Anda di halaman 1dari 3

Shalat Sunnah Rawatib

Pengertian
Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang dikerjakan sebelum dan sesudah
shalat fardhu (shalat lima waktu). Shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat
fardhu disebut shalat sunnah Qobliyah. Sedangkan shalat sunnah Rawatib yang dikerjakan
setelah shalat fardhu disebut shalat sunnah Ba'diyah. Hukum shalat rawatib adalah sunah.

Jumlah Rakaat
Ulama membagi shalat sunnah rawatib menjadi dua jenis, yaitu shalat sunnah shalat
sunnah rawatib muakkad dan ghairu muakkad.

a. Shalat Sunnah Rawatib Muakkad


Shalat sunnah rawatib muakkad adalah shalat sunnah rawatib yang sangat dianjurkan
untuk dikerjakan. Sebagian ulama berpendapat bahwa jumlah shalat sunnah rawatib
mu'akkad itu 10 rakaat, yaitu:

 2 rakaat sebelum shalat Shubuh


 2 rakaat sebelum shalat Zuhur
 2 rakaat sesudah shalat Zuhur
 2 rakaat sesudah shalat Magrib
 2 rakaat sesudah shalat Isya

Artinya: Dari Ibnu Umar bahwa Rosulullah SAW tidak pernah meninggalkan sholat 10
raka’at (rawatib) yaitu 2 raka’at sebelum Dzuhur dan 2 raka’at sesudahnya, 2 raka’at sesudah
magrib di rumah beliau, 2 raka’at sesudah Isya’ di rumah beliau, dan 2 raka’at sebelum
Shubuh (HR Imam Bukhari dan Muslim).

“Aku hafal dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sepuluh rakaat: dua rakaat sebelum
Zhuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah ‘Isya dan dua
rakaat sebelum shalat Subuh. Dan ada waktu tidak dapat menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Hafshah Radhiyallahu anhuma menceritakan kepadaku bahwa bila muadzin
beradzan dan terbit fajar beliau shalat dua rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

B. Shalat Sunnah Rawatib Ghoiru Mu'akkad


Shalat sunnah rawatib ghoiru mu'akkad ini adalah shalat sunnah rawatib yang kurang
ditekankan pelaksanaannya. Jumlah shalat sunnah rawatib ghoiru mu'akkad:
 2 rakaat (yang lain) atau 4 rakaat sesudah shalat Zuhur
 2 rakaat (yang lain) atau 4 rakaat sesudah shalat Zuhur
 4 rakaat sebelum shalat Ashar
 2 rakaat sebelum Maghrib
 2 rakaat sebelum Isya

Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib

1. Menyempurnakan shalat fardhu yang masih kurang/tidak sempurna


Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya amalan manusia yang pertama kali dihisab pada hari kiamat ialah shalat
mereka. Tuhan kita jalla wa ‘azza berfirman kepada para malaikat-Nya, padahal Dia lebih
mengetahui: ‘Periksalah shalat hamba-Ku! Sempurnakah atau kurang? Jika shalatnya
sempurna, maka dicatatlah ia sempurna baginya’. Dan jika terdapat sesuatu kekurangan
padanya, Tuhan berfirman: ‘Periksalah, apakah hamba-Ku mempunyai amalan shalat sunah?’
Jika dia mempunyai amaln shalat sunah, Tuhan berfirman: ‘Sempurnakanlah shalat fardhu
hamba-Ku dengan shalat sunahnya.” Kemudian diperhitungkan amalan-amalan dengan cara
demikian.” (HR. Abu Daud)

2. Mendapat banyak kebaikan


Rasulullah SAW bersabda: “Dua rakaat Fajar (shalat sunah qabliyah subuh) itu lebih baik
daripada dunia dan isinya.” (HR. Muslim)

3. Dibangunkan rumah di surga


Dari Aisyah radiyallahu'anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda,
"Barang siapa yang tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada shalat sunnah rawatib,
maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga, (yaitu): empat rakaat sebelum zuhur,
dan dua rakaat sesudahnya, dan dua rakaat sesudah maghrib, dan dua rakaat sesudah isya, dan
dua rakaat sebelum subuh". (HR. At-Tarmidzi no. 414, An-Nasa'i no. 1794)

4. Dikabulkan doanya oleh Allah SWT


Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa berwudu dan menyempurnakannya, kemudian ia
shalat dengan sempurna, maka ia diberi Allah apa saja yang diminta, baik cepat maupun
lambat.”
5. Mendatangkan kecintaan Allah SWT
Barangsiapa yang mendirikan shalat sunnah Rawatib, maka Allah akan mencintainya. Allah
akan mengabulkan segala permintaan dan melindunginya
6. Diharamkannya api neraka
“Dari Ummu Habibah Radhiallaahu anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasalam
bersabda, ‘Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum Dhuhur dan empat rakaat
sesudahnya, Allah mengharamkannya dari api Neraka." (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia
mengatakan hadits ini hasan shahih)”

7. Memperoleh rahmat
Dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda:
"Semoga Allah memberi rahmat bagi orang yang salat empat rakaat sebelum Ashar." (HR.
Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan)

Cara Mengerjakannya
Cara kita mengerjakan shalat sunah rawatib sebagai berikut.
1. Ketentuan rakaat shalat sunah rawatib dua rakaat-dua rakaat.
2. Kita kerjakan secara munfarid atau sendirian (shalat rawatib termasuk shalat sunah
yang tidak disunahkan untuk kita laksanakan secara berjamaah).
3. Shalat sunah rawatib qabliyah dikerjakan sesudah azan sebelum iqamah, sedangkan
shalat sunah rawatib ba‘diyah dikerjakan sesudah shalat fardu.
4. Sebaiknya bergeser dari tempat shalat fardu.

Sumber

http://walpaperhd99.blogspot.com/2016/01/shalat-sunnah-rawatib-pengertian-hukum.html
https://kumparan.com/berita-hari-ini/apa-itu-shalat-sunnah-rawatib-niat-waktu-pelaksanaan-
dan-keutamaannya-1vFZXlRuq4L/full
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3651215/niat-shalat-sunnah-rawatib-waktu-
pelaksanaan-dan-keutamaannya
https://tirto.id/shalat-sunnah-rawatib-bacaan-niat-waktu-pengerjaan-jumlah-rakaat-fkrj
https://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Rawatib
https://www.ngaji.id/pembahasan-lengkap-shalat-sunnah-rawatib-beserta-dalilnya/
https://slideplayer.info/slide/13885796/
https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/123066-1597842247.pdf

Anda mungkin juga menyukai