Anda di halaman 1dari 5

Kejujuran, Keadilan, Keterpercayaan dan Tanggung Jawab 

Sebagai Nilai-Nilai Dasar Universitas Indonesia


Ramdhan Firdaus Amelia – 2006595753

Judul        : Buku Ajar MPKT-A


Kelas    :B
Nama Pengarang : Tim Revisi Universitas Indonesia
Data Publikasi   : PPKPT Universitas Indonesia, 2017
Tebal Buku   : 103 halaman

Universitas Indonesia merupakan Universitas yang tidak hanya menginginkan


mahasiswanya cerdas dalam segi akademik, tetapi juga cerdas dalam nilai-nilai kehidupan.
Nilai-nilai kehidupan ini akan berguna bagi mahasiswa saat masuk ke dunia masyarakat di
masa depan. Universitas Indonesia tidak main-main untuk mencerdaskan mahasiswanya di
segi nilai kehidupan ini. 
Keseriusan Universitas Indonesia dapat dilihat dari dibentuknya Peraturan Majelis
Wali Amanat Universitas Indonesia No. 004/Peraturan/MWAUI/2015 tentang Anggaran
Rumah Tangga Universitas Indonesia pasal 2 tentang Nilai-nilai Univesitas Indonesia
mencakup:
1. Kejujuran.
2. Keadilan.
3. Keterpercayaan.
4. Kemartabatan dan/atau Penghormatan.
5. Tanggung jawab dan Akuntabilitas.
6. Kebersamaan.
7. Keterbukaan.
8. Kebebasan Akademik dan Otonomi Keilmuan.
9. Kepatuhan pada Aturan, Prosedur dan Panduan UI serta Panduan lainnya. 

Didalam pembahasan ini akan dibahas empat Nilai Universitas Indonesia, yaitu
Kejujuran, Keadilan, Keterpercayaan, serta Tanggung jawab dan Akuntabilitas.
A. Kejujuran dan Keadilan
Keadilan sangat erat kaitannya dengan kejujuran begitupun sebaliknya, maka
dari itu pembahasan kedua nilai ini dapat kita satukan. Kejujuran dan keadilan,
sebagaimana yang tercantum di nilai-nilai Universitas Indonesia, adalah dua nilai yang
kaitannya sangat erat dan terhubung satu sama lain.
Sebagai contoh, pada suatu persidangan, jika semua pihak melakukan
kebohongan, maka seseorang yang mungkin tidak bersalah akan mendapatkan
hukuman yang seharusnya tidak seharusnya ia dapatkan. Karena ketidakjujuran orang-
orang yang tidak bertanggung jawab itulah orang lain akan mendapatkan ketidakadilan
dengan dijatuhi hukuman. Diliat dari kasus ini dapat diperlihatkan bagaimana
pentingnya kejujuran dan keadilan di suatu tempat yang bersamaan.
Dapat dikatakan bahwa kejujuran dan keadilan adalah dua pondasi yang harus
ditegakkan dalam kehidupan yang kita jalani saat ini, termasuk didalamnya kehidupan
perkuliahan yang dirasakan oleh Mahasiswa Universitas Indonesia. Karena dengan
ditegakkannya kedua aspek ini, kehidupan kita sebagai mahasiswa akan dapat
merasakan berbagai manfaat di masa-masa perkuliahannya.
Jika seluruh manusia dapat memahami pentingnya kejujuran serta keadilan dan
dapat mengamalkannya di kehidupan mereka, bukanlah hal yang tidak mungkin
ketentraman dan perdamaian dapat terjadi di dunia ini. Dengan begitu, kita juga dapat
merasakan manfaat lainnya, yaitu dapat dengan mudah mengembangkan diri kita
pribadi, terutama bagi mahasiswa yang pada saat ini sedang berapa di posisi
pengembangan diri menuju pribadi yang dewasa.
Maka dari itu, kita semua harus untuk saling bekerja sama untuk menegakkan
kejujuran dan keadilan di lingkungan masyarakat dan harus saling bahu membahu,
tolong menolong dan mendukung agar hal yang demikian dapat terealisasikan. Jikalau
kejujuran dan keadilan dapat terjadi dapat dipastikan akan membawa rahmat bagi
umat manusia sendiri.
Sebagai mahasiswa di suatu Universitas yang menjunjung tinggi kejujuran dan
keadilan, kita juga wajib untuk mendukung merealisasikan perwujudannya. Dimulai
dari meninggalkan kegiatan-kegiatan yang dapat menyebabkan pelanggaran.
Seringkali di dunia perkuliahan saat ini terjadi kasus plagiat atau lebih dikenal dengan
mencontek dalam kegiatan akademik dan penyalahgunaan fasilitas di kampus yang
dalam hal ini melanggar nilai kejujuran. Bukan tidak mungkin juga masih terjadi kasus
pembullyan yang didasari dari perbedaan golongan pelaku dan korban yang dalam hal
ini melanggar nilai keadilan.

