Anda di halaman 1dari 5

SOSIETAS, VOL. 7, NO.

1, 2017 341

ANALISIS KELAYAKAN ISI MATERI DARI KOMPONEN


MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN DALAM BUKU TEKS
MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI SMA NEGERI
DI KOTA BANDUNG

Lutfia Putri Kinanti, Sudirman


Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr.Setiabudi 229 Bandung 40154, Jawa Barat, Indonesia
Email: fykinanti09@gmail.com

Abstrak Kelayakan isi materi merupakan satu di antara empat kriteria penilaian kelayakan buku teks yang harus
diperhatikan dan disesuaikan dengan peraturan yang telah ditetapakan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). Buku teks menjadi sumber utama dalam proses belajar mengajar dan dijadikan acuan
untuk mencari informasi dan penunjang kegiatan pembelajaran oleh guru maupun peserta didik.
Permasalahan yang dirasakan terdapat pembahasan dalam materi yang kurang mendalam dan konten yang
kurang memadai dalam buku teks tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih
spesifik tingkat kelayakan buku teks yang akan dinilai yaitu untuk mengetahui tingkat kelayakan buku teks
ditinjau dari kesesuaian uraian materi dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada buku
teks sosiologi, tingkat keakuratan materi, dan materi pendukung pembelajaran. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik
observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Teknik analisis datanya menggunakan teknik
analisis konten, di mana peneliti melakukan analisis terhadap buku yang dikaji. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian dengan Komptensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) cukup
layak karena kurang ditekankan aspek KI 1 dan KI 2. Keakuratan materi layak, hal ini menunjukkan secara
keseluruhan materi yang tersaji sudah akurat hanya saja tidak setiap pembahasan dapat menampilkan teori.
Materi pendukung pembelajaran berada pada status layak akan tetapi terdapat catatan karena kurang
menekankan pada aspek teknologi, contoh dan gambar kurang memadai, tampilan yang kurang full colour
dan terdapat beberapa soal yang kurang sinkron.
Kata kunci: buku teks, kelayakan isi materi, sosiologi

1 PENDAHULUAN bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau


lembaga pendidikan beserta stafnya”. Kurikulum
Pendidikan merupakan salah satu bentuk dijadikan pedoman untuk terlaksananya proses
perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis. pembelajaran yang terarah, sistematis, dimana di
Karena itu, perubahan dalam bidang pendidikan dalam kurikulum tersebut terdapat komponen-
adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan komponen yang mempengaruhi penulisan buku teks
dengan perubahan budaya kehidupan. Misi dunia buku teks. Menurut Safdar (dalam International
pendidikan adalah melahirkan generasi-generasi Journal of Academy Research, 2011, hlm. 45)
penerus yang memiliki intelektualitas tinggi serta bahwa “buku teks adalah dasar dan pelengkap
menciptakan peradaban yang berkarakter kuat. Hasil pembelajaran guru dalam proses belajar mengajar.
ini tertuang dalam bunyi pasal 3 Undang-Undang Buku teks menjadi dasar dan pendukung pada
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan aktivitas pembelajaran di kelas”. Dengan begitu
Nasional. Namun untuk penyelenggaraan pendidikan buku yang digunakan baik untuk peserta didik
dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan maupun guru harus jelas baik itu berkaitan dengan
kurikulum. informasi, konsep dan mengembangkan kemampuan
Menurut Nasution (2008, hlm. 5) “Kurikulum sehingga dapat dipahami oleh peserta didik dalam
adalah suatu rencana yang disusun untuk menguasai kompetensi tertentu dan menunjnag
melancarkan proses belajar mengajar dibawah aktivitas pembelajaran di kelas.
SOSIETAS, VOL. 7, NO. 1, 2017 342

Berdasarkan data yang didapat dari hasil Selain itu menurut Tarigan dan Tarigan
observasi buku teks yang dijadikan subyek (1986, hlm. 13) Buku teks adalah buku pelajaran
penelitian adalah buku teks yang pada umumnya dalam bidang tertentu, yang merupakan buku
dijadikan referensi dan acuan dalam pembelajaran. standar, yang disusun oleh para pakar. Dalam hal
Adapun buku tersebut adalah buku teks Esis. Dari 29 itu untuk maksud dan tujuan instruksional, yang
SMA Negeri di Kota Bandung, 13 diantaranya diperlengkapi dengan sarana- sarana pengajaran
menggunakan buku teks esis dalam proses belajar- yang serasi dan mudah dipahami oleh pemaikainya
mengajar. di sekolah- sekolah maupun perguruan tinggi
Dalam penilaian kelayakan isi terdapat 4 sehingga dapat menunjang sesuatu program
indikator penilaian sesuai dengan yang sudah pengajaran.”
ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan Jadi dapat disimpulkan bahwa buku teks
(BSNP). Adapun keempat indikator tersebut adalah merupakan buku panduan yang digunakan baik
kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan untuk peserta didik maupun guru dalam proses
kebahasaan dan kelayakan kegrafikan. Dalam pembelajaran. Dengan adanya buku teks
pembahasan kali ini fokus kepada kelayakan isi, mempermudah pengajaran dimana melibatkan
untuk kelayakan isi terdiri dari 3 komponen yaitu semua peserta didik didalam kelas. Peserta didik
kesesuaian dengan KI dan KD, keakuratn materi dan juga lebih mudah dalam memahami dan menangkap
materi pendukung pembelajaran. Untuk lebih materi yang dijelaskan karena materi yang
spesifiknya akan membahas pada komponen yang disampaikan tertera dengan jelas didalam buku teks.
terakhir yaitu materi pendukung pembelajaran,
tujuannya untuk melihat berapa besar tingkat 2.2 Penilaian Kelayakan Isi Buku
kelayakan materi pendukung pembelajaran yang
menunjang dalam buku teks
Teks
Fungsi dari materi pendukung pembelajaran Menurut Muslich (dalam Jurnal Kata 2014, hlm.
dalam buku teks untuk melengkapi ulasan materi 3) dalam kelayakan isi, ada tiga indikator yang harus
seperti ketersajian soal, contoh, gambar, tajuk, diperhatikan, yaitu “kesesuaian uraian materi
tugas-tugas yang merangsang keterampilan dan lain dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi
sebagainya. Permasalahan yang kerap terjadi dalam Dasar (KD) yang terdapat dalam mata pelajaran
indikator ini adalah ketidaksinkronan antara soal dan yang bersangkutan, keakuratan materi dan materi
pembahasan, kurang disajikannya contoh, gambar pendukung pembelajaran”. Dari ketiga indikator
maupun uraian yang dapat menarik minat belajar tersebut kita dapat menilai sejauh mana tingkat
peserta didik. Hal ini harus dapat diantisipasi agar kelayakan isi materi dalam sebuah buku teks.
kegiatan belajar-mengajar tetap berjalan dengan Sehingga dapat mengetahui kekurangan dan
baik. kelebihan dari buku teks yang akan digunakan
sebagai acuan dalam pembelajaran.

2 STUDI LITERATUR 2.3 Materi Pendukung Pembelajaran


Terdapat 10 indikator mengenai materi
2.1 Pengertian Buku Teks pendukung pembelajaran diantaranya
“Kesesuaiannya dengan perkembangan ilmu dan
Buku teks merupakan buku panduan yang
teknologi, keterkinian fitur, contoh, dan rujukan,
digunakan oleh peserta didik maupun guru dalam
penalaran (reasoning), pemecahan masalah (problem
pelakasanaan pembelajaran. Buku teks yang
solving), keterkaitan antar konsep, komunikasi,
digunakan merupakan buku yang bahasannya mudah
penerapan, kemenarikan materi, mendorong untuk
dipahami, mengaitkan pengalaman sehari-hari
mencari informasi lebih jauh, materi pengayaan.”
peserta didik sehingga dapat lebih mudah
(Muslich, 2010, hlm. 295-297). Adapun
dimengerti. Menurut Husnita dan Zulva (dalam
penjelasannya sebagai berikut:
jurnal Pelangi, hlm. 150) “Buku Teks atau buku
a) Kesesuaiannya dengan Perkembangan Ilmu
pelajaran merupakan buku pegangan yang
dan Teknologi
digunakan oleh guru dalam mengajar, selain itu
Materi yang tersaji dalam buku teks mencakup
buku teks juga digunakan oleh siswa sebagai
contoh, latihan dan daftar pustaka harus sesuai
penunjang kegiatan pembelajaran baik di sekolah
dengan kondisi saat ini dan sesuai dengan
maupun di luar sekolah.”
perkembangan ilmu teknologi. Artinya materi yang
SOSIETAS, VOL. 7, NO. 1, 2017 343

