Anda di halaman 1dari 2

Latar belakang

Kemajuan dunia keperawatan pada saat ini telah memicu para perawat baik di dalam
dan luar negeri untuk mencoba memahami berbagai model asuhan keperawatan untuk bisa
digunakan dalam setting klinik. Dalam prakteknya, perawat menggunakan proses
keperawatan ketika melakukan asuhan perawatan pada pasien. Perawat dalam prakteknya
menggunakan kerangka kerja “proses keperawatan” pada saat memberikan asuhan
keperawatan. Proses keperawatan merupakan suatu siklus yang terdiri dari proses pengkajian,
penetapan diagnosis, penentuan hasil yang akan dicapai dan intervensi yang akan dilakukan,
dan proses evaluasi. Selama melaksanakan proses keperawatan, perawat menggunakan dasar
pengetahuan yang komprehensif untuk mengkaji status kesehatan klien, membuat penilaian
yang bijaksana dan mendiagnosa, mengidentifikasi hasil akhir kesehatan klien dan
merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi tindakan keperawatan yang tepat guna
mencapai hasil akhir tersebut.

Rumusan masalah

Bagaimana menentukan asuhan keperawatan yang tepat pada kasus resiko hipotermi, resiko
hipotermi perioperative, dan inefektif termoregulasi?

Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui asuhan keperawatan yang tepat
pada kasus resiko hipotermi, resiko hipotermi perioperative dan inefektif termoregulasi

Kesimpulan

Diagnosa keperawatan adalah suatu bentuk pernyataan dari perawat yang bertujuan
untuk mengidentifikasi respons klien terhadap masalah yang dialami. Respons tersebut dapat
berbentuk negatif maupun positif. Diagnosis ditegakkan berdasarkan rumus yang telah
ditentukan dan atas hasil pengkajian data yang diperoleh dari klien. Penyusunan pernyataan
diagnosis keperawatan meliputi tiga komponen yaitu komponen P (problem atau masalah),
komponen E (etiologi atau penyebab), dan komponen S (simptom atau gejala yang juga
dikenal sebagai batasan karakteristik). Diagnosa keperawatan dapat dibagi menjadi lima
jenis, yaitu aktual, risiko, kemungkinan, potensial, sehat dan sejahtera, serta sindroma.

Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari
klien, dan atau/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk
membantuk klien mencapai hasil yang diharapkan.

Luaran keperawatan merupakan aspek-aspek yang dapat diobservasi dan diukur


meliputi kondisi, perilaku, atau dari presepsi pasien, keluarga atau komunitas sebagai respons
terhadap intervensi keperawatan. Luaran keperawatan menunjukkan status diagnosis
keperawatan setelah dilakukan intervensi keperawatan. Luaran keperawatan dapat membantu
perawat memfokuskan asuhan keperawatan yang menunjukkan perbaikan masalah kesehatan
pasien
Saran

Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus melakukan intervensi dengan


tepat dan sesuai dengan yang ditentukan.Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada klien
tersebut, klien mengerti dan dapat menerapkannya meskipun tidak ada perawat. Sebaiknya
Karya Tulis Ilmiah ini dapat menambah wawasan pengetahuan bagi penulis, bagi klien dan
bagi institusi pendidikan (pelayanan kesehatan, pendidikan keperawatan, penelitian
keperawatan). Serta tetap menjaga kesehatan dan memelihara bahkan meningkatkan
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat

Daftar pustaka

PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Definisi dan Indikator
Diagnostik ((cetakan III) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi dan Tindakan
Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Definisi dan Kreteria
Hasil Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai