Anda di halaman 1dari 5

Prosedur Kerja

A. ANALISIS KUALITATIF
1. Uji Sampling
Dilakukan sampling dengan metode random sampling dengan kriteria sebagai
berikut:
 Kriteria Inklusi:
- Jamu asam urat dalam kemasan bermerk
- Terdapat No BPOM
- Berlogo jamu
 Kriteria Ekslusi:
- Jamu yang sudah diseduh
- Tidak terdapat No BPOM
- Tidak terdapat logo jamu
2. Uji Organoleptis
Sampel diamati dan dideskripsikan menggunakan panca indra untuk mengetahui
bau, warna, rasa dan bentuk.
3. Preparasi Sampel

Sampel berupa serbuk jamu ditimbang sebanyak 10


gram, dimasukkan kedalam wadah.

Ditambahkan pelarut etanol 95% sebanyak 75 ml

Lakukan ekstraksi selama 60 menit

Pisahkan hasil ekstraksi dengan menggunakan


kertas saring (diambil filtratnya)

Hasil penyaringan (filtrate) diuapakan sampai


didapatkan cairan kental
4. Uji Pendahuluan

Masukkan serbuk jamu kedalam wadah bening

Tambahkan pelarut air dan aduk hingga homogen

Amati kelarutan pada sampel dan catat hasil yang didapat

Ulangi langkah diatas terhadap pelarut yang lainnya (etanol,


aseton, dan larutan cuka)

5. Uji Kualitatif dengan Metode KLT

Pembuatan Larutan Uji

Ditimbang sampel jamu sebanyak 500 mg

Dimasukkan ke dalam erlenmeyer, ditambahkan 10 mL etanol

Dikocok selama 30 menit kemudian disaring

Sari diuapkan di atas penangas air sampai kering

Sisa penguapan dilarutkan dalam 5 mL etanol.

Dimasukkan ke dalam erlenmeyer, ditambahkan 30 mg


parasetamol, ditambahkan 10 mL etanol,
Pembuatan Larutan Kontrol (Pembanding)

Ditimbang sampel jamu sebanyak 500 mg

Dikocok selama 30 menit kemudian disaring

Filtrat diuapkan di atas penangas air sampai kering

Sisa penguapan dilarutkan dalam 5 mL etanol.

Pembuatan baku pembanding parasetamol; 0,1% b/v dalam etanol

Baku pembanding parasetamol ditimbang 100 mg

Dimasukkan ke dalam labu ukur

Dilarutkan dengan etanol hingga 100 mL etanol lalu


dihomogenkan

Pembuatan Fase Gerak (Eluen)

5 mL etil asetat, 5 mL etanol dan 2,5 mL amonia diukur dan dicampur


kemudian dimasukkan ke dalam chamber untuk dijenuhkan.

Diperoleh eluen terbaik yaitu etil asetat : etanol : amonia


(85:10:5)
Persiapan Fase Diam

Plat KLT diaktifkan dengan cara pemanasan pada oven


selama 30 menit pada suhu 120o C

Kemudan diberi garis dengan pensil dengan jarak 0,5 cm dari


tepi atas dan 1 cm dari tepi bawah

Skala masing-masing untuk tempat penotolan larutan uji


adalah 1,5 cm.

B. Analisis Kuantitatif Menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis

Pembuatan Larutan Baku Induk

Baku pembanding parasetamol ditimbang seksama 100 mg,

Dilarutkan dalam etanol hingga volume tepat 100,0 mL (1000ppm)

Pembuatan Larutan Baku Seri

Larutan baku seri dibuat dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8, dan 10


ppm dengan cara mengencerkan dari larutan baku induk

Pembuatan Larutan Uji

Sampel jamu pegal linu ditimbang sebanyak ±500 mg

Dimasukkan ke dalam erlenmeyer, ditambahkan 10 mL etanol

Dikocok selama 30 menit kemudian disaring

Sari diuapkan di atas penangas air sampai kering


Sisa penguapan dilarutkan dalam 5 mL etanol.

Diencerkan sebanyak 20 kali.

Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

Larutan baku (salah satu seri larutan) diukur serapannya pada


panjang gelombang antara 200 nm–400 nm.

Panjang gelombang maksimum tersebut digunakan untuk


menentukan kurva baku dan pengukuran larutan uji.

Pembuatan Kurva

Larutan baku seri dibuat dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8, dan 10


ppm diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum dan
dibuat persamaan regresinya.

Pengukuran Larutan Uji

Larutan uji diukur serapannya pada panjang gelombang


maksimum, lalu kadar dalam sampel dihitung berdasarkan
persamaan garis regresinya.

Anda mungkin juga menyukai