja, prosedur kerja aman dan lain-lain.
c. Untuk memastikan tentang sesuatu yang seharusnya dilakukan atau dijalankan,
misalnya cara melakukan suatu pekerjaan.
d. Untuk Menyenangkan seseorang, misalnua pujian bagi pekerja yang berperilaku
aman.
Kebijakan K3
Kebiajakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan syarat dasar
dalam membangun system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) ditempat
kerja.Kebiajakan merupakan komitmen pimpinan suatu organisasi perusahaan untuk
menjamin keselamatan dan kesehatan kerja seluruh personil dibawah kendalinya juga
pihak-pihak yang berkaitan (berhubungan) dengan kegiatan (aktivitas) operasi
perusahaan organisasi) tersebut. Kami akan menerapkan system Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), karena pekerjaan konstruksi rentan dengan
kecelakaan pada saat pekerja melaksanakan pekerjaan.
Tujuan K3
1. Menciptakan tempat kerja yang aman,nyaman,sehat
2. Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien
3. Menjamin proses kerja berjalan lancer
Ruang Lingkup
Seri persyaratan penilaian keselatan dan keselamatan kerja ini memuat persyaratan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) agar organisasi mampu
mengendalikan resiko-resiko K3 dan dapat meningkatkan kinerja K3 nya. Persyaratan
ini tidak secara khusus menyatakan kriteria kinerja K3 (yang harus dipenuhi), juga
tidak memberikan spesifikasi detil tentang sistem manajemen.
Standar OHSAS ini dapat diterapkan oleh organisasi yang inging :
1. Menerapkan sistem manajemen K3 untuk mengurangi atau menghilangkan resiko
kecelakaan dan keselamatan terkait aktifitas organisasi pada personil dan pihak
lain yang berkepentingan.
2. Menerapkan, memelihara dan terus meningkatkan sistem manajemen K3
3. Menjamin bahwa organisasi sesuai dengan kebijakan K3 yang dibuat sendiri oleh
organisasi
4 Menunjukkan kesesuai dengan standar OHSAS ini dengan cara :
a. Melakukan penilaian diri sendiri dan mendeklarasikan diri sendiri (sesuai
dengan standar OHSAS ini)
b. Mendapat pengakuran kesesuaian (dengan standar OHSAS ini) dari pihak-
pihak yang berkepentingan seperti pelanggan.
c. Mendapat pengakuan untuk menguatkan deklarasi (point a) dari pihak ketiga.
d.Mendapatkan sertifikat sistem manajemen K3 Standar OHSAS ini
dimaksudkan untuk hanya mencakup kesehatan dan keselamatan kerja, dan
tidak dimaksudkan untuk mencakup area lain seperti program kesehatan
karyawan (asuransi dan sebagainya), keamanan produk, kerusakan properti dan
dampak lingkungan.
Hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan Tinjauan Manajemen antara
lain :
1. Laporan keadaan darurat (termasuk kejadian serta pelatihan/ simulasi/ pengujian
tanggap darurat).
2. Survey kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja
3. Statistik insiden kerja (termasuk kecelakaan kerja dan Penyakit akibat kerja).
4. Hasil-hasil inspeksi.
5. Hasil dan rekomendasi pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.
6. Kinerja K3 kontraktor.
7. Kinerja K3 pemasok.
8. Informasi perubahan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain
yang berkaitan dengan penerapan K3 di tempat kerja.
Organisasi K3 :
Penanggung Jawab K3
IBNU AKIL
Direktur