Anda di halaman 1dari 18

PT.

GUNUNG MAS INDAH LESTARI

RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK


(RK3K)

SATUAN KERJA : BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CITARUM


KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BBWS CITARUM
LOKASI : JALAN CIDURIAN BANDUNG
Tahun Anggaran : 2020 - 2021
Lampiran : RK3K

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan partisipasi pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian Pimpinan terhadap isu eksternal dan internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
B. Perencanaan keselamatan konstruksi
B.1. Identifikasi Bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program )
B.3. Standar dan Peraturan Perundangan
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber daya
C.2. Kompetensi
C.3 Kepedulian
C.4 Komunikasi
C.5 Informasi Terdokumentasi
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1 Perencanaan Operasi
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan dan evaluasi
E.2. Tinjauan Manajemen
E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan
A. Kepemimpinan dan partisipasi pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
A.1. Kepedulian Pimpinan terhadap isu eksternal dan internal
Kepala proyek wajib melaporkan kegiatan proyeknya ke disnaker setempat dan wajib
memelihara buku akte pengawasan yang diberikan oleh petugas disnaker yang
berkunjung ke proyek setelah mendapatkan pelaporan kegiatan proyek.

 Standar eksternal

1) Tentukan bahaya-bahaya mana saja yang akan dikendalikan


2) Pertimbangkan cara yang terbaik untuk pengendaliannya
3) Adanya keputusan kebutuhan apa saja yang harus dikerjakan, dan
pastikan hal itu dilaksanakan

 Standar Internal
1) penjelasan dengan baik dan mampu melaksanakannya
2) Mereka memperoleh Setiap orang memperoleh perlengkapan yang mereka
butuhkan
3) Metode-metode kerja yang disetujui dilaksanakan dalam praktek

Supervisi lapangan yang baik adalah penting untuk memelihara kondisi sehat dan
selamat. Untuk itu perlu dijelaskan pada supervisor apa-apa yang seharusnya mereka
kerjakan dan bagaimana caranya.Semakin tinggi resikonya maka semakin tinggi pula
derajat pengendalian dan supervise yang diperlukan Konsultasikan dengan karyawan
dilokasi tentang pandangan mereka dengan diperhatikannya masalah keselamatan dan
kesehatan.

A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi


Komitmen untukk mencegah keselamatan kerja dan penyakit akibat kerja serta
peningkatan berkelanjutan SMK3 dan Komitmen untuk Mematuhi peraturan
Perundangan-undangan dan persyaratan Lain yang terkait dengan K3 dituangkan
dalam bentuk deklarasi di tujukan kepada seluruh pekerja maupun manajemen yang
ditanda tangani oleh pimpinan Perusahaan, yaitu sebagai berikut :
KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : IBNU AKIL


Jabatan : Direktur
Bertindak untuk : PT. GUNUNG MAS INDAH LESTARI
dan atas nama

Dalam rangka pengadaan PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BBWS CITARUM Pada


Pokja Pemilihan : Kelompok Kerja (POKJA) Pemilihan 248 BP2JK Wilayah Jawa Barat
berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan
memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi :

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
6. Melaksanakan standar Operasi dan Prosedur (SOP)

Sumatera Selatan, 05 Nopember 2020


PT. GUNUNG MAS INDAH LESTARI

IBNU AKIL
Direktur
 Keterangan

 Penilaian resiko
 Tingkat resiko merupakan perkalian antara tingkat kekerapan (probability) dan
keparahan (serverity) dari suatu kejadian yang dapat menyebabkan kerugian,
kecelakaan atau cedara dan sakit yang mungkin timbul dari pemaparan suatu hazard di
tempat kerja.
a) Tingkat kekerapan
Merupakan keseringan terjadinya kecelakaan terhadap tenaga kerja/manusia. Tingkat
kekerapan atau keseringan kecelakaan dikategorikan menjadi 4 (Empat) kategori
sebagai berikut :
1) Sering ; dimana kemungkinan terjadi sangat sering dan berulang ( nilai: 4 )
2) Agak sering ; dimana kemungkinan terjadi beberapa kali ( nilai: 3 )
3) Jarang ;dimana kemungkinan terjadinya jarang terjadi atau terjadinya sekali
waktu (nilai:2)
4) Jarang sekali ; kemungkinan terjadinya kecil tetapi ada kemungkinan ( nilai:
1).

