Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN UNTUK PENIPUAN

Penipuan (fraud): beberapa dan semua sarana yang digunakan seseorang untuk memperoleh
keuntungan yang tidak adil dari orang lain. Secara legal, untuk tindakan dikatakan curang, maka
harus ada:

1. Pernyataan, reprsentasi, atau pengungkapan yang salah.

2. Fakta material, yaitu sesuatu yang menstimulasi seseorang untuk bertindak.

3. Niat untuk menipu.

4. Kepercayaan yang dapat dijustifikasi (dibenarkan); dimana seseorang bergantung pada


misrepresentasi untuk mengambil tindakan.

5. Pencederaan atau kerugian yang diderita oleh korban.

Kriminal kerah putih (white-collar criminals): para pelaku bisnis yang melakukan penipuan.
Kejahatan kerah putih biasanya digunakan untuk menipu atau memperdaya, dan kejahatan
mereka biasanya melibatkan pelanggaran kepercayaan atau keyakinan.

Korupsi (corruption): perilaku tidak jujur yang sering kali melibatkan tindakan yang tidak
terlegitimasi, tidak bermoral, atau tidak kompatibel dengan standar etis. Contohnya termasuk
penyuapan dan persekongkolan tender.

Penipuan investasi (investment fraud): misrepresentasi atau meninggalkan fakta-fakta untuk


mempromosikan investasi yang menjanjikan laba fantastic dengan hanya sedikit atau tidak ada
risiko. Contohnya termasuk skema Ponzi dan penipuan sekuritas.

PENYALAHGUNAAN ASET

Penyalahguanaan asset (misappropriation of asset): pencurian asset perusahaan oleh


karyawan. Contohnya mencakup sebagai berikut:

 Albert Milano, manajer Reader's Digest yang bertanggung jawab untuk pemrosesan
tagihan menggelapkan $1 juta selama periode lima tahun.
 Wakil presiden sebuah bank menyetujui pinjaman bermasalah senilai $1 miliar sebagai
pertukaran untuk $585.000 dalam kickback.

 Manajer surat kabar Florida bekerja untuk competitor setelah ia dipecat. Pemberi kerja
pertama menyadari bahwa reporternya dimonitor. Investigasi mengungkapkan bahwa
manajer tersebut masih memiliki rekening aktif dan katasandi serta secara regular
mencari file computernya untuk informasi dan cerita eksklusif.

 Dalam survei baru-baru ini pada 3.500 orang dewasa, separuhnya mengatakan bahwa
mereka akan mengambil property perusahaan ketika mereka keluar dan mungkin akan
mencuri e-data dibandingkan asset.

Penyalahgunaan umumnya memiliki elemen dan karakteristik yang penting. Para pelaku:

 Memperoleh kepercayaan atau keyakinan dari entitas yang tertipu;

 Menggunakan informasi yang penuh dengan tipu muslihat, licik, atau menyesatkan untuk
melakukan penipuan;

 Menyembunyikan penipuan dengan memalsukan catatan atau informasi lainnya;

 Jarang menghentikan penipuan secara sukarela;

 Melihat begitu mudah untuk mendapatkan uang ekstra, kebutuhan atau ketamakan akan
mendorong orang untuk melanjutkannya. Beberapa penipuan yang mengabadikan diri,
jika pelaku berhenti, tindakan mereka akan ditemukan;

 Menghabiskan uang yang didapatkannya secara tidak benar;

 Menjadi tamak dan mengambil sejumlah uang yang lebih besar pada jangka waktu yang
lebih sering akan membuat risiko terungkapnya penipuan menigkat;

 Tumbuhnya kecerobohan dan terlalu percaya diri selama berlalunya waktu.


KECURANGAN PELAPORAN KEUANGAN

Kecurangan pelaporan keuangan (fraudulent financial reporting): perilaku yang disengaja


atau ceroboh, apakah dengan tindakan atau kelalaian, yang menghasilkan laporan keuangan
menyesatkan secara material. Manajemen memalsukan laporan keuangan untuk menipu
investor/kreditor, meningkatkan harga saham perusahaan, memenuhi kebutuhan arus kas, atau
menyembunyikan kerugian dan permasalahan perusahaan.

