Oleh
Femas Aditya
18008
i
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
Proposal Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
program pendidikan Diploma III Keperawatan
Oleh
Femas Aditya
18008
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TUJUAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah ini yang saya
tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan
pengambilan alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya sebagai hasil tulisan atau pikiran
saya sendiri.
Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
FEMAS ADITYA
NIM : 18008
Mengetahui
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah Oleh Femas Aditya NIM 18008 dengan “Penerapan Terapi
Balance Exercise Terhadap Kelemahan Mobilitas Fisik” telah disetujui untuk diujikan
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah oleh Femas Aditya dengan judul Penerapan Terapi Balance Exercise
Mengetahui
Ketua Jurusan /Dekan /
Ketua Stikes/Direktur Akademi
v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT.Karena berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “Penerapan Terapi Balance Exercise Terhadap Kelemahan Mobilitas
Fisik”.Proposal Karya Tulis Ilmiah adalah sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan
gelar Ahli Madya Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nazhatut Thullab
Sampang.
Penulis menyadari dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak
menemukan hambatan.Namun berkat Rahmat Allah SWT.Bantuan dan dorongan serta
bimbingan berbagai pihak maka proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat di selesaikan. Oleh
karena itu penulis dalam kesempatan ini ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Zairina , SIP., MM Selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nazhatut Thullab
Sampang yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan Program D III Keperawatan.
2. Mei Lestari I,W, S.Kep.Ns.,M.Kes Selaku pembimbing utama dalam penyususnan
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini, yang juga telah banyak memeberikan pengarahan dan
motivasi dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini kepada saya dengan penuh
kesabaran.
3. Elok Alfiah M, S.Kep.Ns.,M.Kes Selaku pembimbing pendamping dalam penyususnan
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini, yang telah banyak memberi pengarahan dan motivasi
dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini kepada saya dengan penuh
kesabaran.
4. Kedua orang tua Ibu dan Bapak serta Saudara tercinta dan keluarga besar yang telah
memberikan doa serta semangat dan motivasi dalam menyelesaikan Proposal Karya
Tulis Ilmiah ini.
5. Rekan-rekan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nazhatut Thullab Sampang
terutama teman angkatan 2018 dan seluruh pihak yang telah membantu Proposal Karya
Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
Penulis menyadari bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna sebab kesempurnaan
hanya milik Allah SWT.Sehingga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan-keterbatasan penulis.Untuk itu masukan-masukan yang berupa kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan dalam penulisan
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
Femas Aditya
vi
Daftar Isi
vii
3.8.3 Kerahasiaan dan responden (confideantiality).........................................................47
Daftar Pustaka..........................................................................................................................48
Lampiran..................................................................................................................................49
viii
Daftar Singkatan
ix
Daftar Lambang
x
BAB I
PENDAHULUAN
Keadaan menua merupakan suatu proses dimana terjadi degenerasi pada jaringan
tubuh (Constantinides, 1994 dalam Ismaningsih, 2011). Gangguan mobilitas fisik adalah
keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri (SDKI,
2016). Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak secara
tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa, dan akhirnya
menjadi tua. Hal ini normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat
diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap
ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan mengalami proses menjadi
tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir. Dimasa itu seseorang
Menurut WHO lanjut usia adalah sekelompok penduduk yang berusia 60 tahun
atau lebih. Secara global pada tahun 2013 proporsi populasi penduduk berusia 60 tahun
adalah 11,7% dari total populasi dunia. Jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia pada
tahun 2010 sekitar 23,992,000 jiwa (9,77) dan tahun 2020 diperkirakan mencapai
masalah mengenal lansia merupakan hal yang patut di perhitungkan pada masyarakat.
Berdasarkan hasil data di Jawa Timur penduduk lansia dengan usia 60 tahun ke atas
telah mencapai jumlah 3.897.034 orang baik yang tinggal di perkotaan maupun di
pedesaan, dalam kurun waktu 2010 – 2035 proporsi penduduk lanjut usia dengan usia 65
1
Dampak yang ditimbulkan dari perubahan morfologis otot tersebut salah satunya
Propioceptor) dan muskulus koletal yang di atur dalam otal sebagai respon perubahan
internal maupun eksternal (Batson, 2009), Nugrahani (2014), mengatakan bahwa adanya
mobilitas utama tubuh, seperti visual, ambang rangsang vestibular, kekuatan otot,
lingkup gerak sendi, sensomotorik. Kelemahan mobilitas fisik pada lanjut usia
properioseptif, visual) dan muskuluskoletal (kekuatan otot, sendi, jarungan lunak) yang
akan memengaruhi pusat gravitasi tubuh terhadap bidang tumpuh. Masalah mobilitas
ataupun bekerja dan berakibat pada tingkat kepercayaan diri lansia berkurang (Bernerd,
yaitu kontraksi otot ekstremitas bawah (kusnanto, dkk, 2007) dan vestibular
keseimbangan (Dye, 2008). Balance exercises di lakukan lima kali seminggu selama tiga
minggu (Sethi & Raja, 2008). Inilah yang membuat peneliti tertarik melakukan sebuah
studi tentang “Gambaran Askep Dengan Penerapan Terapi Balance Exercise Terhadap
2
1.2 Rumusan Masalah
(a) Masyarakat
balance exercise.
(c) Penulis
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengkajian
berkomunikasi. Pengkajian ini meliputi aspek fisik, psikis, sosial, dan spiritual
lansia yang ada di keluarga dilakukan dengan melibatkan keluarga sebagai orang
pengkajian pada lansia yang dikembangkan minimal terdiri atas: data dasar
(identitas, alamat, usia, pendidikan, pekerjaan, agama, dan suku bangsa); data
4
penunjang kesehatan yang ada serta pemeriksaan fisik. Berikut ini akan
1. Anamnesis
a. Identitas klien
asuhan keperawatan.
5
b. Privasi
bagian tertentu.
c. Pendamping
menghindari hal-hal yang mungkin kurang baik untuk klien dan juga
klien klien yang lain. Untuk itu, sebaiknya perawat mencuci tangan
6
b. Berikan waktu yang cukup kepada klien untuk menjawab,
anamnesis.
kemampuan penglihatan.
7
2. Pemeriksaan Fisik
head to toe (kepala ke kaki) dan review of system (sistem tubuh). Secara
maupun bagi profesi kesehatan lain, di antaranya: (1) sebagai data untuk
a. Keadaan Umum
1) Tingkat kesadaran
:
2) GCS :
3) TTV :
8
4) BB & TB :
(1) Tegap (2) Membungkuk (3) Kifosis (4) Skoliosis (5) Lordosis
6) Keluhan :
kuat).
