Ubuntu
16 Januari 2017 / VPS Server / 0
Home VPS Server Tutorial Cara Membangun Web Server di Ubuntu
Pendahuluan
Web server merupakan salah satu kebutuhan yang digunakan oleh user untuk
website yang mempunyai kapasitas penyimpanan yang besar dan juga akses yang
cepat untuk trafik yang besar dalam mencegah terjadinya down pada suatu website
atau aplikasi. Pada dasarnya sebuah web server hanya membutuhkan sebuah
software pengukung saja seperti nginx, apache, litespeed, dll. Namun saat ini
website sudah sangat mengalami kemajuan yang sangat cepat sehingga dibutuhkan
software lainnya yang mendukung untuk terbentuknya sebuah website seperti php,
mysql, dll sesuai dengan kebutuhan.
Langkah-Langkah Membangun Web
Server di Ubuntu
1. Remote VPS
Akses VPS melalui remote SSH dengan perintah:
Apabila baru pertama kali melakukan instalasi melalui repositori Ubuntu, kita harus
memperbaharui indek paket lokalnya terlebih dahulu. Baru kita dapat melakukan
proses install.
Saat proses install telah selesai secara otomatis nginx akan berjalan. Untuk
mengetahuinya anda dapat mengeceknya dengan mengakses pada browser dengan
cara memasukkan nama domain atau IP Public dari VPS anda pada kolom URL lalu
tekan Enter.
Apabila anda tidak mengetahui nama domain atau IP Public dari VPS anda silahkan
gunakan perintah dibawah ini untuk mengetahuinya:
ip addr show eth0 | grep inet | awk ‘{ print $2; }’ | sed ‘s/\/.*$//’
Hasil dari perintah di atas akan menampilkan informasi seperi gambar dibawah ini.
Saat ini MySQL Server telah berhasil di install pada sistem anda, namun anda butuh
sedikit mengkonfigurasi layanan MySQL ini, Kita perlu mengarahkan agar MySQL
dapat membuat struktur direktori yang dibutuhkan untuk menyimpan database yang
dibutuhkan.
sudo mysql_install_db
Selanjutnya, kita akan merubah beberapa pengaturan default MySQL yang dirasa
nantinya dapat menjadi celah keamanan pada webserver kita, jalankan perintah
berikut:
sudo mysql_secure_installation
pada saat proses berjalan anda akan diminta untuk memberikan konfirmasi bersedia
atau tidak untuk merubah konfigurasi yang ditanyakan, kurang lebih prosesnya akan
seperti berikut:
root@idch:~# mysql_secure_installation
NOTE: RUNNING ALL PARTS OF THIS SCRIPT IS RECOMMENDED FOR ALL
MySQL
SERVERS IN PRODUCTION USE! PLEASE READ EACH STEP CAREFULLY!
In order to log into MySQL to secure it, we’ll need the current
password for the root user. If you’ve just installed MySQL, and
you haven’t set the root password yet, the password will be blank,
so you should just press enter here.
Setting the root password ensures that nobody can log into the MySQL
root user without the proper authorisation.
You already have a root password set, so you can safely answer ‘n’.
By default, MySQL comes with a database named ‘test’ that anyone can
access. This is also intended only for testing, and should be removed
before moving into a production environment.
Reloading the privilege tables will ensure that all changes made so far
will take effect immediately.
Cleaning up…
All done! If you’ve completed all of the above steps, your MySQL
installation should now be secure.
4. Install PHP
Saat ini kita telah memiliki Nginx sebagai Web Server dan MySQL Server sebagai
database namun kita membutuhkan sebuah komponen lagi untuk menghubungkan
keduanya agar dapat berkerja secara dinamis, kita dapat menggunakan PHP untuk
itu.
Selanjutnya kita perlu melakukan konfigurasi pada beberapa file PHP agar dapat
berfungsi dengan baik nantinya, Pertama buka file php.ini:
server {
listen 80 default_server;
listen [::]:80 default_server ipv6only=on;
root /usr/share/nginx/html;
index index.html index.htm;
server_name localhost;
location / {
try_files $uri $uri/ =404;
}
}
ubah isi file default menjadi seperti dibawah ini:
server {
listen 80 default_server;
listen [::]:80 default_server ipv6only=on;
root /usr/share/nginx/html;
index index.php index.html index.htm;
server_name server_domain_name_or_IP;
location / {
try_files $uri $uri/ =404;
}
location ~ \.php$ {
try_files $uri =404;
fastcgi_split_path_info ^(.+\.php)(/.+)$;
fastcgi_pass unix:/var/run/php5-fpm.sock;
fastcgi_index index.php;
fastcgi_param SCRIPT_FILENAME $document_root$fastcgi_script_name;
include fastcgi_params;
}
}
Selanjutnya restart layanan Nginx dengan perintah:
6. Install phpMyAdmin
Wikipedia menjelaskan bahwa phpMyAdmin adalah perangkat lunak bebas yang
ditulis dalam bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk menangani
administrasi MySQL melalui Jejaring Jagat Jembar (World Wide Web). phpMyAdmin
mendukung berbagai operasi MySQL, diantaranya (mengelola basis data, tabel-
tabel, bidang (fields), relasi (relations), indeks, pengguna (users), perizinan
(permissions), dan lain-lain).
pada saat proses instalasi akan diminta untuk memilih jenis webserver yang
digunakan, karena tidak terdapat pilihan Nginx silahkan langsung lanjutkan dengan
memilih OK lalu Enter. Selanjutnya, akan muncul prompt yang menanyakan apakah
anda ingin mengkonfigurasi dbconfig-common untuk database phpMyAdmin yang
anda gunakan ?, Pilih YES untuk melanjutkan.
Anda juga akan diminta untuk memasukkan root password dari MySQL yang di
install sebelumnya.
Saat ini instalasi phpMyAdmin telah selesai, selanjutnya, buat sebuah symbolic link
dari file instalasi ke direktori root Nginx dengan perintah:
http://ip_address_VPS/phpmyadmin