Anda di halaman 1dari 34

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA

MATERI CAHAYA DENGAN MELALUI PENERAPAN


MODEL PEMBELAJARAN SAVI DI SD NEGERI 12
LUBUKLINGGAU

DISUSUN OLEH

DAHLIA SARI
NIM 856732289

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah


Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501)

Kementrian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT PALEMBANG
POKJAR LUBUKLINGGAU
TAHUN 2021.1

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan proses mental dan emosional ataupun aktivitas


pikiran dan perasaan yang hasilnya berupa perubahan perilaku dan dalam hal
ini guru membantu siswanya untuk berproses berdasarkan pengalamannya
sehingga menghasilkan perilaku yang bisa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran yang dilaksanakan guru dalam kelas kadang-
kadang membuat guru kaku terutama dalam memilih suatu metode atau
media pembelajaran dan mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran.
Penggunaan media ataupun dan pengelolaan kelas yang kurang tepat dapat
mengakibatkan siswa tidak fokus dalam belajar minat dan perhatiannya
terhadap materi sangat kurang sehingga prose pembelajaran tidak maksimal
atau bahkan tidak berhasil.
Terbentuknya suati pribadi yang pintar, cerdas dan sopan merupakan
suatu tujuan pendidikan. Dalam proses pendidikan ini melalui berbagai
tahapan dan perencanaan yang matang sehingga terbentuk suatu pribadi yang
berkualitas. Keaktifan siswa ditunjukan dengan rasa ingin tahunya terhadap
suatu pengetahuan karena pembelajaran IPA itu sendiri berfungsi untuk
memberikan pengetahuan tentang lingkungan alam mengembangkan
keterampilan dan wawasan dengan memanfaatkan teknologi yang ada agar
siswa mampu memahami materi secara detail dan mendalam.
Penggunaan media dan metode pengajaran juga diperlukan untuk proses
pembelajaran kepada siswa. Dalam hal ini penggunaan media pembelajaran
sangatlah diperlukan untuk menyampaikan pelajaran dengan baik agar siswa
lebih muudah memahaminya. Mengingat IPA adalah ruang lingkup ilmu
keterampilan maka gurupun harus menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologinya . pendidik khususunya guru IPA harus menguasai bidangnya
agar siswa nantinya benar-benar memahami materi-materi yang terdapat
dalam ruang lingkup IPA tersebut. Dengan menggunakan strategi dalam

2
pembelajaran IPA merupakan suatu proses pembelajaran yang menarik minat
siswa secara ilmiah yang menginginkan siswa untuk dapat meningkatkan
prestasi belajarnya, sehingga bisa dikembangkan dilingkngannya ataupun
dikehidupan sehari-hari.
Salah satu tujuan pembelajaran pendidikan sekolah dasar adalah
mengembangkan keterampilan proses memecahkan masalah dan pengambilan
keputusan maka dari uraian diatas terlihat bahwa mata pelajaran ipa
mempunyai nilai yang strategis dan penting dalam mempersiapkan sumber
daya yang unggul dan handal sejak anak usia sekolah dasar. Sebagai pendidik
kita harus merancang metode dan media pembelajaran agar penyampaian
materi secara konvensional bisa dikurangi untuk menarik minat belajar siswa
dan meningkatkan pemahamanya terhadap materi.
Ada banyak model yang dikenal dalam pembelajaran, salah satunya
adalah model pembelajaran svi model-model ini banyak menekankan kepaa
siswa unuk terlibat secara langsung dalam pembelajaran. Savi adalah model
pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan semua
alat indera yang dimiliki peserta didik seperti belajar dengan bergerak dan
berbuat , belajar dengan mendengarkan dan berbicara , belajar dengan
mengamati dan belajar memecahkan masalah sehingga siswa akan semakin
mengerti , memahami dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari terhadap materi pembelajaran pada mata pelajaran IPA tersebut.

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian sebagaimana latar belakang masalah diatas maka
dapat di identifikasikan masalah-masalah dalam penelitian tindakan kelas di
SD Negeri 12 Lubuklinggau sebagai berikut :
a. Pembelajaran masih secara konvensional berpusat pada guru.
b. Guru tidak melakukannya berbagai model maupun metode pendekatan
belajar mengajar .
c. Kurangnya alat peraga dalam pembelajaran .
d. Siswa belum terlihat fokus dan aktif dalam pembelajaran.
e. Suasana belajar yang tidk kondusif.

3
2. Analisis Masalah
Pada hasil pemantauan di kelas khususnya siswa kelas V SDN 12 mata
pelajaran IPA tentang cahaya penulis menganalisis serta merumuskan
masalah yang terjadi. Adapun analisis masalah yang terjadi dalam
pembelajaran IPA tersebut diantanya :
a. Dalam mengajar guru hanya melakukan metode ceramah.
b. Kurangnya minat dan perhatian siswa terhadap materi pelajaran.
c. Guru kurang melibatkan siswa ketika menerangkan cahaya dnan sifat-
sifatnya.
d. Siswa masih sulit dalam memahami materi yang diajarkan karena guru
tidak memberikan contoh yang memadai.
e. Penggunaan alat peraga yang kurang menarik sehingga tidak terbentuk
kekreatifitasan anak dalam belajar menemukan sesuatu yang baru.
Dari uraian analisis permasalahan di atas maka penulis menyimpulkan bahwa
proses pembelajaran ini perlu diadakan perbaikan. Penulis berinisiatif untuk
mengadakan penelitian perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan alternatif dan prioritas pemecahan masalah menggunakan Model
Pembeajaran Savi.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Berdasarkan identifikasi dan analisis diatas, maka pemecahannya penulis
melakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
menjadi lebih baik dimana dapat mencapai standar KKM materi ini yakni ≥
, sehingga peneliti melakukan penelitian dengan judul “ Peningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Materi Cahaya Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Savi Di SD Negeri 12 Lubuklinggau”. Dengan prioritas
pemecahanan masalahnya yang menjadi tujuan perbaikan proses
pembelajaran adalah :
a. Pemanfaatan media pembelajaran untuk membangkitkan motivasi belajar
siswa.
b. Guru dan siswa harus bisa menuangkan ide pemikirannya untuk pross
pengembangan kreativitas dalam proses kegiatan pembelajaran.
c. Ciptakan suasana kondusif agar guru dan siswa merasa nyaman dalam
belajar.
d. Adanya hubungan interaksi yang baik antara guru dan siswanya.

