Website: journal.uinsgd.ac.id/index.php/syifa-al-qulub
ISSN-2540-8453 (online) dan ISSN-2540-8445 (cetak)
ABSTRAK
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang dilakukan tidak untuk maksud pengobatan,
tetapi karena ingin menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebih. Permasalahan penyalahgunaan
penggunaan narkoba beserta penanggulangannya. menggunakan pendekatan Participatory Action
Research atau PAR yaitu suatu pendekatan yang mengkolaborasikan penelitian, pendidikan dan
tindakan secara bersamaan, dimana peneliti atau dalam konteksi ini pengabdi memfokuskan
perhatiannya pada proses, selain dari produk. PAR dilakukan terhadap 42 remaja yang aktif sebagai
anggota karang taruna Kecamatan Banjar kelurahan Banjar Kota Banjar. Dari 12 pertanyaan yang
didiskusikan dalam kegiatan PAR ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat memang membutuhkan
kegiatan penyuluhan atau sosialisasi penyalahgunaan narkoba.
KATA KUNCI :
DOI: https://doi.org/10.15575/saq.v2i2.2973
A. PENDAHULUAN
Indonesia Tahun Anggaran 2014 ix sehingga atau ada gangguan perilaku. Penyalahguna
tingkat stress tinggi. Penyalahguna coba pakai narkoba berkaitan dengan kenakalan dan putus
memilikiproporsi terbesar, terutama dari sekolah. Kemungkinan siswa penyalahguna
kelompok pelajar/mahasiswa.1 tinggi. membolos lebih besar daripada siswa lain.
Penyalahguna coba pakai memiliki proporsi Penyalahgunaan narkoba berhubungan dengan
terbesar, terutama dari kelompok kejahatan dan perilaku asosial lainnya.
pelajar/mahasiswa.2 Di Jawa barat sendiri Data BNN
Penyalahgunaan narkoba adalah menyebutkan penyalahgunaan narkoba sekitar
penggunaan narkoba yang dilakukan tidak 850 ribu jiwa.3 Dan didaerah antara Cileunyi
untuk maksud pengobatan, tetapi karena ingin dan Cibiru, LSM Grafis menemukan tidak
menikmati pengaruhnya, dalam jumlah kurang dari 2000 penyalahguna narkoba.4
berlebih dan berlangsung cukup lama, Keadaan yang demikian ini menjadi sangat
sehingga menyebabkan gangguan kesehatan memprhatinkan karenanya dperlukan perhatian
fisik, mental, dan kehidupan sosialnya. oleh berbagai piha terhadap para pengguna
Penyalahgunaan tersebut bisa menimbulkan penyalahguna narkoba.
terganggunya fungsi otak, rusaknya daya ingat, Penanggulangan bahaya Narkoba,
sulit berkonsentrasi,mmempersepsi secara selama ini dilakukan dengan berbagai
tidak normal sehingga perkembangan kognitif pendekatan, diantaranya penyuluhan dan
dan mentalnya tidak normal. Ketidaknormalan advokasi. Penyuluhan tidak hanya dilakukan
ini menyebabkan tidak ada semangat untuk melalui ceramah, tetapi bisa dilakukan dengan
survive. pendekatn Partisipatori. Melibatkan para
Bagi keluarga suasana nyaman dan pemuda dalam menyelesaikan masalah
tentram terganggu. Keluarga resah karena dipandang lebih efektif dalam menyelesaikan
barang-barang berharga di rumah hilang. Anak masalah.