b) Tingkat keparahan
Merupakan seberapa berat dampak kecelakaan yang di alami para tenaga
kerja/manusia. Tingkat keparahan kecelakaan dapat di kategorikan menjadi 5
(lima) kategori sebagai berikut :
1) Bencana; kecelakaan yang banyak menyebabkan kematian ( nilai: 5)
2) Fatal; kecelakaan yang mengakibatkan kematian tunggal ( nilai: 4)
3) Cedera berat; kecelakaan yang mengakibatkan cedera atau sakit yang parah
untuk waktu yang lama tidak mampu bekerja atau menyebabkan cacat tetap
( nilai: 3)
4) Cedera ringan; kecelakaan yang dapat mengakibatkan cedera atau sakit
ringan dan segera dapat bekerja kembali atau tidak menyebabkan cacad tetap
( nilai: 2)
5) Hampir cedera; kejadian hampir celaka yang tidak mengakibatkan
cedera atau memerlukan perawatan kesehatan ( nilai: 1).

 Penentuan tingkat resiko


Penentuan tingkat risiko adalah dengan mengkombinasikan perhitungan dari dampat risiko
dan peluang risiko

Risiko = Kekerapan X Keparahan

 Penetapan Skala Prioritas


Penetapan Skala prioritas ditetapkan berdasarkan item pekerjaan yang mempunyai tingkat
risiko K3 tinggi, sedang dan kecil. Dengan penjelasan :
 Prioritas 1 (risiko tinggi)
 Prioritas 2 (risiko sedang)
 Prioritas 3 (risiko kecil)
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1 Identifikasi Bahaya, penilaian risiko, pengendalian dan peluang

Nama perusahaan : PT. GUNUNG MAS INDAH LESTARI


Kegiatan : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BBWS CITARUM
Lokasi : JALAN CIDURIAN BANDUNG

PENILAIAN RESIKO TINGKAT


NO JENIS/TIPE PEKERJAAN INDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK RESIKO KETERANGAN

NILAI
KEMUNGKINAN KEPARAHAN RISIKO
(F) (A) ( FxA )
(1) (2) (3) (12) (13) (14) (15) (16)
- Terjatuh dari ketinggian - Pekerja mengalami 1. Menggunakan Metode
1 Pekerjaan Persiapan Meliputi : patah tulang yang benar
Mobilisasi dan Demobilisasi, - Terkena peralatan kerja,
- Kaki pekerja berdarah 2. Menyusun instruksi kerja
Pembuatan Pagar sementara seng seperti cangkul, sabit, Palu dll - Tangan pekerja 3. Melakukan pelatihan
gelombang, Pengurusan Perizinan - Terkena bahan bongkaran berdarah kerja
2 2 4 2
- Tertimpa Triplek, Papan, - Kepala pekerja 4. Pengunaan APD yang
Balok Kayu dan Alat Ukur berdarah sesuai
- Tangan pekerja 5. Mengikuti Protokol
- Tergores Pagar Seng berdarah sesuai anjuran
- Bahan Kerja Telat Tiba di - Pekerjaan tertunda Pemerintah
Lokasi untuk sementara
- Kecelakaan Lalu Lintas di - Pekerja mengalami
Perjalanan pendarahan dan dapat
mengakibat kan
- Cuaca Extrim kematian
- Pekerja mengalami
sesak nafas, alergi
cuaca dingin
- Tanah Longsor/Dinding - Pekerja tertimbun 1. Menggunakan Metode
2 Pekerjaan Tanah meliputi : tanah tidak dapat yang benar
penahan tanah runtuh
Galian Tanah Pondasi Setempat, bernafas 2. Menyusun instruksi kerja
Timbunan Tanah didatangkan - Pekerja Jatuh Ke lubang galian mengakibatkan 3. Melakukan pelatihan
dipadatkan, Urugan pasir tebal 5 cm - Akses licin / Curam kematian 2 2 4 2 kerja
- Terhirup gas CO - Pekerja mengalami 4. Pengunaan APD yang
- Kaki Terjepit Alat Pemadat patah tulang sesuai
- Pekerja terperosok 5. Mengikuti Protokol
Tanah/Compactor kelubang galian sesuai anjuran
- Alat angkut (truck) terperosok - Pekerja tidak dapat Pemerintah
kedalam galian bernapas
- Kaki terkena cangkul, sekop mengakibatkan
dan alat kerja lain kematian
- Kaki pekerja berdarah
- Cuaca Extrim - Pekerja mengalami
sesak nafas, alergi
cuaca dingin

