Kacang 14 16 18 21 - - 27 29
Hijau 1 cm cm cm cm cm cm
Kacang - 19 - 25 - - - 30
Hijau 2 cm cm cm
Jagung 1 20 20 25 28 - - 40 55
cm cm cm cm cm cm
Jagung 2 17 20 23 25 - - 35 42
cm cm cm cm cm cm
Perlakua
n2
Kacang 17 18 20 21 - - - 43
Hijau 1 cm cm cm cm cm
Kacang - 15 - 17, - - - 42
Hijau 2 cm 3 cm
cm
Kacang - 13 18 20, - - - -
Hijau 4 cm cm 3cm
Perlakua
n3
Jagung 1 11 13 23, 16 - - - 42
cm cm 5 cm cm
cm
Jagung 2 12 15 25 28 - - - 45
cm cm cm cm cm
Jagung 3 - 7 - 22. - - 38 40
cm 4 cm cm
cm
Jagung 4 9 cm - 20 - - - 45 50
cm cm cm
4.2 Pembahasan
Persaingan interspesifik dalam ekologi merupakan bentuk persaingan dimana individu atau
organisme yang memiliki spesies yang berbeda bersaing untuk mendapatkan sumber daya
alam pada suatu ekosistem yang sama, misalnya bersaing untuk mendapatkan makanan,
cahaya, intersepsi cahaya dan ruang tumbuh (Wayoujai, 2011).
Pada praktikum pemgamatan persaingan antar berbeda jenis (inter sesifik). Percobaan ini
dilakukan untuk mengetahui untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan tanaman ketika
melakukan persaingan interspesifik karena adanya keterbatasan sumber yang dibutuhkan
oleh tanaman tersebut. Benih tanaman yang digunakan yaitu jagung dan kacang hijau
dimana pada setiap perlakuan memiliki jumlah benih yang berbeda ketika ditanam di setiap
pot. Pada perlakuan pertama ditanam 2 biji kacang hijau dan 2 biji jagung, perlakuan (2)
yaitu sebagai pembanding (control) ditanam 4 biji kacang hijau dan 4 biji jagung, perlakuan
(3) ditanam 4 biji kacang hijau dan 4 biji jagung.
Minggu pertama pada perlakuan 1, benih kacang hijau 1 yang tumbuh dengan tinggi 14 cm
dan 16 cm, benih kacang hijau 2 hanya 1 kacang hijau yang tumbuh yaitu 19 cm, benih
jagung 1 yang tumbuh dengan tinggi 20 cm dan 20 cm, benih jagung 2 yang tumbuh dengan
tinggi 17 cm dan 20 cm. Pada perlakuan 2, didapatkan hasil pengukuran pada kacang hijau 1
yaitu 17 cm dan 18 cm, pada kacang hijau 2 yaitu 0 dan 15 cm, pada kacang hijau 3 yaitu
12,5 dan 17 cm, pada kacang hijau 4 yaitu 0 dan 13 cm. Pada perlakuan 3 didapatkan hasil
pengukuran pada jagung 1 yaitu 11 cm dan 13 cm, pada jagung 2 yaitu 12 cm dan 15 cm,
pada jagung 3 yaitu 0 dan 17 cm, pada jagung 4 yaitu 4 cm dan 0.
Pada minggu ke 4 dilakuan pengkuran pada tanaman dan didapatkan hasil pengukuran yaitu
pada kacang hijau 1 yaitu 27 cm dan 29 cm, pada kacang hijau 2 yaitu 0 dan 30 cm, pada
jagung 1 yaitu 40 cm dan 55 cm, pada jagung 2 yaitu 35 cm dan 42 cm. Selanjutnya pada
perlakuan 2 didapatkan hasil pengukuran kacang hijau 1 yaitu 0 dan 43 cm, pada kacang
hijau 2 yaitu 0 dan 42 cm, pada kacang hijau 3 yaitu 0 dan 40,4 cm, pada kacang hijau 4
yaitu 0 dan 0. Selanjutnya pada perlakuan 3 dilakukan pengukuran pada jagung 1 yaitu 0 dan
42 cm, pada jagung 2 0 dan 45 cm, pada jagung 3 yaitu 38 cm dan 48 cm, pada jagung 4
yaitu 45 cm dan 50 cm.
Pada tanaman kacang hijau dan jagung berbeda perkembangannya karena dalam
menggunakan sumber daya alam bersaing memperebutkan sesuatu yang diperlukan untuk
hidup dan pertumbuhannya yaitu memperebutkan kebutuhan ruang (tempat), makanan,
unsur hara, air, sinar, udara, agen, penyerbukan atau faktor-faktor ekologi lainnya.