1 Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan
1 Etikolegal Dalam Praktik Kebidanan
Di susun oleh :
Nama : SEFTIANAH
NIM : Po.71.24.3.19.061
Tingkat : IIB
DEFINISI BIDAN
Bidan adalah seorang yang telah menjalani program pendidikan bidan yang diakui oleh
negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait serta memenuhi
persyaratan untuk terdaftar dan atau memiliki izin formal untuk praktek bidan. Bidan merupakan
salah satu profesi tertua didunia sejak adanya peradaban umat manusia.
Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan, yang terakreditasi,
memenuhi kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk
praktek kebidanan. Yang diakui sebagai seorang profesional yang bertanggungjawab, bermitra
dengan perempuan dalam memberikan dukungan, asuhan dan nasehat yang diperlukan selama
kehamilan, persalinan dan nifas, memfasilitasi kelahiran atas tanggung jawabnya sendiri serta
memberikan asuhan kepada bayi baru lahir dan anak.
Merupakan ciri profesi yang bersumber dari nilai -nilai internal dan eksternal suatu disiplin
ilmu & merupakan komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntutan bagi anggota dalam
melaksanakan pengabdian profesi.
Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1986 dan disahkandalam Kongres
Nasional Ikatan Bidan Indonesia X tahun 1988, sedang petunjukpelaksanaanya disahkan dalam
Rapat Kerja Nasional ( Rekernas ) IBI tahun 1991,kemudian disempurnakan dan disahkan pada
Kongres Nasional IBI ke XII tahun1998. Sebagai pedoman sdalam berperilaku, Kode Etik Bidan
indonesiamengandung beberapa kekuatan yang semuanya tertuang dalam mukadimah dan tujuan
dan bab. Secara umum kode etik tersebut berisi 7 bab.
Ketujuh bab dapat dibedakan atas tujuh bagian yaitu :
b. Setiap bidan dalam menjalankan tugas proofesinya menjunjung tinggiharkat dan martabat
kemanusiaan yang yang utuh dan memelihara citra bidan
c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman padaperan tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien,keluarga dan masyarakat
d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien. menghormati hak
klien, dan menghormati niulai – nilai yangberlaku dimasyarakat
c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat danatau dipercayakan
kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilanatau diperlukan sehubungan kepentingan klien
a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra
profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan
memberikan pelatyanan yang bermutu kepada masyarakat
UU RI No.23 Thn.1992 Tentang Kesehatan
1. Bahwa kesehatan sebagai salah satu unsure kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai
dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 melalui pembangunan nasional yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945;
2. Bahwa pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan, yang besar
artinya bagi pembangunan dan pembinaan sumber daya manusia Indonesia dan sebagai modal
bagi pelaksanaan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh
masyarakat Indonesia;
3. Bahwa dengan memperhatikan peranan kesehatan diatas, diperlukan upaya yang lenbih
memadai bagi peningkatan derajat kesehatan dan pembinaan penyelenggaraan upaya kesehatan
secara menyeluruh dan terpadu;
4. Bahwa dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat sebagaimana dimaksud butir b
dan butir c, beberapa undangundang dibidang kesehatan dipandang sudah tidak sesuai lagi
dengan kebutuhan dan tuntutan pembangunan kesehatan;
5. Bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, perlu ditetapkan Undang-undang tentang
Kesehatan;
a. Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang telah teregistrasi
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Surat tanda registrasi, selanjutnya disingkat STR adalah bukti tetulis yang diberikan oleh
pemerintak kepada tenaga kesehatan yang diregistrasi setelah memiliki sertifikasi kopetensi.
d. Surat izin kerja bidan, selanjutnya disingkat SIKB adalah bukti tertulis yang diberikan kepada
bidan yang sudah memenuhi persyaratan untuk bekerja difasilitas pelayanan kesehatan.
e. Surat izin praktik bidan, selanjutnya disingkat SIPB adalah bukti tertulis yang diberikan
kepada bidan yang sudah memenuhi persyaratan untuk menjalankan praktik bidan mandiri.
f. Standar adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan
profesi meliputi standar pelayanan standar pelayanan, standar profesi, dan standar operasional
profesi.
e. Alat bukti
Pasal 184 KUHAP, alat bukti yang sah adalah :
e.1 Keterangan saksi
e.2 Keterangan ahli
e.3 Surat
e.4 Petunjuk
e.5 Keterangan terdakwa
f. Sanksi pidana dalam Hukum Kesehatan
Sesuai dengan jenis dan tingkat pelanggarannya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku, misalnya :
f.1 KUHP
f.2 UU. No 23 th 1992 tentang Kesehatan
f.3 UU. No 4 th 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
f.4 UU. No 1 th 1962 tentang Karantina Laut
f.5 UU. No 2 th 1962 tentang Karantina Darat
f.6 UU. No 5 th 1997 tentang Psikotropika
f.7 UU. No 22 th 1997 tentang Narkotika