Disusun oleh:
Universitas Brawijaya
Malang
2012
Prima Tegar Anugrah
125080601111024
Statistik
Statistik :
Kumpulan data, bilangan, maupun non bilangan yang disusun dalam tabel dan atau diagram
yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Contohnya : Statistik Penduduk,
kelahiran, pendidikan, produksi, pertanian, dsb.
Ukuran sebagai wakil dari kumpulan data. Contohnya : Rata - rata, median, mode, simpangan
baku, ragam, persen, dsb.
Contoh Rumus :
Rata – rata :
Median :
Parameter :
Pengertiannya hampir sama dengan statistik, perbedaannya hanya terletak pada sumber data
yang digunakan. Statistik menggunakan sumber data yang berasal dari sampel, sedangkan
parameter menggunakan sumber data yang berasal dari populasi.
Klasifikasi Data :
Berikut contoh cara klasifikasi data : Data penduduk di wilayah RT.07/RW.05 Perumahan
Harum, Kelurahan Kenanga, Kecamatan Bunga sebanyak 20 orang, terdiri atas orang dewasa
dan anak-anak, sedangkan nama dan umurnya sebagai berikut :
1 Bambang
=
42tahun
11
Kuswanto
=
19 tahun
3 Nia Zaviana
=
11 tahun
13
Icha
=
2 tahun
5 Afandi
=
52 tahun
15
Dinda
=
10 tahun
7 Ery
=
19 tahun
17
Hartini
=
46 tahun
9 Supri Edi
=
29 tahun
19
Eny
=
22 tahun
Tabulasi data artinya penyajian data ke dalam bentuk tabel atau diagram untuk memudahkan
pengamatan atau evaluasi. Dengan tabulasi, Anda dapat melihat data yang mencerminkan
keadaan sesungguhnya dari suatu wilayah atau suatu fenomena.
>60 >60 4
51-60 51-60 7
41-50 41-50 8
31-40 31-40 9
21-30 21-30 7
11-20 11-20 13
1-10 1-10 12
Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi adalah salah satu bentuk penyajian data. Tabel distribusi frekuensi
dibuat agar data yang telah dikumpulkan dalam jumlah yang sangat banyak dapat disajikan
dalam bentuk yang jelas dan baik. Dengan kata lain, tabel distribusi frekuensi dibuat untuk
menyederhanakan bentuk dan jumlah data sehingga ketika disajikan kepada para pembaca
dapat dengan mudah dipahami atau dinilai.
Contoh :
Perhatikan contoh data hasil nilai pengerjaan tugas Matematika dari 40 siswa berikut ini.
66 75 74 72 79 78 75 75 79 71
75 76 74 73 71 72 74 74 71 70
74 77 73 73 70 74 72 72 80 70
73 67 72 72 75 74 74 68 69 80
dari data diatas, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sbb :
Histogram
Histogram adalah salah satu cara menyatakan daftar ditribusi frekuensi atau distribusi
frekuensi relatif. Pada histogram, variable ditulis pada sumbu horizontal, dan frekuensi
( ataupun frekuensi relatif ) digambarkan sebagai panjang dari persegi panjang. Lebar persegi
panjang adalah lebar dari kelas interval sehingga antara persegi panjang yang satu dengan
yang lain tidak memiliki jarak.
Tentukan histogram untuk daftar distribusi frekuensi dan frekuensi relatifnya berdasarkan
data jumlah siswa yang terlambat masuk sekolah selama 30 hari di SMAN Jaya Selalu.
Maka histrogamnya
Diketahui nilai ujian 40 siswa di SMA Jaya Selalu. Tentukan histogram daftar distribusi
frekuensi dan frekuensi relatifnya.
Maka histogramnya
Poligon Frekuensi
Poligon frekuensi merupakan salah satu cara untuk menggambarkan distribusi frekuensi.
Untuk memperoleh distribusi frekuensi, kita tempatkan titik di tengah sisi lebar dari setiap
persegi panjang. Kemudian, titik-titik tersebut dihubungkan sehingga kita memperoleh grafik
garis yang kita sebut dengan poligon frekuensi.
Sebaran frekuensi adalah pengelompokan data ke dalam beberapa kelas. Sebaran frekuensi
umumnya berbentuk sebuah tabel. Dalam suatu tabel frekuensi ( atau sebaran frekuensi )
dapat berisi informasi tentang jumlah atau disebut frekuensi, frekuensi relatif, frekuensi
kumulatif kurang dari dan frekuensi kumulatif lebih dari.
Berikut ialah contoh suatu sebaran frekuensi :
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Bobot (kg) Nilai tengah frekuensi fr fk< fk>
(M)
7–9 8 2 0,04 2 50
10 – 12 11 8 0,16 10 48
13 – 15 14 14 0,28 24 40
16 – 18 17 19 0,36 43 26
19 – 21 20 7 0,14 50 7
Keterangan :
Sebaran frekuensi di atas terdiri atas 5 kelas. Kelas I adalah data dengan bobot antara 7 kg
sampai dengan 9 kg. Kelas II adalah data dengan bobot antara 10 kg sampai dengan 12 kg,
dst.
Kolom (1)
Angka 7, 10, 13, 16, dan 19 disebut dengan Batas Bawah atau Lower Limit (LL)
Angka 9, 12, 15, 18, dan 21 disebut dengan Batas Atas atau Upper Limit (UL)
Kolom (2)
Nilai tengah untuk masing-masing kelas, dicari menggunakan rumus :
Mi = (LLi + ULi) / 2 ; dengan i = kelas ke-
Kolom (3)
Jumlah atau frekuensi untuk setiap kelas.
Kolom (4)
Frekuensi relatif dari masing-masing kelas, didapatkan dengan menggunakan rumus :
fri = fi / n ; dengan n = jumlah data ; i = kelas ke-
Kolom (5)
Frekuensi kumulatif kurang dari yaitu penjumlahan bertambah frekuensi dari setiap kelas.
Kolom (6)
Frekuensi kumulatif lebih dari yaitu pengurangan bertahap frekuensi dari total data untuk
setiap kelas.