Anda di halaman 1dari 5

HIPERTENSI

No. Dokumen :

S No. Revisi :0
O Tanggal Terbit :
P
Halaman :

Puskesmas dr.H. MUHAMAD RUSMIN


Kampung Sawah NIP. 19661222 200312 1 002

A.Pengertian Hipertensi adalah kondisi peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg
dan/atau diastolik ≥ 90 mmHg
B. Tujuan Sebagai pedoman petugas didalam menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan
hipertensi
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 003 Tahun 2015 tentang
Pemberian Layanan Klinis.
D. Referensi Permenkes No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer
E Langkah- 1. Petugas melakukan anamnesis meliputi keluhan utama, riwayat penyakit
langkah/ sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, dan riwayat
Prosedur sosial.
2. Petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital yang diperlukan.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan.
4. Jika terdapat indikasi, petugas melakukan pemeriksaan penunjang.
5. Petugas menegakkan diagnosis dan/atau diagnosis banding berdasarkan
hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
6. Petugas menentukan klasifikasi hipertensi menurut panduan Joint National
Committee of Hypertension VII (JNC VII).
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik
Normal <120 mmHg <80 mmHg
Pre Hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg
Hipertensi stage I 140-159 mmHg 90-99 mmHg
Hipertensi stage II ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg
7. Petugas melakukan penatalaksanaan sesuai dengan klasifikasi:
a. Pre-Hipertensi
Edukasi untuk melakukan modifikasi gaya hidup:
 Menjaga berat badan ideal (BMI: 18,5-24,9 kg/m2)
 Diet kaya buah, sayuran, rendah lemak, rendah garam (paling banyak 1
sendok teh/hari)
 Aktivitas fisik aerobik teratur 30 menit sehari, hampir tiap hari dalam
seminggu
 Hindari konsumsi alkohol
b. Hipertensi stage I
 Edukasi untuk melakukan modifikasi gaya hidup
 Pemberian 1 jenis obat anti hipertensi dengan pilihan:
 Diuretik
1
BAB VII Layanan Klinis Yang Berorientasi Pasien (UKP)
 Tiazid HCT 12,5-50 mg/hari, atau
 Furosemid 2x20 mg hingga 2x80 mg/hari
 Penghambat ACE
 Captopril 2x25 mg hingga 2x100 mg/hari
 Antagonis reseptor AII
 Valsartan 80-160 mg/hari
 Losartan 1-2x25 mg hingga 1-2x100 mg/hari
 Penyekat reseptor beta
 Propranolol 2x40 mg (dosis awal), dilanjutkan dosis pemeliharaan 80-
240 mg/hari
 Penghambat kanal kalsium
 Amlodipin 1x2,5 mg hingga 1x10 mg/hari, atau
 Nifedipin long acting 30-60 mg/hari
c. Hipertensi stage II
 Edukasi untuk melakukan modifikasi gaya hidup
 Pemberian kombinasi 2 jenis obat anti hipertensi, yaitu:
o Diuretik tiazid, dan
o Penghambat ACE atau antagonis reseptor AII atau penyekat
reseptor beta atau penghambat kanal kalsium
d. Hipertensi dengan kondisi khusus dapat diberikan pilihan obat berikut:
Obat anti hipertensi
Diuretik Penye- Peng- Anta- Peng- Antagonis
Kondisi
kat hambat gonis hambat Aldosteron
Khusus
beta* ACE* reseptor kanal
AII kalsium
Gagal jantung √ √ √ √ √
Pasca infark √ √ √
miokard akut
Risiko penyakit √ √ √
koroner tinggi
DM √ √ √ √ √
Penyakit ginjal √ √
kronik
Pencegahan √ √
stroke
berulang
*tidak boleh diberikan pada kehamilan
8. Target tekanan darah adalah <140/90 mmHg atau <130/80 mmHg pada pasien
DM, penyakit ginjal kronik, atau penyakit khusus lainnya.
9. Jika target tidak tercapai dalam 2 minggu, optimalkan dosis atau tambahkan
kombinasi obat anti hipertensi lainnya. Jika sudah optimal namun tidak ada
perbaikan, pertimbangkan untuk rujuk ke dokter spesialis.

