“HUKUM FARADAY”
DOSEN
DISUSUN OLEH
Muhammad Hafiz
(20034110)
FISIKA
2020
A. Tujuan Praktikum
1. Virtual lab
a). Komputer/laptop
Alat : bahan :
C. Dasar Teori
1. Hukum Faraday
(3.1)
Keterangan:
= ggl induksi (volt)
ΔΦ = perubahan fluks (Wb)
Δt = selang waktu (s)
N = jumlah lilitan
Tanda negatif pada digunakan untuk menentukan arah ggl induksi.Cara lain
untuk mendapatkan perubahan fluks magnetik ialah kawat digerakkan, sedangkan
magnetnya tetap. Dengan cara seperti itu, pada kawat akan terjadi perubahan fluks
magnetik yang menghasilkan ggl induksi.
Hukum Lenz pada kawat AB timbul gaya Lorentz yang arahnya berlawanan
dengan arah gerak kawat AB. Besarnya gaya Lorentz tesebut bernilai negative (-),
sehingga besarnya usaha mekanik yang harus dilawan untuk memindahkan kawat
AB sejauh s adalah
W = -F. s (3.2)
-Fvt = I2lt ← s = vt
-BIlvt = I2lt ← F =
BIl Il = -Blv
Il adalah beda potensial , dalam hal ini sama dengan ggl induksi : Il = ε.
ε = -Blv (3.4)
keterangan:
ε = ggl induksi (v)
B = medan magnet (Wb/m2)
L = panjang kawat (m)
v = kecepatan gerak kawat (m/s)
Jika arah medan magnet dengan kawat AB tidak tegak lurus, melainkan
membentuk sudut sehingga ggl induksi yang dihasilkan dirumuskan:
ε = -Biv sin θ (3.5)
ɸB = B.A (3.7)
jadi, fluks ɸƟdapat dianggap sebanding dengan jumlah garis yang melewati
kumparan. Dari definisi fluks tersebut dapat dinyatakan bahwa jika fluks yang
melalui loop kawat penghantardengan N lilitan berubah sebesar ɸB dalam waktu
∆t. (Budiyanto.2009:71)
Kemagnetan dan kelistrikan merupakan dua gejala alam yang prosesnya dapat
dibolak balik. Ketika H.C Oersted membuktikan sektor kawat berarus listrik
terdapat medan magnet (artinya listrik menimbulkan magnet) para ilmuan mulai
memikirkan tentang kaitan antara kelistrikan dan kemagnetan. Tahun 1821
Michael Faraday membuktikan bahwa perubahan medan magnet dapat
menimbulkan arus listrik (artinya magnet menimbulkan listrik)melalui
eksperimen yang sangat sederhana, yaitu sebuah magnet yang digerakkan masuk
dan keluar pada kumparan kawat logam. Galvanometer merupakan alat yang
dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus yang mengalir. Ketika
sebuah magnet digerakkan masuk dan keluar pada kumpara kawat logam maka
jarum galvanometer menyimpang kekanan dan kekiri. Bergeraknya jarum
galvanometer maenunjukkan bahwa magnet yang digerakkan keluar dan masuk
pada kumparan menimbulkan arus listrik. Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-
ujung kumparan terdapat GGL. GGL yang terjadi diujung-ujung kumparan
dinamakan GGL induksi.
Medan magnet pada suatu titik bukan hanya dapat dihasilkan oleh medan
magnet permanen akan tetapi juga dapat dihasilkan oleh kawat berarus. Disekitar
kawat berarus terdapat muatan listrik dengan garis gaya magnet melingkar dan
berpusat pada kawat tersebut. (Ramadhani.2008:17)
4. Penyebab terjadinya GGL induksi
D. Prosedur Kerja
d. Menarik magnet keluar dan masuk lilitan dan mencatat nilai yang
ditunjukkan oleh alat ukur
e. Dengan melakukan hal yang sama, kemudian memvariasikan jumlah
lilitan dan memasukkan data pada Tabel 2
Gambar 2. Menyelidiki hubungan antara jumlah lilitan dengan GGL induksi
E. Tabel Data
No N ɛ ∆ɸ/∆t
1 1 2 volt 2Wb/s
2 2 3 volr 1,5Wb/s
3 3 4 volt 1,3Wb/s
KESIMPULAN
Percobaan pertama adalah mengetahui besar medan magnet jika besar sudutnya
berbeda. Pada saat pengolahan data maka di cari % KR dari Bx dan By dan hasil
yang didapatkan adalah 0, dan itu menunjukkan bahwa penelitian yang kita lakukan
telah benar. Pada variasi sudut percobaan pertama didapat nilai B yaitu 0,79
G,134,98 G,1,05 G, 0,76 G, 22,30 G, 294,18 G,264,65 G, 247,85 G,7,44 G, dan 4,43
G.
Hubungan antara jumlah lilitan dengan GGL induksi adalah sebanding, semakin
besar jumlah lilitan kawat, maka nilai ggl induksi akan semakin besar dan
sebaliknya. Dari percobaan didaptkan hasil pada jumlah lilitan sama dengan satu
maka GGL induksinya adalah 2 V, jika jumlah lilitan 2 maka GGL indukdi sama
dengan 3 V dan pada jumlah lilitan 3 maka GGL induksinya adalah 4 V.
Hubungan antara luas penampang dengan GGL induksi adalah sama. Artinya
berapapun variasi ggl induksi yang diberikan, nilai luas penampang akan tetap sama.
Contohnya pada percobaan yang telah dilakukan, GGl yang divariasikan dari 1
sampai 10 V maka besar luas penampangnya tetap sama besarnya.
Hubungan antara jumlah lilitan dengan flux magnet adalah berbanding terbalik.
Semakin besar jumlah lilitan maka nilai fluks magnetic akan semakin kecil dan
sebaliknya.
Daftar Pustaka