berbohong, mencuri, menipu, tak bertanggung
jawab, hidup semaunya, asosial. Orang tua B. METODOLOGI
malu karena memiliki anak pecandu, merasa
bersalah, dan berusaha menutupi perbuatan Program pengabdian kepada
anak. Masa depan anak tidak jelas. Ia putus masyarakat yang dilakukan menggunakan
sekolah atau menganggur, karena dikeluarkan pendekatan Participatory Action Research atau
dari sekolah atau perkerjaan. Stres meningkat. PAR yaitu suatu pendekatan yang
Orang tua putus asa sebab pengeluaran uang mengkolaborasikan penelitian, pendidikan dan
meningkat karena pemakaian narkoba, atau tindakan secara bersamaan untuk memperoleh
karena harus berulang kali dirawat, bahkan informasi yang akan digunakan untuk
mungkin mendekam di penjara. Keluarga harus mengubah pandangan social atau permasalahan
menanggung beban sosial-ekonomi ini. Bagi lingkungan yang ada5 , yang dalam hal ini
sekolah Narkoba merusak disiplin dan motivasi difokuskan dalam permasalahan
yang sangat penting bagi proses belajar. Siswa penyalahgunaan penggunaan narkoba beserta
penyalahguna mengganggu terciptanya suasana penanggulangannya. PAR sebenarnya
belajar-mengajar. Prestasi beajar turun drastis, merupakan bagian dari penelitian kualitatif,
tidak saja bagi siswa yang berprestasi, dimana peneliti atau dalam konteksi ini
melainkan juga mereka yang kurang berprestasi pengabdi memfokuskan perhatiannya pada
1 4
Laporan akhir survey nasional perkembangan Hasil wawancara dengan narasumber Ketua LSM
penyalahguna narkoba tahun anggara 2014 hlm. Viii-xi Grafis
2
Laporan akhir survey nasional perkembangan
5
penyalahguna narkoba tahun anggara 2014 hlm. Viii-xi Pain, Rachel et all 2010: 38)
3
http://www.jabarsatu.com/2016/06/27/data-terkini-
pengguna-narkoba-di-jabar-tembus-850-ribu-jiwa/
6 8
Silverman, 2005 dalam Furqon & Emilia, 2010: 38 Sugiyono, 2009: 224.
7
https://banjarkota.bps.go.id.
a. Latar Belakang
b. Maksud dan Tujuan
Narkoba merupakan istilah yang sudah
tidak asing lagi ditelinga sebagian besar Maksud dari disusunnya pedoman
masyarakat Indonesia. Narkoba merupakan pelatihan masyarakat ini adalah sebagai
singkatan dari narkotika, psikotropika dan panduan bagi instansi pemerintah maupun non
bahan adiktif lainnya. Bahan atau zat ini pemerintah penyelenggara penyuluhan anti
kemudian dimasukan kedalam tubuh manusia narkoba dalam melaksanakan usaha
secara oral (mulut) maupun melalui jarum pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan
suntik dan juga dihisap, yang dampaknya pelatihan berbasis pemberdayaan masayarakat,
mempengaruhi susunan syaraf pusat serta sehingga pelatihan dapat terlaksana secara
merusak sistem kerja otak manusia. Seseorang efektif, efisien dan sesuai dengan kebutuhan
yang sudah pernah menggunakan narkotika masyarakat.
akan mengalami kesulitan untuk berhenti Sedangkan tujuan dari disusunnya pedoman ini
memakainya karena narkotika memiliki sifat adalah :
addiksi (ketagihan), sifat toleran (adaptasi) dan 1. Meningkatkan efektivitas penyelenggaraan
sifat habituasi (pembiasan dalam tubuh) yang pelatihan.
sangat kuat9. 2. Meningkatkan kapasitas masyarakat sasaran
Oleh karena daya rusaknya yang sangat pelatihan.
luar biasa maka upaya pencegahan dan c. Ruang Lingkup
penanggulangan dilakukan oleh banyak pihak.
Hal-hal yang diuraikan dalam Pedoman
Dari mulai pihak fomal seperti pemerintah dan
Pelatihan Masyarakat ini mencakup
sekolah; sampai pihak informal seperti yang
1. Rencana pelatihan
dilakukan lembaga-lembaga sosial dan
2. Persiapan pelatihan
swadaya masyarakat lainnya. Berbagai metode
3. Pelaksanaan pelatihan
dan teknik terus dikembangkan oleh banyak
pihak agar dapat tercapai hasil yang maksimal d. Pengertian
dan memuaskan. Salah satu metode yang Di dalam pedoman pelatihan ini
berkembang adalah Participatory Action terdapat beberapa istilah yang pengertiannya
Research atau biasa disingkat dengan PAR. dijabarkan dibawah ini.
Participatory Action Research 1. Masyarakat yang dimaksud di sini adalah
merupakan salah satu kegiatan penelitian dan
pemuda khususnya anggota karang taruna
pelatihan berbasis pemberdayaan masyarakat, yang aktif di masyarakat.
yang tujuan khususnya adalah untuk 2. Pelatihan formal adalah pelatihan melalui
meningkatkan pengetahuan, sikap dan pemberian teori dan diskusi yang yang
keterampilan subjek yang menjadi sasaran yang dilakukan di dalam kelas/ruangan
dalam hal ini yaitu remaja karang taruna di 3. Pelatihan non formal adalah pelatihan yang
kabupaten Banjar. Remaja dipilih karena dilaksanakandi luar kelas/ruangan.
remana merupakan target pengguna narkoba
9
Joyo;2011
4. Pelatihan partisipatif adalah pelatihan yang dapat diketahui adanya kebutuhan pelatihan
pelaksanaan pembelajarannya dilakukan yang diinginkan oleh masyarakat sasaran. Jenis
secara partisipatif antara pelatih dan peserta pelatihan dipilih melalui suatu diskusi dengan
pelatihan atau yang dilatih. masyarakat sasaran serta disesuaikan dengan
anggaran dan waktu yang tersedia serta
2. Rencana Pelatihan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan pelatihan.
Secara garis besar jenis pelatihan dapat
a. Identifikasi Kebutuhan Pelatihan digolongkan ke dalam 2 kelompok yakni :
Pelatihan yang bermanfaat adalah 1. Pelatihan teknis yakni pelatihan yang
pelatihan yang tepat dan sesuai dengan kondisi bertujuan untuk meningkatkan
dan kebutuhan masyarakat, oleh karena itu pengetahuan dan keterampilan yang
sebelum melaksanakan pelatihan perlu berkaitan dengan narkoba. Materi
dilakukan identifikasi kebutuhan agar pelatihanannya mencakup :
pelaksanaan pelatihan menjadi tepat sasaran. a. Jenis-jenis narkoba
Pada intinya, identifikasi kegiatan ini dilakukan b. Bahaya penggunaan narkoba
melalui kegiatan PAR. c. Sistem distribusi narkoba
Untuk melakukan identifikasi d. Terapi bagi pemakai narkoba
kebutuhan pelatihan, ada beberapa cara yang 2. Pelatihan penyuluhan narkoba oleh para
dapat dilakukan, yaitu: pemuda kepada masyarakat sekitar tempat
1. Melakukan kajian teoritis yang berkaitan tinggal mereka di kabupaten Banjar.
dengan tema pengabdian yaitu penyuluhan Materinya mencakup :
penanggulangan narkoba. a. Teknik komunikasi yang efektif
2. Menggali informasi secara langsung dari b. Teknik mengidentifikasi dan
masyarakat yang merupakan sasaran menyelesaikan hambatan yang
melalui FGD (Focus Group Discussion) dihadapi
atau diskusi kelompok yang terfokus. c. Teknik penanggulangan
Dalam hal ini perlu diadakan suatu penyalahgunaan narkoba di masyarakat
pertemuan/diskusi khusus antara kelompok
masyarakat sasaran dengan c. Pelaksanaan Pelatihan
fasilitator/penyuluh. Dalam diskusi ini
dapat digali masalah yang dihadapi, Pelatihan PAR ini dilakukan dengan
pengetahuan atau keterampilan yang cara memberikan penyuluhan secara interaktif
dibutuhkan oleh mereka dan apakah perlu mengenai materi yang telah disusun diatas. Hal
diadakan pelatihan bagi mereka. Kebutuhan ini dimaksudkan agar kelak subjek dapat
pelatihan harus terkait dengan melakukan kegiatan sejenis kepada masyarakat
permasalahan yang dihadapi oleh sekitar lingkungan tempat tinggalnya.
masyarakat secara langsung.
3. Menggali informasi melalui wawancara
dengan tokoh masyarakat atau kelompok
masyarakat yang menjadi sasaran, disertai D. HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan pengamatan langsung terhadap PAR dilakukan terhadap 42 remaja
kondisi masyararakat. yang aktif sebagai anggota karang taruna
Kecamatan Banjar kelurahan Banjar Kota
Banjar. 30 subjek diambil datanya tanpa
b. Pemilihan Bentuk dan Jenis Pelatihan diberikan penjelasan terlebih dahulu sedangkan
sisanya sebanyak 12 orang diambil datanya
Berdasarkan hasil diskusi atau
penggalian informasi melalui pelaksanaan setelah mendapatkan penyuluhan mengenai
narkoba beserta pencegahannya. 30 subjek
FGD dengan pendekatan PAR serta wawancara
tersebut untuk selanjutnya disebut sebagai
mengenai bahaya penggunaan narkoba, 1 menjawab tidak tahu, artinya mereka sama
walaupun tidak ada yang mampu menjawab sekali tidak memiliki pemahaman mengenai
semua bahaya yang dapat ditimbulkan karena bagaimana seharusnya mereka mencegah
memang sangat banyak dan bervariasi penyalahgunaan narkoba dilingkungan sekitar
tergantung dari jenis narkoba yang mereka. Sementara sisanya sebesar 70% subjek
dikonsumsinya; dan hal ini telah dijelaskan memberikan jawaban yang hampir serupa yaitu
dalam penyuluhan sebelumnya oleh pengabdi. memilih mengikuti kegiatan-kegiatan positif
Pertanyaan selanjutnya yaitu yang ada dilingkungannya. Hal ini cukup
pertanyaan ke 4 berkaitan dengan pengetahuan menggembirakan pengabdi,karena hal ini
mereka mengenai pencegahan penggunaan berarti sebagian besar remaja karang taruna
narkoba. 12 subjek dari kelompok 1 atau kota Banjar sudah mampu menentukan sikap
sebanyak 40% memberikan repon tidak tahu; untuk lebih memilih mengikuti kegiatan positif
artinya mereka sama sekali tidak memiliki yang bermanfaat bagi mereka agar terhindar
pengetahuan apa yang harus mereka lakukan dari penyalahgunaan narkoba. Sementara
agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba. subjek yang berada di kelompok 2 memberikan
Dapat diartikan bahwa mereka tidak memiliki jawaban yang jauh lebih bervariasi dari mulai
senjata agar terhindar dari bahaya narkoba yang mengikuti kegiatan positif, memberitahu
setiap saat mengintai kehidupan mereka. teman-teman mengenai bahaya narkoba,
Sedangkan para subjek kelompok 2 menjauhi teman yang menggunakan narkoba,
memberikan beragam teknik cara pencegahan menolak memakai narkoba, serta memilih
penggunaan narkoba, dari mulai mengatakan bergaul hanya dengan teman-teman yang
tidak pada narkoba, bergaul dengan lingkungan mereka anggap baik. Hal ini sangat jauh
yang baik sampai dengan beribadah dan berbeda dengan subjek-subjek yang berada di
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Respon kelompok 1.
subjek kelompok 2 ini memberikan harapan Pertanyaan ketujuh berisi tentang
bahwa bila para remaja ini diberikan bagaimana tatacara penanggulangan narkoba di
pengetahuan yang memadai maka mereka tahu lingkungan tempat tinggal mereka. Pada item
bagaimana harus bertindak bila bahaya narkoba ini hanya 1 subjek yang memberikan respon,
mulai mendekati mereka. walaupun responnya masih tidak terlalu tepat
Pertanyaan kelima adalah pertanyaan sementara sisanya sebesar 97% tidak
mengenai pengetahuan mereka cara memberikan jawaban; yang artinya mereka
menanggulangi penggunaan narkoba memang sama sekali tidak memiliki gambaran
dilingkungan tempat tinggal mereka. 93% bagaimana cara menggulangi penggunaan
subjek memberikan respon tidak tahu, hanya 2 narkoba. Sementara subjek pada kelompok 2;
orang yang menjawab pada pertanyaan ini; ada sebesar 33% yang masih memberikan
namun demikian respon yang diberikan juga respon tidak tahu walaupun sebenarnya mereka
masih kurang tepat. Sedangkan pada kelompok sudah diberikan penyuluhan mengenai narkoba
2, sebanyak 58% subjek memberikan respon secara cukup detil. Sementara sisanya sebesar
bahwa cara menanggulangi penggunaan 67% memberikan jawaban yang kurang lebih
narkoba adalah dengan melakukan rehabilitasi serupa; yaitu melakukan sosialisasi mengenai
terhadap orang yang sudah menggunakan bahaya narkoba. Hal ini memperkuat asumsi
narkoba; sedangkan sisanya memberikan dari pengabdi yang berpendapat bahwa
respon yang bervariasi seperti mendekatkan sosialisasi penyalahgunaan narkoba adalah
diri kepada Allah SWT dan menjauhi teman kunci utama pencegahan penyalahgunaan
yang tidak baik. narkoba dikalangan masyarakat khususnya
Pertanyaan keenam adalah tentang remaja, karena banyak diantara mereka yang
pengetahuan para subjek mengenai cara tidak mengetahui mengenai hal tersebut.
pencegahan penggunaan narkoba dilingkungan Pertanyaan selanjutnya yaitu
tempat tinggal mereka. 30% subjek kelompok pertanyaan kedelapan adalah pertanyaan
bisa dilakukan agar terhindar dari penggunaan dengan lebih baik dan memberikan
narkoba manfaat yang lebih luas maka
a. Remaja diberikan penyuluhan serta hendaknya jumlah subjek lebih
sosialisasi yang lebih banyak lagi karena diperbanyak dengan karakteristik yang
banyak diantara mereka yang tidak juga lebih bervariasi serta lokasi yang
memiliki pengetahuan yang mencukup lebih luas agar diperoleh gambaran
mengenai apa itu narkoba, jenis-jenis serta yang lebih komprehensif lagi.
bahayanya b. Kepada pihak-pihak yang berkaitan
b. Remaja diarahkan untuk mengikuti dengan masalah penyalahgunaan
berbagai kegiatan positif yang ada narkoba dapat menindaklanjuti
dilingkungan kegiatan ini dengan cara
c. Remaja diarahkan untuk menghindari melakukan penyuluhan lanjutan secara
lingkungan yang buruk berkala
d. Remaja diarahkan untuk tidak ikut-ikutan pemberdayaan remaja karang taruna yang
dengan apa yang dilakukan oleh teman telah mengikuti kegiatan PAR ini agar
dilingkungannya dapat menjadi agen perubahan bagi
e. Orang tua dan keluarga lebih mengawasi lingkungannya
putra putri remaja mereka memperketat penerapan aturan dan
f. Pemerintah lebih memperketat undang- undang-undang yang berlaku
undang dan peraturan mengenai narkoba
g. Materi penyuluhan pencegahan dan
penanggulangan penggunaan narkoba di
Kota Banjar berdasarkan hasil F. DAFTAR PUSTAKA
Participatory Action Research mencakup
tema-tema sebagai berikut :
(Bahtera), Y. B. S. I. (2001). Narkoba dan
1. Pengertian narkoba
Minuman Keras.
2. Jenis-jenis narkoba
Badan Narkotika Nasional. (2007a). Mencegah
3. Bahaya narkoba
Lebih Baik Dari pada Mengobati.
4. Pencegahan dan penanggulangan
Badan Narkotika Nasional. (2007b). Mengenal
penggunaan narkoba oleh diri
Penyalahgunaan Narkoba (2007th ed.).
sendiri
Badan Narkotika Nasional. (2012). Panduan
5. Pencegahan dan penanggulangan
Budidaya Yang Baik Tanaman Nilam.
penggunaan narkoba oleh orang tua
Menuju Indonesia Negeri Bebas Narkotika.
dan keluarga
Badan Narkotika Nasional. (2013). Buku
6. Pencegahan dan penanggulangan
Pedoman Bidang Peran Serta Masyarakat.
penggunaan narkoba oleh
Barat, B. N. N. P. J. (2016). Pencegahan
lingkungan sekitar
Penyalahgunaan Narkoba.
7. Pencegahan dan penanggulangan
Dawn M. Ehde, PhD Et all Developing,
penggunaan narkoba oleh
Testing, and Sustaining Rehabilitation
pemerintah
Interventions Via Participatory Action
8. Pencegahan dan penanggulangan
Research. Archives of Physical Medicine
narkoba oleh lembaga swadaya
and Rehabilitation 2013;94(1 Suppl 1):S30-
masyarakat
42. ACRM
Furqon & Emilia,Emi., Penelitian Kuantitatif
2. Saran & Kualitatif (Beberapa Isu Kritis), SPS UPI,
Bandung, 2010.
a. Agar kegiatan pengabdian sejenis MacDonald., Understanding Participatory
dikemudian hari dapat dilakukan Action research: A Qualitative Research
Methodology Option. Canadian Journal of