- Alat Borepile menabrak - Tulang bagian Badan 1. Menggunakan Metode


3 Pekerjaan Struktur meliputi : yang benar
pekerja/fasilitas pekerja mengalami
Pondasi Borepile, Bekisting, - Tertimbun longsoran galian patah/retak 2. Menyusun instruksi kerja
2 3 6 2 3. Melakukan pelatihan
Perakitan besi, Pengecoran, Ground tanah - Pagar proyek rubuh
Water Tank (GWT) - Terjatuh ke lubang - Pekerja mengalami kerja
- Kecelakaan terkena alat gali patah tulang/terkilir 4. Pengunaan APD yang
(cangkul, balencong dll.) - Kaki pekerja berdarah sesuai
akibat jarak antar penggali - Tangan pekerja 5. Mengikuti Protokol
terlalu dekat berdarah sesuai anjuran
Pemerintah
- Terluka karena terkena - Pekerja mengalami
pecahan batu hasil galian patah tulang/terkilir
- Tangan terjepit - Pekerjaan terhambat
- Tertusuk benda tajam tidak maksimal
- Tangan dan kaki terluka - Mata pekerja bengkak
- Tersandung material dan merah
- Terjatuh dari ketinggian - Kepala pekerja
- Alat tidak berfungsi saat di berdarah
Gunakan
- Terjadi iritasi pada kulit Kaki
dan mata akibat percikan
adukan yang mengandung
semen
- Pekerja terbentur
4 Pekerjaan Arsitektur meliputi : - Terjatuh dari - Pekerja mengalami 1. Menggunakan Metode
patah tulang yang benar
Pekerjaan dinding, plafond, penutup ketinggian/Perancah
- Kepala pekerja 2. Menyusun instruksi kerja
lantai, tangga, kusen pintu, jendela - Tertimpa alat dari ketinggian berdarah luka 3. Melakukan pelatihan
alumunium, curtain wall, treatment - Iritasi kulit berat/ringan kerja
2 2 4 2
fasade, pengecatan - Gangguan pernafasan akibat - Pekerja mengalami 4. Pengunaan APD yang
debu gatal-gatal pada kulit sesuai
- Pekerja mengalami 5. Mengikuti Protokol
- Menghirup cat sesak nafas sesuai anjuran
- Tersengat Listrik - Pekerja mengalami Pemerintah
- Terjepit pintu muntah-muntah
- Tertimpa pintu/kusen - Pekerja terpental
- Pekerja terluka akibat terkena akibat terkena arus
listrik
mesin potong keramik - Tangan pekerja
- Bahan Bangunan yang di berdarah
angkat jatuh - Kepala pekerja
- Terkena bor berdarah
- Tangan pekerja
- Pekerja Terluka Terkena
berdarah luka
Pecahan keramik ringan/berat
- Mata dan Kepala Terkena - Pekerja tertimpa
Campuran Adukan dan Cat bahan bangunan luka
- Penggantung Plafond Lepas ringan/berat
- Tangan pekerja
berdarah luka
ringan/berat
- Kaki/tangan pekerja
berdarah luka
ringan/berat
- Pekerja mengalami
pembengkakan pada
mata/mata menjadi
merah
- Kepala pekerja
tertimpa bahan
penggantung plafond
dan berdarah luka
ringan/berat
5 Pekerjaan Interior meliputi : - Terjatuh dari - Pekerja mengalami 1. Menggunakan Metode
pekerjaan treatment dinding, patah tulang yang benar
ketinggian/Perancah
furniture, plafond, logo dan huruf, - Kepala pekerja 2. Menyusun instruksi kerja
- Tertimpa alat dari ketinggian berdarah luka 3. Melakukan pelatihan
partisi
- Iritasi kulit berat/ringan 2 2 4 2 kerja
- Gangguan pernafasan akibat - Pekerja mengalami 4. Pengunaan APD yang
debu gatal-gatal pada kulit sesuai
- Pekerja mengalami 5. Mengikuti Protokol
- Tersengat Listrik sesak nafas sesuai anjuran
- Terjepit pintu - Pekerja terpental Pemerintah
- Tertimpa pintu/kusen akibat terkena arus
- Bahan Bangunan yang di listrik
angkat jatuh - Pekerja tertimpa
bahan bangunan luka
- Terkena bor ringan/berat
- Penggantung Plafond Lepas - Kaki/tangan pekerja
berdarah luka
ringan/berat
- Kepala pekerja
tertimpa bahan
penggantung plafond
dan berdarah luka
ringan/berat
6 Pekerjaan Mekanikal dan - Terjatuh dari ketinggian - Pekerja mengalami 1. Menggunakan Metode
Elektrikal meliputi : patah tulang yang benar
- Tertimpa alat dari ketinggian
- Kepala pekerja 2. Menyusun instruksi kerja
Pek. Intstalasi penerangan dan stop - Terjepit Tang berdarah luka 3. Melakukan pelatihan
kontak, panel-panel distribusi, kabel - Tersengat listrik ringan/berat kerja
2 2 4 2
distribusi, penangkal petir, instalasi - Terkena percikan api - Tangan pekerja 4. Pengunaan APD yang
fire alarm, instalasi data, instalasi berdarah luka sesuai
- Tangan Tergores Tembaga
kabel telepon, CCTV, tata suara, ringan/berat 5. Mengikuti Protokol
instalasi kabel tray, instalasi antena Kabel - Pekerja terpental sesuai anjuran
TV, instalasi projector, instalasi - Hubungan Arus akibat terkena Pemerintah
plumbing, instalasi air kotor, instalasi Pendek/korsleting sengatan arus listrik
air bersih, pemipaan air hujan, - Kebocoran Pada Sambungan - Kulit pekerja
sanitasi, hydrant, tata udara (AC), Pipa mengelupas/ melepuh
lampu penerangan jalan dan taman - Tangan pekerja
- Jari Terjepit Pada Saat berdarah luka
Menyambung Pipa ringan/berat
- Tangan Tergores Ujung Pipa - Terjadi kebakaran
akibat konsleting
listrik
- Terjadi banjir dilokasi
proyek
- Tangan pekerja
berdarah luka
ringan/berat
- Tangan pekerja
berdarah luka
ringan/berat
- Terjepit Tang - Tangan pekerja 1. Menggunakan Metode
7 Pekerjaan Lain-lain meliputi : berdarah luka yang benar
- Tersengat listrik
Pek. Huruf dan logo, hotmix, lantai ringan/berat 2. Menyusun instruksi kerja
batu andesit bakar, urugan pasir, - Terkena percikan api - Pekerja terpental 3. Melakukan pelatihan
plesteran - Terkena aspal panas akibat terkena 2 2 4 2 kerja
- Tertimpa bahan material sengatan arus listrik 4. Pengunaan APD yang
- Tertusuk benda tajam - Kulit pekerja sesuai
mengelupas/ melepuh 5. Mengikuti Protokol
- Tangan Tergores Ujung batu - Kaki pekerja berdarah sesuai anjuran
andesit luka ringan/berat Pemerintah
- Tangan pekerja
berdarah luka
ringan/berat