B. Keterpercayaan
Nilai selanjutnya yang sama pentingnya, yaitu keterpercayaan yang kaitannya
sangat erat dengan amanah dan dapat dipercaya. Sebagai manusia, keterpercayaan atau
amanah ini sudah menjadi bagian dalam hidup kita, bahkan sejak kita dilahirkan ke
dunia ini. Dalam kehidupan, banyak sekali keterpercayaan di dalam diri kita yang
harus kita jaga, salah satunya yang harus dilakukan adalah keterpercayaan dari Tuhan
dalam menjalani kehidupan yang diberikan kepada kita, hal itu harus kita jaga dan
manfaatkan sebaik-baiknya.
Seluruh tubuh kita adalah amanat, bagian-bagian tubuh kita yang terkecil pun
merupakan amanat dari keterpercayaan Tuhan dalam memberikannya kepada kita,
maka kita harus mempergunakan tubuh tersebut dengan melakukan hal-hal yang baik
dan tidak melakukan suatu kegiatan yang dimurkai. Walaupun kadangkala tetap saja
ada suatu kesalahan diri kita dalam berusaha untuk mempergunakan sebaik-baiknya,
itu bukan suatu kesahalan yang besar karena memang manusia tidak akan luput dari
kesalahan. Setelah melakukan kesalahan itu, kita wajib memohon ampun kepada
pemilik anggota tubuh kita ini.
Sejak dini, kita harus belajar untuk berlaku amanah supaya hingga dewasa kita
sudah terbiasa dengan keterpercayaan yang diberikan kepada kita Jangan kita berani-
berani mencoba untuk berkhianat walaupun sekecil biji jagung karena biji jagung itu
akan terus berkembang sampai tidak bisa terbendung oleh kita dan akan sulit untuk
menghentikannya karena hati kita sudah rusak. Jika kita sudah terbiasa dan dikenal
sebagai orang yang amanah, insyaallah semua orang akan mempercayai kita,
jangankan teman, musuh kita pun akan selalu percaya kepada kita.
Sebagai seorang mahasiswa juga kita harus menjaga keterpercayaan yang
diberikan orang lain untuk kita. Jabatan, mandat yang saat ini kita dapatkan haruslah
kita laksanakan sebaik mungkin sebagaimana harusnya. Kita harus dapat menjalankan
fungsi kita dengan baik agar dapat menjadi sukses dan tidak dihantui
ketidaknyamanan dan hati kita akan selalu gelisah karena pengkhianatan tersebut.

C. Tanggung Jawab dan Akuntabilitas


Hidup yang kita jalani di dunia ini penuh dengan tanggung jawab. Segala hal
yang kita lakukan, kita putuskan harus kita pertanggung jawabkan. Setelah kita
melakukan sesuatu, janganlah kita tinggalkan begitu saja tanpa suatu
pertanggungjawaban yang seharusnya kita lakukan.
Sebagai seorang mahasiswa juga kita harus mempertanggungjawabkan hal
yang sudah kita tentukan, yaitu dengan menjadi suatu mahasiswa di suatu universitas
yang telah kita pilih. “Jabatan” mahasiswa yang telah kita pilih harus kita selesaikan
sampai akhir jalan cerita menjadi mahasiswa ini. Maka dari itu, jangan sampai kita
mengambil suatu keputusan yang akhirnya menjadi penghalang kita
mempertanggungjawabkan kewajiban menjadi mahasiswa ini. Kita memulai, maka
kita berani menyelesaikannya.
REFERENSI

Mubarok, Zaky. (2018, February 22). Menegakan Keadilan dan Kejujuran. Dipetik Maret, 2
2021, dari YouTobe https://www.youtube.com/watch?v=in-m11LjCCk
Yahya, Buya. (2020, Mei 19). Menjaga Amanah. Dipetik Maret, 2 2021, dari YouTobe
https://www.youtube.com/watch?v=t8yxYeWr-C4c
Rianam Merry. (2020, September 20). Hidup Adalah Tanggung Jawab. Dipetik Maret, 2
2021, dari YouTobe https://www.youtube.com/watch?v=EpwuzjPaxN4&t=132s
Tim Revisi UI. (2017). Jati Diriku sebagai Cendikia: Karakter, Filsafat, Logika, dan Etika.
Dalam Buku Ajar MPKT A (hal. 11-13). Depok.

Anda mungkin juga menyukai