LAILA
LAILA
DISUSUN OLEH :
182002017
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Lembar pengesahan ini saya buat sebagai bukti bahwa saya telah mengikuti dan menyelesaikan
Hari :
Tanggal :
Oleh :
Mahasiswa
182002017
Mengetahui
BRONKOPNEUMONIA
1. Definisi
Bronkopneumonia adalah suatu infeksi akut pada paru–paru yang secara anatomi
mengenai begian lobulus paru mulai dari parenkim paru sampai perbatasan bronkus yang
dapat disebabkan oleh bermacam–macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda
asing ditandai oleh trias (sesak nafas, pernafasan cuping hidung, sianosis sekitar hidung
atau mulut).
2. Etiologi
terhadap virulensi organisme patogen. Orang normal dan sehat memiliki mekanisme
pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yang terdiri atas : reflek glotis dan batuk,
adanya lapisan mukus, gerakan silia yang menggerakkan kuman keluar dari organ dan
2) Demam (39°C - 40°C) kadang-kadang disertai kejang karena demam yang tinggi.
3) Anak sangat gelisah, dan adanya nyeri dada yang terasa ditusuk-tusuk, yang
7) Rasa lelah akibat reaksi peradangan dan hipoksia apabila infeksinya serius.
atelectasis absorbsi.
4. Pathway
5. Patofisiologi
virus) awalnya mikroorganisme masuk melalui percikan ludah (droplet) invasi ini dapat
masuk kesaluran pernafasan atas dan menimbulkan reaksi imonologis dari tubuh. reaksi
ini menyebabkan peradangan, dimana ketika terjadi peradangan ini tubuh menyesuaikan
diri maka timbulah gejala demam pada penderita. Reaksi peradangan ini dapat
menimbulkan sekret, semakin lama sekret semakin menumpuk di bronkus maka aliran
bronkus menjadi semakin sempit dan pasien dapat merasa sesak. Tidak hanya terkumpul
dibronkus lama-kelamaan sekret dapat sampai ke alveolus paru dan mengganggu sistem
pertukaran gas di paru. Tidak hanya menginfeksi saluran nafas, bakteri ini juga dapat
menginfeksi saluran cerna ketika ia terbawa oleh darah. Bakteri ini dapat membuat flora
normal dalam usus menjadi agen patogen sehingga timbul masalah GI.
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan radiologi yaitu foto thoraks, terdapat konsolidasi satu atau beberapa lobus
yang bebercak-bercak.
dengan oksigen.
7. Penatalaksanaan
Ada dua jenis penatalaksanaan pada pasien bronkopneumonia yaitu secara asuhan
Asuhan keperawatan
(1) Melakukan fisioterapi dada atau mengajarkan batuk efektif pada anak yang
(1) Farmakologi
Pemberian antibiotik ini berdasarkan usia, keaadan penderita, dan kuman penyebab.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/93362/HENI%20RUSDIANTI%20-
%20152303101007.pdf?sequence=1&isAllowed=y
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2038/3/revisi%20III.pdf
http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/308/1/Untitled.pdf
http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1063/1/KTI%20INTAN%20WIDYASARI
%20PARAMITHA.pdf
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/245/3/BAB%20II.pdf
ASUHAN KEPERAWATAN
TEORI
I. Pengkajian
1) Usia : Pneumonia sering terjadi pada bayi dan anak. Kasus terbanyak terjadi pada anak
nafas.
sulit untuk bernafas, dan disertai dengan batuk berdahak, terlihat otot bantu pernafasan,
adanya suara nafas tambahan, penderita biasanya juga lemah dan tidak nafsu makan,
4) Riwayat penyakit dahulu : Anak sering menderita penyakit saluran pernafasan bagian
atas, memiliki riwayat penyakit campak atau pertussis serta memiliki faktor pemicu
bronkopneumonia misalnya riwayat terpapar asap rokok, debu atau polusi dalam jangka
panjang.
5) Pemeriksaan fisik :
(1) Inspeksi. Perlu diperhatikannya adanya sianosis, dispneu, pernafasan cuping hidung,
distensi abdomen, batuk semula non produktif menjadi produktif, serta nyeri dada pada
saat menarik nafas. Batasan takipnea pada anak 2 bulan – 12 bulan adalah 50 kali/menit
atau lebih, sementara untuk anak berusia 12 bulan – 5 tahun 12 adalah 40 kali/menit atau
lebih. Perlu diperhatikan adanya tarikan dinding dada ke dalam pada fase inspirasi. Pada
(2) Palpasi Fremitus biasanya terdengar lemah pada bagian yang terdapat cairan atau
secret, getaran hanya teraba pada sisi yang tidak terdapat secret.
(3) Perkusi Normalnya perkusi ppada paru adalah sonor, namun untuk kasus
(4) Auskultasi Auskultasi sederhana dapat dilakukan dengan cara mendekatkan telinga ke
hidung atau mulut bayi. Pada anak pneumonia akan terdengar stridor, ronkhi atau
wheezing. Sementara dengan stetoskop, akan terdengar suara nafas akan berkurang,
ronkhi halus pada posisi yang sakit, dan ronkhi basah pada masa resolusi. Pernafasan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
keputusan awal tentang suatu apa yang akan dilakukan, bagaimana 14 dilakukan, kapan
memberikan askep untuk mencapai tujuan yang berpusat pada pasien, mencatat serta
dari pasien.
V. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi dengan
SDKI (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik
SLKI (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan
SIKI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
NIM : 182002017
No. RM : 51 48 67
b. Riwayat penyakit saat ini : Px mengalami panas mulai rabu sore sekitar pukul
16.30, kemudian batuk dan pilek mulai hari kamis lalu dibawa ke bidan mendapat
obat parasetamol dan puyer. Sesak mulai hari minggu pagi. Karena belum ada
perubahan akhirnya dibawa ke UGD RSUD Jombang. Dan sejak tanggal 17 Mei
2021 klien tercatat sebagai px di Paviliun Srikandi RSUD Jombang. Pada saat
pengkajian px terlihat rewel, tidak terpasang oksigen dan ngt, hanya terpasang infus
pada tangan kanan. Px juga masih minum ASI.
Alergi
a. Riwayat Persalinan
b. Imunisasi
anggota keluarga :
penyakit anak: -
3. Nutrisi
a. Nafsu makan :
b. Pola makan :
c. Minum :
c. Pantangan makanan :
d. Menu makanan :
Pertumbuhan
4. Perkembangan
a. Motorik kasar
Belum bisa bermain karena badanya masih lemas dan hanya tirah baring di bed
b. Motorik halus
An. D bisa mencoret – coret dikertas dengan pensil
c. Sosialisasi dan
kemandirian/personal sosial
d. Bahasa
An. D hanya mengeluarkan suara saat menangis dan memanggil ibunya atau ayahya
Kesimpulan :-
5. Genogram (3 generasi)
III. PENGKAJIAN FISIK
Kesadaran : 456
RR: 24 x/menit
a. Kepala
Kebersihan : bersih
b. Mata
Bentu : simetris
Sklera : putih
Penglihatan : baik
c. Hidung
Bentuk : simetris
Penciuman : baik
d. Mulut
Bibir
Bentuk : simetris
Lidah
Bentuk : simetris
Kebersihan : bersih
Gusi
Lain-lain :-
Gigi
e. Telinga
Bentuk : simetris
Kebersihan : bersih
f. Leher
Bentuk : simetris
g. Thorax/dada
Inspeksi
Bentuk : simetris
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
h. Abdomen/perut
Inspeksi
Bentuk : flat
Auskultasi
Perkusi
Suara : tympani
Palpasi
Kuadran I : normal
Kuadran II : normal
Kuadran IV : normal
i. Punggung
Bentuk : simetris
j. Genetalia
Kebersihan : bersih
k. Anus
Kebersihan : bersih
l. Ekstremitas
Akral : hangat
b. Pada orang tua : Orang tua terlihat khawatir dengan kondisi anaknya yang rewel
- Vicilin : 3 x 500 mg
- Genta : 1 x 40 mg
- Epexol : 3 x 1 cc
DATA PENUNJANG
ANALISA DATA
Nama : An. D No RM : 51 48 67
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekret yang tertahan yang ditandai
dengan :
DO :
- Sputum berlebih
- Ronchi
- Dipsnea
- Gelisah
- RR : 24 x/ menit
DO :
- S : 37,9 °C
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : An. D No. RM : 51 48 67
Dx Medis : Bronkopneumonia Tanggal : 17 Mei 2021
Dx. SLKI SIKI
Keperawatan
Kriteria Hasil Outcome Intervensi Tindakan
Bersihan jalan - Batuk efektif Bersihan Manajemen Observasi :
napas tidak meningkat (5) jalan jalan napas - Monitor pola napas
efektif - Produksi sputum napas (I.01011) - Monitor bunyi napas tambahan
berhubungan menurun (5) (L.01001) - Monitor sputum
dengan sekret - Ronchi menurun Terapeutik :
yang tertahan (5) - Posisikan semi fowler atau fowler
yang ditandai - Dipsnea menurun - Berikan minum hangat
dengan : (5) - Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
DS : Ibu px - Gelisah menurun - Berikan oksigen, jika perlu
mengatakan (5)
anaknya batuk - Pola napas Edukasi :
– batuk membaik (5) - Ajarkan teknik batuk efektif
DO :
- Batuk tidak Kolaborasi :
efektif - Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu
- Sputum
berlebih
- Ronchi
- Dipsnea
- Gelisah
- Pola napas
berubah
- RR : 24 x/
menit
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : An. D No. RM : 51 48 67
Dx medis : Bronkopneumonia Tanggal : 17 Mei 2021
NO Dx.KEP TGL/ IMPLEMENTASI TTD
JAM
1 Bersihan jalan napas tidak 17 Mei Observasi :
efektif berhubungan dengan 2021 - Memonitor pola napas
sekret yang tertahan yang Jam - Memonitor sputum
ditandai dengan : (19.30)
DS : Ibu px mengatakan Terapeutik :
anaknya batuk – batuk - Memberikan posisi semi fowler
DO :
- Batuk tidak efektif - Memberikan minum hangat
- Sputum berlebih Edukasi :
- Ronchi
- Dipsnea - Menganjarkan batuk efektif
- Gelisah
Kolaborasi :
- Pola napas berubah
- RR : 24 x/ menit - Mengkolaborasi pemberian bronkodilator
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : An. D No. RM : 51 48 67
Dx medis : Bronkopneumonia Tanggal : 18 Mei 2021
NO Dx.KEP TGL/ IMPLEMENTASI TTD
JAM
1 Bersihan jalan napas tidak 17 Mei Observasi :
efektif berhubungan dengan 2021 - Memonitor pola napas
sekret yang tertahan yang Jam - Memonitor sputum
ditandai dengan : (19.30)
DS : Ibu px mengatakan Terapeutik :
anaknya batuk – batuk - Memberikan posisi semi fowler
DO :
- Batuk tidak efektif - Memberikan minum hangat
- Sputum berlebih Kolaborasi :
- Ronchi
- Dipsnea - Mengkolaborasi pemberian bronkodilator
- Gelisah
- Pola napas berubah
- RR : 24 x/ menit
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : An. D No. RM : 51 48 67
Dx medis : Bronkopneumonia Tanggal : 19 Mei 2021
