Anda di halaman 1dari 10

Laporan telaah jurnal

Impact Of Obesity And Hypertriglyceridemia On Gout


Development With Or Without Hyperuricemia: A
Prospective Study

Oleh :
Etika Rahmawati
4113109500006

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
Bagian 1. Evaluasi jurnal

Tabel ringkasan jurnal

Citation Jiunn-horng chen


Wen-harn pan
Chih-cheng hsu,
Wen-ting yeh,
Shao-yuan chuang,
Pin-yu chen,
Hui-chen chen,
Chwen-tzuei chang,
Wei-lun huang1
Background Arthritis gout adalah jenis tipe penyakit artritis kronis
akibat peningatan asam urat dalam darah dan terjadi deposisi
kristal monosodium urat (msu). Beberapa penelitisn
menunjukkan hubungan antara kejadian hiperuresemia dengan
penyakit lain seperti hipertensi, obesitas, sindrom metabolik.
Prevalensi dari obesitas dan sindrom metabolik berhubungan
dengan peningktan prevalensi kejadian artritis gout dalam
beberapa dekade terakhir.
Berdasarah hasil survey badan pemeriksaan kesehatan dan
gizi nasional melaporkan terdapat prevalensi yang sangat tinggi
dari sindrom metabolik pada individu yang penderita
hiperuresiemia atau gou. Walaupun faktor penting penyebab
gout adalah hiperuresemia. Hiperuresiamia merupakan faktor
resiko. Namun tidak semua penderita gout ditemukan

Laporan Tela’ah Jurnal 1


hiperuresemia. Temuan ini berarti ada banyak faktor yang
memiliki potensial yang menjadi penyebab dan pencetus gout.
Penulis melaporkan bahwa faktor obesitas dan
dislipidemia diprediksi menyebabkan insiden gout yang lebih
menonjol pada wanita dari pada pria.
Semantara itu, terdapat hubungan yang kuat antara
hiperuresemia dengan resistensi insulin, kedua kombinasi
antara hiperuresemia dan elemen dari sindrom metabolik
memiliki efek terhadap perkembangan gout walaupun masih
belum pasti. Suatu efek sinergis antara krital msu dengan asam
lemak bebas untuk merangsang reseptor toll (toll-like) selama
permulaan atritis gout telah disarankan.
Oleh karena itu, penulis menghipotesiskan bahwa terdapat
interaksi antara serum asam urat dan penyakit metabolik
dengan perkembangan asam urat. Penulis menggunakan
database “the mj health screening center” dan informasi yang
difoolow up dari bureau of national health insurance (nhi) di
taiwan untuk mengkaji dampak penyakit metabolik terhadap
perkembangan asam urat dengan atau tanpa hiperuresemia.
Study design Desian penelitian adalah prospective observational
Time and setting Tempat: di taiwan menggunakan data mulai dari january 1,
1996 sampai december 31, 2002.
Research question Mengetahui bagaimana dampak interaksi antara serum
asam urat dan penyakit metabolik dengan perkembangan asam
urat
Sample Dari total 45,601 partisipa yang dilakukan pemeriksaan
fisik mulai tahun 1996 dalam analisis statistik setelah dilakukan
kriteria eklusi menjadi 17,957 laki-laki dan 22,556 wanita
(6,586 wanita usia > 50 tahun dan wanita ≤ 50 tahun
Instruments & Data dikumpulkan menggunakan pusat skrining mj
procedure nasional di taiwan.
Kuesinoer tersebut berisi informasi tentang demographics,
medical history, medications, and lifestyle factors (e.g.,
personal habits). Measurements were taken for body weight,

Laporan Tela’ah Jurnal 2


height, waist circumference, and blood pressure, and fasting
blood specimens were collected. Plasma levels of fasting ua,
cholesterol, highdensity lipoprotein (hdl) cholesterol, low-
density lipoprotein (ldl) cholesterol, triglycerides, creatinine,
and glucose were measured enzymatically using a hitachi
model 7150 autoanalyzer
Data analysis - Karakteristik dasar kontrol antara bukan penderita gout dan
pasien penderita gout dibandingkan dengan the student’st-
test untuk variabel kontinyu dan chi-square test untuk data
katagorik pada pria.
- Koofesien korelasi antara faktor risiko dara metabolik di
estimasikan dengan pearson’s partial correlation coefficient,
sebagai kontrol untuk umur dan jenis kelamin.
- Kovariat berdasarkan age, hyperuricemia, general obesity or
central obesity, hypertriglyceridemia, low hdl cholesterol,
high blood pressure, hyperglycemia, renal insufficiency,
cigarette smoking status, and alcohol drinking status. Faktor
resiko dari penyakit metabolik yang berkaitan dengan ada
tidaknya hiperuresemia dikaji dengan menggunakan a cox
regression model sebagai meteode seleksi bertahap.
Result Penderita asam urat rata-rata usia 49.5 tahun untuk laki-
laki dan 55,4 tahun untuk perempuan.
Penderita Asam urat paling banyak adalah laki-laki yaitu
sebesar 75.6%
Prevalensi penderita asam urat pada perempuan lebih
rendah daripada laki-laki. namun prevalensi penyakit metabolik
seperti renal insufficiency (38.1%), general obesity (42.6%),
central obesity (72.8%), low HDL cholesterol (57.4%), and
metabolic syndrome (62.4%), lebih signifikan tinggi pada
perempuan diatas 50 tahun pada penderita asam urat dibanding
laki-laki (19.0%, 23.5%, 45.4%, 48.2%, and 42.5%, P: 0.001).
Penyakit sindrom metabolik ditemukan signifikan pada
laki-laki yang memiliki sUA level of 7 mg/dl or below (HR

Laporan Tela’ah Jurnal 3


1.37, 95% CI 1.01–1.87), namun tidak signifikan pada
perempuan
Discussion Penelitian ini untuk menunjukkan interaksi antara
hyperuricemia dan penyakit metabolik khususnya kelebihan
berat badan, obesitas general, central sebagai pencetus arthritis
gout.
Hiperuresimia mungkin berhubungan dengan obesitas
sebagai disfungsi metabolik yang menyebabkan resistensi
insulin. Hubungan antara hipeuresemia dan arthritis gout
bermula dari pagositosis dari kristal MSU oleh sel darah putih.
MSU crystals sebagai pencetusToll-like receptors atau
interleukin-1 (IL-1) receptors pada permukaan macrophages
untuk mengaktifkan inflamator NLRP3untuk menegluarkan
IL-1dan selajutnya memasukkan neutrophil and macrophage
influx (18). Berdasarkan penelitian terdahulu larutan asam urat
bisa menjadi sebuah tanda berbahaya untuk mencetuskan
inflamator NLRP3. keberadaan antigen dari sel B menjadi sel
T CD4and CD8berkontribusi dalam proses patogenesis dari
antibodi IgM/IgG untuk memfasilitasi proses kristalisasi asam
urat dan memimpin untuk mempagositosis kristal MSU dan
kepekaan inflamator NLRP3.
Penelitian ini menunjukkan bahwa obesitas pada
perempuan (everweight dan general obesitas) dan
hipertrigelisedemia pada laki-laki sebagai penceus arthiritis
gout walaupun level sUA dalam dibawah normal.
Peningkatan lipolisis trigeliserida pada jaringan adiposa
adalah penyebab potensial terjadinya gout karena perlawanan
dari asam lemak bebas yang mendemonstrasikan kristal MSU
yang menyebabkan asrthritis gout. Penelitian Ini menunjukkan
bahwa terdapat kntribusi dari faktor-faktor metabolik terhadap
perkembangan asam urat.
Llimitation fo the Peneliti mengungkapkan keterbatasan penelitian ini adalah:
study - Serum asam urat saat serangan asam urat tidak ada pada

Laporan Tela’ah Jurnal 4


database NHI di Taiwan
- Kejadian minum alkohol dan konsumsi daging terjadi
bersamaan dengan peningkatan sUA dan asam lemak bebas
selama episode arthritis gout. Minum alkohol hanya
ditunjjukan sebagai faktor yanag siginifikan pada perempuan
dengan hiperuresemia dan kurang tercatat pada laki-laki. Ini
menunjuuka bahwa penduduk taiwan yang merupakan sosial
drinkers hanya meminum alkohol hanya pada acara tertentu
- Pasien dengan Hiperglisemia menunjukkan peningkatan sUA
dan Penyakit metabolik dalam perkembangan asam urat
- Keterbatasan lain, tidak adanya klasifikasi dari hasil dar
kriteria untuk definisi asam urat dan adanya data bias dari
catatan individu tersebut. Namun, adanya Sampel yang besar
dan catatan observasi dalam periode lama sehigga hasilnya
menjadi tidak bias.

Pendahuluan

Pada penelitian ini inti masalah disampaikan secara jelas oleh peneliti.

Pada latar belakang, peneliti tidak menuliskan secara spesifik dampak dari

obesitas maupun dislipidemia terhadap asam urat, peneliti lebih sering

mengungkapkan sindrom penyakit metabolik yang didalamnya memang terdapat

kaitannya antara obesitas/hipertrigeliserida/dislipidimia, Penelitian ini sangat

mempunyai keterkaitan erat dengan profesi keperawatan dan diharapkan dapat

memberikan kontribusi terhadap bidang keperawatan. Penelitian ini akan

membantu dalam masalah keperawatan yang sedang saya hadapi. Berdasarkan

latar belakang yang dibuat oleh peneliti dalam jurnal ini sudah menyampaikan

tujuan penelitian. Peneliti menyampaikan hipotesa dan pertanyaan penelitian

Laporan Tela’ah Jurnal 5


sehingga sudah tergambar jelas apa sebenrnya tujuan dari penelitian ini. Hipotesa

yang disampaikan adalah hipotesa alterntif.

Tinjauan pustaka

Pada tinjauan pustaka penulis tidak menulisan tinjauan pustaka sehingga

pembaca mengalami kesulitan membandingkan antara teori dan pembahasan hasil

dalam penelitian ini. Memberikan review yang kritis terhadap penelitian-

penelitian terdahulu. Sehingga tidak terambar dengan jelas apakah litelatur

menggunakan sumber sekunder, artikel terkini atau klasik. Peneliti juga tidak

menuliskan apakah ada peneitian terdahauu di tinjauan pustaka namun keterkatian

antara teori dan masalah sedikit disinggung di latar belakang.

Kerangka teori dan hipotesa

Peneliti tidak menjelaskan kerangka konsep dan kerangka teori yang

digunakan. Artikel ini tidak mengemukakan sumber kerangka teori yang

digunakan. Konsep yang digunakan tidak mendefinisikan secara adekuat teori

yang digunakan. Peneliti tidak mengemukanan dasar alasan kuat dalam

memformulasikan hipotesa. Hipotesa dijelaskan dengan tepat dan dalam bentuk

pernyataan yang dapat ditest.

Metode penelitian

Desain penelitian yang tepat digunakan adalah prosfektif observasional

dan sesuai dengan desain yang diteliti. Penelitian ini merupakan penelitian

longitudinal. Peneliti menggunakan instrumen yang tepat untuk mengumpulkan

Laporan Tela’ah Jurnal 6


data, namun dapat meningkatan resiko bias akan tetapi karena sampel dalam

jmlah besar maka reiko tejadinya bias bisa diantisipasi. Variabel dan konsep tidak

didefinisikan secara jelas juga dengan varibel pengganggu. Kelemahan penelitian

telah diakui oleh peneliti.

Sampel

Subjek dan metode sampling dijelaskan dengan tepat. Kriteria sampel

dijelaskan dan digunakan dengan tepat. Subjek penelitian sudah cukup besar yaitu

40513 sampel sehingga kemungkinan trjadi bias sangat kecil atau bisa

diantisipasi. Metode penelitian dan sesuai dengan variabel yang diteliti. Penelitian

ini juga menjelaskan kriteria inklusi dan eklusi sehingga pemilihan sampel

mewakili sesuai dengan tujuan penelitian, Pada penelitian ini tidak dijelaskan

tentang proteksi tentang proteksi terhadap hak-hak subjek penelitian.

Instrumen dan prosedur pengumpulan data

Instrumen untuk koleksi data sudah tepat dan sesuai dengan yang akan

diteliti. Reliabilitas dan validitas instumen tidak dejelaskan pada penelitian ini.

Data dikumpulkan mengumpulkan dan menganalisa database dari NHI di Taiwan

yang dimulai dari tahun1996 hingga 2002. Penelitian ini merupakan penelitian

gruf sehingga terdapat banyak pengambil data pada penelitian ini,

Analisa data

Sifat dari data tepat untuk dianalisa secara kuantitatif. Laporan tidak

menyertakan statistik inferensial. Peneliti menjelaskan test statistik dan

Laporan Tela’ah Jurnal 7


melaporkan hasil-hasil penelitiannya tetapi peneliti tidak menjelaskan alasan

penggunaan test statistik.

Hasil

Pasa hasil penelitian, hasil hipotesa dan tujuan penelitian dijelaskan secara

rinci dan detail Peneliti menggunakan dan menjelaskan gambar dan tabel dengan

tepat. Peneliti menjelaskan hasil sesuai dengan kerangka penelitian. Peneliti

menjelaskan keterbatasan penelitian pada bab pembahasan. Peneliti menyertakan

kemungkinan penggunaan hasil penelitian. Peneliti memberikan saran terhadap

penelitian selanjutnya.

Etika penelitian

Ada kemungkinan penelitian dapat mengurangi priavasi individu karena

semua data digunakan sebagai objek penelitian. Akan tetapi peneliti

mencantumkan hasilnya saja sehingga privasi objek penelitian masih terjaga..

Peneliti memahami tujuan penelitian.

Bagian 2. Kemungkinan aplikasi

Penelitian relevan dengan praktek. Penelitian dapat diaplikasikan oleh

perawat. Pada penelitian ini keuntunagan penelitian lebih besar daripada

resikonya jika diaplikasikan oleh perawat.

Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan pada praktek keperawatan karena

setelah diaplikasikan ternyata cukup efektif , individu harus menjada berat badan

agar tidak obesitas dan menjaga pola makan agar terhindar dari penyakit metablik

yang dapat menyebabkan berkembangnya penyakit asam urat.

Laporan Tela’ah Jurnal 8


Laporan Tela’ah Jurnal 9

Anda mungkin juga menyukai