Anda di halaman 1dari 18

DESAIN PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA

KELAS II MELALUI METODE SQ3R DI SDN PALMERIAM 01 PAGI JAKARTA


TIMUR

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah


Desain dan Pengembangan Keterampilan Bahasa Indonesia

Dosen :
Prof.Dr. Prima Gusti Yanti, M.Hum

Disusun oleh :
Chery Etika Putri 1909087032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR SEKOLAH PASCA SARJANA

UVIVERSITAS MUHAMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA

2021
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peranan bahasa dalam dunia pendidikan memang besar, kegiatan berbahasa tidak dapat
dilepaskan dari jenjang pendidikan manapun. Sangatlah sukar menentukan, pada jenjang
pendidikan yang mana peranan tersebut lebih besar. Pemerintah menyadari pentingnya
bahasa dalam pendidikan. Ditetapkannya mata pelajaran bahasa Indonesia sebagai mata
pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan merupakan salah satu realisasi dari kesadaran
tersebut. Tujuan pengajaran bahasa Indonesia adalah pembelajar memiliki keterampilan
dalam setiap aspek kemampuan berbahasa, yaitu (1) keterampilan menyimak, (2)
keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis. Dari
keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut, kemampuan membaca dan menulis
merupakan kemampuan yang sangat penting dalam kehidupan kita pada masa lalu, dan lebih-
lebih pada masa sekarang dan masa yang akan datang

Sering kita mengalami kesulitan dalam memahami sebuah buku atau bahan bacaan
lainnya. Tidak jarang untuk memahami sebuah bacaan, kita membaca lebih dari satu kali.
Banyak orang yang membaca sebuah buku atau bacaan lain dengan cara membaca
keseluruhan bacaan itu sekaligus. Dengan cara itu, orang tersebut beranggapan akan
memahami bacaan itu dengan baik. Terlalu anggapan tersebut tidak terlalu tepat untuk
memahami suatu bacaan tidaklah sekedar membaca, tetapi memerlukan strategi yang tepat,
cepat, dan memperoleh hasil yang baik.

Namun, berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa tujuan pembelajaran membaca bahasa


Indonesia Di SD seperti di atas belum tercapai secara optimal. Kenyataan menunjukkan tidak
sedikit siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bentuk, makna, dan fungsi kalimat
serta penggunaannya untuk berbagai tujuan, keperluan, dan keadaan. Untuk mengkaji
rendahnya pemahaman bacaan bahasa Indonesia siswa, perlu dilihat faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Berdasarkan pengamatan guru bahasa Indonesia terhadap siswa di SD diduga faktor-
faktor dominan yang menyebabkan rendahnya kemampuan pemahaman bacaan bahasa
Indonesia siswa. Terdapat beberapa strategi yang tepat untuk kegiatan pembelajaran
membaca pemahaman, salah satunya yaitu strategi SQ3R. Strategi SQ3R adalah strategi
pemahaman yang membantu untuk berpikir tentang teks yang mereka baca. Strategi SQ3R
mempunyai beberapa keunggulan di antaranya adalah dapat membantu mempercepat
pemahaman dalam membaca. Metode SQ3R juga merupaka salah satu metode membaca
yang baik untuk kepentingan membaca intensif dan rasional. Membaca intensif yang
dimaksud adalah membaca untuk memperoleh informasi yang lebih bermutu, berbobot, lebih
mendalam, yang merupakan suatu kebulatan atau keseluruhan. Membaca secara intensif
membantu kita untuk berpikir secara terhubung atau relational.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana metode pembelajaran membaca SQ3R?
2. Bagaimana langkah-langkah metode pembelajaran membaca SQ3R?
3. Siswa kurang pemahaman bacaan bahasa inonesia
4. Siswa kurang berpikir tentang teks yang sedang mereka baca
5. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran, terutama dalam menemukan
sesuatu yang baru dan ide-ide yang pokok dalam materi yang diberikan oleh guru

C. Tujuan

Selaras dengan rumusan masalah yang diajukan sebelumnya, tujuan penulisan adalah sebagai
berikut:

1. Untuk menjelaskan metode pembelajaran membaca SQ3R.


2. Untuk memaparkan langkah-langkah metode pembelajaran membaca SQ3R.
3. Siswa bisa memahami yang mereka baca.
4. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
5. Siswa bisa mengetahui ide ide pokok yang mereka baca
D. Manfaat

