Anda di halaman 1dari 2

23 Januari 2021

Nama : Ade Shafira


Nim : 200205253
Tugas Ringkasan Anatomi Fisiologi

Kehamilan dan Persalinan


A. Menstruasi
Menstruasi/Haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai
dengan pelepasan endometrium pada saat ovum tidak dibuahi. Mekanisme siklus menstruasi
dipengaruhi oleh pelepasan hormon-hormon yang berkaitan dengan adanya kerjasama
hipotalamus dan ovarium.

Siklus mentruasi :
 FASE MENSTRUASI : bila tidak terjadi fertilisasi (ovum tidak dibuahi oleh sperma ),
korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albicans sehingga produksi hormon
estrogen dan progesteron terhenti. Turunnya kadar estrogen dan progesteron
menyebabkan peluruhan endometrium dan ovum, ditandai dengan pendarahan dari uterus
selama lk 5 hari dengan volume darah sekitar 50 ml.
 FASE PRA OVULASI : Pada fase akhir menstruasi ini, hipotalamus mengeluarkan
hormon Gonadotropin yang merangsang hipofisis mengeluarkan FSH. FSH merangsang
pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi oosit primer. Keduanya
akan tumbuh sampai hari ke 14 dari hari I menstruasi, saat itu folikel matang disebut
dengan folikel de Graaf dengan oosit sekunder di dalamnya.
 FASE OVULASI : Pada umumnya pada hari ke 14 terjadi perubahan produksi hormon.
Peningkatan kadar estrogen selama pra ovulasi menimbulkan reaksi umpan balik negative
yaitu penghambatan pelepasan FSH dari hipofisis, karena FSH berkurang maka hipofisis
ganti mengeluarkan LH. LH merangsang pelepasan oosit sekunder daria folikel de Graaf
siap untuk dibuahi sperma.
 FASE PASCA OVULASI : FOLIKEL DE Graaf yang ditinggalkan oleh oosit sekunder
akan berkerut dan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum tetap memproduksi
estrogen dan progesteron. Keduanya bekerja menebalkan endometrium, juga merangsang
sekresi lendir pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu pada payudara. Keseluruhan
fungsi tersebut adalah menyiapkan implantasi zygot pada uterus bila terjadi pembuahan
atau kehamilan.

B. Oogenesis

 Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur di dalam ovarium.


 Di dalam ovarium terdapat Oogonium (sel indung telur). Oogonium bersifat diploid.
 Oogonium memperbanyak diri dengan pembelahan mitosis menghasilkan oosit primer, yang
bersifat diploid.
 Oogenesis sudah dimulai ketika janin berusia 5 bulan, sampai bayi berusia 6 bulan oosit
primer akan membelah secara meiosis, tetapi tidak dilanjutkan sampai anak perempuan tadi
mengalami pubertas. Saat itu oosit primer dalam keadaan dorman.
Ketika mengalami oogenesis : oosit berada dalam suatu folikel, yang berfungsi
menyediakan sumber makanan bagi oosit. Folikel juga mengalami perubahan seiring dengan
peristiwa oogenesis :
 Pada tahap meiosis I folikel primer menjadi folikel sekunder, saat terbentuk oosit
sekunder, folikel sekunder menjadi folikel tersier.
 Pada masa ovulasi folikel tersier menjadi folikel de Graaf. Setelah oosit sekunder
keluar dari folikel, folikel de Graaf menjadi Korpus Luteum. Jika tidak terjadi fertilisasi
korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albicans, jika terjadi fertilisasi korpus luteum
akan tetap mempertahankan diproduksinya hormon estrogen dan progesteron.

C. Fertilasi
Terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma.Sebelum sperma
membuahi ovum, sperma harus menembus beberapa lapisan. Sperma dapat menembus oosit
sekunder karena baik sperma maupun ovum keduanya mengeluarkan enzym yang saling
mendukung. Sperma mengeluarkan beberapa jenis enzim al : enzym untuk menghancurkan
hialuronid pada korona radiata, enzym untuk menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida
dan antifertilizin yang menyebabkan sperma dapat melekat pada oosit sekunder.
Saat satu sperma menembus oosit sekunder, segera terbentuk senyawa tertentu pada zona
pelusida sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma lainnya. Masuknya sperma ke dalam oosit
sekunder merangsang penyelesaian meiosis II. Segera setelah masuk ke dalam oosit sekunder,
nukleus pada kepala sperma membesar, eko berdegenerasi. Kemudian inti sperma yang
mengandung 23 kromosom dengan ovum yang juga mengandung 23 kromosom bersatu,
menghasilkan zygot dengan 23 pasang kromosom.

D. Gestasi (Kehamilan)
Setelah fertilisasi, dalam perjalanannya menuju uterus, zygot membelah secara mitosis berkali-
kali. Dengan tahapan sebagai berikut :
 Sesampainya di dalam rahim zygot akan di implantasikan (ditanam) pada endometrium
uterus

Gangguan Pada Sistem Reproduksi Wanita


 AMENORE PRIMER : Adalah tidak terjadinya menarche sampai usia 17 tahun.
 AMENORE SEKUNDER : Tidak terjadinya menstruasi selama 3-6 bulan atau lebih.
 KANKER GENITALIA : Kanker yang terjadi pada vagina/serviks/ovarium.
 ENDOMETRIOSIS : Jaringan endometrium yang berada di luar uterus.
 INFEKSI VAGINA : Ditandai dengan keputihan dan gatal-gatal.

Anda mungkin juga menyukai