tersaji disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik Dalam point ini peserta didik dituntut untuk
dan guru. mampu menggali lebih dalam lagi materi yang
b) Keterkinian Fitur, Contoh, dan Rujukan dipelajari dengan mencari informasi dengan sumber
Pada indikator ini tak terlepas dari materi yang yang berbeda.
digunakan, artinya fitur, contoh dan rujukan j) Materi Pengayaan
merupakan tambahan untuk menjelaskan materi Materi pengayaan merupakan materi yang
yang tersaji. Tiga indikator yang digunakan menunjang atau materi yang memperkaya materi
menggambarkan fenomena saat ini. Rujukan yang pokok. Tujuannya untuk mengetahui apakah materi
baik dan layak digunakan adalah rujukan yang lima yang sedang dipelajari memiliki tingkat keluasan
tahun terakhir untuk buku teks. yang dapat didukung oleh sudut pandang ilmu lain.
c) Penalaran (Reasoning)
Dengan adanya penalaran mengasah daya ingat
dan tingkat pemahaman peserta didik mengenai
3 METODE PENELITIAN
materi yang sudah dipelajari. Tujuannnya adalah
agar peserta didik mampu membuat kesimpulan dari Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
materi yang sudah dijelaskan. Cara yang tepat untuk dengan menggunakan metode deskripsi. Penelitian
melatih penalaran siswa dibantu dengan uraian, ini dilakukan di SMA Negeri 2, SMA Negeri 6 dan
contoh, tugas, pertanyaan atau soal latihan yang SMA Negeri 19. Informan dalam penelitian ini
sesuai dengan materi yang tertera dalam buku teks. sebanyak 3 orang, yaitu guru kelas XI yang
d) Pemecahan Masalah (Problem Solving) mengajar mata pelajaran sosiologi dan menggunakan
Buku teks yang berkualitas harus mampu buku teks esis. Pihak-pihak tersebut dianggap
menyajikan suatu permasalahan disertai dengan memiliki informasi yang diperlukan oleh peneliti
strategi dan latihan pemecahan masalah. Untuk untuk mengungkapkan dan menganalisis buku teks
melatih pemecahan masalah, sebelumnya peserta Esis yang pada umumnya dijadikan acuan dalam
didik harus mampu memahami masalah yang terjadi, pembelajaran.
merancang strategi pemecahan masalah, menguji Pemilihan partisipan ini menggunakan purposive
coba strategi, mencari solusi dan menafsirkan solusi sampling, dan hasil penelitian diperoleh dengan
yang diperoleh. teknik observasi, studi dokumentasi dan wawancara.
e) Keterkaitan Antara Konsep Keterkaitan Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
antar konsep dibuktikan dengan uraian atau konten, dimana peneliti membaca, memahami secara
contoh yang tersaji didalam buku teks. Tujuannya mendalam buku teks esis. Sejalan dengan pendapat
untuk membantu peserta didik mengkontruksi Rustanto (2015, hlm. 4) “Analisis isi (content
pengetahuan yang baru dan utuh. Serta konsep ini analysis) adalah penelitian yang bersifat
berkaitan dengan mata pelajaran sosiologi. pembahasan mendalam terhadap isu suatu informasi
f) Komunikasi (Writeand Talk) Materi yang tertulis atau tercetak dalam media massa.” Untuk
tersaji dalam buku teks baiknya menghadirkan melihat tingkat kelayakan isinya menggunakan
contoh latihan untuk mengemukakan teknik penskoran sebagai berikut:
gagasan peserta didik berkaitan dengan materi Presentase Kelayakan = (Skor Jawaban/Skor
yang sudah dipelajari, baik secara tertulis maupun Maksimal) x 100%.
secara lisan.
g) Penerapan (Aplikasi)
Pengetahuan yang sudah disampaikan oleh guru 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
hendaknya dapat bermanfaat dan diaplikasikan
dalan kehidupan sehari-hari siswa. Acuannya berasal Dari hasil perhitungan keseluruhan mengenai
dari contoh atau soal yang berkaitan dengan konsep komponen Materi Pendukung Pembelajaran
dalam kehidupan nyata. didapatkan presentase sebesar 72,5% dan berada
h) Kemenarikan Materi pada tingkat kelayakan yang layak. Hasil analisis
Untuk menarik minat belajar siswa hendaknya peneliti mengenai indikator pertama yaitu
buku teks dapat menyajikan uraian, strategi gambar, kesesuaian dengan perkembangan IPTEK dalam
foto, sketsa, cerita sejarah, contoh atau soal-soal materi ini kurang menekankan dibidang teknologi.
yang menarik sehingga peserta didik memiliki Materi yang menyajikan indikator teknologi hanya
motivasi untuk mempelajari lebih dalam. terdapat pada materi permasalahan sosial pada sub
i) Mendorong Untuk Mencari Informasi materi pengertian permasalahan sosial, materi
Lebih Dalam Perbedaan, Kesetaraan dan Harmoni Sosial pada sub
materi diferensiasi profesi. Terakhir pada materi
SOSIETAS, VOL. 7, NO. 1, 2017 344

Integrasi dan Reintegrasi pada sub materi dipelajari sesuai dengan kondisi dilingkungan
Reintegrasi tempat tinggalnya. Dengan begitu merangsang
Keterkinian fitur contoh dan rujukan dalam peserta didik untuk berpikir dan berdiskusi dengan
materi ini merupakan hal yang kerap kita temukan teman kelompoknya yang menimbulkan komunikasi
dalam masyarakat pada saat ini dan bersifat dinamis antar peserta didik. Adapun pengertian pemahaman
hanya saja terdapat salah satu contoh dalam materi menurut Usman (2002, hlm. 35) “sebagai domain
kelompok sosial yang menampilkan pola hubungan kognitif hasil belajar”. Artinya jika sudah dapat
antar kelompok dengan menampilkan contoh yang memahami materi dengan baik maka dapat
berkaitan dengan persitiwa sejarah. Selebihnya telah berdiskusi suatu permasalahan dengan lancar.
menampilkan contoh yang sesuai dengan kondisi Indikator ketujuh adalah penerapan, secara
saat ini dan maksimal contoh 5 tahun terakhir. umum menurut hasil analisis peneliti, bahwa
Penalaran dalam aspek ini dikaitkan dengan soal penerapan merupakan hasil dari pemahaman
dan latihan yang menunjang dalam buku teks. Dari peserta didik untuk mengaplikasikan materi yang
hasil analisa peneliti bahwa soal yang disajikan didapatkan didalam kelas dan terapkan dalam
sudah dapat membantu proses menalar peserta didik. kehidupan sehari- hari. Dari hasil pemahaman materi
Sebab didukung dari berbagai varian soal, terdapat yang baik maka peserta didik dapat
soal uji Penguasaan Materi dan Evaluasi yang dikaji mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari
sesuai dengan pembahasan. Namun terdapat sehingga bermanafaat terutama bagi dirinya. Bukti
kekurangan bahwa ada beberapa pertanyaan yang pengaplikasian tersebut sesuai dengan pendapat
tidak ada pembahasannya, hal ini terjadi ketidak yang dilontarkan oleh Daryanto (dalam Zuchdi,
sinkronan antara soal dan pembahasan yang serupa 2007, hlm. 24) bahwa “kemampuan pemahaman
dengan hasil penelitian skripsi yang dilakukan oleh didasarkan tingkat kepekaan dan derajat penyerapan
Sofiyatun (2015) menyebutkan bahwa beberapa materi”.
kesalahan yang terdapat dalam beberapa bab terkait Selain itu menurut Budimansyah dan Siti (2012,
kesalahan soal, ketidak sinkronan antara materi yang hlm. 10) “peristiwa belajar yang sebenar- benarnya
telah dipaparkan dengan soal-soal yang disajikan. dapat disebut belajar, mestilah merupakan kegiatan
Selain untuk tingkat kerumitan belum disesuaikan yang benaar-benar aktif dan terfokus untuk
dengan berdasarkan Taksonomi Bloom. menghasilkan sesuatu, dan hasilnya adalah sesuatu
Pemecahan masalah, untuk mendukung aspek yang belum ada atau belum dimiliki oleh orang yang
pemecahan masalah dalam buku teks ini ditunjang belajar itu”. Ketika peserta didik sudah mampu
dengan tersedianya kolom studi kasus yang memahami materi yang disampaikan oleh guru maka
membahas mengenai suatu kasus yang pernah terjadi dapat dikatakan proses belajar karena belajar
dan peserta didik ditugaskan untuk mengidentifikasi merupaka pemahaman dari tidak tahu menjadi tahu
kasus tersebut berserta solusinya. dengan adanya dari bisa menjadi bisa.
aspek pemecahan masalah dapat membantu dan Jika dikaitkan dengan teori, maka pengaplikasian
membentuk proses berpikir peserta didik untuk ini sesuai dengan teori perkembangan kognitif dari
menemukan solusi dari suatu permasalahan. Piaget. Menurut Piaget (dalam Surya, 2004, hlm 37)
Sehingga ketika peserta didik dihadapkan pada “perkembangan kognitif merupakan suatu proses
suatu kondisi permasalahan, ia sudah memiliki dasar dimana tujuan individu melalui suatu rangkaian
untuk mengambil suatu tindakan yang tepat. yang secara kualitatif berbeda dalam berpikir”.
Indikator kelima dalam aspek ini adalah Artinya untuk mampu menerapkan dan
keterkaitan antar konsep. Pada umumnya semua bab mengaplikasikan materi yang telah diajarkan
dalam materi ini sangat terkait satu sama lain, berdasarkan jenjang usia dalam berpikir. Sebab
hampir semua bab memiliki keterkaitan yang erat tingkatan berpikir anak kecil dengan remaja atau
sehingga membangun konstruksi pengetahuan dan orang dewasa memiliki tingkat perbedaan yang
pengalaman baru bagi peserta didik. Diawali dengan signifikan sehingga jika peserta didik sudah dapat
materi kelompok sosial yang saling terkait dengan memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan
materi permasalahan, konflik, diferensiasi dan materi hal tersebut merupakan rangkaian kualitatif
stratifikasi. Penjabaran spesifiknya sudah dijelaskan dalam berpikir.
pada pembahasan diatas. Namun keterkaitan ini Point kedelapan adalah kemenarikan materi,
tidak tersaji secara eksplisit. yang terbagi kedalam satu indikator yaitu terdapat
Komunikasi, indikator komunikasi didukung uraian, gambar, contoh dan tajuk yang dapat
dengan kolom aktivitas yang tersaji setelah menarik minat. Namun untuk uraian materi secara
pembahasan materi telah selesai dipelajari. keseluruhan sudah dipaparkan dengan lugas dan
Umumnya dalam kolom aktivitas peserta didik tertuju langsung pada inti materi, bahasa yang
ditugaskan untuk mengindentifikasi suatu kejadian digunakan dalam menguraikan mudah dipahami.
yang berkaitan dengan materi yang sedang Untuk contoh dan gambar kuantitasnya sangat
SOSIETAS, VOL. 7, NO. 1, 2017 345

terbatas sehingga diatasi dengan mencari sumber lebih dalam ditunjang dengan informasi yang kurang
lain atau mengaitkan dengan fenomena yang ada dan mendalam seperti yang sudah disebutkan dalam
untuk tajuk secara keseluruhan belum terpenuhi simpulan nomor satu. Dan untuk materi pengayaan,
dengan baik, alasannya tajuk yang dihadirkan hanya materi yang terdapat dalam buku teks Esis sudah
terdapat pada 1 atau 2 bab. Pendapat lain dalam diperkaya dengan sudut pandang ilmu lain.
peneliti secara keseluruhan buku teks Esis kurang
full color sehingga terlihat monoton warnanya.
Identik dengan warna orange dan putih. Dapat
disimpulkan bahwa kemenarikan materi harus lebih REFERENSI
ditunjang dengan contoh, gambar, tajuk dan warna
yang menarik agar dapat menarik minat baca peserta Budimansyah, Dasim dan Siti Komariah. (2012).
didik. Belajar dan Pembelajaran Sosiologi. Bandung:
Point ke sembilan, mendorong informasi lebih Prodi Pendidikan Sosiologi FPIPS UPI
dalam. Materi yang telah dipaparkan, pada Firdaus, Aziz dan Siti Samhati. (2014). Analisis
umumnya terdapat beberapa kekurangan sehingga Kelayakan Isi Buku Teks Bahasa Indonesia
perlu dilengkapi untuk menunjang kelengkapannya. Terbitan Erlangga Kelas Vii Smp/Mts. Jurnal
Terakhir, Materi pengayaan. Secara keseluruhan Kata (Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya), 2
dalam materi yang tersaji diperkaya dengan sudut (2), hlm. 2 – 14
pandang atau ilmu lain, umumnya materi ini Husnita, Liza dan Zulfa. (2015). Analisis
diperkaya dengan ilmu ekonomi, hukum, politik, kelengkapan materi buku teks sejarah kelas XI
sosila, psikologi sosial, sejarah, dan sebagainya. yang dipakai di sekolah-sekolah SMA di Kota
Alasannya karena materi sosiologi merupakan Padang (Buku Erlangga, Platinum, Bumi Aksara
ilmu yang berkaitan dengan masyarakat sehingga dan Yudistira). Jurnal Pelangi, 7 (2), hlm 148-
ditunjang dengan ilmu-ilmu lain untuk
165
memberikan penjelasan secara rinci.
Muslich, Masnur. (2010) . Text Book Writing.
Jogjakarta: Ar-ruzz
Nasution, M. A.(2008). Kurikulum dan Pengajaran.
5 KESIMPULAN Jakarta: PT Bumi Aksara
Rustanto, Bambang. (2015). Penelitian Kualitatif
Materi pendukung pembelajaran hasil Pekerjaan Sosial. Bandung: PT Remaja
presentase keseluruhannya sebesar 72,5% dengan Rosdakarya Offeset
status layak. Indikator kesesuaian dengan IPTEK, Safdar, dkk. (2011). An analysis of Biology
secara keseluruhan untuk pengetahuan sudah tersaji Textbook for 9th Class Published By NWFP
dengan baik sedangkan untuk aspek teknologi hanya textbiik Board Peshawar, Pakistan. International
terdapat pada materi permasalahan sosial, Bab 3 Journal of Academy Research, 3(2), hlm.13
dan Bab 5 Keterkinian fitur contoh dan rujukan Shofiyatun Nisyak. (2015). Analisis Kelaykan Isi
sudah disajikan sesuai dengan materi dan kondisi Dan Bahasa Buku Bajar Pendidikan Agama
saat ini. Islam Dan Budi Pekerti Sekolah Menengah
Penalaran, dikaitkan dengan soal dan latihan Pertama (SMP) Kelas Tujuh (VII) Penerbit
yang menunjang dalam buku teks, hanya terdapat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
catatan penting untuk indikator ini yaitu terdapat Skripsi. [Online] Tersedia di docplayer.info
ketidak sinkronan antara materi dengan soal yang Diakses [22 Febuari 2017].
disajikan dan tingkat kerumitan soal disesuaikan Surya, Mohamad, (2004). Psikologi dan
dengan Taksonomi Bloom. Pemecahan masalah Pembelajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy
didukung dengan kolom studi kasus di setiap Tarigan, H, G & Tarigan, D. (2009). Telaah Buku
pembahasannya. Untuk keterkaitan antar konsep Teks Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa
materi yang tersaji saling keterkaitan satu sama lain. Usman, Moh. Uzer. (2002). Menjadi Guru
Untuk komunikasi didukung dengan kolom Profesional (Cet. XIV). Ed. II. Bandung: PT
aktivitas yang dapat membangun komunikasi Remaja Rosdakarya
peserta didik dengan berdiskusi. Indikator Zuchdi, Darmiyati. (2007). Strategi Meningkatkan
penerapan, dibuktikan dengan pengaplikasian materi Kemampuan Membaca. Yogyakarta: UNY Press
dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.
Kemenarikan materi, secara keselurhan ini kurang
menarik karena kurang disajikan contoh dan gambar
yang memadai. Aspek untuk mendorong informasi

Anda mungkin juga menyukai