с. Penilaian Kuantitatif
3) Respons Motorik (M
9
4) d. Indeks Massa
Tubuh
2) BMI :
ТВ (m) x ТВ (nm)
Klasifikasi Nilai:
a. Kurang :<18,5
b. Normal : 18,5-24,9
c. Berlebih: 25-29,9
d. Obesitas :>30
e. Head to Toe
1) Kеpala:
a. Kebersihan : kotor/bersih
c. Keluhan: ya/tidak
2) Mata
a. Konjungtiva : anemis/tidak
10
b. Sklera : ikhterik/tidak
c. Starbismus : ya/tidak
d. Penglihatan : kabur/tidak
e. Peradangan : ya/tidak
f. Katarak : ya/tidak
h. Keluhan : ya/tidak
2) Hidung
a.Bentuk : simetris/tidak
b.Peradangan : ya /tidak
c.Penciuman : terganggu/tidak
d.Keluhan : ya/tidak
a. Kebersihan : baik/tidak
b. Mukosa : kering/lembab
c. Peradangan/stomatitis : ya/tidak
h. Kebersihan : bersih/tidak
i. Peradangan : ya/tidak
11
j. Pendengaran : terganggu/tidak
4) Leher
b. JVD : ya/tidak
d. Keluhan : ya/tidak
5) Dada
b.Retraksi : ya/tidak
d.Wheezing : ya/tidak
e.Ronchi : ya/tidak
h.Keluhan : ya/tidak
6) Abdomen
a. Bentuk : distended/flat/lainnya
c. Kembung : ya/tidak
d. Supel : ya/tidak
12
e. Bising usus : ada/tidak, frekwensi : ..... kali/menit
g. Keluhan : ya/tidak
7) Genetalia
a. Kebersihan : baik/tidak
b. Haemoroid : ya/tidak
c. Hernia : ya/tidak
ya, jelaskan:
8) Ekstremitas
b. Kekuatan otot
1: Lumpuh
2: Ada kontraksi
e. Tremor : ya/tidak
13
h. Nyeri persendian : ya/tidak
i. Paralysis : ya/tidak
j.Refleks
2. Biceps
3. Triceps
4. Patelar
5. Achiles
9) Integumen
a. Kebersihan : baik/tidak
b. Warna : pucat/tidak
c. Kelembaban : kering/lembab
d. Lesi/luka : ya/tidak
Jelaskan :…………………………..
dalam pengkajian
14
status fungsional adalah Indeks Kats, Barthel Indeks, dan Sullivan Indeks
Katz. Alat ini digunakan untuk menentukan hasil tindakan dan prognosis
a. Indeks Katz
tersebut.
fungsi tambahan.
tambahan.
b. Barthel Indeks
15
c. Pengkajian posisi dan keseimbangan (Sullivan Indeks Katz)
tersebut.
16
b. Mini-Mental State Exam (MMSE)
dengan depresi.
17
yg disusun secara khusus untuk memeriksa depresi. Instrumen
Yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta, sebagai contoh seseorang yang
hidup; dan kebutuhan akan keyakinan pada diri sendiri dan Tuhan. Ada
lima dasar kebutuhan spiritual manusia, yaitu: arti dan tujuan hidup,
18
Menurut Burkhardt (dalam Hamid, 2000) spiritualitas meliputi
diri sendiri dan dengan Yang Maha Tinggi. Dimensi spiritual berupaya
tujuan dan arti kehidupan, sedangkan dimensi agama lebih berfokus pada
19
Pada tahap perkembangan lansia, walaupun mereka
sebagai isu yang menarik, karena mereka melihat agama sebagai faktor
yang memengaruhi kebahagian dan rasa berguna bagi orang lain. Riset
Sedangkan pada lansia yang spiritualnya baik ia tidak takut mati dan
20
pasien atau dengan orang terdekat pasien, atau perawat telah merasa
meliputi:
terhadap agama?
21
pemuka agama dating mengunjungi pasien? Bagaimana
pasien berhubungan dengan pasien lain dan juga dengan
perawat?
5) Lingkungan. Apakah pasien membawa kitab suci atau
jilbab)?.
alat skrining singkat untuk mengkaji fungsi sosial lanjut usia, yaitu
a. Saya puas bisa kembali pada keluarga saya yang ada untuk
(pertumbuhan).
22
d. Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan afek dan
berespons terhadap emosi saya, seperti marah, sedih. atau
mencintai (afek).
e. Saya puas dengan cara teman saya dan saya menyediakan waktu
bersama-sama.
neuromuskular yang ditandai dengan perubahan gaya berjalan, gerak lambat, gerak
2.1.3 Intervensi
diharapkan mampu: (1) memposisikan penampilan tubuh; (2) ambulasi: berjalan; (3)
1. Monitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat respons klien saat latihan.
2. Konsultasi kepada pembarian terapi fisik mengenai recana gerakan yang sesuai
dengan kebutuhan.
3. Dorongan untuk bergerak secara bebas namun masih dalam batas yang aman.
4. Gunakan alat bantu bergerak jika tidak kuat berdiri (mudah goyah/tidak kokoh).
23
6. Latihan dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan.
7. Dampingi dan bantu klien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs
klien.
rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien
mencapai tujuan yang diharapkan.Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik
a. Tahap 1 : Persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini perawat mengevaluasi hasil identifikasi pada
tahap perencanaan
b. Tahap 2 : Pelaksanaan
c. Tahap 3 : Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan
24
2.1.5 Evaluasi keperawatan
keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang sudah dibuat
a. Tujuan Evaluasi
b. Macam Evaluasi
25
Data objektif adalah data berdasarkan hasil pengukuran atau hasil observasi
serta secara langsung kepada klien dan yang dirasakan klien setelah dilakukan
tindakan keperawatan.
c. A artinya Analisa
Interpretasi dari data subjektif dan data objektif. Analisa merupakan suatu
mesalah atau diagnosis keperawatan yang masih terjadi atau juga dapat
kesehatan klien yang telah teridentifikasi datanya dalam data subjektif dan
objektif.
d. P artinya Planning
atau ada tambahan dari rencana tindakan keperawatan yang telah ditentukan
e. I artinya Implementasi
f. E artinya Evaluasi
26
2.2 Konsep Lansia
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak
secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi,anak-anak, dewasa, dan
akhirnya menjadi tua. Hal ini normal, denganperubahan fisik dan tingkah laku yang
dapat diramalkan yang terjadipada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap
yangditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan mengalamiproses
menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yangterakhir. Dimasa ini
2014).
27
b. Kelompok usia dalam masa pra-senium (55-64 tahun), merupakan kelompok
yang berda dalam keluarga, organisasi usia lanjut, dan masyarakat pada
umumnya.
berat.
lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial, danekonomi. Tipe tersebut antara lain :
2. Tipe mandiri
Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif dalam mencari
4. Tipe pasrah
28
5. Tipe bingung
dan acuh tak acuh. Tipe lain dan acuh tak acuh :
a. Tipe optimis
b. Tipe konstruktif
c. Tipe dependen
29
2.2.4 Teori-Teori Proses Penuaan
penuaan, yaitu : teori biologi, teori psikologi, teori sosial,dan teori spiritual.
1. Teori biologis
Menurut teori genetik dan mutasi, semua terprogram secara genetik untuk
akanmengalami mutasi.
bertambahnya usia dan masuknya virus kedalam tubuh yang dapat menyebabkan
c. Teori stres
30
karbohidrat danprotein. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapatmelakukan
regenerasi.
Pada teori rantai silang diungkapkan bahwa reaksikimia sel-sel yang tua
2. Teori psikologi
terkadang akan muncul aksi /reaksi yang berbeda dari stimulus yang ada.
3. Teori sosial
Ada beberapa teori sosial yang berkaitan dengan proses penuaan, yaitu teori
(agestratification theory).
31
kekuasaan dan prestasinya berkurangsehingga menyebabkan interaksi sosial
mereka juga berkurang,yang tersisa hanyalah harga diri dan kemampuan mereka
untukmengikuti perintah.
c. Teori aktivitas
aktivitas yangdilakukan.
d. Teori kesinambungan
kelak pada saat ia menjadi lansia.Hal ini dapat terlihat bahwa gaya hidup,
menjadilansia.
e. Teori perkembangan
tersebut yang dapat bernilaipositif ataupun negatif. Akan tetapi, teori ini
32
f. Teori stratifikasi usia
secara kelompok dan bersifatmakro. Setiap kelompok dapat ditinjau dari sudut
4. Teori spiritual
kehidupan.
Sebenarnya tidak ada batas yang tegas pada usia berapa penampilan
seseorang mulai menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologi alat tubuhnya sangat
berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak maupun saat menurunnya. Hal ini juga
sangat individu, namun umumnya fungsi fisiologi tubuh mencapai puncaknya pada
usia 20-30tahun. Setelah mencapai fungsi, alat tubuh akan berada dalam kondisi tetap
utuh beberapa saat, kemudian menurun sedikit demi sedikit sesuai dengan
Saat ini banyak sekali teori yang menerangkan proses menua, mulai dari
deganeratif yang didasari oleh habisnya daya cadangan vital,teori terjadinya atrophi,
yaitu teori yang mengatakan bahwa proses menua adalah proses evolusi, dan teori
33
imunologi, yaitu teori adanya produk sampah / waste product dari tubuh sendiri yang
semakin bertumpuk. Tetapi seperti diketahui, lanjut usia akan selalu bergandengan
dengan perubahan fisiologik. Yang penting diketahui bahwa aktivitas fisik dapat
perubahan fisiologi organ tubuh yang berlangsung seiring berlalunya waktu, selain itu
Pada akhirnya penuaan mengakibatkan penurunan kondisi anatomis dan sel akibat
terjadinya penumpukan metabolik yang terjadi di dalam sel. Metabolik yang meumpuk
tersebut tentunya bersifat racun terhadap sel sehingga bentuk dan komposisi
permeabilitas kolagen yang ada didalam sel telah sangat jauh berkurang, maka
kekenyalan dan kekencangan otot terutama pada bagian integument akan sangat jauh
menurun. Hal inilah yang sangat kasat mata dapat dilihat berupa kulit keriput pada
hamper terjadi di setiap sel, hanya saja karenasel kulit (system integument) merupakan
lapisan luar tubuh yang berhubungan dengan dunia luar, maka sel inilah yang jelas
34
memperbaiki kerusakan yang diderita (Nugroho, 2013). Menjadi tua bukanlah suatu
penyakit atau sakit, tetapi suatu proses perubahan di mana kepekaan bertambah atau
batas kemampuan beradaptasi menjadi berkurang yang sering dikenal dengan geriatric
terjadi pada lansia meliputi perubahan fisik, sosial, dan psikologis(Maryam, 2013).
a. Perubahan Fisik
paru meningkat, kapasitas residu meningkat sehingga menarik nafas lebih berat,
ginjal mengecil, aliran darah keginjal menurun, vesika urinaria, otot-otot melemah,
35
gangguan pendengaran, penglihatan, lapang pandang menurun dan katarak,
menurun, kuku keras dan rapuh, belajar dan memori, kemampuan belajar masih ada
b. Perubahan Sosial
meninggal maka akan muncul perasaan kapan akan meninggal; pensiun, kalau
c. Perubahan Psikologis
psikologis pada lansia meliputi short term memory, frustasi, kesepian, takut
dan kecemasan.
dinamis melalui stresching, strengthening (Kloos & Heiss dalam Masitoh, 2013).
Menurut Jowor, 2012 balance exercise adalah latihan khusus untuk membantu
meningkatkan kekuatan otot pada anggota gerak bawah dan sistem vestibular atau
keseimbangan tubuh (Masitoh, 2013). Ada beberapa gerakan yang digunakan dalam
36
balance exercise, seperti gerakan plantar fleski, hip fleksi, knee fleksi, side leg rise,
2.3.2 Manfaat
Balance exercise memiliki manfaat penting bagi lansia, exercise ini membantu
lansia untuk tetap menjaga kemapuan mempertahankan tubuh agar stabil yang akan
mencegah kejadian jatuh pada lansia. Balance exercise dilakukan setidaknya 3 hari
dalam seminggu. Sebagian besar aktivitas dilakukan pada intensitas rendah. Reddy
dan Alahmari (2016) menyatakan bahwa ketika dilakukan balance exercise maka akan
tendinous unit, perubahan ini kemudia mempengaruhi input dari otot yang masuk ke
system saraf pusat dan menjadi output baru yang berefek pada kemampuan beradptasi
tentang posisi tubuh trhadap kondisi lingkungan sekitarnya yang didapat dari reseptor
sensoris perifer yang terdapat pada sistem visual, vestibular, dan proprioseptif.Dari
ketiga jenis reseptor ini, vestibular memiliki kontribusi yang paling besar dalam
Kondisi lingkungan disekitar lansia dapat berada alam keadaan stabil maupun
tak stabil.Keadaan yang mampu menyebabkan kondisi lingkungan menjadi tidak stabil
misalnya gerakan objek yang cepat, permukaan lantai ynag bergerak, permukaan pasir,
busa dan sebagainya. Tubuh lansia akan membutuhkan kontrol postural yang lebih
besar dari lingkungan yang tidak stabil ini (Gunarto dalam Masitoh , 2013).
