IDENTIFIKASI
Kelainan atau gangguan yang tampak secara klinis akibat gangguan tekanan panas
ekstrem dibagi atas lima kategori dasar, yaitu :millaria rubra, kerjang panas, dehidrasi,
kelelahan panas, dan sengatan panas.
EVALUASI
KECELAKAAN KERJA
1. Pendahuluan
Kecelakaan dahulu dianggap sebagai suatu event yang tidak disengaja, tidak
direncanakan, terjadi secara kebetulan. Karna kecelakaan merupakan sesuatu yang tidak
dikehendaki dan tidak direncanakan, sering kali kecelakaan dianggap sebagai suatu
kejadian tanpa penyebab dan seakan-akan kerjadian tersebut tidak dapat dicegah.
2. Perkembangan Sejarah Kecelakaan Kerja dan Keselamatan
Telah diketahui sejak lama, bahwa jenis pekerjaan menentukan jenis penyakit pada
pekerjaannya. Pada zaman mesir kuno, beberapa penyakit ditemukan pada kelompok
petani, para pencelup juga menderita penyakit yang sama diantara sesame pencelup. Pada
zaman Yunani dan Romawi ditemukan adanya keracunan Pb dan keracunan Cu pada
pekerja tambang.
Revolusi Industri dimulai dengan adanya mesin uap dan menggunakan banyak bahan
baku serta melibatkan banyak tenaga kerja. Pada zaman industry, 50% penduduk inggris
meninggal pada usia 20 tahun. Untuk masyarakat yang berprofesi sebagai buruh di
industry, usia harapa hidup yang ada 22 tahun dengan angka CDR 36/1000. Untuk
penduduk dengan kelas social ekonomi tinggi, usia harapan hidupnya 44 tahun dan CDR
22/1000.
Di Indonesia pada 1910 berlaku aturan perburuhan dari belanda. Kemudian, berdasarkan
survei tenaga ahli ILO pada tahun 1953, aturan belanda tersebut dicabut dan diberlakukan
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan dibentuk Lembaga
K3 dibawah Departemen Perburuhan.
3. Penyebab Kecelakaan Kerja
- Teori Domino
Teori domino dikembangkan oleh H.W. Heinrich (1931) yang menyatakan bahwa,
mengajukan lima factor/kartu urutan kecelakaan di mana setiap factor secara
berurutan akan menentukan kejadian tapap berikutnya sehingga disebut sebagai teori
domino.
o Lingkungan social
o Kesalahan Perkerja
o Perilaku tidak aman
o Kecelakaan, dan
o Cedera dan kerusakan
- Penyebab Kecelakaan
Terdapat dua kelompok penyebab kecelakaan, yaitu penyebab langsung dan penyebab
Stidak langsung. Penyebab langsung atau primer di sebabkan oleh unsafe act dan
unsafe condition . Sedangkan penyebab tidak langsung dapat disebabkan oleh :
o Faktor manusia
o Faktor lingkungan (fisika, kimia, biologi, psikologi)
o Factor manajemen (kebijakan, kepurusan, evaluasi, control, administrasi)
4. Kerugian Pada Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja menimbulkan kerugian, baik materi maupun manusia sebagai penderita
atau korban. Kecelakaan juga menimbulkan kerugian secara ekonomi karena kecelakaan
kerja menyebabkan ada biaya yang harus dikeluarkan , Cederan dan kematian ,
Kehilangan hari dan jam kerja, kerugian property atau peralatan, biaya kecelakaan,
perkiraan biaya kecelakaan.
1. Pengendalian Kecelakaan
Pengendalian kecelakaan kera dapat dikelompokkan ke dalam dua kegiatan besar,
yaitu kegiatan setelah kecelakaan terjadi dan kegiatan yang dialkukan sebelum dan
kecelakaan kerja,metode yang dilakukan iaah :
o Pertolongan pada pekerjaan
o Emergency Response
o Diperlukan “Lesson Learned” dari kecelakaan yang terjadi.
o Dilakukan pemilihan metode penanggulangan atau control yang dilakukan untuk
memperbaiki kondisi setelah kecelakaan.
o Penerapan metode control
o Pemantauan secara terus menerus
2. Penentuan Risiko
Kegiatan penentuan dan evaluasi risiko bukan kegiatan sekali jalan, dapat dilakukan
secara optimal dan efektif. Penentuan resiko ini merupakan bagian dari manajemen
risiko kecelakaan kerja di suatu perusahaan yang harus dilakukan
3. Penerapan SMK3
Sistem Manajemen K3 (SMK3) bertujuan untuk menciptakan suatu sistem K3 dengan
melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang
terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat
kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produkif.
Penerapan SMK3 di Indonesia diatur oleh Permen No. Per 05/MEN/1996 yang
mewajibkan perusahaan demgan minum 100 karyawan atau yang sifat proses atau
bahan produksinya mengandung bahaya karena dapat menyebabkan kecelakaan kerja
berupa ledakan, kebakaran, pencemaran, dan penyakit akibat kerja untuk mempunyai
sistem manajemen K3.
1. Bagi Perusahaan
Motivasi yang mungkin dipunyai oleh perusahaan untuk menerapkan sistem
manajemen K3 secara fundamental ialah:
o Pelaksanaan aturan yang ditetepkan atau aspek legal
o Rasa kemanusiaan/moral
o Biaya kecelakaan/ekonomi
2. Bagi Pekerja
Memotivasi pekerja adalah proses memberikan insentif untuk menyemangati,
menginsoirasi, dan memengaruhi sesesorang untuk bertindak sesuai yang diinginkan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.