Anda di halaman 1dari 4

Skor Sumber Tugas

No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
Bapak Andi merupakan auditor yang sedang melakukan pemeriksaan mengenai beban
operasional dari PT. Angkasa Jaya selama tahun 2018. PT. Angkasa Jaya memiliki mobil
dengan harga perolehan senilai Rp 600.000.000 yang dibeli pada tanggal 1 Januari 2014.
PT Angkasa Jaya melakukan penyusutan aset tetap dengan menggunakan metode garis
lurus tanpa nilai sisa. Masa manfaat mobil adalah 5 tahun dan mobil tersebut dijual pada
tanggal 13 Maret 2018 dengan harga Rp 150.000.000,00. Bapak Andi menemukan
beberapa temuan pemeriksaan yang belum dicatat dan kesalahan pencatatan pada jurnal
perusahaan antara lain sebagai berikut:

 Pencatatan penjualan mobil dengan membuat jurnal dengan mendebet akun kas dan
mengkredit akun kendaraan sebesar masing-masing Rp 150.000.000
 7 Juni membeli peralatan sebesar Rp 8.000.000,- tunai. Tetapi dalam jurnal dicatat
ke akun perlengkapan.
 Belum melakukan penyesuaian atas beberapa transaksi berikut:
o Pendapatan jasa yang diterima di muka per 31 Agustus 2018 sebesar Rp.
17.000.000,-.
o Pendapatan jasa yang masih harus diterima atas jasa yang diberikan tetapi
belum dicatat sebesar Rp. 1.000.000,-.
o Perusahaan membayar asuransi sebesar Rp 7.000.000. Premi asuransi yang
tersisa sampai dengan tanggal 31 Agustus  2018 sebesar Rp. 6.000.000,-.

1 Membuat jurnal koreksi atas temuan yang didapatkan 60 BMP Lab Auditing
oleh Bapak Andi EKSI 4414
2 Menjelaskan mengapa PT Angkasa Jaya perlu 20 BMP Teori
melakukan audit atas laporan keuangan jika dilihat dari Akuntansi EKSI
sudut pandang teori agensi 4415 Modul 6 KB
ke-1
3 Menjelaskan Maksud penetapan standar sebagai 20 BMP Teori
sebuah proses politik Akuntansi EKSI
4415 Modul 6 KB
ke-1
Jawab

1. Membuat jurnal koreksi atas temuan yang didapatkan


a. Penjualan mobil sebesar 150juta pada tanggal 13 Maret 2018.
Nilai Akumulasi
Tahun Nilai Buku
Penyusunan Penyusutan
600,000,000
2014 120,000,000 120,000,000 480,000,000
2015 120,000,000 240,000,000 360,000,000
2016 120,000,000 360,000,000 240,000,000
2017 120,000,000 480,000,000 120,000,000
2018 20,000,000 500,000,000 100,000,000
Nilai buku mobil pada tanggal 13 Maret 2018 adalah 100juta
Jurnal yang dicatat perusahaan (error)
Kas 150.000.000
Kendaraan 150.000.000

Jurnal seharusnya adalah


Beban Penyusutan 20.000.000
Akumulasi Penyusutan 20.000.000

Kas 150.000.000
Akumulasi Penyusutan 500.000.000
Kendaraan 600.000.000
Keuntungan Penjualan 50.000.000

Maka jurnal koreksinya adalah


Akumulasi 500.000.000
Kendaraan 450.000.000
Keuntungan 50.000.000

b. 7 Juni 2018 membeli peralatan sebesar Rp8.000.000 tunai, tetapi dicatat ke akun
perlengkapan. Maka jurnal koreksinya adalah
Peralatan 8.000.000
Perlengkapan 8.000.000

c. Atas pendapatan jasa yang diterima di muka, maka jurnal koreksinya adalah
Kas 17.000.000
Pendapatan diterima di muka 17.000.000
Pendapatan diterima di muka 17.000.000
Pendapatan 17.000.000
(Pendekatan neraca)
Atas pendapatan jasa yang belum dicatat, maka jurnal koreksinya adalah
Piutang Pendapatan 1.000.000
Pendapatan 1.000.000
Atas premi asuransi yang dibayar di muka,
Jurnal Pembayarannya
Asuransi di dibayar di muka 7.000.000
Kas 7.000.000

Jurnal koreksi
Beban asuransi 1.000.000
Asuransi di bayar di muka 1.000.000
(Pendekatan neraca)

2. Dilihat dari sudut pandang teori agensi, PT. Angkasa Jaya perlu melakukan audit atas laporan
keuangan karena pada dasarnya laporan keuangan adalah cerminan kinerja para pemilik
perusahaan PT. Angkasa Jaya. Teori Agensi merupakan teori yang menjelaskan hubungan
antara manajemen dengan pemilik. Manajemen sebagai agen secara moral bertanggung
jawab untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai imbalannya
akan memperoleh kompensasi yang sesuai dengan kontrak. Tuntutan akan informasi
keuangan dikelompokkan ke dalam tujuan pelayanan dan tujuan pengambilan keputusan.
Dalam teori agensi selalu dituntut terkait keakuratan informasi keuangan yang disajikan
dengan tujuan bahwa pengambilan keputusan akan lebih tepat. Oleh karena itu, dalam setiap
kegiatan penyajian laporan keuangan diperlukan adanya pihak lain yang melakukan audit
atas informasi yang disajikan, dengan tujuan untuk mencari keakuratan informasi. Dengan
dilakukannya audit atas laporan keuangan PT. Angkasa Jaya, maka informasi yang disajikan
akan lebih bernilai sehingga dapat meningkatkan alokasi sumber daya dan risiko ekonomi
dengan mengurangi ketidakpastian yang ada.
Kegiatan audit laporan keuangan dalam teori agensi dapat dikelompokkan sebagai sebelum
kejadian berlangsung (ex ante) dan setelah kejadian berlangsung (ex post). Ketidakpastian
sebelum kejadian berlangsung biasanya terjadi saat keputusan dibuat seberti kejadian yang
tidak dapat dikontrol dan mengenai keterampilan manajer. Sedangkan ketidakpastian setelah
kejadian berlangsung yaitu yang muncul setelah keputusan dibuat dan hasilnya telah
direalisasikan. Teori agensi berfokus pada kegiatan audit secara umum, yaitu meneliti
dampak laporan pada ketidakpastian setelah kejadian.

3. Teori Regulasi (Stigler, 1971) merupakan aktivitas seputar peraturan yang menggambarkan
persaudaraan diantara kekuatan politik dari kelompok berkepentingan (eksekutif/industri)
sebagai sisi permintaan/demand dan legislatif sebagai supply.
Berawal dari alasan terkait ekonomi terpusat mengenai asal usul intervensi pemerintah ke
pasar dengan mengatasnamakan kepentingan publik, teori regulasi dibentuk. Teori regulasi
dibuat dengan maksud untuk melindungi kepentingan konsumen dengan cara meningkatkan
kinerja ekonomi dibandingkan dengan situasi yang tidak diatur. Teori regulasi berkembang
dari adanya kegagalan-kegagalan pasar pada salah satu kondisi yang penting.
Pemerintah hadir sebagai lembaga yang dapat menengahi permasalahan kegagalan pasar. Di
dalam kegagalan pasar terdapat sekumpulan pasar tidak sempurna atau mengalami kegagalan
transaksi, dan apabila diabaikan akan mengakibatkan hasil yang tidak sesuai dan efisien.
Maka dalam hal ini pemerintah selaku yang berkepentingan (eksekutif) akan membuat
standar akuntansi yang tepat dan dapat digunakan oleh seluruh elemen dan pelaku ekonomi
seperti PT. Angkasa Jaya agar tidak terjadi kegagalan pasar. Pembuatan standar regulasi yang
tepat oleh pemerintah tersebut juga didasarkan pada asumsi bahwa:
- Kepentingan konsumen diartikan sebagai aksi legislatif melalui operasi internal pasar
- Terdapat agen, yakni kelompok politisi dan kelompok yang mewakili kepentingan publik
yang memandang regulasi dengan mengatasnamakan kepentingan publik
- Pemerintah tidak mempunyai peran independen dalam proses pengembangan regulasi
tetapi lebih sebagai arbiter netral yang mengintervensi pasar dengan mengatasnamakan
kepentingan publik.

NAMA : DONNY WIJAYA


NIM : 041836769

Anda mungkin juga menyukai