2
BAB VII Layanan Klinis Yang Berorientasi Pasien (UKP)
HIPERTENSI

No. Dokumen :

S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P
Halaman :

Puskesmas dr.H. MUHAMAD RUSMIN


Kampung Sawah NIP. 19661222 200312 1 002

 Diuretik
 Tiazid HCT 12,5-50 mg/hari, atau
 Furosemid 2x20 mg hingga 2x80 mg/hari
 Penghambat ACE
 Captopril 2x25 mg hingga 2x100 mg/hari
 Antagonis reseptor AII
 Valsartan 80-160 mg/hari
 Losartan 1-2x25 mg hingga 1-2x100 mg/hari
 Penyekat reseptor beta
 Propranolol 2x40 mg (dosis awal), dilanjutkan dosis
pemeliharaan 80-240 mg/hari
 Penghambat kanal kalsium
 Amlodipin 1x2,5 mg hingga 1x10 mg/hari, atau
 Nifedipin long acting 30-60 mg/hari
e. Hipertensi stage II
 Edukasi untuk melakukan modifikasi gaya hidup
 Pemberian kombinasi 2 jenis obat anti hipertensi, yaitu:
o Diuretik tiazid, dan
o Penghambat ACE atau antagonis reseptor AII atau
penyekat reseptor beta atau penghambat kanal kalsium
f. Hipertensi dengan kondisi khusus dapat diberikan pilihan obat berikut:
Obat anti hipertensi
Diuretik Penye- Peng- Anta- Peng- Antagonis
Kondisi
kat hambat gonis hambat Aldosteron
Khusus
beta* ACE* reseptor kanal
HIPERTENSI AII kalsium
Gagal √ √ √ √ √
jantung
Post infark
No. Dokumen :√ √ √
miokard
S
akut No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P 3
Halaman Pasien: (UKP)
BAB VII Layanan Klinis Yang Berorientasi

Puskesmas dr.H. MUHAMAD RUSMIN


Kampung Sawah NIP. 19661222 200312 1 002
Obat anti hipertensi
Diuretik Penye- Peng- Anta- Peng- Antagonis
Kondisi
kat hambat gonis hambat Aldosteron
Khusus
beta* ACE* reseptor kanal
AII kalsium
Risiko √ √ √
penyakit
koroner
tinggi
DM √ √ √ √ √
Penyakit √ √
ginjal kronik
Pencegahan √ √
stroke
berulang
*tidak boleh diberikan pada kehamilan
10. Target tekanan darah adalah <140/90 mmHg atau <130/80 mmHg pada
pasien DM, penyakit ginjal kronik, atau penyakit khusus lainnya.
11. Jika target tidak tercapai dalam 2 minggu, optimalkan dosis atau
tambahkan kombinasi obat anti hipertensi lainnya. Jika sudah optimal
namun tidak ada perbaikan, pertimbangkan untuk rujuk ke dokter
spesialis.
12. Pertimbangkan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan lebih tinggi
apabila mendapati hipertensi dengan komplikasi (hipertrofi ventrikel kiri,
proteinuria dan gangguan fungsi ginjal, aterosklerosis, retinopati,
stroke/TIA, infark miokard, angina pectoris, gagal jantung), resistensi
hipertensi, atau krisis hipertensi (hipertensi emergensi dan urgensi).
13. Petugas memberikan edukasi pada pasien dan keluarga mengenai
HIPERTENSI
diagnosis, pengobatan, dan modifikasi gaya hidup.
14. Jika ada indikasi, petugas melakukan rujukan ke subunit lain.
15. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke sub unit
farmasi.No. Dokumen :

S No. Revisi :
O Tanggal Terbit :
P 4
HalamanPasien : (UKP)
BAB VII Layanan Klinis Yang Berorientasi

Puskesmas dr.H. MUHAMAD RUSMIN


Kampung Sawah NIP. 19661222 200312 1 002
16. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan,
diagnosis, terapi, dan rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis untuk
kemudian diinput dalam data simpus.
F. Unit Terkait 1. Unit BP Umum
2. Unit BP Lansia
3. Unit Farmasi
4. Unit Gizi
5. Unit Laboratorium
G. Dokumen Rekam medis
Terkait

5
BAB VII Layanan Klinis Yang Berorientasi Pasien (UKP)

Anda mungkin juga menyukai