4
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka dapat


dirumuskan masalah sebagai berikut : “ Apakah media Pembelajaran Savi
pada materi IPA tentang cahaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa di
kelas V SD Negeri 12 Lubuklinggau?”.

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan diatas serta untuk
untuk membuktikan keefektifan penggunaan Media Pembelajaran Savi ini
maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yaitu :
1. Untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi
tetang cahaya dengan baik.
2. Mengetahui keefektifan penggunaan media pembelajaran savi
memperbaiki kinerja guru serta menambah kreativitas guru dalam proses
pembelajaran agar menjadi guru yang profesional.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Diharapkan penelitian ini juga dapat memberikan manfaat bagi :


1. Guru
Dapat bmenerapkan model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan
aktivitas pembelajaran dan prestasi belajar siswa. Guru juga bisa
mengembangkan model pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan
serta dpat berkreasi bersama menciptakan iklim belajar yang kondusif
serta pembelajaran yang sistematis.
2. Siswa
Diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam proses
pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan. Akhirnya akan bisa
meningkatkan prestasi belajar siswa karena mereka sudah menguasai
konsep dan pemahaman terhadap materi IPA tersebut. Siswa juga menjadi
terampil aktif dan cerdas.

5
3. Kepala Sekolah
Sebagai motivator untuk lebih memperhatikan kreativitas guru dan siswa
dalam proses pembelajaran maupun dalam kegiatan lainnya yang bersifat
membantu perkembangan sekolah menjadi sekolah yang baik dan
berkualitas.
4. Sekolah
Diharapkan dapat meningkatkan kompetensi siswa dan prestasi bagi
sekolah pendidkan meningkatkan profesionalisme guru untuk terus dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah. Serta menjadikan
lingkungan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan untuk proses
kegiatan belajar mengajar bagi guru dan siswa.

6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Peningkatan
Peningktan adalah suatu proses, cara, perbuatan untuk menaikan sesuatu
menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Kata peningkatan juga dapat
diartikan sebagai perubahan dari keadaan sifat negatif kearah positif .
Menurut Adi D (2001) peningkatan adalah kemajuan dari seseorang dari yang
tidak tahu menjadi tahu dari yang tidak bisa menjadi bisa. Disamping itu juga
hasil dari peningkatan itu sendiri adalah suatu proses pembelajaran yang
mengalami perubahan baik dan hasil maupun kualitas pembelajaran yang
baik.

B. Belajar dan Hasil Belajar

1. Belajar
Belajar itu sendiri secara umum adalah suatu proses , aktivitas dan
kegiatan yang dilakukan untuk menambah ilmu sehingga terjadi perubahan
pola pikir dan tingkah laku sebelum belajar dibandingkan sesudah belajar.
Proses belajar pada hakikatnya adalah kmunikasi edukatif yang dapat
menimbulkan hubungan timbal balik antara dua hal atau lebih dengan
tujuan mengarahkan dirinya pada suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Belajar merupakan suatu proses yang sistematis yang tiap
kompenennya sangat menentukan keberhasilan anak didik. ( Hamzah :
2006) dalam hal ini kepandaian bisa ditunjukan dengan dengan prestasi
yang memuaskan dari usaha yang diraihnya sendiri. Sedangkan menurut
sardiman (2008) belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku atau
penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, menulis dan
sebagainya serta belajar itu akan lebih baik jika sisubjek mengalami dan
melakukannya.

7
2. Hasil Belajar
Hasil belajar harus mencerminkan pengetahuan konsep hal yang luas
dan keterampilan yang essensial. Menurut Arifin (2012 :298)
mendefinisikan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak
menjar. Dari sisi peserta didik hasil belajar merupakan berakhirnya
pangkal dan puncak proses belajar sedangkan menurut Nana Sudjana
(1995:16) hasil belajar adalah suatu hal yang paling diharapkan dalam
proses pembelajaran. Namun demikian prestasi atau hasil belajar tidak
dapat dipastikan dari proses itu sendiri karena belajar merupakan suatu
proses sedangkan hasil belajar merupakan hasil dari proses itu sendiri.
Berdasarkan dari uraian pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah suatu bentuk kemampuan dan keterampilan
yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajarnya lewat
proses pemebelajaran. Setelah suatu proses belajar berakhir maka siswa
memperoleh suatu hasil belajar. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
adalah proses pengumpulan informasi /data tentang pembelajaran peserta
didik dalam aspek sikap pengetahuan dan aspek keterampilan yang
dilakukan secara terencana dan sistematis diakhir proses belajar mengajar
dikelas V SD negeri 12 Lubuklinggau.

C. Hal-hal yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Sebelum proses belajar mengajar banyak hal yang saling mempengaruhi


dan tentu saja menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran.
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya :
1. Aspek fisiologis ( kondisi jasmani peserta didik)
2. Aspek psikologis ( pendorong motivasi belajar peserta didik)
3. Lingkungan sosial ( keluarga, sekolah, masyarakat) dan lingkungan non
sosial ( gedung, lokasi sekolah dengan rumah siswanya)

8
4. Pendekatan belajar ( strategi dalam proses belajar mengajar )
5. Kelelahan jasmani dan rohani.
Dari uraian tersebut dapat ditelaah lebih dalam bahwa hal-hal yang
mempengaruhi hasil belajara siswa dapat dipengaruhi oleh lingkungan
internal siswa dan juga lingkungan eksternal siswa. Hal tersebut hendaknya
sebelum memulai kegiatan belajar mengajarkan semuanya memang benar-
benar harus dipesiapkan terlebih dahulu baik mengenai keadaan siswa
maupun sarana dan prasarana yang nantinya akan mendukung terciptanya
suasana belajar yang menyenangkan dan akhirnya mendukung terhadap
proses maupun hasil belajar.