37
Kemunduran dan perubahan morfologis neuromuskuler yang terjadi pada lansia
diantaranya adalah penurunan kekuatan dan kontraksi otot, penurunan elastisitas dan
fleksibilitas otot, serta kecepatan dan waktu reaksi lambat. Penurunan ini selanjutnya
38
2.3.4 Prosedur terapi Balance Exercise
dilakukan selama tiga kali dalam dua minggu. Lama latihan dilakukan selama 25
39
40
c. Melakukan gerakan fleksi paha sebanyak 8-15 kali, lalu
istirahatkan sebentar
41
e. Melakukan gerakan fleksi lutut sebanyak 8-15 kali, lalu
istirahatkan sebentar
42
Gambar 7. Angkat kaki ke samping kanan
Sumber : (“Exercise for Older People”, n.d)
g. Melakukan gerakan mata ke atas dan ke bawah sebanyak 8-15 kali, lalu
istirahatkan sebentar
43
2.3.5 Keaslian Penulisan
44
BAB 3
METODOLOGI PENULISAN
Laporan studi kasus ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan rancangan
studi kasus yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memaparkan atau membuat gambaran
tentang studi keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2012). Penyusun studi kasus ini, penulis
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari
Subyek studi kasus yang akan di lakukan adalah 1 klien dengan masalah keperawatan
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target
yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2015). Kriteria inklusi dari penelitian ini yaitu:
b. Kriteria Eksklusi
kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2015). Kriteria eklusi dari
45
3. Lansia yang memiliki penyakit penyerta seperti: DM, Jantung, Fraktur
4. Lansia dengan pengkajian posisi dan keseimbangan Sullivan Indeks Katz minimal skor
28.
Pemilihan klien ini dengan cara peneliti untuk pengambilan subjek penelitian.
kepada calon responden tentang prosedur penelitian, tujuan dan manfaat penelitian serta
muncul
kunjungan.
Penyajian data dapat di lakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks
naratif.Kerahasiaan dari klien dijamin dengan jalan mengaburkan identitas dari klien.
Apabila manusia sebagai partisipan subjek penelitian, hak sebagai manusia harus di
(Nursalam, 2015).
responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap
subjek pada lembar pengumpulan data (observasi) yang diisi oleh subjek. Lembar hanya
peneliti.Data hanya akan disajikan kepada kelompok tertentu yang berhubungan dengan
DAFTAR PUSTAKA
48
Ismaningsih. 2011. Perbedaan pemberian Durasi Auto Static Stretching otot hamstring terhadap
Keseimbangan Dinamis pada lansia. Skripsi. Surakarta: UMS.
Azizah, B., & Nina, S, 2014. Standarisasi parameter non spesifik dan perbandingan kadar kurkumin
ekstrak etanol dan ekstrak terpurifikasi rimpang kunyit. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi
Universitas Ahmad Dahlan.
Batson G. 2009. Update On Propioception Considerations For Dance Education.
Journal of Dance Medicine And Science. Vol. 13, No. 2
Windi istimantika. 2016. PERBEDAAN PENGARUH TANDEM GAIT EXERCISE DENGAN
RESISTED EXERCISE MENGGUNAKAN THERA-BAND TERHADAP
KESEIMBANGAN PADA LANSIA.
