Kelas: 2A D3 Gizi
NIM: PO.71.31.1.19.033
1. Empat faktor yang membuat Bahasa Melayu sebagai cikal bakal Bahasa
Indonesia:
5. Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pikiran secara jelas
kepada pembaca sehingga mencapai sasarannya. Perbaiki kalimat tidak efektif di
bawah ini agar menjadi efektif!
A. Saya menyukai pemuda itu karena tampan, mudah bergaul, dan sopan.
B. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya, lalu membaringkannya di pinggir
jalan.
C. Saya diberi kepercayaan untuk menyerahkan uang kepada fakir miskin. Adapun
jumlah rinciannya pecahan seribuan sebanyak 100 lembar, pecahan lima ribuan
sebanyak 10 lembar, pecahan lima puluh ribuan sebanyak 30 lembar, dan pecahan
seratus ribuan sebanyak 20 lembar.
D. Burung itu terbang ke atas, lalu menukik ke bawah dan langsung mencengkram
mangsanya.
E. Saya melihat mahasiswa itu belajar sepanjang hari
6. Kalimat Persuasi
Sarapan sering dilewatkan oleh banyak orang. Alasan melewatkan sarapan sangat
bervariasi, mulai dari ketidakmampuan untuk bergegas pergi ke kantor atau sekolah,
tidak untuk lapar, dan tidak terbiasa makan di pagi hari.
Padahal, sarapan pagi adalah hal penting sebelum kita memulai aktivitas di pagi hari.
Jika kita tidak sarapan, tubuh tidak akan lagi terserap di pagi hari, yang nantinya akan
menyebabkan kurangnya energi saat beraktivitas di siang hari.
Jika kebiasaan tidak makan sarapan terus menerus dan tanpa gangguan, tubuh bisa
menjadi ringan di pagi hari dan membuat tubuh impoten ketika melakukan aktivitas
di siang hari, yang berarti bahwa pekerjaan yang dilakukan tidak optimal. Saat
sarapan, disarankan untuk makan banyak tik, karena sarapan dengan porsi besar dapat
menyebabkan kantuk.
Cukup saja, selama perut kita tidak kosong dan tubuh memiliki energi yang cukup
untuk bergerak. Dengan memenuhi kebutuhan tubuh, tubuh kita menjadi lebih sehat,
lebih kuat dan lebih bermanfaat.
Biasakan untuk sarapan di pagi hari. Jika Anda tidak punya waktu, Anda bisa
membawa sarapan dan memakannya dalam perjalanan ke kantor, sekolah, atau
kampus.
A. Kalimat Utama: Padahal, sarapan pagi adalah hal penting sebelum kita
memulai aktivitas di pagi hari.
B. Kalimat Penjelas: Jika kebiasaan tidak makan sarapan terus menerus dan
tanpa gangguan, tubuh bisa menjadi ringan di pagi hari dan membuat tubuh
impoten ketika melakukan aktivitas di siang hari, yang berarti bahwa
pekerjaan yang dilakukan tidak optimal. Saat sarapan, disarankan untuk
makan banyak tik, karena sarapan dengan porsi besar dapat menyebabkan
kantuk.
C. Kata Kunci: sarapan pagi adalah hal penting
D. Repetisi: sarapan pagi adalah hal penting sebelum kita memulai aktivitas di
pagi hari. Jika kita tidak sarapan pagi, tubuh tidak akan lagi terserap di pagi
hari, yang nantinya akan menyebabkan kurangnya energi saat beraktivitas di
siang hari.
E. Kata Ganti: Cukup saja, selama perut kita tidak kosong dan tubuh memiliki
energi yang cukup untuk bergerak.
F. Kata Hubung: Saat sarapan, disarankan untuk makan banyak tik, karena
sarapan dengan porsi besar dapat menyebabkan kantuk.
7. Kerangka esai
Topik: Investasi
I. Pendahuluan
1. Pernyataan umum
a) Para korban investasi bodong E-Dinar Coin (EDC) Cash
melaporkan CEO Perusahaan tersebut ke Polisi
b) Banyak orang menginvestasikan uang, tetapi malah menjadi korban
investasi bodong
c) Tak sedikit mereka sampai harus menjual harta hanya untuk
mengivestasikan uang
2. Tesis
Agar tidak terjebak oleh investasi bodong, masyarakat harus menentukan
tujuan, durasi, mempelajari, mengalokasi dana yang akan diinvestasikan,
dan mengecek Legalitas Produk Investasi.
II. Isi
1. Menentukan Tujuan Berinvestasi.
2. Menentukan Durasi Waktu untuk Mencapai Tujuan Investasi.
3. Mempelajari Produk Investasi.
4. Mengalokasikan Dana Investasi Sesuai Kebutuhan.
5. Mengecek legalitas produk investasi di website OJK
III. Penutup
8. Kutiplah dua atau tiga pendapat ahli kemudian buatlah sintesis dari pendapat ahli
yang anda kutip!
1. Keputusan Menteri Kesehatan tahun 2010: Stunting adalah status gizi yang
didasarkan pada indeks panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi
badan menurut umur (TB/U) dalam standar penilaian status gizi anak, dengan
hasil pengukuran yang berada pada nilai standar atau z-score< -2 SD sampai
dengan -3 SD untuk pendek (stunted) dan < -3 SD untuk sangat pendek
(severely stunted).
2. Menurut UNICEF, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0
sampai 59 bulan, dengan tinggi di bawah minus (stunting sedang dan berat)
dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak
keluaran WHO.
3. Menurut WHO, stunting adalah masalah kurang gizi kronis akibat kurangnya
asupan gizi dalam waktu yang cukup lama sehingga mengakibatkan gangguan
pertumbuhan pada anak. Seorang anak dianggap mengalami stunting jika
tinggi badan mereka lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Sintesis:
Jadi dapat disimpulkan, Stunting didefinisikan sebagai masalah pertumbuhan
tinggi badan anak usia 0-59 bulan dengan hasil pengukuran berada di bawah
minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) dari
standar pertumbuhan anak keluaran WHO.