D. Cahaya
1. Pengertian Cahaya
Cahaya merupakan energi yang berbentuk gelombang elektromagnetik
yang secara kasat mata dengan memiliki panjang gelombang sekitar 380
hingga 750 mm. Dalam bidang fisika, cahaya merupakan radiasi
elektromagnetik, baik itu dengan panjang gelombang kasat mata maupun
yang tidak kasat mata. Cahaya memiliki sifat-sifat tertentu yang banyak
manfaatnya bagi kehidupan.
2. Sifat-sifat Cahaya
1. Cahaya Merambat secara Lurus
Cahaya akan selalu merambat lurus dengan kecepatan 3 x 108 m/s.
Untuk membuktikannya, kamu bisa menyalakan senter. Jika kamu
perhatikan, maka berkas cahaya dari senter akan berbentuk garis lurus.
Nah, sifat cahaya inilah yang biasanya dimanfaatkan pada sinar laser
tersebut. Contoh bahwa cahaya merambat secara lurus yaitu :

2. Cahaya Dapat Dipantulkan


Pemantulan teratur, pemantulan pada permukaan obyek/benda
pantulan yang rata seperti pada cermin, sehingga sinar pantul sejajar dan
teratur. Pada pemantulan baur terjadi jika cahaya mengenai permukaan
yang tidak rata dan bergelombang. Sehingga arah pantulan tidak beratur.

9
Pemantulan cahaya dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : a) Pemantulan
baur (pemantulan tidak teratur/pemantulan difus)
Pemantulan baur terjadi apabila cahaya mengenai permukaan yang kasar
atau tidak rata. Sinar pantul arahnya tidak beraturan.b). Pemantulan
teratur Pemantulan teratur terjadi jika cahaya mengenai permukaan yang
rata, licin, dan mengkilap. Sinar pantul memiliki arah yang teratur.
Permukaan yang mempunyai sifat pemantulan teratur misalnya cermin.
Contoh gambar cahaya dapat dipantulkan :

Cermin memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuk permukaannya,


cermin dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. .Cermin i.Datar
Cermin i.datar i.merupakan i.cermin i.yang i.permukaan i.bidang
i.pantulnya i.datar. i.Pada i.cermin i.datar, i.bayangan i.tampak i.normal.
i.Contohnya i.kaca i.rias.
Sifat-sifat i.cermin i.datar i.:
a. Besar i.dan i.tinggi i.bayangan i.sama i.dengan i.ukuran i.benda.
b. i.Jarak i.bayangan i.ke i.cermin i.sama i.dengan i.jarak i.benda i.ke
i.cermin.
c. i.Kenampakan i.bayangan i.berlawanan i.dengan i.benda.
d. i.Cahaya i.yang i.datang i.tegak i.lurus i.dengan i.bidang i.cermin.
e. i.Bayangan i.bersifat i.semu i.atau i.maya.
2. i. i.Cermin i.Cembung
Cermin i.cembung i.memiliki i.permukaan i.bidang i.pantul i.yang
i.melengkung i.ke i.arah i.luar. i.Contohnya i.kaca i.spion i.mobil i.atau
i.motor i.dan i.bagian i.belakang i.sendok.

10
Sifat-sifat i.cermin i.cembung i.:
a. Bayangan i.pada i.cermin i.cembung i.bersifat i.maya, i.tegak, i.dan
i.lebih i.kecil i.dari i.benda i.yang i.sesungguhnya
b. Divergen, i.artinya i.menyebarkan i.pantulan i.cahaya.
c. Sifat i.bayangan i.tergantung i.dari i.jarak i.benda i.ke i.cermin.
3. i. i.Cermin i.Cekung
Cermin i.cekung i.mempunyai i.bidang i.pantul i.yang i.melengkung
i.ke i.arah i.dalam. i.Contohnya i.: i.lampu i.mobil i.bagian i.dalam
i.(reflektor), i.lampu i.senter, i.dan i.cekungan i.sendok.
Sifat-sifat i.cermin i.cekung i.:
a. Cermin i.cekung i.mengumpulkan i.berkas i.cahaya i.yang i.dipantulkan
i.(konvergen).
b. Sifat i.bayangan i.benda i.tergantung i.pada i.letak i.benda i.terhadap
i.cermin. i.Jika i.benda i.dekat i.dengan i.cermin i.cekung, i.maka
i.bayangan i.benda i.bersifat i.tegak, i.lebih i.besar, i.dan i.maya. i.Jika
i.benda i.jauh i.dengan i.cermin i.cekung, i.maka i.bayangan i.benda
i.bersifat i.nyata/sejati i.dan i.terbalik.

3. Cahaya i.dapat i.dibiaskan


Pembiasan i.cahaya i.disebut i.juga i.pembelokan i.cahaya. i.Cahaya
i.dapat i.dibiaskan i.apabila i.melalui i.dua i.medium i.yang i.berbeda
i.kerapatannya.
Contoh i.peristiwa i.pembiasan i.cahaya i.:
- i.Dasar i.kolam i.terlihat i.lebih i.dangkal i.dari i.pada i.kedalaman
i.sebenarnya.
- i.Pensil i.yang i.dimasukkan i.ke i.dalam i.gelas i.yang i.berisi i.air
i.tampak i.patah.
Gambar i.contoh i.cahaya i.dapat i.dibiaskan i.:

11
4. Cahaya i.dapat i.menembus i.benda i.bening
Benda-benda i.bening i.dapat i.ditembus i.oleh i.cahaya.
i.Contohnya: i.air, i.kaca, i.dan i.akuarium. i.Penguraian i.Cahaya i.putih
i.dapat i.diurai i.menjadi i.berbagai i.warna. i.Cahaya i.yang i.terlihat
i.jernih i.terdiri i.dari i.berbagai i.macam i.warna. i.Proses i.penguraian
i.cahaya i.menjadi i.berbagai i.macam i.warna i.disebut i.peristiwa
i.penguraian i.cahaya i.(dispersi). i.Contoh i.peristiwa i.dispersi i.adalah
i.terjadinya i.pelangi. i.Cahaya i.matahari i.diuraikan i.oleh i.titik-titik
i.air i.di i.awan i.sehingga i.membentuk i.warna-warna i.pelangi.