1. Bagi siswa

Meningkatkan untuk mencapai keterampilan membaca pemahaman siswa dengan


menggunakan SQ3R pada siswa kelas 2 SDN Palmeriam 01 Pagi Jakarata Timur

2. Bagi pendidik

Meningkatkan kualitas Pembelajaran khususnya dalam kemempuan mengenal


menulis permulaan di kelas 2 SDN Palmeriam 01 Pagi Jakarata Timur

3. Bagi peneliti

Dengan mengadakan penelitian ini, peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat
menjadi referensi bagi siapapun yang ingin melakukan penelitian dengan metode
yang sama
BAB II

PEMABAHASAN

A. KAJIAN TEORI
a. Pengertian metode SQ3R
SQ3R merupakan suatu prosedur belajar yang sistematik dan bersifat praktik.
Metode SQ3R merupakan suatu metode membaca yang sangat baik untuk
kepentingan membaca secara intensif dan rasional.
Menurut Huda (2014: 244) yaitu : “SQ3R menurut strategi pemahaman yang
membantu siswa berpikir tentangteks yang sedang mereka baca. Seringkali
dikategorikan sebagai strategi belajar,SQ3R membantu siswa ‘mendapatkan sesuatu’
ketika pertama kali mereka membaca teks.bagi guru SQ3R membantu mereka dalam
membimbing siswa bagaimana membaca dan berpikir layaknya para pembaca
efektif”.
Islamudin (2012:179) menjelaskan bahwa pada prinsipnya metode SQ3R
digunakan untuk mempelajari teks, artikel ilmiah dan laporan penelitian yang
meliputi :
1. Survey, maksudnya memeriksa atau meneliti atau mengidentifikasikan seluruh
teks.
2. Question, maksudnya menyusun daftar pertanyaan yang relevan dengan teks.
3. Read, maksudnya membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun.
4. Recite, maksudnya menghafal setiap jawaban yang telah ditemukan.
5. Review, maksudnya meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang tersu
sun pada langkah kedua dan ketiga.

b. Manfaat Metode SQ3R


Ada beberapa manfaat yang bisa dipetik dari penggunaan metode SQ3R. Dengan
metode ini siswa akan menjadi pembaca aktif dan terarah langsung pada pokok
bacaan. (Mintowati, 2006) Manfaat dari metode SQ3R yaitu sebagai berikut:
1. Survey terhadap bacaan akan memberi kemungkinan pada pembaca untuk
menentukan apakah bacaan tersebut sesuai dengan keperluannya atau tidak.
2. Metode SQ3R memberi kesempatan kepada para pembaca untuk berlaku
fleksibel. Artinya pengaturan kecepatan membaca untuk setiap bagian bahan
bacaan tidaklah harus sama.
3. Metode SQ3R membekali pembaca untuk belajar secara sistematis.
4. Penerapan metode SQ3R dalam pembelajaran akan menghasilkan pemahaman
yang komprehensif, bukan ingatan. Pemahaman yang komprehensif akan bertahan
lebih lama tersimpan di dalam otak, daripada sekedar mengingat fakta.
5. Metode SQ3R dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar dengan efektif dan
efisien apabila dibandingkan dengan belajar tanpa metode.

c. Kelebihan dan Kelemahan Metode SQ3R


Adapun kelebihan dan kelemahan metode SQ3R adalah sebagai berikut.
Kelebihan metode SQ3R
1. Siswa diarahkan untuk terbiasa berpikir terhadap bahan bacaan sehingga siswa
menjadi lebih aktif dan terlatih untuk bisa membuat pertanyaan.
2. Siswa berusaha untuk memikirkan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang
mendalami isi bacaan atau teks tersebut.
3. Siswa dapat bekerjasama dalam kelompoknya untuk saling bertukar pendapat
dalam memahami konsep materi yang disajikan dalam uraian teks.