Kusnanto. 2007. Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta. EGC.
Sethi, Vanshika dan Raja, Ravi. 2012. Effect of Dual task training on balance and activities of
Daily Living (ADLs) in patients with Parkinsonism. International Journal of Biologi &
Medical Research. vol 3 no. 1.
Hawari, Dadang. 2002. Dimensi Religi Dalam Praktek Psikiatri Dan Psikologi. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta.
Maryam, R.Sitti et al. 2013. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya, Jakarta:Salemba Medika.
Stanley, Mickey & Beare, P. G. 2007. Buku ajar keperawatan gerontik edisi 2. Jakarta: EGC.
Stuart, G. W. & Sundeen. 2008. Buku Saku Keperawatan. Jiwa edisi 3. Jakarta: EGC
Masitoh, I. (2013). Pengaruh Balance Exercise terhadap Keseimbangan Postural pada Lanjut Usia
di Posyandu Abadi Sembilan Gonilan Sukoharjo. Jurnal Fisioterapi. Diakses dari
www.schoolar.ac.id , tanggal 10 Desember 2020.
Maryam, R.S, dkk. (2010). Asuhan Keperawatan pada Lansia. Jakarta: Trans Info Media
Monnika, L. (2016). Pengaruh Pemberian Static Balance Exercise terhadap Peningkatan
Keseimbangan Tubuh pada Lanjut Usia di Posyandu Menur VI dan VIII Desa Mekamhaji
Sukoharjo. Jurnal Fisioterapi. Diunduh dari www.schoolar.ac.id , tanggal 29 November 2020.
Lampiran 1
49
1. Kami adalah peneliti berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nazhatut Thullab
Sampang dengan ini memminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian
yang berjudul Penerapan Prosedur Terapi Balance Exercise Terhadap Kelemahan Mobilitas
Fisik Di Desa Malaka, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang.
2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah untuk meningkatkan keseimbangan
statis,dinamis dan aktivitas keseimbangan fungsional melalui peregangan dan kekuatan,
penelitian ini dilakukan setiap 1 hari 2x.
3. Prosedur pengambilan bahan data dengan wawancara terpimpin dengan menggunakan
pedoman wawancara yang akan berlangsung selama 15 menit. Cara ini mengkin
menyebabkan ketidaknyaman tetapi tidak perlu khawatir karena penelitian ini untuk
kepentingan pengembangan asuhan /pelayanan keperawatan
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini adalah anda
turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan atau tindakan yang diberikan
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan akan tetap
dirahasiakan
6. Jika saudara informasi sehubungan dengan penelitian ini, silahkan menghubungi peneliti
pada nomor HP: 087897337774
Femas Aditya
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
(Persetujuan menjadi partisipan)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat penjelasan secara
rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh Femas Aditya dengan judul
50
penerapan prosedur terapi Balance Exercise terhadap kelemahan mobilitas fisik di desa Malaka
Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang.
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpatisipasi pada penelitian ini sukarela tanpa paksaan.Bila
selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan
sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.
Sampang, ..…..…………..2020
Yang memberikan persetujuan
……………….
Sanksi
………………………..
Sampang, ……………2020
Femas Aditya
……………………
Lampiran 3
51
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
1. Identitas
1) Identitas Klien
a) Initial :
b) Umur :
c) Agama :
d) Alamat :
e) Pendidikan :
f) Pekerjaan :
g) Tanggal MRS :
h) Diagnosa :
i) Nomor RM :
j) Tanggal Pengkajian :
a) Initial :
b) Umur :
c) Agama :
d) Alamat :
e) Pendidikan :
f) Pekerjaan :
2. Keluhan Utama
...................................................................................................................
...................................................................................................................
3. Riwayat Penyakit Sekarang
52
...................................................................................................................
...................................................................................................................
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
...................................................................................................................
...................................................................................................................
5. Riwayat Keseatan Keluarga
...................................................................................................................
