TINJAUAN PUSTAKA
A. Appendisitis
1. Definisi
Apendiks atau umbai cacing. Istilah usus buntu yang selama ini dikenal dan
digunakan di masyarakat kurang tepat,karena yang di sebut usus buntu oleh
masyarakat selama ini kurang tepat, karena yang disebut usus buntu sebenarnya
adalah sekum. Sampai saat ini fungsi appendiks belum diketahui secara pasti
apa fungsi appendiks sebenarnya. Dan organ ini sering sekali menimbulkan
masalah kesehatan (Putri dan Wijaya, 2013).
Apendisitis merupakan radang yang terjadi pada usus buntu dalam Bahasa
latinnya appendiks vermivormis, yaitu organ yang berbentuk kerucut
memanjang dengan panjang 6-9 cm dengan pangkal yang terletak pada bagian
pangkal usus besar bernama sekum yang terletak pada perut kuadran kanan
bawah (Handoyo Y, 2017).
Apendisitis akut merupakan penyebab paling umum inflamasi akut pada
kuadran kanan bawah rongga abdomen, penyebab paling umum dalam
pembedahan abdomen darurat. Apendisitis aku meupakan nyeri atau rasa tidak
nyaman pada nyaman pada di sekitar umbilikus berlangsung antara 1 sampai 2
hari. dalam beberapa jam nyeri akan bergeser ke kuadran kanan bawah (titik
Mc Burney) dengan disertai rasa mual, anoreksia dan muntah (Putri dan
Wijaya, 2013).
Apendisitis kronik adalah nyeri perut pada kuadran kanan bawah yang
berlangsung lebih dari 2 minggu, radang kronik appendiks secara makroskopik
dan mikrokopik, dan keluhan menghilang setelah dilakukan apendiktomi.
Kriteria mikroskopik appendiks kronik adalah fibrosis seluruh dinding
appendiks, adanya jaringan parut dan ulkus lama dalam mukos dan infiltrasi sel
inflamasi kronik ( Putri dan Wijaya, 2013).
2. Anatomi Fisiologi
Obstruksi
Appendisitis akut
Pembedahan / Appendiktomi
Nyeri akut
Adanya luka terbuka
Resiko infeksi
11. Komplikasi
gambar 2.6 inflamed appendiks ( Muhlisin, 2015)
1) Data Subyektif :
Sebelum operasi
a) Nyeri di daerah pusar dan kemudian menjalar ke daerah perut kanan
bawah.
b) Mual, muntah dan kembung.
c) Tidak nafsu makan, demam.
d) Tungkai kanan tidak dapat diluruskan.
e) Diare atau konstipasi.
Sesudah operasi
a) Nyeri di daerah bekas operasi
b) Lemas
c) Haus
d) Mual, kembung
e) Pusing
2) Data obyektif :
Sebelum operasi
a) Nyeri tekan di titik Mc. Burney
b) Spasme otot
c) Takikardi, takipnea
d) Pucat dan gelisah
e) Bising usus berkurang atau tidak ada
f) Demam 38-38,5 C
Sesudah operasi
a) Terdapat luka bekas operasi di kuadran kanan bawah abdomen
b) Pasien terpasang infus
c) Terdapat drain atau pipa lambung
d) Bising usus berkurang
e) Selaput mukosa mulut kering
Pemeriksaan penunjang
a) Leukosit : 10.000- 18.000/mm3
b) Netrofil meningkat 75%
c) WBC yang meningkat sampai 20.000 mungkin indikasi terjadi
perforasi (jumlah sel darah merah)
d) Barium enema : apendiks terisi barium hanya sebagian
e) Radiologi : foto colon yang menggambarkan adanya fekalit pada
katup(Wijaya dan yessi,2013).
b. Diangosa Keperawatan
LeMone, M Burke dan Bauldoff (2016) mengungkapkan diagnosa
keperawatan yang dapat ditegakkan pada pasien appendicitis yaitu :
1) Nyeri akut berhubungan dengan intervensi pembedahan
2) Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasif
3) Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan insisi pembedahan
c. Rencana Keperawatan
Kerusakan integritas NOC : integritas jaringan : kulit dan NIC : Perawatan luka
jaringan b.d insisi
membrane mukosa
pembedahan