Kelemahan metode SQ3R

1. Dalam penerapan suatu metode pembelajaran pasti tidak akan lepas dari
kelemahan. Kelemahan metode pembelajaran SQ3R yaitu sebagai berikut:
2. Siswa sulit dikondisikan (ramai) saat berdiskusi denga teman sebangkunya dalam
mempelajari teks materi pelajaran.
3. Tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan jumlah siswa yang terlalu besar
karena bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam merumuskan pertanyaan.
B. Implementasi penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang di laksanakan dalam 2 siklus.
Setiap siklus masing-masing 2 kali pertemuan dengan setiap pertemuan alokasi waktunya
1 x 35 menit.
a. Perencanaan
Perencanaan adalah penyusunan rancangan tindakan yang di kenal dengan
perencanaan, yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan di mana, dan bagaimana
tindakan itu di lakukan. Perencanaan dalam penelitian ini di buat berdasarkan realita yang
ada pada saat ini, bahwa banyak dari peserta didik yang belum tuntas atau belum bisa
dalam membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Dengan menggunakan penelitian
tindakan kelas ini diharapkan untuk mengetahui keefektifitasan dari penggunaan metode
SQ3R dalam mengatasi kesulitan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas II
siswa di SDN Palmeriam 01 Pagi Jakarata Timur.
Dalam sebagaimana upaya untuk mencapai keterampilan membaca pemahaman
siswa yang maksimal, maka perlu di rumuskan perencanaan sebagai berikut:
1. Diskusi dengan guru kelas untuk menentukan kelas yang akan di teliti.
2. Kelas SDN Palmeriam 01 Pagi Jakarata Timur.
3. Indentifikasi masalah yang ada didalam kelas.
4. Menyusun langkah-langkah pembelajaran.
5. Menyusun materi pembelajaran yang akan di sampaikan.
6. Menggunakan metode yang sesuai.
7. Membuat alat observasi untuk mengetahui keaktifan peserta didik dalam proses
pembelajaran.
8. Menyusun alat evaluasi pembelajaran

b. Pelaksanaan

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan rencana tindakan dari tahapan rencana yang
telah pada susun, di mana rencana tindakan yg pada susun terdiri dari 2 siklus. Dari yang
dilaksanakan akan dampak kelebihan dan kekurangan berdasarkan metode yang pada
gunakan.
c. Pengamatan

Pengamatan yg di lakukan yaitu berupa aktivitas proses pembelajaran yang sedang


berlangsung didalam kelas pada kemampuan membaca permulaan anak didik pada mata
pelajaran bahasa Indonesia. Instrumen yang akan pada gunakan buat menghimpun data
hasil siswa merupakan dengan melakukan tes dalam setiap akhir siklus.

d. Pelaksanan SQ3R

Langkah-langkah Tingkah Laku Guru Aktivitas Guru


Langkah 1 Survey a. Memberikan bahan bacaan kepada Membaca selintas dengan cepat
siswa untuk dibaca. untuk menemukan ide
b. Menginformasikan kepada siswa pokok/tujuan pembelajaran
bagaimana menentukan ide yang hendak dicapai
pokok/tujuan pembelajaran
Langkah 2 a. Menginformasikan kepada siswa a. Memperhatikan penjelasan
Question agar memperhatikan makna dari guru.
bacaan. b. Menjawab pertanyaan yang
b. Memberikan tugas kepada siswa telah dibuatnya.
untuk membuat pertanyaan dari ide
pokok yang ditemukan dengan
menggunakan kata-kata apa,
mengapa, siapa dan bagaimana.
Langkah 3 Read Memberikan tugas kepada siswa Membaca secara aktif sambil
untuk membaca dan memberikan tanggapan terhadap
menanggapi/menjawab pertanyaan apa yang telah dibaca dan
yang telah disusun sebelumnya. menjawab pertanyaan yang
dibuatnya.
Langkah 4 Recite Meminta siswa membuat inti sari dari a. Menanyakan dan menjawab
seluruh pembahasan pelajaran yang pertanyaan-pertanyaan.
telah dipelajari hari ini. b. Melihat catatan
catatan/intisari yang telah dibuat
sebelumnya.
c. Membuat intisari dari seluruh
pembahasan.
Langkah 5 a. Menugaskan siswa membaca a. Membaca intisari yang telah
Review intisari yang dibuatnya dari rincian dibuatnya
b. Meminta siswa membaca kembali b. Membaca kembali bahan
bahan bacaan, jika masih belum bacaan siswa jika masih belum
yakin dengan jawabannya yakin akan jawaban yang telah
dibuatnya.

BAB III
HASIL PENELITIAN DAN KESIMPULAN

A. Hasil Penelitian

Langkah-langkah yang dipakai untuk meningkatan keterampilan membaca pemahaman


menggunakan menggunakan metode SQ3R pada siswa kelas II melalui Penelitian Tindakan
Kelas. Kriteria atau indikator adalah galat satu acuan yang digunakan peneliti buat
menentukan suatu pembelajaran yang dilakukan sudah berhasil dalam menggunakan metode
SQ3R maka bisa dilihat secara kuantitatif dilakukan dengan cara tes.

Pedoman Penilaian Membaca Permulaan

No Indikator Skor
1 Keterampilan memahami makna kata dalam kalimat 20
2 Keterampilan memahami paragraf 20
3 Keterampilan menentukan kalimat utama 30
4 Keterampilan menjawab pertanyaan sesuai dengan isi bacaan 30
Jumlah 100
Keberhasilan peserta didik jika memperoleh keterampilan membaca pemahaman minimal
70 yang telah di tentukan oleh sekolah.

Tabel score nilai berdasar observasi sebelum siklus 1

NO NAMA SISWA NILAI TUNTAS TIDAK TUNTAS


1 AL-'ABQARY SYAWAL AWALUDDIN  80  TUNTAS  
2 ALFI FAUZAN  60    TIDAK TUNTAS
3 ANDHARA AZKIYA MAHARANI  50    TIDAK TUNTAS
4 ASYVADEWI MAHARANI  80  TUNTAS  
5 AURA FEBRIYANTI  70  TUNTAS  
6 BENZEMA  50    TIDAK TUNTAS
7 CHAKA KAINDRA  50    TIDAK TUNTAS
8 DILA KARISA  60    TIDAK TUNTAS
9 FABIYAN FAMAUZA  80  TUNTAS  
10 FATIMAH  40    TIDAK TUNTAS
11 HAFIZH NAUFAL ALFARIZQI  80  TUNTAS  
12 KEISHA AMALIYAH  70  TUNTAS  
13 KHALILA SHAREN ALFRIANSYAH  50  TIDAK TUNTAS
14 MAULANA MUHAMMAD HILMI  80  TUNTAS  
15 MIRZA AHMAD RAQILLA  70  TUNTAS  
16 MOCHAMMAD FAEYZA ABIED AQILLA  60    TIDAK TUNTAS
17 MUHAMMAD DAFFA  70  TUNTAS  
18 MUHAMMAD EZAR NUGRAHA  80  TUNTAS  
19 MUHAMMAD FAJAR  80  TUNTAS  
20 MUHAMMAD LATHIF ALFATIH  60    TIDAK TUNTAS
21 MUHAMMAD RASYA PHONNA CHAIR  50    TIDAK TUNTAS
22 MUHAMMAD RIFKY PRATAMA  80  TUNTAS  
23 MUHAMMAD WILDAN ANWAR  60    TIDAK TUNTAS
24 MUMTAZ KHILYATUL AULIA  50    TIDAK TUNTAS
25 NAUFAL AZMI FADHILAH  40    TIDAK TUNTAS
26 NAZWA KHAILA ARIANA  80  TUNTAS  
27 RAFIFA ARSYILA FARZANA  90  TUNTAS  
28 REFINE SALSABILA CHAESARIA  70  TUNTAS  
29 RENALDI AMARULLAH  60    TIDAK TUNTAS
30 SYIVA AURA PUTRI  50    TIDAK TUNTAS
31 ZIRA ARRAYA  60    TIDAK TUNTAS
32 ZIZAH AYSA ZAHRA  30    TIDAK TUNTAS
JUMLAH    15  17
Keterangan:

Jumlah siswa yang tuntas : 15

Jumlah siswa yang tidak tuntas : 17

Prosentase tuntas : 47%

Prosentase tidak tuntas : 53%

Berdasarkan data hasil observasi pra siklus, kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran menunjukkan bahwa masih mengalami banyak kekurangan. Hal ini di sebabkan
karena dalam mengajar mata pelajaran bahasa indonesia pada siawa kelas 2 SDN Palmeriam 01
Pagi Jakarata Timur pendidik hanya menggunakan metode satu arah yaitu guru hanya
membacakan bacaan sedangkan siswa monoton menyimak tanpa ada pertanyaan dan interaksi.
sehinga secara keseluruhan kegiatan pembelajaran menyebabkan keterampilan membaca
pemahaman siswa kelas 2 SDN Palmeriam 01 Pagi Jakarata Timur juga sangat kurang. Dari data
di atas prosentasi peserta didik yang keterampilan membaca pemahaman dengan baik sangat
rendah yaitu hanya 57%. Dengan begitu peneliti merencanakan mengadakan proses
pembelajaran siklus 1. Setelah melaksanakan siklus 1 dengan langkah langkah pembelajaran
yang sudah di jelaskan di atas, maka terkumpul hasil belajar pada siklus 1 pada tabel dibawah.

Tabel nilai pencapaian siklus 1


NO NAMA SISWA NILAI TUNTAS TIDAK TUNTAS
1 AL-'ABQARY SYAWAL AWALUDDIN  90  TUNTAS  
2 ALFI FAUZAN  70  TUNTAS  
3 ANDHARA AZKIYA MAHARANI  50    TIDAK TUNTAS
4 ASYVADEWI MAHARANI  90  TUNTAS  
5 AURA FEBRIYANTI  80  TUNTAS  
6 BENZEMA  60    TIDAK TUNTAS
7 CHAKA KAINDRA  70  TUNTAS  
8 DILA KARISA  70  TUNTAS  
9 FABIYAN FAMAUZA  80  TUNTAS  
10 FATIMAH  60    TIDAK TUNTAS
11 HAFIZH NAUFAL ALFARIZQI  90  TUNTAS  
12 KEISHA AMALIYAH  80  TUNTAS  
13 KHALILA SHAREN ALFRIANSYAH  70 TUNTAS  
14 MAULANA MUHAMMAD HILMI  80  TUNTAS  
15 MIRZA AHMAD RAQILLA  70  TUNTAS  
16 MOCHAMMAD FAEYZA ABIED AQILLA  60    TIDAK TUNTAS
17 MUHAMMAD DAFFA  80  TUNTAS  
18 MUHAMMAD EZAR NUGRAHA  70  TUNTAS  
19 MUHAMMAD FAJAR  80  TUNTAS  
20 MUHAMMAD LATHIF ALFATIH  70  TUNTAS  
21 MUHAMMAD RASYA PHONNA CHAIR  60    TIDAK TUNTAS
22 MUHAMMAD RIFKY PRATAMA  80  TUNTAS  
23 MUHAMMAD WILDAN ANWAR  60    TIDAK TUNTAS
24 MUMTAZ KHILYATUL AULIA  70  TUNTAS  
25 NAUFAL AZMI FADHILAH  60    TIDAK TUNTAS
26 NAZWA KHAILA ARIANA  90  TUNTAS  
27 RAFIFA ARSYILA FARZANA  100  TUNTAS  
28 REFINE SALSABILA CHAESARIA  80  TUNTAS  
29 RENALDI AMARULLAH  60    TIDAK TUNTAS
30 SYIVA AURA PUTRI  70  TUNTAS  
31 ZIRA ARRAYA  60    TIDAK TUNTAS
32 ZIZAH AYSA ZAHRA  50    TIDAK TUNTAS
JUMLAH    22  10
Keterangan:

Jumlah siswa yang tuntas : 22

Jumlah siswa yang tidak tuntas : 10

Prosentase tuntas : 69%

Prosentase tidak tuntas : 31%


Berdasarkan data hasil observasi siklus I, kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran menunjukkan bahwa secara keseluruhan kegiatan pembelajaran meningkatkan
keterampilan membaca pemahaman siswa kelas 2 dengan menggunakan SQ3R dilaksanakan
oleh guru dengan kriteria cukup.sehingga yang pada awalnya prosentasi peserta didik yang
mampu keterampilan membaca pemahaman dengan baik hanya 47% meningkat menjadi 69%.

Tabel nilai pencapaian siklus 2

NO NAMA SISWA NILAI TUNTAS TIDAK TUNTAS


1 AL-'ABQARY SYAWAL AWALUDDIN  100  TUNTAS  
2 ALFI FAUZAN  80  TUNTAS  
3 ANDHARA AZKIYA MAHARANI  70  TUNTAS
4 ASYVADEWI MAHARANI  100  TUNTAS  
5 AURA FEBRIYANTI  90  TUNTAS  
6 BENZEMA  70  TUNTAS  
7 CHAKA KAINDRA  80  TUNTAS  
8 DILA KARISA  80  TUNTAS  
9 FABIYAN FAMAUZA  90  TUNTAS  
10 FATIMAH  60    TIDAK TUNTAS
11 HAFIZH NAUFAL ALFARIZQI  100  TUNTAS  
12 KEISHA AMALIYAH  80  TUNTAS  
13 KHALILA SHAREN ALFRIANSYAH  80 TUNTAS  
14 MAULANA MUHAMMAD HILMI  90  TUNTAS  
15 MIRZA AHMAD RAQILLA  80  TUNTAS  
16 MOCHAMMAD FAEYZA ABIED AQILLA  60    TIDAK TUNTAS
17 MUHAMMAD DAFFA  80  TUNTAS  
18 MUHAMMAD EZAR NUGRAHA  90  TUNTAS  
19 MUHAMMAD FAJAR  80  TUNTAS  
20 MUHAMMAD LATHIF ALFATIH  90  TUNTAS  
21 MUHAMMAD RASYA PHONNA CHAIR  60    TIDAK TUNTAS
22 MUHAMMAD RIFKY PRATAMA  80  TUNTAS  
23 MUHAMMAD WILDAN ANWAR  80  TUNTAS  
24 MUMTAZ KHILYATUL AULIA  70  TUNTAS  
25 NAUFAL AZMI FADHILAH  80  TUNTAS  
26 NAZWA KHAILA ARIANA  100  TUNTAS  
27 RAFIFA ARSYILA FARZANA  100  TUNTAS  
28 REFINE SALSABILA CHAESARIA  100  TUNTAS  
29 RENALDI AMARULLAH  60    TIDAK TUNTAS
30 SYIVA AURA PUTRI  80  TUNTAS  
31 ZIRA ARRAYA  70  TUNTAS  
32 ZIZAH AYSA ZAHRA  80  TUNTAS  
JUMLAH    28  4
Keterangan:

Jumlah siswa yang tuntas : 28

Jumlah siswa yang tidak tuntas :4

Prosentase tuntas : 88%

Prosentase tidak tuntas : 12%

Dengan demikian peneliti mengadakan proses pembelajaran pada siklus 2 dengan 2 kali
tatap muka dan satu kali test akhir. Dalam proses pembelajaran siklus 2 peneliti memaksimalkan
metode SQ3R benar benar di terima para siswa. Peneliti berupaya menjadikan proses
pembelajaran sangat interaktif dan kondusif. Sehingga akhirnya peneliti berhasil meningkatkan
prosentase siswa menjadi 88 % otomatis pencapaian tersebut sudah melampai target PTK yang
di tujuan di dalam penelitian ini, sehingga dinyatakan penelitian tindakan kelas ini berhasil.

B. Kesimpulan

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, Dengan demikian, metode SQ3R sangat
tepat digunakan dalam pembelajaran membaca untuk meningkatkan pemahaman bacaan
secara optimal. Penerapan Teknik Membaca SQ3R ini merupakan proses membaca yang
terdiri dari lima langkah: (1) Survey, (2) Question, (3) Read, (4) Recite atau Recall, dan (5)
Review. Sebelum membaca terlebih dahulu disurvey bacaan untuk mendapatkan gagasan
umum yang akan kita baca. Lalu mengajukan dengan berbagai pertanyaan pada diri sendiri
yang jawabannya kita harapkan terdapat dalam bacaan tersebut, kita akan lebih mudah
memahami bacaan dan selajutnya dengan mencoba mengutarakan dengan kata-kata sendiri
pokok-pokok pentingnya, kita akan mengusai, mengingat lebih lama.

C. Saran

Maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut.


1. Agar metode SQ3R ini dapat berhasil dengan baik, maka jangan sesekali melompati
setiap langkah yang ada. Setiap langkah dalam metode SQ3R bergantung pada satu
atau langkah-langkah sebelumnya. Jika meninggalkan satu diantara langkah-langkah
itu, akan mengurangi efektivitas metode ini.
2. Dalam menilai kemampuan pemahaman bacaan siswa, sebaiknya guru mengadakan
variasi bahan bacaan seperti menggunakan koran, majalah, brosur, artikel, bulletin,
dan sejenisnya sebagai bahan bacaan yang mengandung informasi terkini.

Lampiran
Gambar 3.1 contoh siklus 1 Gambar 3.2 siklus 1

Gambar 3.3 siklus 2

Gambar 3.4 pertemuan secara virtual menggunakan Zoom Meeting


Daftar Pustaka
Huda, M. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Islamuddin, Haryu. 2012. psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ariyani. 2010. Penerapan Metode SQ3R untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Intensif
Siswa Kelas VIIIC SMP Negeri 2 Singaraja. Skripsi (tidak diterbitkan). Undiksha Singaraja.

Aryantini. 2011. Penerapan Strategi Pembelajaran SQ3R untuk Meningkatkan Hasil Belajar
PKn Siswa Kelas IV SD No. 4 Banyuasri, Kecamatan Buleleng. Skripsi (tidak diterbitkan).
Undiksha Singaraja

Suandi, I. N., & Putrayasa, I. B. (2013). Pengaruh Penerapan Metode SQ3R dan Teknik Klose
terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa. Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia, 2.

Dalman. (2013). Keterampilan Membaca. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Djuanda, D. (2008). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar.


Bandung: PUSTAKA LATIFAH

Tarigan, H. G. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai