Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1

EKSI4500 Tugas Akhir Program (TAP)


SHOLEH KUSDIANTO - 018232092

No Tugas Tutorial
1 Menjelaskan mengenai perkembangan akuntansi yang ada di Indonesia secara singkat
2. Menjelaskan perbedaan antara auditing dengan jasa assurance
3. Menjelaskan mengenai penjelasan dan perbedaan utama dari pendekatan saintifik dan naturalis
dalam penelitian akuntansi
4. Menyebutkan dan Menjelaskan dampak jika sebuah perusahaan tidak melakukan aktivitas
pertanggungjawaban sosial
5. Menjelaskan hubungan antara akuntansi internasional dengan International Financial Standar
Reporting Statement (IFRS)

Jawab:
1 Perkembangan standar akuntansi Indonesia mulai dari awal sampai dengan saat ini yang
menuju konvergensi dengan IFRS (sumber: Ikatan Akuntansi Indonesia, 2008):
 Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia : Indonesia memakai standar akuntansi
Belanda (Sound Business Practices).
 Tahun 1955 : Indonesia belum mempunyai undang-undang resmi/peraturan tentang standar
keuangan.
 Tahun 1974 : Indonesia mengikuti standar akuntansi Amerika yang dibuat oleh IAI yang
disebut dengan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
 Tahun 1984 : PAI ditetapkan menjadi standar akuntansi Indonesia .
 Akhir tahun 1984 : PAI mengikuti standar yang bersumber dari IASC (International
Accounting Standart Committee).
 Tahun 1994 : PAI sudah Committed mengikuti IASC/IFRS
 Tahun 2008 : SAK mengacu kepada IFRS
 Tahun 2012 : IFRS mulai diresmikan dan diterapkan

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ditetapkan sebagai standar akuntansi yang baku di
Indonesia. Perkembangan standar akuntansi ketiga ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
dunia usaha dan profesi akuntansi dalam rangka mengikuti dan mengantisipasi perkembangan
Internasional. Sekarang ini standar akuntansi yang disusun:
 PSAK IFRS
 PSAK ETAP
 PSAK Syariah
 PSAK EMKM
 SAP

2. Perbedaan antara Auditing dengan Jasa Assurance

Auditing adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara
objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan
derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Jasa Assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi
pengambil keputusan. Pengambil keputusan memerlukan informasi yang andal dan relevan
sebagai basis untuk pengambilan keputusan. Jasa assurance bermanfaat untuk meningkatkan
kualitas informasi yang akan dijadikan basis pengambilan keputusan. Jasa assurance dapat
disediakan oleh profesi akuntan publik atau berbagai profesi lain. Salah satu kategori jasa
assurance yang diberikan oleh akuntan publik adalah jasa atestasi, sedangkan jasa assurance
yang diberikan oleh profesi lain adalah jasa pengujian berbagai produk oleh organisasi
konsumen (non profit organization), jasa pemeringkatan televisi (television rating), dan lain-
lain. Dari uraiuan diatas dapat disimpulkan bahwa:
• Jasa assurance merupakan lingkaran besar yang mencakup salah satunya adalah jasa
auditing, jasa atestasi dan lain-lain. Jasa assurance lebih umum dari pada jasa auditing.
• Objek yang dituju adalah informasi berupa asersi.
• Sama-sama memiliki standar umum, standar pelaporan, dan standar lapangan.
• Membutuhkan indepedensi auditor.
• Menekankan pada peningkatan kualitas informasi yang digunakan decision maker.

(sumber : https://www.uhyhn.co.nz/)

3. Perbedaan pendekatan saintifik dan naturalis dalam penelitian akuntansi


Pendekatan Saintifik Pendekatan Naturalis
Menggunakan struktur teori Tidak menggunakan struktur teori karena
lebih bertujuan menemukan teori bukan
memverifikasi teori, kecuali jika tujuan
penelitiannya ingin membuktikan atau
menemu-kan keterbatasan dari suatu teori.
Struktur teori digunakan untuk membangun Hipotesis jika ada sifatnya implisit tidak
satu atau lebih hipotesis-hipotesis eksplisit
Pendekatan ilmiah melakukan setting Pendekatan naturalis menolak bentuk
artifisial misalnya dengan metoda terstruktur dari riset. Pendekatan naturalis
eksperimen dengan memanipulasi beberapa juga menolak pengaturan riset secara
artifisial. Penelitian pendekatan naturalis
lebih menggunakan dan menjaga setting
alamiah (natural) di mana fenomena atau
perilaku yang akan diamati terjadi.
Pendekatan saintifik menolak bahwa teori Sejalan dengan konsep grounded theory
membumi (grounded) datanya dan yang dikembangkan oleh di Glaser dan
berargumentasi bahwa "facts do not speak Straus (1967) yang percaya bahwa cara
for themselves" (Blalock, 1969). terbaik untuk menjelaskan dan membangun
teori adalah dengan menurunkannnya dari
data. Pendekatan ini menganggap bahwa
teori grounded di datanya
Pendekatan saintifik membu tuhkan Pengikut grounded theory termasuk yang
pengujian secara kuanti tatif dan statistik mengembangkan metoda. Penelitian
eksplorasi yang tidak menggunakan data
kuantitatif dan teknik statistik untuk
menyimpulkan hasil yang diobservasi.
Metoda naturalis dan metoda eksplorasi
bersifat kualitatif menggunakan data
kualitatif.

