Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RUTIN XII

“IPS TERPADU”

Selasa, 11 Mei 2021

Nama : Zuli Yansyah

Nim : 7193341043

“PERKEMBANGAN KURIKULUM IPS DAN IMPLEMENTASINYA PADA MASA


PANDEMI”

Tahun 1921 berdirilah “National Council for the Social Studies “ atau disingkat
( NCSS ), sebuah organisasi professional yang secara khusus membina dan mengembangkan
social studies pada tingkat pendidikan dasar dan menengah, serta kaitannya dengan disiplin
ilmu – ilmu sosial dan disiplin ilmu pendidikan sebagai program pendidikan syntectic. Pada
pertemuan ilimiah dalam sebuah seminar Nasional Indonesia tentang Civic Education tahun
1972 di Tawangmangu Solo Jawa Tengah, dalam paparan seminar tersebut ditawarkanlah 3
(tiga) istilah untuk dimasukan dalam pendidikan kewarganegaraan di Indonesia. Pertama; Istilah
Pengetahuan sosial; kedua, Studi Sosial (Social Studies) dan ketiga , Ilmu Pengetahuan Sosial.

Pada tahun 1972 – 1973 sudah pernah dilakukan uji coba pertama konsep IPS masuk
dipersekolahan Indonesia diterapkan pada kurikulum proyek Perintis Sekolah Pembangunan
(PPSP) IKIP Bandung. Kemudian secara resmi dalam kurikulum 1975 program pendidikan
tentang masalah sosial dipandang tidak cukup diajarkan melalui pelajaran sejarah dan geografi
saja, sehingga dilakukan reeduksi mata pelajaran mulai tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah
Menengah Atas saat itu dimasukan mata pelajaran ilmu social serumpun atau sejenis digabung
ke dalam mata pelajaran IPS. Oleh karena itu perberlakuan istilah IPS (social studies) dalam
kurikulum 1975 dapat dikatakan sebagai kelahiran IPS secara resmi di Indonesia.

Tahun 1993 National Council for the Social Studies (NCSS) mengeluarkan definisi resmi
yang membawa social studies sebagai kajian yang terintegrasi dan mencakup ilmu yang
semakin luas. NCSS memaparkan kurikulum standar untuk studi sosial menyediakan kerangka
kerja yang dimusyawarahkan secara professional. NCSS pertamakali menerbitkan standar
kurikulum nasional pada tahun 1994. Sejak saat itu standar kurikulum banyak digunakan
diberbagai negara sebagai kerangka kerja bagi guru dan sekolah – sekolah untuk menyelaraskan
kurikulum dan pembangunan dalam bidang pendidikan.

Kurikulum 1994 dilaksanakan secara bertahap mulai tahun ajaran 1994 -1995 merupakan
pembenahan atas pelaksanaaan kurikulum 1984 setelah memperhatikan tuntutan perkembangan
dan keadaan masyarakat saat itu, khususnya yang menyangkut perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dan seni. Pembenahan kurikulum ini didorong oleh amanat GBHN 1988 intinya
antara lain :(a) perlunya diteruskan upaya peningkatan mutu pendidikan di berbagai jenis dan
jenjang pendidikan; (b) perlunya persiapan perluasan wajib belajar pendidikan dasar dari enam
tahun menjadi sembilan tahun dan (c) perlunya segera dilahirkan undang-undang yang mengatur
tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pada tahun 2004, pemerintah Indonesia melakukan perubahan kurikulum kembali yang
dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Namun pengembangan kurikulum IPS
diusulkan menjadi Pengetahuan Sosial untuk merespon secara positif berbagai perkembangan
informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menghendaki pelaksanaan program Pendidikan


IPS yang powerful, hal tersebut dicirikan oleh pengembangan program Pendidikan IPS yang
bermakna, integratif, berbasis nilai, menantang dan menerapkan prinsip belajar aktif. Pendidikan
IPS bertujuan meningkatkan kecakapan hidup (life skills) siswa untuk menjadi kompetensi yang
dapat digunakan dalam kehidupan sosial bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pelaksanaan Kurikulum 2006 atau dikenal dengan sebutan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) mengacu pada standar nasional pendidikan; standar isi, proses, kompetensi
lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan. Salah satu dari delapan standar nasional pendidikan tersebut adalah Standar Isi (SI)
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum disamping
Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

Pengembangan suatu kurikulum haruslah memiliki landasan filosofis, dimaksudkan agar


memiliki arah dan tujuan yang jelas dalam implimentasinya. Filsafat pendidikan mengandung
suatu nilai-nilai atau cita-cita masyarakat, berdasarkan cita-cita tersebut terdapat sebuah
landasan, yang tidak lain mau dibawa kemana arah pendidikan anak didik tersebut. Dengan kata
lain filsafat pendidikan merupakan pandangan hidup masyarakat.

Secara teoritis terdapat beberapa pandangan filosofis kurikulum, Landasan Filosofis


sebagaimana dipaparkan dalam “Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata
Pelajaran IPS ” Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Tahun 2007, Depdiknas
RI dirincikan sebagai berikut berikut :

 pertama; Esensialisme; adalah aliran yang menggariskan bahwa kurikulum harus


menekankan pada penguasaan ilmu Tujuan dari aliran esensialisme adalah
menciptakan intelektualisme Sekolah yang baik dalam pandangan filsafat
esensialisme adalah sekolah yang mampu mengembangkan intelektualisme siswa.
 kedua Perenialsme; adalah aliran yang memandang , bahwa sasaran yang harus
dicapai oleh pendidikan adalah kepemilikan atas prinsip-prinsip tentang
kenyataan, kebenaran dan nilai yang abadi, serta tidak terkait oleh ruang dan
waktu. Dalam pandangan aliran Perenialisme kurikulum akan menjadi sangat
ideologis karena dengan pandangan-pandangan ini menjadikan siswa atau peserta
didik sebagai warga Negara yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang diinginkan oleh Negara.
 Ketiga; Progresivisme; adalah aliran ini memandang bahwa sekolah memiliki
tujuan yakni kecerdasan yang praktis dan membuat siswa lebih efektif dalam
memecahkan berbagai masalah yang disajikan oleh guru atau pendidik. aliran
Progresivisme adalah memperhatikan kebutuhan individual yang dipengaruhi oleh
latar belakang sosial-budaya dan mendorong untuk berpartisipasi aktif sebagai
warga Negara dewasa, terlibat dalam pengambilan keputusan, dan memiliki
kemampuan dalam memecahkan masalah pada kehidupan sehari-hari.
Implementasi IPS dalam pandangan aliran filsafat Progresivisme adalah
bagaimana mata pelajaran IPS mampu membekali kepada siswa agar dapat
memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-
harinya, misalnya kemiskinan, pengangguran, kebodohan, ketertinggalan,
kenakalan remaja atau narkoba dan lainnya.
 Keempat; Rekonstruksionisme; adalah aliran ini berpendapat bahwa sekolah
harus diarahkan kepada pencapaian tatanan demokrasi yang mendunia. Aliran
filsafat ini menghendaki agar setiap individu dan kelompok tanpa mengabaikan
nilai-nilai masa lalu, mampu mengembangkan pengetahuan, teori, atau pandangan
tertentu yang paling relevan dengan kepentingan mereka melalui pemberdayaan
peserta didik dalam proses pembelajaran guna memproduksipengetahuan baru.
Dalam pandangan aliran filsafat ini lebih menekankan agar siswa dalam
pembelajaran mampu menemukan (inquiri), penemuan yang bersifat informasi
baru bagi siswa berdasarkan bacaan yang ia lakukan. Pembelajaran lebih
ditekankan pada proses bukan hasilnya. Aktivitas siswa menjadi perioritas utama
dalam berlangsungnya pembelajaran.

Kondisi masa pandemi covid-19 saat ini memungkinkan untuk pembelajaran dalam
jaringan (daring) bagi peserta didik. Kurikulum yang mengacu dan ditetapkan oleh pemerintah
yaitu kurikulum nasional dimana kunci keberhasilan implementasinya terletak pada kolaborasi
guru, siswa dan orang tua.

Untuk mendukung pembelajaran dalam kondisi pandemi covid-19 saat ini lembaga
pendidikan menyiapkan bahan ajar melalui aplikasi yang akan digunakan untuk pembelajaran
daring tahun ajaran baru. Sebagaimana yang dijelaskan Zubaidah bahwa hampir setiap satuan
pendidikan di Kota Malang sudah memanfaatkan E-Learning dalam pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan bahan dari Seamoloc 2020 dipaparkan contoh pola pembelajaran


kenormalan baru diantaranya menjelaskan senin-rabu kegiatan tatap muka antara guru dan siswa
dengan aplikasi misalnya zoom (sinkronus), kamis-jumat dimana peserta didik belajar secara
mandari atau jarak jauh (ansinkronus), sementara untuk sabtu-minggu merupakan hari libur.

Anda mungkin juga menyukai