0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan3 halaman
Dokumen menjelaskan tentang tahapan pengelolaan limbah B3 menurut PP 101 tahun 2014, termasuk penetapan, pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3. Dokumen juga menjelaskan definisi dan karakteristik limbah B3 serta uji karakteristik yang perlu dilakukan untuk mengkategorikan limbah B3.
Dokumen menjelaskan tentang tahapan pengelolaan limbah B3 menurut PP 101 tahun 2014, termasuk penetapan, pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3. Dokumen juga menjelaskan definisi dan karakteristik limbah B3 serta uji karakteristik yang perlu dilakukan untuk mengkategorikan limbah B3.
Dokumen menjelaskan tentang tahapan pengelolaan limbah B3 menurut PP 101 tahun 2014, termasuk penetapan, pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3. Dokumen juga menjelaskan definisi dan karakteristik limbah B3 serta uji karakteristik yang perlu dilakukan untuk mengkategorikan limbah B3.
1. Sebutkan dan jelaskan tahapan pengelolaan B3 yang diatur di dalam PP 101
Tahun 2014. 2. Sebutkan pasal-pasal dalam PP 101 Tahun 2014 yang mengatur setiap tahapan pengelolaan limbah B3. 3. Sebutkan dan jelaskan pengertian dari jenis limbah B3 di dalam PP 101 Tahun 2014 berdasarkan kategori bahaya dan sumbernya 4. Sebutkan dan jelaskan karakteristik limbah B3 berdasarkan PP 101 Tahun 2014 5. Apa yang dimaksud dengan uji karakteristik limbah B3 berdasarkan PP 101 Tahun 2014 Jawaban : 1. Pasal 1 ayat 11 : Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan. • Penetapan (Pasal 3 ayat 1) : Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan Pengelolaan Limbah B3 yang dihasilkannya • Pengurangan (pasal 10 ayat 1) : Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan Pengurangan Limbah B3. • Penyimpanan (Pasal 12 ayat 1) : Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan Penyimpanan Limbah B3. • Pengumpulan (Pasal 31 ayat 1) : Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan Pengumpulan Limbah B3 yang dihasilkannya. • Pengangkutan (Pasal 47 ayat 1) : Pengangkutan Limbah B3 wajib dilakukan dengan menggunakan alat angkut yang tertutup untuk Limbah B3 kategori 1. • Pemanfaatan (Pasal 53 ayat 1) : Pemanfaatan Limbah B3 wajib dilaksanakan oleh Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3. • Pengolahan (Pasal 99 ayat 1) : Pengolahan Limbah B3 wajib dilaksanakan oleh Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3. • Penimbunan (Pasal 145 ayat 1) : Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melaksanakan Penimbunan Limbah B3. 2. Pengurangan limbah B3 : Pasal 10 & Pasal 11 Penyimpanan limbah B3 : Pasal 12 – Pasal 30 Pengumpulan limbah B3 : Pasal 31 – Pasal 46 Pengangkutan limbah B3 : Pasal 47 – Pasal 52 Pemanfaatan limbah B3 : Pasal 53 – Pasal 98 Pengolahan limbah B3 : Pasal 99 – Pasal 144 Penimbunan limbah B3 : Pasal 145 – Pasal 174 3. Limbah B3 berdasarkan kategori bahayanya terdiri atas : (pasal 3 ayat 2) a. Limbah B3 kategori 1 b. Limbah B3 kategori 2 Limbah B3 berdasarkan sumbernya terdiri atas : (pasal 3 ayat 3) a. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik b. Limbah B3 dari B3 kedaluwarsa, B3 yang tumpah, B3 yang tidak memenuhi spesifikasi produk yang akan dibuang, dan bekaskemasan B3 c Limbah B3 dari sumber spesifik 4. Karakteristik Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. mudah meledak; b. mudah menyala; c. reaktif; d. infeksius; e. korosif; dan/atau f. beracun; 5. Uji karakteristik untuk mengidentifikasi Limbah sebagai Limbah B3 kategori 1 meliputi uji: a. karakteristik mudah meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius, dan/atau korosif sesuai dengan parameter uji sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini; b. karakteristik beracun melalui TCLP untuk menentukan Limbah yang diuji memiliki konsentrasi zat pencemar lebih besar dari konsentrasi zat pencemar pada kolom TCLP-A sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini; dan c. karakteristik beracun melalui Uji Toksikologi LD50 untuk menentukan Limbah yang diuji memiliki nilai Uji Toksikologi LD50 lebih kecil dari atau sama dengan 50 mg/kg (lima puluh miligram per kilogram) berat badan hewan uji. Uji karakteristik untuk mengidentifikasi Limbah sebagai Limbah B3 kategori 2 meliputi uji: a. karakteristik beracun melalui TCLP untuk menentukan Limbah yang diuji memiliki konsentrasi zat pencemar lebih kecil dari atau sama dengan konsentrasi zat pencemar pada kolom TCLP-A dan memiliki konsentrasi zat pencemar lebih besar dari konsentrasi zat pencemar pada kolom TCLP-B sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini;
b. karakteristik beracun melalui Uji Toksikologi LD50 untuk menentukan
Limbah yang diuji memiliki nilai Uji Toksikologi LD 50 lebih besar dari 50 mg/kg (lima puluh miligram per kilogram) berat badan hewan uji dan lebih kecil dari atau sama dengan 5000 mg/kg (lima ribu miligram per kilogram) berat badan hewan uji; dan. c. karakteristik beracun melalui uji toksikologi subkronis sesuai dengan parameter uji sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini.