Anda di halaman 1dari 3
>» Hukum ITermodinamika Mari kita tinjau beberapa contoh terjadinya proses termodinamika. Misalnya terdapat gas di dalam suatu ruang berbentuk silinder yang dilengkapi dengan piston pada bagian atas silinder (Gambar 9.2). Gas tersebut dikompres hingga mencapai tekanan maksimum.Tekanan maksimum mengakibatkan volume gas minimum, sehingga jarak antar partikel gas menjadi semakin kecil. Keadaan ini mengakibatkan peluang terjadinya benturan antar partikel akan semakin besar yang dapat menghasilkan panas. Sebaliknya, jika volume gas diperbesar (dengan memperkecil tekanan tanpa diberi kalor), maka temperatur gas akan turun. Contoh lain adalah ketel uap. Setelah zat cair di dalam ketel diberi kalor luar, maka zat cair akan menguap menghasilkan tekanan. Zat cair akan menguap karena setelah diberi kalor, energi dalam dari molekul zat cair akan bertambah sehingga jarak antar molekul juga akan bertambah. Molekul pada permukaan yang memiliki ikatan terlemah akhirnya lepas dan menjadi ap. Kemudian tekanan uap inilah yang akan menghasilkan usaha. Peristiwa_ini dirangkum dalam Hukum | Termodinamika yang berbuny!: Dipindai dengan CamScanner (a) (b) Gambar 9.3 (a) Air dalam suatu wadab silinder berpiston dipanaskan, dan (b) Pemanasan menyebabkan suhu air meningkat, sebagian partikel air menjadi uap dan menekan piston sehingga piston bergerak ke atas. Dalam hal ini, dikatakan telah terjadi usaha oleh tekanan wap. um | fermodinamika i bemtuk tain Hukum Kekekalan Energi “Besar perubahan kalor dalam sistem adalah sama dengan jumlah perubahan energi dalam sistem dan usaha yang dilakukan”. Secara matematis, bunyi dari Hukum { Termodinamika tersebut dapat ditulis dalam bentuk persaniaan AQ=AU+W (1) Denga + AQ = perubahan kalor dalam sistem stem melepaskan kalor — negatif (~>). Sistem menerima kalor — positif (+). * AU = perubahan energi dalam sistem (energi dalam) Energi dalam sistem berkurang — negatif (—) (jika suhu turun). Energi dalam sistem bertambah — positif (+) (jika suhu bertambah). * W=usaha sistem Sistem menerima usaha + negatif (-) (biasanya dalam proses kompresi Sistem melakukan usaha — positif (+). Perhatikan perjanjian tanda dengan saksama dalam melakukan analisis. Kapasitas Panas Gas Ideal — Berdasarkan keadaan gas yang sedang dialaminya, maka Kapasitas panas untuk gas ideal dapat kita bedakan menjadi dua Jenis, yaitu kapasitas panas molar pada volume konstan yang dilambangkan dengan ¢, dan kapasitas panas molar pada tekanan Konstan yang dilambangkan dengan ¢,.. Kedua kapasitas pangs ini berbeda. Mengapa demikian? karena’ pada saat volume konstan, sistem tidak melakukan usaha (akan dibuktikan pada bal selanjutnya) sehingga berdasarkan hukum termodinamika pertama, besar perubahan energi dalam sistem sama dengan besar kalor diterima sistem tersebut, Seeara matema is berdasarkan Persamaan AQ = AU HI (= 0) AQ = AU +0 AQ = AU Hal ini berbeda dengan kapasitas panas molar pada tekanan Konstan, Apabila kalor sistem ditambah disertai dengan terjadinya penambahan volume sistem, maka tekanan dalam sistem akan konstan. Dipindai dengan CamScanner 1. Usaha dalam Sistem Termodinamika Sebelumnya, kita tentukan terlebih dulu besarnya usaha yang dihasilkan oleh penambahan kalor AQ ini, Pada Gambar 9.4, penambahan kalor menghasilkan terjadinya usaha berupa terdorongnya piston ke kanan, Usaha ini merupakan usaha mekanik yang dapat dirumuskan dengan persamaan berikut. W= Fs = FAx (9.2) Dalam kasus ini, Av adalah perpindahan piston dan F adalah besarnya gaya yang bekerja pada piston. Jika diasumsikan luas piston adalah 4 dan ditekan oleh gas sebesar P, maka Persamaan (9.2) dapat dituliskan sebagai berikut: W = PAA (9.3) Perhatikan, nilai AAv adalah perubahan volume gas AV’ yang bat perubahan kalor (karena volume adalah luas alas atau terjadi_ aki dikalikan ti AV = Ade (9.4) (9.3) untuk usaha termodinamika adalah: PAV (9.5) Jadi, persamaan Gambar 9.4 Kalor menyebabkan pertambahan suhu gas dan menghasilkan Usaha yang mendorong piston 2 Ga adalah keadaan diangesp sempurns, Si 1. Terdiri dari banyak partikel 2. Pantikel gas tersebar rmerata 3. Partikel ala ar ak Brown), imenarik antarpartikel 5. Jarak antarpartiket tebil besa 6. Tumbukan antarpact partikel dengan dindi clastis sempurs. 7. Berlaku bukum Newton tentang gerak. Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai