NPM : 2006599392
1. Hambatan Struktural
Salah satu hambatan dalam segi stuktural dapat dilihat pada pelayanan Fisioterapi,
dimana pasien tidak dapat untuk melakukan perujukan langsung pada Fisioterapi namun
harus memeriksa terlebih dahulu kepada dokter umum untuk menegakkan diagnosis
medik dan fungsional dan lalu menentukan program terapi yang dibutuhkan
2. Hadangan Birokrasi
a. Surat Edaran BPJS. Nomor 0010. Tgl. 9 Januari 2014, tentang Rehabilitasi Medik.
Pelayanan fisioterapi dimaknai sebagai pelayanan rehabilitasi medik.
Akses masyarakat untuk pelayanan fisioterapi harus melalui Dr.Sp.KFR.
b. PMKNo 28 th2014, ttg Pedoman Pelaks.JKN.
Fisioterapis melakukan YanMedik Dasar di FKTP,
di FKRTL harus oleh Dr.Sp.KFR.
Kisi-kisi kunci :
RIWAYAT FISIOTERAPI
Fisioterapi dasar telah lama dikenal umat manusia, seperti yang dipraktekkan Hypocrates
dan Hector pada 460 SM dan masyarakat Mesir sejak 2500 SM.
Swedia,1887
Britania Raya, 1894.
• Kualifikasi Fisioterapi
– Fisioterapis Spesialis.
WEWENANG FISIOTERAPIS
b. diagnosis fisioterapi;
e. evaluasi/re-evaluasi/re-assessmen/revisi.
Fisioterapis dapat menerima pasien langsung atau berdasarkan rujukan dari tenaga
kesehatan lainnya.
1. Fisioterapis Ahli Madya hanya dapat memberikan pelayanan fisioterapi atas dasar
prosedur baku sesuai pedoman pelayanan fisioterapi.
Standar Pendidikan
Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional
• Standar pendidikan tenaga kesehatan mengacu kepada standar kompetensi dan standar
pelayanan serta perlu didukung oleh etika profesi.
• Standar pelatihan sumber daya manusia kesehatan mengacu kepada standar kompetensi
dan standar pelayanan serta perlu didukung oleh etika profesi.
Standar Kompetensi
Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2012 ttg Sistem Kesehatan Nasional
ALUR REGULASI
LANDASAN HUKUM FISIOTERAPI
PMK 65 tahun 2015 disusun berlandaskan UU No.36 2009 tentang Kesehatan (pasal 24) dan UU
No.36 2014 tentang Tenaga Kesehatan, Serta PMK no. 80 2013 tentang Penyelenggaraan Praktik
Fisioterapis.
PENGERTIAN FISIOTERAPI
Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau
kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang rentangkehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan
gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi. (PMK No.80,
2013).
Physical therapy provides services to individuals and populations to develop, maintain and
restore maximum movement and functional ability throughout the lifespan. This includes
providing services in circumstances where movement and function are threatened by ageing,
injury, disease or environmental factors. Functional movement is central to what it means to be
healthy (WCPT, 2007).
TINDAKAN FISIOTERAPI
Secara umum, upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan Fisioterapi dibagi menjadi 4 jenis upaya:
1. Promotif suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan contohnya Penyuluhan tentang cara
mengangkat yang efektif (ergonomic) dan senam fleksibilitas
2. Preventif sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak
diinginkan. Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang
sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang
sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah
terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakatcontohnya
Pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui posyandu,
puskesmas, maupun kunjungan rumah dan Deteksi Dini Kasus dan Faktor Resiko
3. Kuratif suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau
pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.