..............................................................................................
6. Riwayat Psikologis
...................................................................................................................
...................................................................................................................
7. Riwayat Sosial
...................................................................................................................
...................................................................................................................
8. Riwayat Spiritual
...................................................................................................................
...................................................................................................................
9. Pola-Pola Fungsi Kesehatan
No Pola Sebelum Sakit Saat Sakit
1 Pola persepsi dan tatalaksana kesehatan
2 Pola nutrisi dan metabolism
3 Pola aktivitas
4 Pola eliminasi
5 Pola tidur dan istirahat
6 Pola sensori dan konitif
7 Pola persepsi diri dan konsep diri
8 Pola hubungan peran
9 Pola reproduksi dan seksual
10 Pola penanggulangan stress
11 Pola tata nilai dan kepercayaan
a) Keadaan Umum
..................................................................................................................
TD : ..............................................
S : ...............................................
53
N : ..............................................
RR: ..............................................
b) TTV
c) Pemeriksaan Integumen
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
h) Pemeriksaan Mulut
..................................................................................................................
..................................................................................................................
Inspeksi :...................................................................................................
..................................................................................................................
54
Palpasi :....................................................................................................
..................................................................................................................
Perkusi :....................................................................................................
..................................................................................................................
Auskulatsi :...............................................................................................
..................................................................................................................
Inspeksi :....................................................................................................
...................................................................................................................
Palpasi :......................................................................................................
...................................................................................................................
Perkusi :.....................................................................................................
...................................................................................................................
Auskulatsi :................................................................................................
...................................................................................................................
k) Pemeriksaan Abdoment
Inspeksi :....................................................................................................
...................................................................................................................
Palpasi :......................................................................................................
...................................................................................................................
Perkusi :.....................................................................................................
...................................................................................................................
Auskulatsi :................................................................................................
...................................................................................................................
..................................................................................................................
55
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
n) Pemeriksaan Muskuloskeletal
..................................................................................................................
..................................................................................................................
o) Pemeriksaan Neurologi
..................................................................................................................
..................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
Sampang, ……/................/20.......
Mahasiswa
(Femas Aditya)
ANALISA DATA
57
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No PRIORITAS MASALAH
PERENCANAAN
58
Initial : ....................................... Dx Medis : ...........................................
59
IMPLEMENTASI
60
EVALUASI
61
Lampiran 4
62
Pergerakan ekstremitas
Kekuatan otot
Nyeri
Kecemasan
Kaku sendi
Gerakan terbatas
Kelemahan fisik
Lampiran 5
7. Cara kerja 1. Lakukan pemanasan terlebih dahulu selama 5 menit dengan memutar
telapak kaki searah jarum jam dan sebaliknya. Lakukan hal yang sama
pada kakilainnya
2. Lakukan gerakan fleksi tumit kaki/plantar sebanyak 8-15 kali, lalu
istirahatkansebentar
3. Lakukan gerakan fleksi paha sebanyak 8-15 kali, lalu istirahatkan
sebentar
4. Lakukan gerakan ekstensi paha sebanyak 8-15 kali, lalu istirahatkan
sebentar
5. Lakukan gerakan fleksi lutut sebanyak 8-15 kali, lalu istirahatkan
sebentar
6. Lakukan gerakan angkat kaki ke samping sebanyak 8-15 kali, lalu
istirahatkansebentar
7. Lakukan gerakan mata ke atas dan ke bawah sebanyak 8-15 kali, lalu
istirahatkansebentar
8. Lakukan gerakan mata ke arah samping kiri dan kanan sebanyak 8-15
kali, lalu istirahatkansebentar
9. Lakukan gerakan mata yang difokuskan pada ujung jari sebanyak 8-15
kali, lalu istirahatkansebentar
64
8. Tahap terminasi dan evaluasi a. Evaluasi kenyamanan klien selama dan sesudah tindakan
b. Buat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
c. Mengakhiri pertemuan dengan baik
65