Deskripsi
Pada bab ini dibahas mengenai pengertian, tujuan, ciri-ciri penelitian, keuntungan dan
kerugian, langkah-langkah penelitian cross sectional
Tujuan Intruksional Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan dan dapat melakukan penelitian cross sectional
Tujuan Intruksional Khusus
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian penelitian cross sectional
2. Mahasiswa dapat memahami tujuan penelitian cross sectional
3. Mahasiswa dapat memahami ciri-ciri penelitian cross sectional
4. Mahasiswa dapat memahami keuntungan dan kerugian penelitian cross sectional
5. Mahasiswa dapat memahami langkah-langkah cross sectional
Keterangan :
a. Subjek dengan faktor risiko (paparan) yang mengalami efek
b. Subjek dengan faktor risiko (paparan) yang tidak mengalami efek
c. Subjek tanpa faktor risiko(paparan) yang mengalami efek
d. Subjek tanpa faktor risiko (paparan) yang tidak mengalami efek
Untuk menghitung prevalensi faktor risiko (paparan) pada kelompok efek (penyakit, atau
tidak berpenyakit) maka digambarkan sebagai berikut :
Efek
Ya Tidak
Ya a B
Faktor risiko
Tidak c D
Untuk menghitung prevalensi efek (penyakit, atau tidak berpenyakit) pada kelompok
faktor risiko (paparan) maka digambarkan sebagai berikut :
Efek
Ya Tidak
Ya a B
Faktor risiko
Tidak c D
Interpretasinya adalah:
Berdasarkan data diatas, umur responden tidak berhubungan dengan kejadian unmet need
dengan nilai p=0,256, nilai RP=0,447 artinya umur bukan faktor risiko untuk kejadian unmet
need. Tingkat pendidikan berhubungan dengan kejadian unmet need dengan nilai p=0,007,
RP=0,679 yang artinya variabel pendidikan bukan faktor risiko. Pekerjaan berhubungan dengan
kejadian unmet need dengan nilai p=0,012 dan RP=2,417 artinya responden yang tidak bekerja
mempunyai risiko 2,4 kali lipat untuk menjadi unmet need dibandingakan dengan responden
yang bekerja.
Paritas berhubungan dengan kejadian unmet need dengan nilai p=0,003, RP=0,762
artinya variabel paritas bukan merupakan faktor risiko. Pendapatan tidak ada hubungannya
dengan kejadian unmet need dengan nilai p=0,775 dan RP=1,044 artinya pendapatan bukan
merupakan faktor risiko. Riwayat penggunaan alat kontrasepsi berhubungan dengan kejadian
unmet needdengan nilai p=0,027, RP=1,386 responden yang mempunyai riwayat penggunaan
alat kontrasepsi berisiko 1,4 kali untuk menjadi unmetneed dibandingkan dengan yang tidak
mempunyai riwayat. Keyakinan menggunakan alat kontrasepsi berhubungan dengan kejadian
unmet need dengan nilai p=0,025 RP=0,572 artinya variabel keyakinan menggunakan alat
kontrasepsibukan faktor risiko.
Pengetahuan berhubungan dengan kejadian unmet need dengan nilai p=0,00 dan
RP=3,149 artinya responden dengan pengetahuan kurang mempunyai risiko 3,1 kali lipat untuk
menjadi unmet need dibandingkan dengan responden dengan pengetahuan baik. Konseling KB
berhubungan dengan kejadian unmet need dengan nilai p=0,017 dan RP=0,704 artinya variabel
konseling KB bukan faktor risiko. Akses terhadap pelayanan kesehatan tidak ada hubungan
dengan kejadian unmet need dengan nilai p=0,100, RP=0,788 artinya variabel akses terhadap
pelayanan kesehatan tidak mempunyai pengaruh terhadap kejadian unmet need.
Persetujuan suami berhubungan dengan kejadian unmet need dengan nilai p=0,000,
RP=2,994 artinya responden yang tidak dapat persetujuan suami mempunyai risiko 3 kali lipat
untuk menjadi unmet need dibandingakan dengan responden yang mendapat persetujuan suami,
sedangkan dukungan keluarga tidak ada hubungan dengan unmeet need dengan nilai p =0,748,
RP=0,955 artinya variabel dukungan keluarga tidak mempunyai pengaruh terhadap kejadian
unmet need.
F. Latihan
1. Jelaskan pengertian cross sectional?
2. Gambarkan alur penelitian cross sectional?
3. Jelaskan tujuan penelitian cross sectional?
4. Jelaskan ciri-ciri penelitian cross sectional?
5. Jelaskan keuntungan dan kelemahan penelitian cross sectional?
6. Jelaskan langkah-langkah penelitian cross sectional?
Kepustakaan ;
Budiarto, E dan Dewi A. Pengantar Epidemiologi Edisi 2. Jakarta : EGC.
Budiman. 2010. Penelitian Kesehatan Jilid Ke-1. Bandung : Penerbit Salemba.
Gordis, L. 1996. Epidemiologi. W.B., Saunders Co., Philadelphia.
Kleinbaumn, D.G., Kupper, L.L., dan Horgenstern, H. 1982. Epidemiologic Research; Principles
and Quantitative Methods. New York : Van-nostrand Reinhold.
Lilienfeld, A.M., Lilienfeld, D.E. 1980. Epidemiology; An Introductory Test. W.B., Saunders
Co., Philadelphia.
Murti, B. 1997. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta : Gajah Mada University
Press.
Nurjannah, S.N, Herman, R, 2016. Kejadian Unmet Need Pada Perempuan Pasangan Usia Subur
(PUS) Di Kuningan Jawa Barat. Jurnal IBI Jabar. Bandung
Streiner, D.K., Norman, G.R., dan Blum, H.M. 1989. PDQ, Epidemiology. Decker. Ink. Toronto.
Webb, P, Bain, C. 2011. Essential Epidemiology : An Introduction for Student and Health
Profesionals. UK : Cambride University Press