Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fathia Dheanisa

NPM : 2006599392

FALSAFAH DAN STANDAR PELAYAN FISIOTERAPI DI INDONESIA

REGULASI (NSPK) PELAYANAN FT : TIDAK IMPLEMENTASI

1. Peraturan Presiden RI Nomor: 34 Tahun 2008 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional


Fisioterapis, Refraksionis Optisien, Terapis Wicara, Okupasi Terapis
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1363/Menkes/SK/XII/2001 tentang Registrasi dan
Izin Praktik Fisioterapis. Diperbaharui PMK No 80 Th. 2013
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 376/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi
Fisioterapi (Proses pembaharuan).
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.517/MENKES/SK/VI/2008 tentang Standar
Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI. Nomor 778/MENKES/SK/VIII/2008 tentang Pedoman
Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan.

HAMBATAN/HADANGAN PADA FISIOTERAPI

1. Hambatan Struktural

Salah satu hambatan dalam segi stuktural dapat dilihat pada pelayanan Fisioterapi,
dimana pasien tidak dapat untuk melakukan perujukan langsung pada Fisioterapi namun
harus memeriksa terlebih dahulu kepada dokter umum untuk menegakkan diagnosis
medik dan fungsional dan lalu menentukan program terapi yang dibutuhkan

2. Hadangan Birokrasi
a. Surat Edaran BPJS. Nomor 0010. Tgl. 9 Januari 2014, tentang Rehabilitasi Medik.
 Pelayanan fisioterapi dimaknai sebagai pelayanan rehabilitasi medik.
 Akses masyarakat untuk pelayanan fisioterapi harus melalui Dr.Sp.KFR.
b. PMKNo 28 th2014, ttg Pedoman Pelaks.JKN.
 Fisioterapis melakukan YanMedik Dasar di FKTP,
 di FKRTL harus oleh Dr.Sp.KFR.

JATI DIRI FISOTERAPI

Kisi-kisi kunci :

 Fisioterapi profesi universal,


 Pelayanan kesehatan baku di rumah sakit dan praktik privat.
 Kebutuhan masyarakat meningkat sesuai fenomena transisi epidemiologi-demografi.
 Fisioterapis sebagai tenaga kesehatan kompeten, berkewenangan, bertanggung
jawab –tanggung gugat, mandiri, kolaboratif.
 Anggota tim patient centered care, profesional, berkolaborasi dg tenaga kes. lain.
 Pelayanan fase rawat intensif (life support), kuratif, restoratif, rehabilitatif, kesmas,
kes kerja, kes olahraga.

RIWAYAT FISIOTERAPI

Fisioterapi dasar telah lama dikenal umat manusia, seperti yang dipraktekkan Hypocrates
dan Hector pada 460 SM dan masyarakat Mesir sejak 2500 SM.

Memasuki era modern, Fisioterapi kemudian dikembangkan dan dipromosikan melalui


berbagai aspek dan cara di berbagai negara, seperti:

Fisioterapi berdasar Iptek:

 Per Henrik Ling, Swedia, 1813,

Fisioterapi sbg pelayanan kes. baku :

 Swedia,1887
 Britania Raya, 1894.

Fisioterapi di Perguruan Tinggi :

 Universitas Otago, SelandiaBaru, 1913,


 Reed College di Portland, Oregon, USA, 1914.

PILAR PROFESI FISIOTERAPI

1. Legal / hukum / NSPK


2. Pelayanan
3. Pendidikan
PERIJINAN/LISENSI PMK 80 Th 2013

• Kualifikasi Fisioterapi

– Fisioterapis Ahli Madya;

– Fisioterapis Sarjana Sains Terapan;

– Fisioterapis Profesi; dan

– Fisioterapis Spesialis.

• Fisioterapis dapat menjalankan praktik pelayanan Fisioterapi secara mandiri atau


bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

WEWENANG FISIOTERAPIS

Dalam menjalankan Praktik, Fisioterapis memiliki kewenangan untuk melakukan pelayanan


fisioterapi meliputi:

a. asesmen fisioterapi yang meliputi pemeriksaan dan evaluasi;

b. diagnosis fisioterapi;

c. perencanaan intervensi fisioterapi;

d. intervensi fisioterapi; dan

e. evaluasi/re-evaluasi/re-assessmen/revisi.