E. Model i.Pembelajaran
1. Pengertian i.Model i.Pembelajaran i.
Secara i.umum i.pengertian i.model i.pembelajaran i.adalah i.seluruh
i.rangkaian i.penyajian i.materi i.ajar i.yang i.meliputi i.segala i.aspek
i.sebelum i.sedangkan i.sesudah i.pembelajaran i.yang i.dilakukan i.guru
i.serta i.segala i.fasilitas i.yang i.terkait i.yang i.digunakan i.secara
i.langsung i.dan i.tidak i.langsung i.dalam i.proses i.belajar i.mengajar.
i.Model i.mengajar i.juga i.bisa i.diartikan i.sehingga i.suatu i.rencana i.atau
i.pola i.yang i.digunakan i.dalam i.menyusun i.kurikulum i. i.mengatur
i.materi i.dan i.memberi i.petunjuk i.kepada i.pengajar i.dikelas i.dalam
i.setting i.pengajaranya.
Model i.pembelajaran i.yang i.tepat i.adalah i.model i.pembelajaran
i.yang i.diterapkan i.pada i.pembelajaran i.bahan i.kajian i.atau i.pokok
i.bahasan i.maupun i.sub i.pokok i.bahasan i.tertentu i.dengan
i.menggunakan i.waktu, i.dana i.tak i.begitu i.banyak i.dan i.mendapatkan
i.hasil i.yang i.dapat i.diserap i.siswa i.secara i.maksimal. i.Menurut
i.Suefuddin i.dan i.Berdiati i.( i.2014:48 i.) i.model i.pembelajaran i.adalah
i.kerangka i.konseptual i.yang i.melukiskan i.prosedur i.sistematis i.dalam
i.mengorganisasikan i.sistem i.belajar i.tertentu i.dan i.berfungsi i.sebagai
i.pedoman i.bagi i.perancang i.pembelajran i.dan i.para i.pengajar i.dalam
i.melaksankan i.aktivitas i.pembelajaran.

12
Menurut i.Trianto i.(2015 i.: i.51 i.) i.model i.pembelajran i.adalah
i.suatu i.perencanaan i.atau i.suatu i.pola i.yang i.digunakan i.sebagai
i.pedoman i.dalam i.melaksanakan i.pembelajaran i.dikelas i.atau
i.pembelajaran i.dalam i.tutorial. i.Sebagai i.seorang i.guru i.harus i.mampu
i.memilih i.model i.pembelajaran i.yang i.tepat i.bagi i.peserta i.didik.
i.Guru i.harsu i.memperhatikan i.keadaan i.dan i.kondisi i.siswa, i.bahan
i.pelajaran i.serta i.sumber-sumber i.belajar i.yang i.ada i.agar i.pengunaan
i.model i.pembelajaran i.dapat i.diterapkan i.secara i.efektif i.dan
i.menjunjung i.keberhasilan i.siswa.

2. Pengertian i.Model i.Pembelajaran i.Savi


Savi i.merupakan i.singkatan i.dari i.Somatic, i.Auditori, i.Visual i.dan
i.Intelectual. i.Savi i.adalah i.model i.pembelajaran i.yang i.menekankan
i.bahwa i.belajar i.haruslah i.memanfaatkan i.semua i.alat i.indera i.yang
i.dimiliki i.peserta i.didik i.. i.menurut i.Ngalimun i.(2012:166) i.Savi
i.merupakan i.kependekan i.dari i.somatic i.yang i.bermakna i.gerakan
i.tubuh i. i.( i.hand-out), i.aktivitas i.fisik i.dimana i.belajar i.mengalami
i.dan i.melakukan i.auditory i.yang i.bermakna i.bahwa i.belajar i.haruslah
i.dengan i.melalui i.mendengarkan, i.menyimak, i.berbicara, i.presentasi,
i.argumentasi, i.mengemukakan i.pendapat i.dan i.menanggapi,
i.visualization i.yang i.bermakna i.bahwa i.belajar i.haruslah i.dengan
i.menggunakan i.indera i.mata i.melalui i.mengamati, i.menggambar,
i.mendemonstrasikan, i.membaca i.menggunakan i.media i.dan i.alat
i.peraga i.dan i.intelectually i.yang i.bermakna i.belajar i.haruslah
i.menggunakan i.kemampuan i.berpikir i.dan i.berlatih i.menggunakannya
i.melalui i.bernalar, i.menyelidiki, i.mengidentifikasi, i.menirukan,
i.mencipta, i.mengkonstruksi, i.memecahkan i.masalah i.dan i.menerapkan.

13
3. Langkah i.– i.langkah i.Penggunaan i.Model i.Pembelajaran i.SAVI

Adapun i.langkah i.– i.langkah i.dalam i.penggunaan i.media i.pembelajaran


i.savi i.antara i.lain i.:
a. Tahap i.Persiapan i. i.
1. Melakukan i.apersepsi i.dan i.menjelaskan i.tujuan i.pembelajaran
i.(Auditory)
2. Membagi i.kelas i.dalam i.beberapa i.kelompok i.( i.somatis)
3. Membangkitkan i.minat, i.motivasi i.siswa i.dan i.rasa i.ingin i.tahu
i.siswa i.(Auditory)
b. Tahap i.Penyampaian
1. Menyampaikan i.materi i.dengan i.cara i.memberi i.contoh i.nyata
i.(somatis i.dan i.auditory)
2. Dari i.contoh i.guru i.menjelaskan i.materi i.secara i.rinci i.(auditory) i
c. Tahap i.Pelatihan
1. Memberikan i.lembar i.soal i.untuk i.diselesaikan i.dengan i.berdiskusi
i.kelompok i.( i.Visual i.dan i.intelektual i.)
2. Meminta i.perwakilan i.siswa i.untuk i.mempresentasikan i.hasil
i.kerjanya i.dan i.yang i.lainnya i.memberi i.tanggapan i.(somatis,
i.auditory, i.visual, i.intelektual).
3. Menilai i.hasil i.pekerjaan i.siswa i.(auditory)
d. Tahap i.Penampilan
1. Memberi i.suatu i.evaluasi i./lembar i.soal i.untuk i.mengetahui i.dan
i.mengembangkan i.tingkat i.kemampuan i.siswa i.dalam i.hal
i.pemahaman i.dan i.keterampilan i.setelah i.proses i.pembelajaran
i.(somatis i.intelektual)
2. Menegaskan i.kembali i.materi i.yang i.telah i.diajarkan i.dan
i.kemudian i.menyimpulkan i.dan i.memberi i.Pr i.(auditory)

