Anda di halaman 1dari 5

STRATEGIES IN ACQUIRING SUSTAINED COMPETITIVE ADVANTAGE BASED ON THEORIES OF

MICHEAL E. PORTER, C.K PRAHALAD, GARY HAMEL, AND JAY BARNEY


STRATEGI UNTUK MEMILIKI KEUNGGULAN KOMPETITIF BERKELANJUTAN BERDASARKAN TEORI MICHEAL E.
PORTER, C.K PRAHALAD, GARY HAMEL, AND JAY BARNEY

BY: LENGGO GENI (2010241942)


Angkatan 36, Kelas Khusus Magister Manajemen, Program Pasca Sarjana, Universtias Riau

Eksistensi atau keberadaan merupakan satu tujuan besar dari setiap perusahaan. Merujuk pada KBBI,
eksistensi merupakan keberadaan, wujud nyata. Dilansir dari laman Wikipedia.com Eksistensi adalah muncul,
ada, timbul, dan memiliki keberadaan aktual. Eksistensi atau keberadaan dapat diartikan sebagai apa (sesuatu)
yang ada, apa (sesuatu) yang memiliki aktualitas, segala sesuatu yang dialami dan menekankan bahwa
sesuatu itu ada, dan juga merupakan kesempurnaan. Dalam bisnis, keberadaan sebuah perusahaan
merupakan wujud nyata bahwa perusahaan tersebut tetap berjalan, tetap menjalankan roda bisnis,
berkontribusi terhadap perekonomian dan memenangkan persaingan. Dalam rangka mewujudkan eksistensi
dan memenangkan persaingan, sebuah perusahaan haruslah memiliki keunggulan kompetitif. Namun, seiring
berjalannya waktu, memiliki keunggulan kompetititf saja tidaklah cukup untuk menjamin keberadaan sebuah
perusahaan, sehingga yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah keunggulan kompetitif yang berkelanjutan,
sehingga perusahaan akan tetap berdiri bukan hanya untuk setahun, lima tahun, sepuluh tahun, namun dalam
hitungan puluhan tahun, bahkan jika memungkinkan hingga lebih dari seratus tahun. Pentingnya eksistensi ini
membuat para pakar ekonomi menyoroti tehnik, cara, dan strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan
untuk dapat memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan sehingga akan mampu bertahan, berlanjut,
dan tetap ada dan tentunya memenangkan persaingan. Tulisan ini bertujuan untuk membuat ulasan dari
strategi yang telah diluncurkan oleh pakar ekonomi terkenal dari tahun 1990-an yaitu Micheal E. Porter, C.K
Prahalad & Gary Hamel, dan Jay Barney dalam rangka memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Kata Kunci: keunggulan kompetitif, berkelanjutan, strategi, sumber daya, unik, tidak dapat diimitasi,
kompetensi inti.

Abad 21 merupakan abad yang penuh tantangan. memasuki abad 21, para pakar pereknomian telah
Kecanggihan teknologi telah menjadi bagian besar menciptakan teori dan strategi yang dibutuhkan
dari kehidupan manusia. Tak terkecuali dengan oleh perusahaan dalam rangka tetap berwujud ada,
perekonomian, kecanggihan teknologi tentunya dengan memiliki keunggulan kompetittif yang
juga berpengaruh pada perkembangan bisnis dan berkelanjutan. Berbagai aktivitas untuk
perusahaan. Namun, kecanggihan teknologi belum menciptakan, memproduksi, menjual, dan
tentu menjadi jaminan bagi perusahaan untuk mengantarkan produk dan jasa merupakan unit
memiliki satu keunggulan kompetitif yang dasar keunggulan kompettitif (Porter, 1996). Oleh
berkelanjutan. Mesin, baik computer ataupun jenis karenanya, apabila perusahaan hanya bergantung
lainnya merupakan bagian dari teknologi fisik pada aktivitas tersebut, maka perusahaan belum
sebuah perusahaan, dan biasanya terdapat di pasar tentu mampu untuk dapat mewujudkan eksistensi
(Barney, 1986). Karena mesin dapat dibeli, sehingga yang berkelanjutan. Sehingga dalam rangka
apapun strategi yang yang didapatkan dari mesin mencapai eksistensi dan keberlangsungan, maka
tersebut sangat dapat ditiru dan oleh karenanya sebuah perusahaan haruslah mampu mencapai
mesin bukanlah sebuah keunggulan kompetitif sebuah keunggulan kompettitif berkelanjutan.
yang berkelanjutan (Barney, 1996). Sebelum Teori, tehnik dan strategi untuk mencapai
keunggulan kompetitif berkelanjutan telah dibahas menciptakan sebuah nilai yang tidak dalam waktu
oleh pakar ekonomi seperti Michael E. Porter, C.K bersamaan juga diciptakan oleh pesaing potensial
Prahalad, Gary Hamel, dan Jay Barney. Tulisan ini dan ketika para pesaing lainnya tidak mampu
bertujuan untuk menyatukan teori, tehnik, dan menduplikasi keuntungan dari strategi tersebut
strategi yang telah dikembangkan oleh ke empat (Barney, 1991). Keunggulan kompetitif yang
pakar tersebut yang penulis baca dalam artikelnya berkelanjutan di sini tidak bergantung dalam waktu
kalender (satu, atau dua tahun), ketika sebuah
What is Strategy? (Michael E. Porter, 1996), The
perusahaan dalam masa menikmati keunggulan
core Competence of the Corporation (C.K Prahalad
kompetitif. Beberapa penulis menyatakan bahwa
and Gary Hamel, 1990), dan Firm Resources and keunggulan kompetitif berkelanjutan secara
sustained competitive Advantage (1991). Penulis sederhana diartikan sebagai keunggulan kompetitif
menemukan adanya kesamaan tujuan dalam teori, yang mampu bertahan dalam kalender waktu yang
tehnik, dan strategi yang terdapat pada artikel panjang (Jacobsen, 1988; Porter, 1985;
tersebut sehingga penulis akan memaparkan hal Barney;1991).
tersebut dalam beberapa bagian yang diantaranya
mencapai keunggulan kompetitif berkelanjutan, Perusahaan haruslah mampu menjadi fleksible
memenangkan persaingan dengan menciptakan dengan cepat terhadap persaingan dan perubahan
produk unggul yang tidak dapat diimitasi, pasar. Mereka harus mampu mencapai sebuah
memenangkan persaingan dengan sumberdaya dan benchmark secara terus menerus untuk mencapai
aktivitas perusahaan yang unggul, dan peran yang terbaik. Mereka harus mampu memupuk
kompetensi inti dalam persaingan untuk dapat
manajemen dalam mencapai keunggulan
bertahan lebih lama dari para pesaing (Porter,
kompetitif berkelanjutan,
1996). Dalam waktu jang pendek, keunggulan
perusahaan dapat dilihat dari harga atau kinerja
Mencapai Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan yang terdapat dari sebuah produk. Namun dalam
waktu jangka panjang, keunggulan terdapat dari
Terdapat kesamaan tujuan dari pembuatan ke tiga kemampuan untuk membangun, dengan harga
artikel tersebut di atas yaitu teori atau strategi rendah dan lebh cepat dari pada para pesaing
untuk mencapai keunggulan kompetitif yang (Prahalad & Hamel, 1990).
berkelanjutan. Berikut adalah definisi ataupun
pandangan dari para pakar ekonomi tersebut Berikutnya, keunggulan kompetitif dapat
mengenai keunggulan kompetitif berkelanjutan. berkelanjutan atau tidak berdasarkan pada
Memahami sumber dari keunggulan kompetitif kemungkinan terhadap duplikasi. (Barney, 1990).
berkelanjutan bagi perusahaan telah menjadi area Menurut Lipman dan Rumelt(1982) dan rumelt
penting dalam penelitian manajemen stratejik (1982) terdapat pada artikel Barney (1991),
(Porter 1985; rumelt, 1984 in Barney, 1991). keunggulan kompetitif dapat berkelanjutan hanya
Sebuah bukti bahwa keunggulan kompetitif yang apabila hal tersebut secara terus menerus exist
berkelanjutan merupakan hal penting bahwa atau tetap ada setelah usaha menduplikasi
dengan adanya framework dari tahun 1960-an yang keunggulan tersebut oleh para pesaing telah habis.
memperlihatkan bahwa perusahaan dapat memiliki
keunggulan kompetitif berkelanjutan melalui Menurut Barney (1991), bukanlah waktu (calendar
implementasi strategi yang mengeksploitasi tine) yang menentukan keunggulan kompetitif
kekuatan internal melalui rekasi terhadap berkelanjutan, namun kemampuan pesaing untuk
kesempatan terhadap lingkungan, dan dalam waktu menduplikasi strategi membuat keunggulan
yang bersamaan menetralisasi ancaman eksternal kompetitif tersebutlah yang menjadikan
dan mencegah kelemahan internal (Andrews: keunggulan kompetitif dapat berkelanjutan
ansof; Hofer & Schendel, 1978). Sebuah (Barney, 1991). Sehingga menurutnya, keunggulan
perusahaan dapat dikatakan memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan tidak dapat diartikan
kompetitif berkelanjutan ketika “last forever” akan untuk selamanya. Namun
mengimplementasikan sebuah strategy yang artinya adalah tidak disaingi dengan usaha duplikasi
oleh perusahaan lain. Kemungkinan terhadap Needs-based positioning yaitu positioning yang
perubahan struktur ekonomi sebuah industri dapat melayani seluruh kebutuhan beberapa kelompok
menghilangkannya, sehingga keunggulan pelanggan. Yang ke tiga adalah Access-based
kompetitif yang berkelanjutan tadi tidak lagi ada. positioning merupakan basis positioning yang
mampu mensegmentasi pelanggan yang dapat
Dari teori tersebut di atas, dapat dilihat bahwa dicapai melalui berbagai cara. Selanjutnya yang ke
artikel-artikel tersebut memiliki kesamaan yaitu
(2) menurut Porter, 1996 adalah kemampuan
memberikan strategi bagi perusahaan untuk
perusahaan untuk mencapai Strategic Position
memiliki keunggulan kompetitif berkelanjutan agar
memenangkan persaingan dan exist untuk waktu dengan melakukan Trade-off. Trade off adalah
yang panjang dan bahwa penting bagi perusahaan kemampuan perusahaan untuk memangkas
untuk mencapai keunggulan kompetitif kegiatan yang tidak sesuai untuk mencapai
berkelanjutan. strategic position.

Dari kemampuan perusahaan untuk dapat


Memenangkan Persaingan Dengan Menciptakan
Produk Unggul Yang Tak Dapat Diimitasi. menciptakan produk akhir yang unggul
berdasarkan teori dari Prahalad & Hamel, dan juga
Dari ketiga artikel yang telah ditulis oleh Micheal E. kemampuan perusahaan untuk menciptakan
Porter, C.K Prahalad & Gary Hamel, And Jay Barney produk dan jasa yang unggul melalui dua strategi
tersebut, penulis dapat melihat bahwa ketiga- yaitu Strategic Positioning and Trade off, maka
tiganya memiliki pemikiran yang sama yaitu dalam terlihat bahwa pentingnya bagi sebuah perusahaan
rangka mencapai keuggulan kompetitif yang untuk menciptakan produk atau jasa yang unggul
berkelanjutan, maka perusahaan haruslah mampu untuk dapat mendapatkan keunggulan kompetitif
menciptakan satu produk yang unggul, atau produk yang berkelanjutan, dalam rangka memenangkan
akhir yang unik, berbeda dan tidak dapat ditiru. persaingan dan menciptakan eksistensi.
Kompetensi inti haruslah sulit untuk ditiru oleh Memenangkan Persaingan Dengan Sumberdaya
para pesaing, dan sulit ditiru dapat tercapai dengan Dan Aktivitas Perusahaan Yang Unggul
harmonisasi kemampuan individu dalam teknologi
dan kemampuan produksi (C.K Prahalad & Gary Dalam rangka mencapai keunggulan kompettiif
Hamel, 1990). yang berkelanjutan, selain dari menciptakan
produk unggul yang tidak dapat diimitasi, terdapat
Salah satu strategi kompetitif menurut Porter, 1996 hal penting lain yang harus dilakukan sebuah
adalah bahwa strategi kompetitif adalah mengenai perusahaan. Dari ke-tiga artikel yang ditulis oleh
menjadi berbeda. Yaitu dengan sengaja memilih Micheal E. Porter, C.K Prahalad & Gary Hamel, And
satu set kegiatan yang memberikan satu gabungan Jay Barney, terdapat kesamaan hal yang harus
nilai yang unik. dimiliki oleh perusahaan dalam rangka
Sebuah perusahaan dapat memenangkan memenangkan persaingan, yaitu sumber daya dan
persaingan hanya apabila mampu membuat sebuah aktivitas perusahaan yang unggul.
perbedaan yang dapat dipertahankan (Porter, Menurut Barney, 1991, perusahaan tidak akan
1996). Selanjutnya menurut Porter tahun 1991, mendapatkan keunggulan kompettitif yang
untuk dapat membuat perbedaan maka, berkelanjutan apabila sumber daya utamanya juga
perusahaan haruslah mampu memiliki strategi yang dimiliki oleh perusahaan lain, dan bahkan sangat
diantaranya (1) strategic position (Positioning), mudah untuk berpindah-pindah. Dari hal tersebut
yang dapat tercipta melalui tiga kondisi yang di atas, menurut Barney, dalam rangka mencapai
pertama adalah variety-based potitioning yang keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, maka
tercipta ketika perusahaan mampu menciptakan perusahaan haruslah fokus terhadap sumber daya
produk atau jasa yang merupakan hasil dari yang heterogen dan tidak berpindah-pindah.
aktivitas yang unggul. Lalu yang ke dua adalah
Artinya adalah karyawan dari perusahaan tersebut tersebut sehingga terciptanya sebuah akar
haruslah memiliki sumber daya atau keahlian atau kemampuan yang menghasilkan produk/layanan
kemampuan yang tidak dimiliki oleh perusahaan inti, yang terus digali hingga menjadi sebuah
lain, dan juga tidak memiliki kemauan untuk produk akhir baru yang berbeda dari pasaran dan
berpindah. Sehingga dengan memiliki sumber daya mencapai keunggulan kompetitif.
manusia yang demikian, perusahaan akan mampu
Dari hal tersebut di atas, menurut Prahalad dan
mencapatkan keunggulan kompetitif yang
Hamel, dapat diambil kesimpulan bahwa untuk
berkelanjutan.
mencapai keunggulan maka aktivitas sebuah
Selanjutnya menurut Barney (1991) untuk memiliki perusahaan haruslah mencapai satu kompetensi
hererogenitas dan juga imobilitas tersebut, maka inti. Selanjutnya, kompetensi inti merupakan
Barney (1991), menggambarkannya dalam gambar komunikasi, keterlibatan, dan komitmen tinggi
berikut: untuk bekerja melampaui batas korporasi (Prahalad
& Hamel, 1990). Dengan demikian ketika
kompetensi inti tercapai, maka sumber daya yang
cemerlang dipadu dengan teknologi akan
menciptakan produk inti yang menghasilkan produk
akhir yang unggul, yang tidak dapat diimitasi.

Kompetensi inti menurut Prahalad & hamel juga


Gambar 1: Hubungan antara heterogenitas dan imobilitas sumber daya, nilai, kelangkaan, tidak harus mencapai potensi akses ke berbagai pasar
dapat ditiru, substitutabilitas, dan keunggulan kompetitif berkelanjutan.
dan juga haruslah memberi benefit/keuntungan
Dari gambar tersebut di atas, menurut Barney bagi pelanggan/konsumen. Dengan demikian,
(1991) ada 2 hal yang harus dimiliki perusahaan menurut Prahalad & Hamel, perusahaan akan
untuk mencapai keunggulan kompetitif yaitu mampu mencapai keunggulan kompetitif
heterogenitas dan imobilitas sumberdayanya. Dua berkelanjutan.
hal tersebut akan tercapai apabila sumber daya
perusahaan memiliki nilai, kelangkaan, tidak dapat Selain Barney (1991), Prahalad and Hamel (1990),
dengan sempurna ditiru, dan substitutabilitas. Porter (1996) juga mengemukakan bahwa aktivitas
Substitutabilitas artinya adalah kemampuan perusahaan juga merupakan hal yang dapat
perusahaan untuk tidak hanya memiliki karyawan membuat perusahaan memenangkan persaingan
dengan nilai, kelangkaan, dan tidak dapat ditiru, dan mencapai keunggulan kompetitif. Menurut
maka perusahaan haruslah mampu mencapai Porter (1996), keputusan positioning tidak hanya
tingkat atas dimana sumber daya manusianya tidak didapatkan dari aktivitas apa yang akan dilakukan
dapat digantikan. Dengan demikian, menurut oleh perusahaan, namun juga bagaimana satu
Barney (1991) purusahaan akan mencapai aktivitas berhubugnan dengan aktivitas lainnya.
keunggulan kompetitif. Artinya adalah untuk mencapai keunggulan
kompetitif berkelanjutan, maka aktivitas setiap
Selanjutnya, menurut Prahalad and Hamel (1990), bagian perusahaan haruslah berjalan dengan
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dapat harmonis dan memiliki hubungan erat. Selanjutnya,
dicapai oleh sebuah perusahaan apabila menurut Porter (1996), strategi untuk keunggulan
perusahaan tersebut memiliki kompetensi inti. kompetitif berkelanjutan adalah strategi yang
Kompetensi inti merupakan kemampuan korporasi melibatkan seluruh sistem aktivitas, bukan sebuah
untuk dapat mengintegrasikan berbagai kumpulan bagian. Keunggulan kompetitif akan
kemampuan/ keterampilan sumber daya dengan datang bagaimana masing-masing aktivitas
berbagai bentuk teknologi, melalui komunikasi, tersebut fit/cocok dan memperkuat satu dengan
keterlibatan, dan komitmen setiap manusianya lainnya. Proter (1996) menyebutnya sebagai “Fit
untuk mengembangkan integrasi ke-dua hal Drives”.
Bagi Porter (1996), Strategi Fit Drives pada aktivitas untuk mengerti dan menjelaskan potensi kinerja
perusahaan merupakan hal penting, dan sangat dan meramal perekonomian. Dengan memiliki
fundamental dimana perusahaan tidak hanya kemampuan analisa tersebut, maka perusahaan
mencapai keunggulan kompetitif namun juga akan dapat mencapai keunggulan kompettiif
mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan memenangkan persaingan.
berkelanjutan.
Kesimpulan
Dengan demikian, dapat terlihat dengan jelas
Dari pemaparan di atas dapat terlihat bahwa ke
bahwa untuk mencapai keunggulan kompetitif,
tiga artikel yang dikeluarkan oleh Jay Barney,
maka sebuah perusahaan dalam rangka membuat
Michael E.Porter, C.K Prahalad dan Gary Hamel
sebuah produk unggul yang tidak dapat diimitasi,
memiliki kesamaan yaitu memaparkan tehnik, cara
maka perusahaan haruslah mampu memiliki
dan strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif
sumber daya yang unggul yang memiliki
berkelanjutan dengan menciptakan produk unggul
heterogenitas dan imobilitas, yang mampu
yang tidak dapat diimitasi/ditiru dengan sempurna,
konsisten dan komitmen tinggi untuk bekerja sama
memiliki sumber daya dan aktivitas perusahaan
dan berkemampuan untuk menggunakan teknologi,
yang unggul, dan memiliki manajement dan
serta memiliki strategi fit yang mana seluruh sistem
menajers yang mampu mengambil keputusan,
kerja dan aktvitas menjadi satu dan berhubungan
menciptakan prioritas yang jelas, meramal keadaan
sehingga mencapai keunggulan kompetitif yang
perekonomian, sehingga mampu membawa
berkelanjutan.
perusahaan untuk siap menghadapi tantangan dan
Peran Manajemen Perusahaan dalam perubahan lingkungan di masa yang akan datang.
menciptakan Keunggulan Kompetitif Hingga perusahaan mencapai keunggulan
Berkelanjutan kompetitif yang berkelanjutan dan eksis sepanjang
masa.
Tantangan dari pengembangan atau pembaharuan
strategi yang jelas adalah terdapat pada bagian Referensi:
organisasional dan tergantung pada pemimpinnya.
Proter, E. M. 1996. What Is Strategy. Harvard
Pemimpin yang kuat dan memiliki kemauan untuk
Business Review 1996
mengambil keputusan adalah hal yang esensial
(Proter, 1996). Senior Manajemen harus mampu Prahalad, C.K. & Hamel, G. 1990. The Core
membuat prioritas organisasi yang jelas, Competence of The Corporation. Harvard Business
kemampuan untuk keluar dari batasan dan Review 1990
menjalankan fungsi koordiasi dan control. Barney, J. 1991. Firm Resources and sustained
Menurut Prahalad & Hamel (1990) Sumber nyata Competitive Advantage. Journal of Management
1991, vol 17. No.1, 99-120.
dari kemampuan menciptakan keunggulan
terdapat pada kemampuan manajemen dalam
kongkonsolidasikan teknologi dan kemampuan
produksi antar korporasi dengan luas, untuk dapat
memperkuat masing-masing bisnis dalam korporasi
untuk siap dalam menghadapi tantangan yang
berubah-ubah.

Menurut Barney (1991), pada kenyataannya, dalam


menjalankan model/framework untuk menciptakan
heterogenitas dan imobilitas sumber daya, maka
manajers memiliki peran penting dalam hal ini,
yang mana managers harus memiliki kemampuan

Anda mungkin juga menyukai