No Tugas Tutorial
1 Menjelaskan mengenai perkembangan akuntansi yang ada di Indonesia secara singkat
2. Menjelaskan perbedaan antara auditing dengan jasa assurance
3. Menjelaskan mengenai penjelasan dan perbedaan utama dari pendekatan saintifik dan naturalis
dalam penelitian akuntansi
4. Menyebutkan dan Menjelaskan dampak jika sebuah perusahaan tidak melakukan aktivitas
pertanggungjawaban sosial
5. Menjelaskan hubungan antara akuntansi internasional dengan International Financial Standar
Reporting Statement (IFRS)
Jawab:
1 Perkembangan standar akuntansi Indonesia mulai dari awal sampai dengan saat ini yang
menuju konvergensi dengan IFRS (sumber: Ikatan Akuntansi Indonesia, 2008):
Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia : Indonesia memakai standar akuntansi
Belanda (Sound Business Practices).
Tahun 1955 : Indonesia belum mempunyai undang-undang resmi/peraturan tentang standar
keuangan.
Tahun 1974 : Indonesia mengikuti standar akuntansi Amerika yang dibuat oleh IAI yang
disebut dengan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
Tahun 1984 : PAI ditetapkan menjadi standar akuntansi Indonesia .
Akhir tahun 1984 : PAI mengikuti standar yang bersumber dari IASC (International
Accounting Standart Committee).
Tahun 1994 : PAI sudah Committed mengikuti IASC/IFRS
Tahun 2008 : SAK mengacu kepada IFRS
Tahun 2012 : IFRS mulai diresmikan dan diterapkan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ditetapkan sebagai standar akuntansi yang baku di
Indonesia. Perkembangan standar akuntansi ketiga ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
dunia usaha dan profesi akuntansi dalam rangka mengikuti dan mengantisipasi perkembangan
Internasional. Sekarang ini standar akuntansi yang disusun:
PSAK IFRS
PSAK ETAP
PSAK Syariah
PSAK EMKM
SAP
Auditing adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara
objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan
derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Jasa Assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi
pengambil keputusan. Pengambil keputusan memerlukan informasi yang andal dan relevan
sebagai basis untuk pengambilan keputusan. Jasa assurance bermanfaat untuk meningkatkan
kualitas informasi yang akan dijadikan basis pengambilan keputusan. Jasa assurance dapat
disediakan oleh profesi akuntan publik atau berbagai profesi lain. Salah satu kategori jasa
assurance yang diberikan oleh akuntan publik adalah jasa atestasi, sedangkan jasa assurance
yang diberikan oleh profesi lain adalah jasa pengujian berbagai produk oleh organisasi
konsumen (non profit organization), jasa pemeringkatan televisi (television rating), dan lain-
lain. Dari uraiuan diatas dapat disimpulkan bahwa:
• Jasa assurance merupakan lingkaran besar yang mencakup salah satunya adalah jasa
auditing, jasa atestasi dan lain-lain. Jasa assurance lebih umum dari pada jasa auditing.
• Objek yang dituju adalah informasi berupa asersi.
• Sama-sama memiliki standar umum, standar pelaporan, dan standar lapangan.
• Membutuhkan indepedensi auditor.
• Menekankan pada peningkatan kualitas informasi yang digunakan decision maker.
(sumber : https://www.uhyhn.co.nz/)
Sebuah perusahaan yang mengabaikan tanggung jawab sosial berarti tidak menaati peraturan
pemerintah. Hal ini dapat berdampak serius terhadap keberlangsungan dan kesuksesan bisnis
perusahaan untuk kedepannya. Perusahaan yang tidak menjalankan CSR berpeluang lebih
besar memiliki citra buruk secara sosial dan lingkungan. Perusahaan akan berhadapan dengan
hukum karena tidak mentaati peraturan perundang-undangan. Protes dan penolakan masyarakat
sekitar yang merasa dirugikan oleh keberadaan perusahaan karena dampak lingkungan yang
ditimbulkan juga tak bisa dihindari. Dampak lainnya perusahaan dapat merugi karena
konsumen lebih memilih kompetitor yang menjalankan CSR dengan baik.
Akuntansi Internasional muncul dengan semakin meningkatnya arus perdagangan antar negara
di tengah perekonomian dunia yang semakin tidak ada batas. Perbedaan geografi, sosial,
ekonomi, politik, dan hukum antara satu negara dengan negara lainnya menyebabkan standar
akuntansi yang diterapkan antara negara satu dengan negara lainnya berbeda dan tidak dapat
untuk langsung diperbandingkan. Perkembangan akuntansi di dunia ini berjalan sendiri-sendiri.
Masing-masing negara memiliki sistem dan konsep sendiri tentang standar akuntansinya atau
mengikuti kubu tertentu. Misalnya saja AASB (Australia Accounting Standard Board) di
Australia, FASB (Financial Accounting Standard Board) di Amerika, ASB (Accounting
Standard Board) di Inggris dan IAI di Indonesia. Padahal kualitas dapat diperbandingkan
(comparability) merupakan kualitas utama yang harus dimiliki laporan keuangan.
Kubu standar akuntansi yang paling besar ada dua yaitu Kubu Amerika dan Kubu Eropa.
Eropa mengeluarkan IASB Statement dan FASB Statement. IASB dipakai perusahaan Eropa
dan perusahaan yang terdaftar di pasar modal Eropa sedangkan FASB dipakai perusahaan
Amerika dan perusahaan yang terdaftar di pasar modal Amerika.
Diperlukan standar yang berlaku secara internasional dan umum untuk semua negara dalam
melakukan pelaporan keuangan sehingga munculah International Financial Reporting
Standards atau IFRS. Seiring dengan perkembangan globalisasi, banyak negara saat ini sudah
mengadopsi IFRS dari pada mengembangkan standar sendiri pada negaranya. Pada tahun
2005, 65 negara tetap mewajibkan International Financial Reporting Standards (IFRS) untuk
perusahaan yang terdaftar di bursa dan sampai saat ini sudah lebih 800 perusahaan publik
menggunakan standar akuntansi IASC.