4. Kelebihan i.dan i.Kekurangan i.Model i.Pembelajaran i.SAVI i.dalam


i.Proses i.Belajar i.Mengajar

Ada i.beberapa i.kelebihan i.dari i.model i.SAVI i.ini i.diantaranya i.:


1. Meningkatkan i.kecerdasan i.secara i.terpadu i.(penggabungan i.gerakan
i.fisik i.dengan i.aktivitas i.intelektual)

14
2. Ingatan i.siswa i.terhadap i.materi i.pelajaran i.lebuh i.kuat i.karena
i.siswa i.membangun i.sendiri i.pengetahuannya.
3. Suasana i.belajar i.lebih i.menarik i.dan i.menyenangkan.
4. Meningkatkan i.kreativitas i.dan i.kemampuan i.psikomotor i.anak.
5. Melatih i.siswa i.untuk i.terbiasa i.berfikir i.dan i.mengemukakan
i.pendapatnya.
Model i.pembelajaran i.savi i.ini i.juga i.memiliki i.beberapa
i.kelemahan i.diantaranya i.:
1. Penerapan i.pembelajaran i.ini i.membutuhkan i.sarana i.dan i.prasarana
i.yang i.lengkap i.sesuai i.dengan i.rancangan i.materinya.
2. Biaya i.pembelajaran i.yang i.relatif i.besar.
3. Membutuhkan i.waktu i.yang i.lama i.terutama i.bila i.siswa i.yang
i.lemah.

E. Karakteristik i.Siswa
Karakteristik i.siswa i.SD i.Negeri i.12 i.Lubuklinggau i.ini i.adalah
i.sebagai i.berikut i.:
• Siswa i.Kelas i.V i.SD i.Negeri i.12 i.Lubuklinggau i.berjumlah i.26
i.orang, i.terdiri i.atas i.16 i.orang i.laki-laki i.dan i.10 i.orang i.perempuan.
• Mereka i.rata-rata i.berusia i.antara i.11 i.sampai i.12 i.tahun.
Melalui i.Model i.SAVI i.ini i.peneliti i.berharap i.perencanaan i.pola
i.yang i.di i.terapkan i.di i.SD i.Negeri i.12 i.Lubuklinggaudapat
i.meningkatkan i.hasil i.belajar i.siswa i.dalam i.pembelajaran i.IPA
i.khususnya i.materi i.Cahaya.

15
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, dan pihak yang membantu


Perbaikan pembelajaran pendidikan IPA dilaksanakan secara kolaboratif
yaitu antara guru yang berperan sebagai pelaku tindakan dengan penilai 1 dan
penilai 2 sebagai observer. Subjek penelitian tindakan ini adalah guru dan
siswa kelas V di SD Negeri 12 Lubuklinngau.
Adapun waktu pelaksanaan perbaikan perbaikan pembelajaran ini,
prasiklus pada tanggal 22 April 2021, siklus 1 pada tanggal 28 April 2021,
dan siklus II pada tanggal 06 Mei 2021, dengan jadwal pelaksanaan sebagai
berikut :
Tabel 3.1 Jadwal Waktu Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
No Hari/Tanggal Materi Siklus
1 Kamis, 22 April 2021 Cahaya Pra siklus
2 Rabu, 28April 2021 Cahaya Siklus 1
3 Kamis, 06 Mei 2021 Cahaya Siklus II

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Penelitian tindakan kelas direncanakan terdiri dari dua siklus, yang


tujuan untuk mengetahui perbandingan keberhasilan siswa melalui tes yang
diberikan. Didalam pelaksanaan ini mengacu kepada rancangan beberapa
siklus I dan II meliputi :
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Observasi
d. Refleksi
Skema Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran, dapat dilihat dari skema di
bawah ini :
1. Kelas atau Siswa
Dalam pemilihan ini penulis gunakan adalah siswa kelas V Sd Negeri 12

16
lubuklinggau. Adapun jumlah siswa kelas V ada 26 orang siswa, alasan
mengunakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam menggali materi dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi
ulasan semester II (dua).
2. Karakteristik Siswa SD
a. Senang bergerak, guru hendaknya merancang model pembelajaran
yang mungkin siswa aktif bergerak.
b. Senang berkerja sama dalam kelompok, anak akan belajar cara
bersosialisasi dalam kelompok belajar.
c. Senang menemukan suatu hal yang baru dan belajar memecahkan
masalah.

Deskripsi Persiklus

1) Siklus 1

a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan antara lain :
1) Membuat rencana perbaikan pembelajaran 1 dengan materi pokok
Cahaya.
2) Menetukan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
3) Menyiapkan bahan yang mendukung pembelajaran.
4) Menyiapkan lembar latihan siswa.
5) Menyiapkan alat evaluasi.

17
b. Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 28 April
2021 dengan materi Cahaya kegiatan yang dilakukan pada tahap
pelaksanaan antara lain :
1) Mengadakan apersepsi dan motivasi terhadap siswa.
2) Menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan Model
Pembelajaran SAVI.
3) Mengadakan tanya jawab tentang materi.
4) Melakukan observasi terhadap kegiatan siswa.
5) Memberikan evaluasi hasil belajar siswa.
6) Memberikan tindak lanjut.

c. Observasi
Pengamatan yang dilakukan Pada tahap ini adalah mengamati siswa
selama proses pembelajaran berlangsung observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disiapkan. Pengamatan ini nanti akan dibantu Ibu Supiah, S.Pd.

d. Refleksi
Refleksi dilakukan secara kolaborator dengan teman sejawat dengan
menganalisis hasil pembelajaran yang telah dicatat. Refleksi dilakukan
terhadap hasil belajar siswa, sebelum dilakukan refleksi terlebih dahulu
dilakukan analisis terhadap presentase siswa yang menunjukan hasil
belajar tinggi, sedang dan rendah. Pembelajaran pun berhasil bila lebih
dari 75% siswa mencapai hasil belajar tinggi.
Dari hasil observasi diatas diketahui bahwa tujuan yang disampaikan
belum tercapai sempurna dan perlu perbaikan dalam proses
pembelajaranya di siklus 2.

18
2) Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada tahap pelaksanaan antara
lain :
1) Menyusun rencana pembelajaran perbaikan pembelajaran 2 dengan
materi pokok cahaya.
2) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
3) Guru membuat suasana lebih menarik.
4) Menyiapkan bahan dari alat yang lebih akurat guna membantu
memperlancar proses demonstrasinya.
5) Siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
6) Menyiapkan lembar observasi.
7) Menyiapkan alat evaluasi berupa soal tentang cahaya
8) Bersama sama membahas lembar evaluasi dan menyimpulkan
materi.

b. Pelaksanaan
Sebelum pembelajaran siklus 2 dilaksanakan penulis berkonsultasi
terlebih dahulu dengan pembimbing untuk merancang proses perbaikan
pembelajaran .
Kegiatan proses pembelajaran siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 06
Mei 2021 dengan materi pokok cahaya kegiatan dilakukan pada tahap
pelaksanaan antara lain :
1) Dimulai dengan kegiatan awal, yaitu persiapan kemudian dilakukan
apersepsi dan motivasi dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa
berdasarkan materi yang diajarkan .
2) Menjelaskan materi pembelajaran menerapkan penggunaan media
pembelajaran SAVI dengan memberi penjelasan tentang :
a) Pengertian cahaya (pengertian cahaya dan sifat-sifat cahaya).
b) Menunjukkan apa saja sifat-sifat cahaya.
c) Menybutkan sifat-sifat cahaya cahaya serta contohnya.

19
3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
materi cahaya.
4) Menanggapi pertanyaan yang diajukan siswa.
5) Melakukan observasi terhadap aktifitas belajar siswa.
6) Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar.
7) Membahas hasil evaluasi siswa bersama.
8) Memberikan tindak lanjut.

b. Observasi
Pada tahap ini dilakukan pengamatan atau observasi terhadap
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang
telah disiapkan. Pengamatan ini nanti akan dibantu ibu Supiah, S.Pd. yang
merupakan Guru SD Negeri 12 Lubuklinggau. Hasil observasi terhadap
proses pelaksanaan perbaikan siklus 2 ini dapat dilihat pada lampiran.

c. Refleksi
Pada perbaikan perbaikan siklus 2 terlihat adanya peningkatan
berdasarkan hasil pengamatan (observasi) terhadap proses pembelajaran
pada siklus kedua ini sudah menunjukan adanya peningkatan hasil belajar
dibandingkan siklus pertama. Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis
menyimpulkan bahwa pada siklus 2 proses perbaikan pembelaran telah
berhasil dan tidak perlu diadakan siklus perbaikan berikutnya.

20
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus


Data hasil simulasi pada setiap siklus diolah dengan hasil presentase.
Berdasarkan simulasi tersebut diperoleh prediksi data hasil simulasi tes
persiklus.
1. Hasil Observasi
Hasil simulasi yang dilakukan guru dan Peneliti terhadap siswa dari
sebelum perbaikan dan setelah perbaikan pembelajaran tersaji pada tabel 1
berikut ini :
Tabel 4.1
AKTIVITAS SISWA KELAS V SD NEGERI 12 LUBUKLINGGAU
DALAM PEMBELAJARAN IPA

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

No Minat Belajar Jumlah Jumlah Jumlah


% % %
siswa siswa Siswa

1 Tinggi 7 26,92% 13 50,00% 21 80,76%

2 Sedang 10 38,46% 7 26,92% 3 11,53%

3 Rendah 9 34,61% 6 23,07% 2 7,69%

Jumlah 26 100% 26 100% 26 100%

Berdasarkan tabel 1 di atas terlihat bahwa jumlah siswa dan persentase

minat belajar siswa dalam pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan.

Hal ini terbukti pada pra siklus siswa yang hasil belajar tinggi ada 7 orang

(26,92%), kemudian pada siklus 1 meningkat menjadi 13 orang (50,00%) dan

pada siklus 2 meningkat lagi menjadi 21 orang (80,76 %) .

21
Peningkatan aktivitas belajar siswa sebelum perbaikan dan pada siklus
perbaikan pembelajaran lebih jelas tersaji pada diagram 1 berikut ini :
Gambar 4.1
Minat Belajar Kelas V dalam Pembelajaran IPA

25

20

15

tinggi
sedang
rendah
10

0
pra siklus Siklus I Siklus II

2. Hasil Evaluasi
Hasil Analisis tes prasiklus (sebelum tindakan perbaikan) dalam tabel
berikut :

22
Tabel 4.2
Prediksi Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 12 Lubuklinggau
tentang Cahaya pada prasiklus
Nilai Ketuntasan
No Nama
Prasiklus T TT
1 Aditya Wahyu Saputra 56 √
2 Albin Tri Keyza 42 √
3 Aris Farzin Saparal 72 √
4 Arqawi faiz jihada 78 √
5 Cahaya Ananda 52 √
6 Carlos Saputra 65 √
7 Peli Andini 48 √
8 Elsa Delpana 58 √
9 Elvis Pramadani 62 √
10 Farel Dwi Andika 70 √
11 Firmansyah 64 √
12 Geisha Ayu Putri 70 √
13 M. Fakhry Arkhan R 30 √
14 M. Sheva Abraham 75 √
15 M. Ilham Ataya 32 √
16 Nayla Ramadani 66 √
17 Puja Sari Novita 54 √
18 Raju Permana 58 √
19 Rizki Radiansyah 70 √
20 Ryan Khulusi. T 52 √
21 Shiren Tasya P 64 √
22 Suci Intan Permana 68 √
23 Syarial Amir 40 √
24 Umi Kalsum 38 √
25 Witri Juliani 72 √

23
26 Aylendra 40 √
Jumlah 1.469
Rata-rata kelas 57,53
Nilai Tertinggi/Jumlah anak 78/1
Nilai Terendah/Jumlah anak 30/1
Presentase 42,30% 57,69 %
Tuntas
Jumlah anak 26 11 15

Dari tabel 2 diatas hasil prasiklus jumlah anak yang tuntas atau mendapat

nilai lebih dari atau sama dengan 65 sebanyak 11 orang siswa atau sebesar

42,30% sedangkan yang belum tuntas sebanyak 15 orang siswa atau 58,33%,

serta nilai rata-rata kelas hanya mencapai 57,69%.