Fisioterapis dapat menerima pasien langsung atau berdasarkan rujukan dari tenaga
kesehatan lainnya.

1. Fisioterapis Ahli Madya hanya dapat memberikan pelayanan fisioterapi atas dasar
prosedur baku sesuai pedoman pelayanan fisioterapi.

2. Fisioterapis Sarjana Sains Terapan dapat menerima pasien langsung untuk


memberikan pelayanan gangguan gerak dan fungsi yang meliputi:

a. pelayanan yang bersifat promotif dan preventif;

b. pelayanan untuk memelihara kebugaran, memperbaiki dan memelihara postur,


dan melatih irama pernafasan

c. pelayanan dengan keadaan aktualisasi rendah dan bertujuan untuk pemeliharaan;


dan

d. pelayanan pada cidera olahraga.


3. Fisioterapis profesi dapat menerima pasien langsung untuk memberikan pelayanan
gangguan gerak dan fungsi tubuh pada organ dan/atau sistem nuromusculer,
musculoskeletal, cardiovaskuler dan respirasi serta integument sepanjang rentang
kehidupan

4. Fisioterapis spesialis dapat menerima pasien langsung untuk memberikan pelayanan


gangguan gerak dan fungsi tubuh berdasarkan spesialisasinya.

Standar Pendidikan
Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional

• Standar pendidikan tenaga kesehatan mengacu kepada standar kompetensi dan standar
pelayanan serta perlu didukung oleh etika profesi.

• Standar pelatihan sumber daya manusia kesehatan mengacu kepada standar kompetensi
dan standar pelayanan serta perlu didukung oleh etika profesi.

• Pemerintah dengan melibatkan organisasi profesi dan masyarakat menetapkan standar


kompetensi dan standar pendidikan yang berlaku secara nasional.

Standar Kompetensi
Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional

• Pemerintah dengan melibatkan organisasi profesi membentuk badan regulator profesi


yang bertugas menyusun berbagai peraturan persyaratan, menentukan kompetensi
umum, prosedur penetapan kompetensi khusus tenaga kesehatan, serta menentukan
sertifikasi institusi pendidikan dan pelatihan profesi.

• Kompetensi tenaga kesehatan harus setara dengan kompetensi tenaga kesehatan di


dunia internasional, sehingga registrasi tenaga kesehatan lulusan dalam negeri dapat
diakui di dunia internasional

ALUR REGULASI
LANDASAN HUKUM FISIOTERAPI

PMK 65 tahun 2015 disusun berlandaskan UU No.36 2009 tentang Kesehatan (pasal 24) dan UU
No.36 2014 tentang Tenaga Kesehatan, Serta PMK no. 80 2013 tentang Penyelenggaraan Praktik
Fisioterapis.

PENGERTIAN FISIOTERAPI

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau
kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang rentangkehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan
gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi. (PMK No.80,
2013).

Physical therapy provides services to individuals and populations to develop, maintain and
restore maximum movement and functional ability throughout the lifespan. This includes
providing services in circumstances where movement and function are threatened by ageing,
injury, disease or environmental factors. Functional movement is central to what it means to be
healthy (WCPT, 2007).

TINDAKAN FISIOTERAPI

Secara umum, upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan Fisioterapi dibagi menjadi 4 jenis upaya:

1. Promotif  suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan contohnya Penyuluhan tentang cara
mengangkat yang efektif (ergonomic) dan senam fleksibilitas

2. Preventif sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak
diinginkan. Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang
sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang
sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah
terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakatcontohnya
Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui posyandu,
puskesmas, maupun kunjungan rumah dan Deteksi Dini Kasus dan Faktor Resiko
3. Kuratif suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau
pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.

4. Rehabilitatif kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke


dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk
dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.

Anda mungkin juga menyukai