4. Dampak sebuah perusahaan jika tidak melakukan aktivitas pertanggungjawaban sosial

Pentingnya Pelaksanaan CSR di Sebuah Perusahaan


Perusahaan menerapkan CSR secara tidak langsung perusahaan juga telah menaati peraturan
pemerintah terkait kewajiban tanggung jawab sebuah perusahaan yang diatur dalam Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Pemerintah Nomor
47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. Dalam
Pasal 74 ayat 1 UU Nomor 40 Tahun 2007 disebutkan bahwa, “Perusahaan yang menjalankan
kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam, wajib
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”. Sedangkan dalam Pasal 2 PP Nomor 47
Tahun 2012 disebutkan bahwa, “Setiap Perseroan selaku subjek hukum mempunyai tanggung
jawab sosial dan lingkungan”.

Sebuah perusahaan yang mengabaikan tanggung jawab sosial berarti tidak menaati peraturan
pemerintah. Hal ini dapat berdampak serius terhadap keberlangsungan dan kesuksesan bisnis
perusahaan untuk kedepannya. Perusahaan yang tidak menjalankan CSR berpeluang lebih
besar memiliki citra buruk secara sosial dan lingkungan. Perusahaan akan berhadapan dengan
hukum karena tidak mentaati peraturan perundang-undangan. Protes dan penolakan masyarakat
sekitar yang merasa dirugikan oleh keberadaan perusahaan karena dampak lingkungan yang
ditimbulkan juga tak bisa dihindari. Dampak lainnya perusahaan dapat merugi karena
konsumen lebih memilih kompetitor yang menjalankan CSR dengan baik.

5. Hubungan antara akuntansi internasional dengan International Financial Standar Reporting


Statement (IFRS)

Akuntansi Internasional muncul dengan semakin meningkatnya arus perdagangan antar negara
di tengah perekonomian dunia yang semakin tidak ada batas. Perbedaan geografi, sosial,
ekonomi, politik, dan hukum antara satu negara dengan negara lainnya menyebabkan standar
akuntansi yang diterapkan antara negara satu dengan negara lainnya berbeda dan tidak dapat
untuk langsung diperbandingkan. Perkembangan akuntansi di dunia ini berjalan sendiri-sendiri.
Masing-masing negara memiliki sistem dan konsep sendiri tentang standar akuntansinya atau
mengikuti kubu tertentu. Misalnya saja AASB (Australia Accounting Standard Board) di
Australia, FASB (Financial Accounting Standard Board) di Amerika, ASB (Accounting
Standard Board) di Inggris dan IAI di Indonesia. Padahal kualitas dapat diperbandingkan
(comparability) merupakan kualitas utama yang harus dimiliki laporan keuangan.

Kubu standar akuntansi yang paling besar ada dua yaitu Kubu Amerika dan Kubu Eropa.
Eropa mengeluarkan IASB Statement dan FASB Statement. IASB dipakai perusahaan Eropa
dan perusahaan yang terdaftar di pasar modal Eropa sedangkan FASB dipakai perusahaan
Amerika dan perusahaan yang terdaftar di pasar modal Amerika.

Pada tahun 2004 International Accounting Standard Committee (IASC) Foundation


memberikan berbagai rekomendasi agar muncul konvergensi di antara kedua organisasi besar
ini sehingga perusahaan publik yang terdaftar di pasar modal akan mudah dan tidak banyak
mengeluarkan laporan dengan standar yang berbeda.

Diperlukan standar yang berlaku secara internasional dan umum untuk semua negara dalam
melakukan pelaporan keuangan sehingga munculah International Financial Reporting
Standards atau IFRS. Seiring dengan perkembangan globalisasi, banyak negara saat ini sudah
mengadopsi IFRS dari pada mengembangkan standar sendiri pada negaranya. Pada tahun
2005, 65 negara tetap mewajibkan International Financial Reporting Standards (IFRS) untuk
perusahaan yang terdaftar di bursa dan sampai saat ini sudah lebih 800 perusahaan publik
menggunakan standar akuntansi IASC.

Anda mungkin juga menyukai