Tabel 4.3
Prediksi Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 12 Lubuklinggau
tentang Cahaya pada siklus 1
Nilai Ketuntasan
No Nama
Siklus I T TT
1 Aditya Wahyu Saputra 65 √
2 Albin Tri Keyza 50 √
3 Aris Farzin Saparal 78 √
4 Arqawi faiz jihada 90 √
5 Cahaya Ananda 68 √
6 Carlos Saputra 72 √
7 Peli Andini 58 √
8 Elsa Delpana 68 √
9 Elvis Pramadani 70 √
10 Farel Dwi Andika 82 √
11 Firmansyah 80 √

24
12 Geisha Ayu Putri 84 √
13 M. Fakhry Arkhan R 42 √
14 M. Sheva Abraham 86 √
15 M. Ilham Ataya 40 √
16 Nayla Ramadani 68 √
17 Puja Sari Novita 65 √
18 Raju Permana 62 √
19 Rizki Radiansyah 76 √
20 Ryan Khulusi. T 66 √
21 Shiren Tasya P 72 √
22 Suci Intan Permana 70 √
23 Syarial Amir 42 √
24 Umi Kalsum 52 √
25 Witri Juliani 80 √
26 Aylendra 65 √
Jumlah 1.751
Rata-rata kelas 67,34
Nilai Tertinggi/Jumlah anak 90/1
Nilai Terendah/Jumlah anak 40/1
Presentase 73,07% 26,92%
Tuntas
Jumlah anak 26 19 7

Dari tabel 3 diatas pada siklus I diperoleh hasil jumlah anak yang tuntas
atau mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 65 sebanyak 19 siswa yaitu
sebesar 73,07% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 7 orang siswa atau
26,92%, serta nilai rata-ratanya hanya mencapai 67,34.

25
Tabel 4.4
Prediksi Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 12 Lubuklinggau
tentang Cahaya pada siklus II
Nilai Ketuntasan
No Nama
Siklus II T TT
1 Aditya Wahyu Saputra 78 √
2 Albin Tri Keyza 65 √
3 Aris Farzin Saparal 82 √
4 Arqawi faiz jihada 100 √
5 Cahaya Ananda 72 √
6 Carlos Saputra 76 √
7 Peli Andini 65 √
8 Elsa Delpana 70 √
9 Elvis Pramadani 78 √
10 Farel Dwi Andika 80 √
11 Firmansyah 85 √
12 Geisha Ayu Putri 92 √
13 M. Fakhry Arkhan R 58 √
14 M. Sheva Abraham 94 √
15 M. Ilham Ataya 56 √
16 Nayla Ramadani 76 √
17 Puja Sari Novita 74 √
18 Raju Permana 68 √
19 Rizki Radiansyah 84 √
20 Ryan Khulusi. T 75 √
21 Shiren Tasya P 78 √
22 Suci Intan Permana 78 √
23 Syarial Amir 58 √
24 Umi Kalsum 68 √
25 Witri Juliani 86 √

26
26 Aylendra 70 √
Jumlah 1.921
Rata-rata kelas 73,88
Nilai Tertinggi/Jumlah anak 100/1
Nilai Terendah/Jumlah anak 56/1
Presentase 88,46% 11,53%
Tuntas
Jumlah anak 26 23 3

Dari tabel 4 diatas hasil siklus II jumlah anak yang tuntas atau
mendapat nilai ≥ 65 sebanyak 23 orang siswa atau 88,46% dan yang belum
tuntas sebanyak 3 siswa atau sebesar 11,53%, serta nilai rata-ratanya
mencapai 73,88

Dari uraian diatas dapat digabungkan hasil evaluasi persiklus seperti pada
tabel berikut :

Tabel 4.5
Prediksi Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 12 Lubuklinggau
tentang Cahaya pada siklus II
Nilai
No Nama Siswa
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Aditya Wahyu Saputra 56 65 78
2 Albin Tri Keyza 42 50 65
3 Aris Farzin Saparal 72 78 82
4 Arqawi faiz jihada 78 90 100
5 Cahaya Ananda 52 68 72
6 Carlos Saputra 65 72 76
7 Peli Andini 48 58 65
8 Elsa Delpana 58 68 70
9 Elvis Pramadani 62 70 78
10 Farel Dwi Andika 70 82 80

27
11 Firmansyah 64 80 85
12 Geisha Ayu Putri 70 84 92
13 M. Fakhry Arkhan R 30 42 58
14 M. Sheva Abraham 75 86 94
15 M. Ilham Ataya 32 40 56
16 Nayla Ramadani 66 68 76
17 Puja Sari Novita 54 65 74
18 Raju Permana 58 62 68
19 Rizki Radiansyah 70 76 84
20 Ryan Khulusi. T 52 66 75
21 Shiren Tasya P 64 72 78
22 Suci Intan Permana 68 70 78
23 Syarial Amir 40 42 58
24 Umi Kalsum 38 52 68
25 Witri Juliani 72 80 86
26 Aylendra 40 65 70
Jumlah 1.469 1.751 1.921
Rata-rata kelas 57,53 67,34 73,88
Nilai Tertinggi/Jumlah anak 78/1 90/1 100/1
Nilai Terendah/Jumlah anak 30/1 40/1 56/1
Presentase
Tuntas
Jumlah anak 26 26 26

Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa hasil belajar siswa dalam


pembelajaran IPA tentang Cahaya menunjukkan peningkatan dari Pra ke
siklus berikutnya. Keadaan sebelum perbaikan pembelajaran, jumlah siswa
yang mencapai ketuntasan belajar atau memperoleh nilai ≥ 65 baru mencapai
11 orang (42,30%), pada siklus 1 yang mencapai ketuntasan belajar 19 orang
(73,07%) dan pada siklus 2 tingkat ketuntasan mencapai 23 orang (88,46%).
Maka pelaksanaan pembelajaran IPA ini sudah dapat dikatakan berhasil
karena sudah memenuhi syarat ketuntasan minimal klasikal.

28
Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari keadaan sebelum
perbaikan ke siklus pembelajaran perbaikan secara lebih jelas dapat dilihat
pada diagram 2 berikut ini :

Gambar 4.2 Ketuntasan Belajar


Prediksi Hasil Belajar Siswa Kelas V Persiklus tentang Cahaya

25

20

15
tuntas
10 tidak tuntas

0
pra siklus Siklus I Siklus II

B. Pembahasan Hasil Dari Setiap Siklus


1. Prasiklus
Berdasarkan hasil simulasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA di
kelas V SD Negeri 12 Lubuklinggau sebelum perbaikan terlihat jumlah
siswa yang minat belajar tinggi hanya 7 orang siswa (26,92%), minat
belajarnya sedang ada 10 orang siswa (38,46 %), sedangkan yang minat
belajarnya rendah ada 9 orang siswa (34,61 %).
Dalam hal ini menunjukkan bahwa aktifitas belajar dan hasil belajar
siswa belum memuaskan. Dari hasil observasi dan refleksi tehadap
pembelajaran yang telah dilakukan diskusi dengan supervisor.
Diperoleh temuan antara lain:

29
a. Tidak minat belajar siswa yang masih kurang dikarenakan pembelajaran

kurang menarik

b. Tingkat pemahaman siswa terhadappelajarann masih terlihat sulit karen

dalam proses KBM (kegiatan Belajar Mengajar) nya peneliti tidak

mrnggunakan media pembelajaran.

2. Siklus 1

Pada pembelajaran siklus 1 maka dilakukan upaya perbaikan dengan


mengajarkan siswa dengan menggunakan langkah-langkah pengajaran
dengan media Pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelecctual).
Hasil observasi dan evaluasi pada siklus ke 1 menunjukkan adanya
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa sebesar 73,07% Walaupun
telah menunjukkan peningkatan, baik aktivitas maupun hasil belajar siswa
namun belum dapat dikatakan berhasil karena belum mencapai target
ketuntasan dan keaktifan klasikal ≥ 85%. Hasil observasi dan refleksi
terhadap pembelajaran siklus 1 diperoleh temuan bahwa media yang
digunakan belum tepat dan belum relevan walaupun ketuntasan sudah
mencapai 73,07% dapat disampaikan bahwa harus dilakukan upaya
perbaikan pada pembelajaran siklus II.

3. Siklus 2

Perbaikan pembelajaran pada siklus 2 dilakukan dengan menggunakan


langkah-langkah Model Pembelajaran SAVI, dimulai dengan kegiatan yang
dapat membangun motivasi belajar (Auditory) peserta didik, ciptakan
membagi siswa dalam kelompok belajar (somatic), Melakukan diskusi
kelompok dalam penyelesaian tugas latihan (Visual dan intelectual),
memperhatikan seluruh siswa pada saat video peragaan berlangsung dan
memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir lebih lanjut sesuai
dengan apa yang dilihatnya dalam proses tersebut dan mempresentasikanya.

30
Dalam proses observasi kedua sudah menunjukkan adanya peningkatan
keaktifan siswa dalam menghadapi pembelajaran dibandingkan pada
sebelum perbaikan siklus kesatu.
Siswa yang mempunyai minat belajar yang tinggi adalah 23 orang
(73,88%) dan hasil belajarnya yang mencapai ketuntasan ≥ 65 sebanyak 21
orang (88,46%). Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan pembelajaran pada
siklus 2 sudah dikatakan berhasil karena aktivitas dan belajar siswa sudah
mencapai ketuntasan klasikal ≥ 85% dengan nilai rata-rata 73,88

31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil simulasi penelitian Tindakan Kelas siswa kelas V SD
Negeri 12 Lubuklinggau dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1. Penggunaan Media Pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory dan
Intellectual) dalam pelajaran IPA terhadap materi Cahaya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa yang berdasarkan, peningkatan ini
terlihat dari hasil belajar siswa pada prasiklus 11 orang siswa tuntas
(42,30%) meningkatkan pada siklus 2 menjadi 19 orang siswa tuntas
(73,07%) dan pada siklus 2 berhasil meningkat menjadi 23 orang siswa
tuntas (88,46%).
2. Media Pembealaran SAVI yang digunakan ini dapat meningkatkan minat
dan hasil belajar pada pra siklus yaitu 6 orang (26,92%), sebanyak 7
orang siswa pada siklus 1 meningkat menjadi 13 orang siswa yang aktif
(50,00%) dan siklus 2 menjadi 21orang siswa yang aktif (80,76%).

B. Saran dan Tindak lanjut


Berdasarkan simpulan diatas, peneliti memberikan saran kepada :

1. Guru
Media Pembelajaran SAVI yang digunakan dalam pembelajaran IPA pada
materi cahaya akan dapat membantu siswa aktif dan kreatif dalam berfikir
dan menganalisis masalah serta menemukan suatu ide dalam
mempresentasikan hasil kerjanya secara efisien.
2. Bagi Kepala Sekolah
Kepala Sekolah dapat memotivasi guru dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa dan juga dapat menambah cara atau pla dalam mengajar
dengan menggunakan dan mengembangkan suatu model pembelajaran.
3. Siswa
Siswa dapat menggunakan media pembelajaran SAVI tersebut untuk
meningkatkan lagi keaktifan dalam belajar agar nantinya terlihat

32
peningkatan hasil belajar sesuai apa yang diharapkan dalam tujuan
pembelajaran.
4. Lembaga pendidikan
Bagi lembaga pendidikan dapat dijadikan panduan dalam meningkatkan
kualitas pengajaran IPA khususnya pada materi Cahaya pada siswa kelas
V sekolah dasar.

33
DAFTAR PUSTAKA
Adi. D. (2001). Pengertian Peningkatan. http://internet/peningkatan mutu
pendidikan
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Pt. Remaja Rosdakarya
Asis saefuddindan ika berdiati. 2014. Pembelajaran Efekttif. Bandung : Pt.
Remaja Indonesia.
Hamzah, B.Uno. 2006. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta :
Pt. Bumi Aksara
Harijanto. 2004. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V. Jakarta : Pt. Yudistira.
Http:// herdy07. Wordpress.com/2009/04/22/model. Pembelajaran.SAVI>
Ngalimun. 2012. Strategi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jogjakarta : Aswaja
Pressindo.
Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jkarta : Raja Grafindo
Persada.
Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Pt.
Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Innovative. Jakarta :Rineka Cipta.

34

Anda mungkin juga menyukai