NO Dx.KEP TGL/ IMPLEMENTASI TTD
JAM
1 Bersihan jalan napas tidak 17 Mei Observasi :
efektif berhubungan dengan 2021 - Memonitor pola napas
sekret yang tertahan yang Jam - Memonitor sputum
ditandai dengan : (19.30)
DS : Ibu px mengatakan Terapeutik :
anaknya batuk – batuk - Memberikan posisi semi fowler
DO :
- Batuk tidak efektif - Memberikan minum hangat
- Sputum berlebih Kolaborasi :
- Ronchi
- Dipsnea - Mengkolaborasi pemberian bronkodilator
- Gelisah
- Pola napas berubah
- RR : 24 x/ menit
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : An. D No. RM : 51 48 67
Dx Medis : Bronkopneumonia Tanggal : 17 Mei 2021
No TGL/JAM Dx.KEP EVALUASI
(S O A P )
1. 17 Mei 2021 Bersihan jalan napas tidak efektif S : Ibu mengatakan anaknya batuk – batuk
Jam 19.40 berhubungan dengan sekret yang tertahan O:
yang ditandai dengan : - Batuk tidak efektif
DS : Ibu px mengatakan anaknya batuk – - Sputum berlebih
batuk - Ronchi
DO : - Dipsnea
- Batuk tidak efektif - Gelisah
- Sputum berlebih - Pola napas berubah
- Ronchi - RR : 24 x/ menit
- Dipsnea
- Gelisah A : Bersihan jalan napas tidak efektif belum teratasi
- Pola napas berubah P : Intervensi dilanjutkan
- RR : 24 x/ menit 1. Memonitor pola napas
2. Memonitor sputum
3. Memberikan posisi semi fowler
4. Memberikan minum hangat
5. Menganjarkan batuk efektif
6. Mengkolaborasikan pemberian bronkodilator
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : An. D No. RM : 51 48 67
Dx Medis : Bronkopneumonia Tanggal : 18 Mei 2021
No TGL/JAM Dx.KEP EVALUASI
(S O A P )
1. 18 Mei 2021 Bersihan jalan napas tidak efektif S : Ibu mengatakan anaknya batuk – batuk
Jam 19.40 berhubungan dengan sekret yang tertahan O:
yang ditandai dengan : - Batuk tidak efektif
DS : Ibu px mengatakan anaknya batuk – - Sputum berlebih
batuk - Ronchi
DO : - Dipsnea
- Batuk tidak efektif - Gelisah menurun
- Sputum berlebih - Pola napas berubah
- Ronchi - RR : 24 x/ menit
- Dipsnea
- Gelisah A : Bersihan jalan napas tidak efektif belum teratasi
- Pola napas berubah P : Intervensi dilanjutkan
- RR : 24 x/ menit 1. Memonitor pola napas
2. Memonitor sputum
3. Memberikan posisi semi fowler
4. Memberikan minum hangat
5 Mengkolaborasikan pemberian bronkodilator
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : An. D No. RM : 51 48 67
Dx Medis : Bronkopneumonia Tanggal : 19 Mei 2021
No TGL/JAM Dx.KEP EVALUASI
(S O A P )
1. 19 Mei 2021 Bersihan jalan napas tidak efektif S : Ibu px mengatakan batuknya sedikit berkurang
Jam 19.40 berhubungan dengan sekret yang tertahan O:
yang ditandai dengan : - Batuk tidak efektif
DS : Ibu px mengatakan anaknya batuk – - Sputum menurun
batuk - Ronchi
DO : - Dipsnea menurun
- Batuk tidak efektif - Gelisah menurun
- Sputum berlebih - Pola napas berubah
- Ronchi - RR : 24 x/ menit
- Dipsnea
- Gelisah A : Bersihan jalan napas tidak efektif belum teratasi
- Pola napas berubah P : Intervensi dilanjutkan
- RR : 24 x/ menit 1. Memonitor pola napas
2. Memonitor sputum
3. Memberikan posisi semi fowler
4. Memberikan minum hangat
5. Mengkolaborasikan pemberian bronkodilator