Tanggal dibuat : 05 Oktober 2020


B.2. Rencana Tindakan (sasaran & Program)

Nama perusahaan : PT. GUNUNG MAS INDAH LESTARI


Kegiatan : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BBWS CITARUM
Lokasi : JALAN CIDURIAN BANDUNG
Tanggal dibuat : 05 Oktober 2020

Tabel Penyusunan

SASARAN KHUSUS PROGRAM


NO JENIS/TIPE PENGENDALIAN RISIKO SUMBER JANGKA INDIKATOR MONIT PENANGGUNG
PEKERJAAN URAIAN TOLAK UKUR DAYA WAKTU PENCAPAIAN ORING JAWAB
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Menggunakan peralatan kerja Seluruh pekerja terkait Lulus test dan Sebelum
1 Pekerjaan Persiapan Meliputi : Rambu peringatan,
dan APD yang benar, telah mengikuti paham mengenai bekerja
Mobilisasi dan Demobilisasi, barikade dan SDM Pimpinan Teknik
menggunakan penyokong pelatihan dan system harus
Pembuatan Pagar sementara seng harus sesuai Pelaksana K3,
yang baik penyuluhan, Seluruh keselamatan sudah
gelombang, Pengurusan Perizinan dengan kebutuhan 100 % sesuai Checklis Unit
2. Memeriksa kondisi lokasi diberikan persiapan lengkap
pekerjaan standart pelatihan/HRD
lapangan sebelum rambu dan barikade
persiapan Inspektom K3/
bekerja standart
3. Menggunakan metode / petugas
cara kerja yang benar pengawas
pelaksanaan

1. Menggunakan peralatan kerja Seluruh pekerja terkait Lulus test dan Sebelum
2 Pekerjaan Tanah meliputi : Rambu
dan APD yang benar, telah mengikuti paham mengenai bekerja
peringatan, Pimpinan Teknik
Galian Tanah Pondasi Setempat, menggunakan penyokong pelatihan dan system harus
barikade dan Pelaksana K3,
Timbunan Tanah didatangkan yang baik penyuluhan, Seluruh keselamatan galian sudah
SDM harus sesuai 100 % sesuai Checklis Unit
dipadatkan, Urugan pasir tebal 2. Memeriksa kondisi lokasi diberikan tanah lengkap
dengan kebutuhan standart pelatihan/HRD
5 cm lapangan sebelum rambu dan barikade
pekerjaan tanah Inspektom K3/
bekerja standart
3. Menggunakan metode / petugas
cara kerja yang benar pengawas
pelaksanaan
1. Menggunakan peralatan kerja Seluruh pekerja terkait Lulus test dan Rambu Sebelum
3 Pekerjaan Struktur meliputi :
dan APD yang benar, telah mengikuti paham mengenai peringatan, bekerja
Pondasi Borepile, Bekisting, menggunakan penyokong system Pimpinan Teknik
pelatihan dan barikade dan harus
Perakitan besi, Pengecoran, keselamatan Pelaksana K3,
yang baik penyuluhan, Seluruh SDM harus sudah 100 % sesuai Checklis Unit
Ground Water Tank (GWT) 2. Memeriksa kondisi lokasi diberikan struktur sesuai dengan lengkap standart pelatihan/HRD
lapangan sebelum rambu dan barikade kebutuhan
bekerja standart pekerjaan Inspektom K3/
3. Menggunakan metode / struktur petugas
cara kerja yang benar pengawas
pelaksanaan
1. Menggunakan peralatan kerja Seluruh pekerja terkait Lulus test dan Rambu Sebelum
4 Pekerjaan Arsitektur meliputi :
dan APD yang benar, telah mengikuti paham mengenai peringatan, bekerja
Pekerjaan dinding, plafond, menggunakan penyokong system Pimpinan Teknik
pelatihan dan barikade dan harus
penutup lantai, tangga, kusen keselamatan Pelaksana K3,
yang baik penyuluhan, Seluruh SDM harus sesuai sudah 100 % sesuai Checklis Unit
pintu, jendela alumunium, curtain 2. Memeriksa kondisi lokasi diberikan arsitektur lengkap
dengan kebutuhan standart pelatihan/HRD
wall, treatment fasade, pengecatan lapangan sebelum rambu dan barikade
bekerja standart pekerjaan Inspektom K3/
3. Menggunakan metode / arsitektur petugas
cara kerja yang benar pengawas
pelaksanaan
1. Menggunakan peralatan kerja Seluruh pekerja terkait Lulus test dan Rambu Sebelum
5 Pekerjaan Interior meliputi :
dan APD yang benar, telah mengikuti paham mengenai peringatan, bekerja
pekerjaan treatment dinding, menggunakan penyokong system Pimpinan Teknik
pelatihan dan barikade dan harus
furniture, plafond, logo dan huruf, keselamatan Pelaksana K3,
yang baik penyuluhan, Seluruh SDM harus sesuai sudah 100 % sesuai Checklis Unit
partisi 2. Memeriksa kondisi lokasi diberikan Interior lengkap
dengan kebutuhan standart pelatihan/HRD
lapangan sebelum rambu dan barikade
bekerja standart pekerjaan Inspektom K3/
3. Menggunakan metode / Interior petugas
cara kerja yang benar pengawas
pelaksanaan
1. Menggunakan peralatan kerja Seluruh pekerja terkait Lulus test dan Rambu Sebelum
6 Pekerjaan Mekanikal dan
dan APD yang benar, telah mengikuti paham mengenai peringatan, bekerja
Elektrikal meliputi : Pimpinan Teknik
menggunakan penyokong pelatihan dan system barikade dan harus
Pek. Intstalasi penerangan dan keselamatan Pelaksana K3,
yang baik penyuluhan, Seluruh SDM harus sudah 100 % sesuai Checklis Unit
stop kontak, panel-panel 2. Memeriksa kondisi lokasi diberikan mekanikal dan sesuai dengan lengkap standart pelatihan/HRD
distribusi, kabel distribusi, lapangan sebelum rambu dan barikade elektrikal kebutuhan
penangkal petir, instalasi fire bekerja standart pekerjaan Inspektom K3/
alarm, instalasi data, instalasi 3. Menggunakan metode / mekanikal dan petugas
kabel telepon, CCTV, tata suara, cara kerja yang benar elektrikal pengawas
instalasi kabel tray, instalasi pelaksanaan
antena TV, instalasi projector,
instalasi plumbing, instalasi air
kotor, instalasi air bersih,
pemipaan air hujan, sanitasi,
hydrant, tata udara (AC), lampu
penerangan jalan dan taman

1. Menggunakan peralatan kerja Seluruh pekerja terkait Lulus test dan Rambu Sebelum
7 Pekerjaan Lain-lain meliputi :
dan APD yang benar, telah mengikuti paham mengenai peringatan, bekerja
Pek. Huruf dan logo, hotmix, lantai menggunakan penyokong system Pimpinan Teknik
pelatihan dan barikade dan harus
batu andesit bakar, urugan pasir, keselamatan Pelaksana K3,
yang baik penyuluhan, Seluruh SDM harus sudah 100 % sesuai Checklis Unit
plesteran 2. Memeriksa kondisi lokasi diberikan Pembuatan huruf, lengkap
sesuai dengan standart pelatihan/HRD
lapangan sebelum rambu dan barikade pemasangan lantai
bekerja standart batu andesit bakar kebutuhan Inspektom K3/
3. Menggunakan metode / pekerjaan lain- petugas
cara kerja yang benar lain pengawas
pelaksanaan
B.3. Standar dan Peraturan Perundang-undangan
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan
dipenuhi dalam melaksanakan paket pekerjaan iniadalah :
1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
3. UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4. UU No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
6. Peraturan Menteri PU. No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor 04 fahun 1987 Tentang Panitia Pembina
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan AhliKeselamatan
Kerja.

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1. Sumber daya
Untuk menjamin terlaksananya sistem manajemen K3 dalam Organisasi, Salah
Satunya adalah melibatkan Karyawan. Terkait Dokumentasi Sistem manajemen
K3, Keterlibatan karyawan dimungkinan dalam proses konsultasi, meliputi :
1. Pengembangan dan tinjauan Kebijakan
2. Pengembangan dan tijauan sasaran
3. Keputusan pada penerapan proses & prosedur pengelolaan resiko
4. Indentifikasi bahaya
5. Tinjauan penilaian dan pengendalian resiko yang terkait dengan pekerjaannya
Beberapa Bukti Keterlibatan karyawan dalam penyusunan prosedur sistem
manajemen k3 antara lain :
1. Konsultasi formal antara pihak manajemen dengan karyawan tentang K3
2. Keterllibatan karyawan dalam melakukan identifikasi bahaya potensial,
penilaian, dan pengendalian resiko
3. Inisiatif untuk mendorong karyawan dalam meninjau, memberi saran dan umpan
balik masalah k3
4. Adanya briefing/pertemuan kecil tentang k3
5. Papan pengumuman yang menyajikan data kinerja K3, dan informasi lainnya
yang berkaitan dengan K3
6. Poster Program K3
7. Bulettin Tentang K3

C.2. Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan individu untuk melakukan pekerjaan dengan benar.
Selain itu kompetensi adalah seperangkat perilaku yang memberikan panduan
terstruktur untuk indentifikasi, evaluasi dan pengembangan perilaku dalan individu
karyawan.
Untuk memenuhi Kompetensi yang telah ditetapkan, terdapat beberapa tindakan yang
dapat dilakukan, antara lain :
1. On-the-Job training (magang)
2. Clasroom Training (pelatihan)
3. Pembelajaran Mandiri
4. Pendidikan
5. Konseling (bimbingan)
6. Seminar/menghadiri konferensi
7. Sebagai observer (pengamat)dalam suatu pekerjaan
8. Role models (berperan sebagai pelaku pekerjaan)
C.3 Kepedulian
K3 adalah keselamatan dan kesehatan kerja dengan pengertian perlindungan
kepada setiap orang yang berada di tempat kerja,yang berhubungan dengan
pemindahan bahan baku,penggunaan peralatan kerja kontruksi proses produksi dan
lingkungan sekitar tempat kerja.smk3 kontruksi bidang pekerjaan umum adalah smk3
pada sektor jasa kontruksi yang berhubungan dengan kepentingan umum.
C.4 Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dan pengirim (sender) ke penerima
(receiver) dengan tujuan untuk mencapai salah satu sasaran Berikut :
a. Untuk bertindak (action) mengenai suatu hal, misalnya menghentikan mesin
atau menghentikan alat.
b. Untuk menyampaikan informasi misalnya tentang kebijakan K3 dalam
perusahan, sumber bahaya ditempat kerja, prosedur kerja aman dan lain-lain.
c. Untuk memastikan tentang sesuatu yang seharusnya dilakukan atau dijalankan,
misalnya cara melakukan suatu pekerjaan.
d. Untuk Menyenangkan seseorang, misalnua pujian bagi pekerja yang berperilaku
aman.

Komunikasi Keselamatan dapat dibedakan atas :


a. Komunikasi manusia dengan manusia secara langsung
Misalnya antara bawahan dengan atasan. Komunikasi ini sering disebut dengan
komunikasi personal atau komunikasi kelompok. Dalam K3 kedua jenis
komunikasi ini bnyak dilakukan melalui kontak individu melalu proses
observasi, safety, talk, penyuluhan K3, dan pelatihan K3.
b. komunikasi manusia dengan manusia melaui alat media komunikasi seperti
telepon, buletin, poster, safety letter, dan lain-lain. Komunikasi ini bnyak
digunakan di lingkungan kerja misalnya komunikasi antara petugas si ruang
kontrol dengan petugas dilapangan,komunikasi antara petugas K3 dengan para
pekerja.
c. komunikasi manusia dengan alat kerja peralatan seperty mesin, unit proses,
peralatan adalah benda mati yang dioperasikan oleh manusia. Dalam proses
operasi tersebut terjadi komunikasi antara manusia dengan alat kerja.

C.5 Informasi Terdokumentasi


Infomasi terdokumentasi mencakup :
 Kebijakan K3 dan tujuan
 Ruang lingkup SMK3

Kebijakan K3
Kebiajakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan syarat dasar
dalam membangun system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) ditempat
kerja.Kebiajakan merupakan komitmen pimpinan suatu organisasi perusahaan untuk
menjamin keselamatan dan kesehatan kerja seluruh personil dibawah kendalinya juga
pihak-pihak yang berkaitan (berhubungan) dengan kegiatan (aktivitas) operasi
perusahaan organisasi) tersebut. Kami akan menerapkan system Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), karena pekerjaan konstruksi rentan dengan
kecelakaan pada saat pekerja melaksanakan pekerjaan.

 PT. GUNUNG MAS INDAH LESTARI menetapkan Kebijakan K3 pada kegiatan


konstruksi yang dilaksanakan.
 Direktur PT. GUNUNG MAS INDAH LESTARI mengesahkan Kebijakan K3.
 Kebijakan K3 PT. GUNUNG MAS INDAH LESTARI yang ditetapkan memenuhi
ketentuan :

a. Sesuai dengan sifat dan kategori resiko K3;


b. Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (K3), berpedoman pada Permen PU. Nomor :
09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang PU;
c. Melaksanakan pekerjaan sesuai dangan rencana dan waktu yang telah di
tentukan;
d. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja serta peningkatan berkelanjutan SMK3/OHSAS;
e. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lain yang terkait dengan K3;
f. Sebagai kerangka untuk enyusun dan mengkaji sasaran K3;
g. Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara;
h. Dikomunikasikan kepada semua personil yang bekerja dibawah pengendalian
agar peduli terhadap K3;
i. Dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan dan;
j. Dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa kebijakan K3 masih
relevan dan sesuai.

Tujuan K3
1. Menciptakan tempat kerja yang aman,nyaman,sehat
2. Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien
3. Menjamin proses kerja berjalan lancer

Ruang Lingkup
Seri persyaratan penilaian keselatan dan keselamatan kerja ini memuat persyaratan
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) agar organisasi mampu
mengendalikan resiko-resiko K3 dan dapat meningkatkan kinerja K3 nya. Persyaratan
ini tidak secara khusus menyatakan kriteria kinerja K3 (yang harus dipenuhi), juga
tidak memberikan spesifikasi detil tentang sistem manajemen.
Standar OHSAS ini dapat diterapkan oleh organisasi yang inging :
1. Menerapkan sistem manajemen K3 untuk mengurangi atau menghilangkan resiko
kecelakaan dan keselamatan terkait aktifitas organisasi pada personil dan pihak
lain yang berkepentingan.
2. Menerapkan, memelihara dan terus meningkatkan sistem manajemen K3
3. Menjamin bahwa organisasi sesuai dengan kebijakan K3 yang dibuat sendiri oleh
organisasi
4 Menunjukkan kesesuai dengan standar OHSAS ini dengan cara :
a. Melakukan penilaian diri sendiri dan mendeklarasikan diri sendiri (sesuai
dengan standar OHSAS ini)
b. Mendapat pengakuran kesesuaian (dengan standar OHSAS ini) dari pihak-
pihak yang berkepentingan seperti pelanggan.
c. Mendapat pengakuan untuk menguatkan deklarasi (point a) dari pihak ketiga.
d.Mendapatkan sertifikat sistem manajemen K3 Standar OHSAS ini
dimaksudkan untuk hanya mencakup kesehatan dan keselamatan kerja, dan
tidak dimaksudkan untuk mencakup area lain seperti program kesehatan
karyawan (asuransi dan sebagainya), keamanan produk, kerusakan properti dan
dampak lingkungan.

D. Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1 Perencanaan Operasi
Perusahaan harus menentukan operasi dan aktifitas yang terkait dengan bahaya-bahaya
yang telah teridentifiasi,. Semua operasi dan aktifitas tersebut memerlukan kontrol

untuk penanganan resiko K3. Perubahan-perubahan terhadap aktifitas dan operasi


tersebut juga harus diatur.
Untuk operasi dan aktifitas tersebut, organisasi harus menerapkan dan memelihara :
a. Kontrol operasional yang dapat diterapan. Organisasi harus mengintegrasi kan
kontrol operasional dalam sistem manajemen K3 secara keseluruhan.
b. Kontrol terkait dengan barang-barang, peralatan dan jasa yang dibeli,
c. Kontrol terkait kontraktor dan pengunjung lain ke lokasi kerja
d. Prosedur terdokumentasi, diperlukan bila dianggap bahwa ketiadaan prosedur
dapat membuat penyimpangan terhadap kebijakan dan sasaran K3,
e. Kriteria operasi, bila dianggap bahwa ketiadaan kriteria dapat membuat
penyimpangan terhadap kebijakan dan sasaran K3

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1. Pemantauan dan evaluasi
Pemantauan adalah tahap dimana proses lebih dalam terhadap segala jenis proses
perubahan perundang-undangan,dll. Di dalamnya terdapat prosedur yaitu :
1. Melalui pemeriksaan, pengujian, pengukuran dan audit internal SMK3
dilakukan oleh sumber daya manusia.
2. Dalam hal perusahaan tidak mempunyai SDM dapat menggunakan pihak lain.
3. Hasil pemantauan dilaporkan kepada pengusaha
4. Hasil tersebut digunakan untuk melakukan tindakan pengendalian
5. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan peraturan
perundang- undangan.

E.2. Tinjauan Manajemen


Tinjauan manajemen focus terhadap keseluruhan kinerja system manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
 Kesesuaian system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
operasional dan aktivitas perusahaan.
 Kecukupan pemenuhan penerapan system manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap kebijakan K3 perusahaan.
 Keefektivan penyelesaian tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta
hasil- hasil lain yang dicita-citakan.

Tinjauan Manajemen dilaksanakan oleh Pimpinan Perusahaan dan dilaksana kan


secara berkala yang secara umum dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali
untuk meninjau penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Perusahaan berjalan secara tepat.

Hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan Tinjauan Manajemen antara
lain :
1. Laporan keadaan darurat (termasuk kejadian serta pelatihan/ simulasi/ pengujian
tanggap darurat).
2. Survey kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja
3. Statistik insiden kerja (termasuk kecelakaan kerja dan Penyakit akibat kerja).
4. Hasil-hasil inspeksi.
5. Hasil dan rekomendasi pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.
6. Kinerja K3 kontraktor.
7. Kinerja K3 pemasok.
8. Informasi perubahan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain
yang berkaitan dengan penerapan K3 di tempat kerja.

E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan


Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukan berdasarkan pertimbangan :
1. Perubahan peraturan perundangan-undangan;
2. Tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
3. Perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
4. Perubahan struktur organisasi perusahaan;
5. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk epidemologi;
6. Hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja;
7. Adanya pelaporan dan/atau
8. Adanya saran dari pekerja/buruh.

Organisasi K3 :

Penanggung Jawab K3

Emergency Kedaruratan P3K Kebakaran

Sumatera Selatan, 05 Nopember 2020


PT. GUNUNG MAS INDAH LESTARI

IBNU AKIL
Direktur

Anda mungkin juga menyukai