Anda di halaman 1dari 3

EKSI4500 Tugas Akhir Program (TAP)

SHOLEH KUSDIANTO
NIM 018232092

Tugas.2

Skor
No Tugas Tutorial Sumber Tugas Tutorial
Maksimal
Bapak Andi merupakan auditor yang sedang melakukan pemeriksaan mengenai beban operasional
dari PT. Angkasa Jaya selama tahun 2018. PT. Angkasa Jaya memiliki mobil dengan harga
perolehan senilai Rp600.000.000,00 yang dibeli pada tanggal 1 Januari 2014. PT Angkasa Jaya
melakukan penyusutan aset tetap dengan menggunakan metode garis lurus tanpa nilai sisa. Masa
manfaat mobil adalah 5 tahun dan mobil tersebut dijual pada tanggal 13 Maret 2018 dengan harga
Rp150.000.00,00. Bapak Andi menemukan beberapa temuan pemeriksaan yang belum dicatat dan
kesalahan pencatatan pada jurnal perusahaan antaralain sebagai berikut:
 Pencatatan penjualan mobil dengan membuat jurnal dengan mendebet akun kas dan mengkredit
akun kendaraan sebesar masing-masing Rp150.000.000,00
 7 Juni membeli peralatan sebesar Rp.8.000.000,00 tunai. Tetapi dalam jurnal dicatat ke akun
perlengkapan.
 Belum melakukan penyesuaian atas beberapa transaksi berikut:
o Pendapatan jasa yang diterima di muka per 31 Agustus 2018 sebesar Rp.17.000.000,-.
o Pendapatan jasa yang masih harus diterima atas jasa yang diberikan tetapi belum dicatat
sebesar Rp.1.000.000,-.
o Perusahaan membayar asuransi sebesar Rp.7.000.000. Premi asuransi yang tersisa sampai
dengan tanggal 31 Agustus 2018 sebesar Rp.6.000.000,-.

1 Membuat jurnal koreksi atas temuan yang 60 BMP Lab Auditing EKSI
didapatkan oleh Bapak Andi 4414
2 Menjelaskan mengapa PT Angkasa Jaya perlu 20 BMP Teori Akuntansi
melakukan audit atas laporan keuangan jika dilihat EKSI 4415 Modul 6 KB
dari sudut pandang teori agensi ke-1
3 Menjelaskan Maksud penetapan standar sebagai 20 BMP Teori Akuntansi
sebuah proses politik EKSI 4415 Modul 6 KB
ke-1

JAWABAN:
1. Jurnal penyesuaian

a) Pencatatan Penjualan Mobil


Beban penyusutan
Nilai Perolehan – Nilai Residu = Rp.600.000.000,00 = Rp.120.000.000,00
Umur Ekonomis 5 12 bulan
= Rp.10.000.000,00/bulan

1 Jan 2014 – 13 Maret 2018 = 4 Tahun 3 Bulan = 51 Bulan


51 x Rp.10.000.000,00 = Rp.510.000.000,00
Nilai Buku = Rp.600.000.000,00 - Rp.510.000.000,00 = Rp.90.000.000,00
Keuntungan penjualan = Rp.150.000.000,00 - Rp.90.000.000,00 = Rp.60.000.000,00

Jurnal yang sebenarnya adalah:


Kas…………………………Rp.150.000.000,-
Akumulasi Penyusutan…….Rp.510.000.000,-
Kendaraan……………………………Rp.600.000.000,-
Laba Penjualan………………………...Rp.60.000.000,-
Jurnal Penghapusan:
Kendaraan………………….Rp.150.000.000,-
Kas……………………………………Rp.150.000.000,-

Jurnal koreksi:
Akumulasi Penyusutan…….Rp.510.000.000,-
Kendaraan……………………………Rp.450.000.000,-
Laba Penjualan………………………..Rp.60.000.000,-

b) Pencatatan Peralatan

Jurnal Penghapusan:
Kas…………………………..Rp.8.000.000,-
Aset Tetap Peralatan……………………Rp.8.000.000,-

Jurnal yang sebenarnya:


Aset Tetap Peralatan..………..Rp.8.000.000,-
Kas……………………………………...Rp.8.000.000,-

Jurnal Koreksi:
Aset Tetap Peralatan..………..Rp.8.000.000,-
Aset Tetap Perlengkapan…….…………Rp.8.000.000,-

c) Penyesuaian Beberapa Transaksi

- Pendapatan Jasa yang diterima:


Kas…………………………..Rp.17.000.000,-
Pendapatan Jasa…...……………………Rp.17.000.000,-

- Piutang Pendapatan Jasa:


Piutang Pendapatan Jasa..…..Rp.1.000.000,-
Pendapatan Jasa………………………...Rp.1.000.000,-

- Premi Asuransi:
Asuransi dibayar dimuka..…...Rp.6.000.000,-
Biaya Asuransi……………….…………Rp.6.000.000,-

Biaya Asuransi…………..…...Rp.7.000.000,-
Asuransi dibayar dimuka…….…………Rp.7.000.000,-

Jurnal Koreksi
Biaya Asuransi…………..…...Rp.1.000.000,-
Asuransi dibayar dimuka……………….Rp.1.000.000,-

2. PT Angkasa Jaya perlu melakukan audit atas laporan keuangan jika dilihat dari sudut pandang
teori agensi
Teori Agensi (Agency Theory) merupakan basis teori yang mendasari praktik bisnis perusahaan
yang dipakai selama ini. Dalam Teori Agensi, auditor independen berperan sebagai penengah
kedua belah pihak (agen and principle) yang berbeda kepentingan. Auditor juga berfungsi untuk
mengurangi biaya agensi yang timbul dari perilaku mementingkan diri sendiri oleh agen
(Manager)
Apabila dilihat dari sudut pandang Teori Agensi PT Angkasa Jaya perlu melakukan audit atas
Laporan Keuangan dengan tujuan:
1) Untuk menilai kewajaran penyajian Laporan Keuangan yang dibuat oleh manajemen
perusahaan
2) Untuk menilai apakah Laporan Keuangan yang dibuat oleh manajemen Perusahaan telah
sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum, dimana hasil penilaian ini diwujudkan
atau tercermin dalam opini audit.

3. Penetapan standar sebagai sebuah proses politik


Profesi akuntansi perlu melegitimasi standar akuntansi (sehingga sesuai dengan standar) yang
hanya bisa dicapai jika standar memiliki kekuatan hukum dengan cara melegitimasi suatu standar.
Namun demikian profesi akuntansi memiliki kepentingan ekonomi dalam mempertahankan
proses penetapan standar dimana mereka tidak ingin menyerahkan kepada pemerintah.
Dengan demikian satu-satunya cara profesi dapat mempertahankan baik melegitimasi standar
maupun menjaga kepentingan ekonomi adalah dengan memotret ASRB, badan yang memiliki
kekuasaan untuk mewajibkan suatu standar dipatuhi oleh entitas bisnis. Menurut pandangan ini
interventi regulasi dalam proses penetapan standar akuntansi dirancang sebagaimana kerangka
teori kepentingan publik yakni untuk melindungi kepentingan publik. Sehingga dilihat dari sudut
pandang teori regulasi, pembuatan standar akuntansi diperlukan:
1) Untuk menetapkan dasar-dasar penyajian Laporan Keuangan untuk tujuan umum (general
purpose financial statements).
2) Sehingga Laporan Keuangan tersebut dapat dibandingkan baik dengan Laporan Keuangan
perusahaan periode sebelumnya maupun dengan Laporan Keuangan perusahaan lain.
3) Untuk mengatur mengenai standarisasi dalam hal pengakuan, pengukuran dan pengungkapan
transaksi atas Laporan Keuangan.

Anda mungkin juga menyukai