SAS NO.99: TANGGUNG JAWAB AUDITOR UNTUK MENDETEKSI PENIPUAN

Statement on Auditing Standards (SAS) No.99, Consideration on Fraud in a Financial


Statement Audit, yang efektif pada Desember 2002. SAS No.99 mensyaratkan auditor untuk:

 Memahami penipuan.

 Mendiskusikan risiko salah saji kecurangan yang material.

 Memperoleh informasi.

 Mengidentifikasi, menilai, dan merespons risiko.

 Mengevaluasi hasil pengujian audit mereka.

 Mendokumentasikan dan mengomunikasikan temuan.

 Menggabungkan focus teknologi.

SIAPA YANG MELAKUKAN PENIPUAN DAN MENGAPA

SEGITIGA PENIPUAN

Untuk sebagian besar pelaku penipuan, semua kebutuhan pelaku adalah kesempatan dan cara
pandang criminal yang memungkinkan mereka melakukan penipuan. Berikut merupakan tiga
kondisi ketika penipuan terjadi atau disebut segitiga penipuan:
TEKANAN

Tekanan (pressure): dorongan atau motivasi seseorang untuk melakukan penipuan.

Berikut tekanan yang dapat menyebabkan penipuan karyawan:

Keuangan Emosional Gaya Hidup

 Hidup diluar  Ketamakan, ego  Kebiasaan judi


kemampuannya kesombongan, ambisi  Ketergantungan obat
 utang/beban personal yang berlebihan atau alkohol
yang tinggi  Kinerja yang tidak  Hubungan seksual
 Gaji/pendapatan yang diakui  Tekanan
"tidak sesuai"  Ketidakpuasan keluarga/rekan
 Peringkat kredit yang pekerjaan
buruk  Takut kehilangan
 Kerugian keuangan pekerjaan
yang besar  Perlu kekuatan atau
 Investasi yang buruk pengendalian
 Penghindaran pajak  Nonkonformitas yang
 Kuota/tujuan yang jelas, disengaja
tidak masuk akal  Ketidakmampuan
untuk mempercayai
atau menghargai aturan
 Tantangan
mengalahkan sistem
 Iri terhadap orang lain
 Perlu memenangkan
kompetisi dalam
kepandaian mengambil
keuntungan dari lawan
secara finansial
 Pemaksaan oleh
bos/manajemen
puncak

Berikut tekanan yang dapat menyebabkan penipuan laporan keuangan:

Karakteristik Manajemen Kondisi Industri Keuangan

 Etika manajemen yang  Industri menurun  Tekanan yang intens


dipertanyakan, gaya  Perubahan industri untuk memenuhi
manajemen dan rekam atau teknologi untuk ekspektasi laba yang
jejaknya penurunan permintaan berlebihan
 Prediksi laba yang atau keusangan produk  Permasalahan arus kas
lebih agresif, standar  Persyaratan peraturan yang signifikan,
kinerja, metode yang baru untuk kesulitan yang tidak
akuntansi, atau memperbaiki stabilitas biasa dalam
program intensif keuangan atau mengumpulkan
 Kompensasi intensif profitabilitas piutang, membayar
yang signifikan  Kompetisi signifikan utang
berdasarkan pada atau kejenuhan pasar,  Kerugian besar, risiko
pencapaian tujuan dengan margin yang yang tinggi atau tidak
yang agresif menurun terdiversifikasi,
 Tindakan manajemen  Perubahan pajak yang ketergantungan yang
atau transaksi dengan signifikan atau tinggi pada utang, atau
tidak ada justifikasi penyesuaian perjanjian utang yang
bisnis sangat membatasi
 Terlalu peka untuk  Ketergantungan yang
dampak alternatif tinggi akan lini produk
perlakuan akuntansi yang baru atau tidak
pada laba per lembar terbukti
saham  Keusangan persediaan
 Hubungan yang tegang yang parah atau
dengan auditor persediaan yang
sebelumnya berlebihan
 Kegagalan untuk  Kondisi ekonomi
memperbaiki (inflasi, resesi)
kesalahan dengan tepat  Proses pengendalian,
waktu, membuat khususnya manajemen
permasalahan yang versus pemegang
lebih besar saham
 Pergantian  Kegagalan bisnis atau
manajemen/karyawan kebangkrutan yang
yang tinggi akan datang
 Hubungan pihak  Permasalahan dengan
terkait yang tidak badan regulator
biasa/aneh  Ketidakpastian yang
tinggi untuk
meningkatkan tarif
bunga
 Posisi keuangan yang
memburuk atau miskin
 Pertumbuhan cepat
yang tidak biasa atau
profitabilitas yang
dibandingkan dengan
perusahaan dalam
industri yang sama
 Estimasi signifikan
yang melibatkan
penilaian subjektif atau
ketidakpastian

KESEMPATAN

Kesempatan (opportunity): kondisi atau situasi yang memugkinkan seseorang atau organisasi
untuk melakukan dan menyembunyikan tindakanyang tidak jujur dan mengubahnya menjadi
keuntungan pribadi. Kesempatan memungkinkan orang untuk melakukan tiga hal berikut ini:

1. Melakukan penipuan

2. Menyembunyikan Penipuan. Lapping: menyembunyikan pencurian uang tunai melalui


serangkaian penundaan dalam posting koleksi untuk piutang. Cek kiting (check kiting):
membuat kas dengan menggunakan jeda antara waktu cek didepositokan dengan waktu
dicairkan di bank.
3. Mengonversikan pencurian atau misrepresentasi untuk keuntungan personal.

Berikut kesempatan yang memungkinkan penipuan karyawan dan laporan keuangan:

Faktor Pengendalian Internal Faktor-faktor Lain

 Kegagalan untuk  Transaksi yang besar, tidak biasa, dan


menegakkan/memonitor pengendalian kompleks
internal  Beberapa jurnal penyesuaian pada akhir
 Kegagalan manajemen untuk terlibat tahun
dalam sistem pengendalian internal  Transaksi pihak terkait
 Manajemen mengesampingkan  Departemen akuntansi yang beban
pengendalian internal kerjanya berlebihan
 Kecerobohan manajemen, tidak  Personel yang tidak kompeten
memerhatikan detail  Tingkat keluar masuk karyawan
 Manajemen yang dominan dan tidak penting yang tepat
menantang  Lamanya masa jabatan pekerjaan
 Tidak adanya tinjauan efektif oleh penting
dewan direksi  Struktur organisasi yang terlalu
 Tidak ada staf audit internal yang kompleks
efektif  Tidak ada kode etik, pernyataan konflik
 Kurang pemeriksaan terhadap pihak kepentingan, atau definisi perilaku yang
ketiga tidak dapat diterima
 Pemisahan otorisasi, penyimpanan, dan  Perubahan yang sering pada auditor,
pencatatan tugas yang tidak sesuai penegak hukum
 Terlalu banyak kepercayaan pada  Operasi pada basis krisis
karyawan penting  Hubungan yang dekat dengan
 Supervisi yang tidak memadai pemasok/pelanggan
 Garis wewenang yang tidak jelas  Aset yang rentan untuk disalah gunakan
 Kurangnya prosedur otoritasi yang  Praktik akuntansi yang dipertanyakan
sesuai  Mendesak pembatasan prinsip-prinsip
 Tidak ada pengecekan kinerja yang akuntansi
independen  Kebijakan dan prosedur perusahaan
 Sistem yang memadai untuk yang tidak jelas
mengamankan aset  Gagal untuk mengajarkan dan menekan
 Tidak ada sistem keamanan fisik atau kejujuran perusahaan
logis  Kegagalan untuk memenjarakan
 Tidak ada jejak audit karyawan yang tidak jujur
 Kegagalan untuk melakukan  Moral dan loyalitas karyawan yang
pengecekan latar belakang rendah
 Tidak ada kebijakan liburan tahunan,
rotasi pekerjaan
RASIONALISASI

Rasionalisasi (rasionalization): alasan yang digunakan para pelaku penipuan untuk


membenarkan perilaku illegal mereka. Rasionalisasi yang paling sering mencakup hal-hal
berikut:

 Saya hanya "meminjam" itu, dan saya akan membayar kembali "pinjaman saya".

 Anda akan memahami jika anda tahu seberapa besar saya menginginkannya.

 Apa yang saya lakukan tidak serius.

 Ini merupakan sebab yang baik (sindrom Robin Hood: mencuri kepada yang kaya untuk
memberi kepada yang miskin).

 Kepercayaan merupakan posisi saya yang penting di atas peraturan.orang lain


melakukannya.

 Tidak ada yang akan pernah tahu.

 Perusahaan berutang pada saya; saya tidak akan mengambil selain yang menjadi hak
saya.

Anda mungkin juga menyukai