Anda di halaman 1dari 4

52 Bab 6.

Analisis Korelasi

Setelah mampu menginterpretasi koefisien korelasi dan mengidentifikasi diagram


pencar untuk menentukan kekuatan korelasi secara intuitif, selanjutnya akan dibahas
tentang uji korelasi Pearson Product Moment.

6.3 Uji Korelasi Pearson Product Moment

Dalam menyusun skripsinya, seorang mahasiswa tertarik untuk melihat hubungan


antara Prokrastinasi dan Motivasi Belajar. Setelah mengumpulkan literatur, bebe-
rapa sifat dari masing-masing mengindikasikan hubungan antara keduanya. Untuk
mendapatkan data, ia menentukan jumlah sampel yang akan diambilnya secara
acak. Setiap sampel akan mengisi 2 angket untuk mengukur atribut Prokrastinasi
dan Motivasi Belajarnya. Mahasiswa tersebut melakukan kajian literatur untuk
mengidentifikasi jenis data yang dihasilkan dari 2 angket ini. Kajian literatur yang
dilakukannya menunjukkan bahwa kedua variabel yang diukurnya menghasilkan data
interval.
Dalam konteks seperti di atas, mahasiswa tersebut merencanakan sebuah peneli-
tian asosiatif. Karena 2 variabel yang digunakan merupakan variabel interval, maka
metode statistika yang tepat adalah uji korelasi Pearson Product Moment.
Formula dari uji korelasi Pearson adalah:

Pn
xi .yi − ( ni=1 x1 )( ni=1 yi )
P P
n i=1
r = p Pn 2 (6.1)
(n. i=1 xi − ( ni=1 xi )2 )(n. ni=1 yi2 − ( ni=1 yi )2 )
P P P

Formula di atas kelihatan cukup kompleks, namun pengerjaan manual untuk menen-
tukan koefisien korelasi Pearson akan lebih mudah jika dilakukan dengan menggu-
nakan tabel bantuan. Untuk menentukan tabel bantuan yang akan digunakan, perlu
diperhatikan apa saja yang dibutuhkan untuk dapat mengerjakan formula di atas.
Kolom dalam tabel bantuan ada 5, yaitu kolom xi , yi , x2i , yi2 , dan xi .yi .
Uji korelasi Pearson merupakan bagian dari statistik inferensial, sehingga per-
umusan hipotesis statistik juga diperlukan sebagai bagian dari uji ini. Sebagai-
mana hipotesis statistik pada uji t, hipotesis statistik pada uji korelasi juga mem-
perhatikan kecenderungan yang diperoleh dari data/sampel. Parameter dari ko-
efisien korelasi dari sampel adalah r, sedangkan koefisien korelasi dari populasi
adalah ρ. Kecendereungan yang diperoleh akan dibandingkan dengan nilai ne-
tral yang menunjukkan tidak ada korelasi, yaitu 0. Tabel dibawah menunjukk-
an ringkasan dari bentuk-bentuk hipotesis yang mungkin dibentuk dalam uji ini.

Wirawan Setialaksana, S.Pd., M.Sc.


6.3 Uji Korelasi Pearson Product Moment 53

Kecenderungan Hipotesis Uji Hipotesis Ket.


Statistik
Biasanya berhubungan
H0 : ρab ≤ 0 dengan rumusan masa-
rab lebih dari 0 Uji pihak kanan
Ha : ρab > 0 lah: Apakah A dan B
berkorelasi positif?
Biasanya berhubungan
H0 : ρab ≥ 0 dengan rumusan masa-
rab lebih kecil dari 0 Uji pihak kiri
Ha : ρab < 0 lah:Apakah A dan B
berkorelasi negatif?
Biasanya berhubungan
H0 : ρab = 0 dengan rumusan masa-
Uji 2 pihak
Ha : ρab 6= 0 lah: Apakah A dan B
berkorelasi?
Untuk menentukan daerah kritis dari r, tabel yang digunakan adalah tabel r dengan
dk = n − 1 dan derajat kesalahan α.
Untuk memahami cara menguji pasangan variabel dengan uji korelasi Pearson
Product Moment, contoh di bawah dapat dijadikan acuan.

Contoh 6.1 Seorang mahasiswa melakukan uji korelasi pada 2 atribut yang
dimiliki oleh siswa, yaitu Efikasi Diri dan Hasil Belajar. 10 Orang siswa dipilih
secara acak, dan diminta untuk mengisi angket untuk mengukur efikasi dirinya.
Data hasil belajar diperoleh dari nilai rata-rata rapor kesepuluh siswa tersebut.
Hasil kuantifikasi yang diperoleh dari pengambilan data pada 10 sampel tersebut
ditunjukkan oleh tabel dibawah.
Responden Efikasi Diri Hasil Belajar
A 50 75
B 61 77
C 63 77
D 69 80
E 71 78
F 75 82
G 78 77
H 67 81
I 72 78
J 89 85

Setelah data dikumpulkan, data ditampilkan secara berpasangan pada diagram


pencar. Diagram pencar berdasarkan data di atas adalah:

Wirawan Setialaksana, S.Pd., M.Sc.


54 Bab 6. Analisis Korelasi

Dengan memperhatikan diagram pencar diatas, secara intuitif dapat diketahui


bahwa kedua variabel berkorelasi positif, meskipun tidak terlalu kuat. Untuk
mengecek intuisi ini, akan dilakukan penghitungan koefisien korelasi Pearson
Product Moment dengan bantuan tabel berikut. (agar lebih memudahkan dalam
penulisan tabel, nilai Efikasi Diri disebut sebagai variabel X, hasil belajar disebut
sebagai variabel Y)

Resp. xi yi x2i yi2 xi .yi


A 50 75 2500 5625 3750
B 61 77 3721 5929 4697
C 63 77 3969 5929 4851
D 69 80 4761 6400 5520
E 71 78 5041 6084 5538
F 75 82 5625 6724 6150
G 78 77 6084 5929 6006
H 67 81 4489 6561 5427
I 72 78 5184 6084 5616
J 89 85 7921 7225 7565
Total 695 790 49295 62490 55120

Dengan hasil tabel di atas, lebih mudah untuk menghitung koefisien korelasi dari
efikasi diri dan hasil belajar.

Wirawan Setialaksana, S.Pd., M.Sc.


6.3 Uji Korelasi Pearson Product Moment 55
Pn
xi .yi −( n
P Pn
rxy = √ Pnn 2i=1 P i=1 x1 )( i=1 yi )
(n. i=1 xi −( n 2
Pn 2
Pn 2
i=1 xi ) )(n. i=1 yi −( i=1 yi ) )

10.55120−(695)(790)
=√
(10.49295−6952 )(10.62490−7902 )

=√ 551200−549050
(492950−483025)(624900−624100)

=√ 2150
(9925)(800)

= √ 2150
7940000

2150
= 2817,8

= 0, 763
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh rxy = 0, 763. Selanjutnya, mahasiswa
tersebut akan melakukan uji hipotesis. Karena kecenderungan yang dari rxy =
0, 763 > 0, maka hipotesis statistiknya adalah:

H0 : ρxy ≤ 0
Ha : ρxy > 0

Uji di atas merupakan uji hipotesis pihak kanan. Untuk menguji hipotesis ini,
mahasiswa tersebut membandingkan antara rxy dan rtabel dengan dk = 10 − 1 = 9
dan α = 5%.
Berdasarkan tabel r, diperoleh r0,05;9 = 0, 5214. Dengan uji pihak kanan dan
rxy > rtabel , maka H0 ditolak. Atau dengan kata lain, Efikasi Diri dan Hasil
Belajar siswa berkorelasi positif dengan rxy = 0, 763 atau berkorelasi
tinggi.

Wirawan Setialaksana, S.Pd., M.Sc.

Anda mungkin juga menyukai