2. FikaNur Fitri (G42181504) 3. Resy Dwi Jayanti (G42181537) 4. Wahyu Nur C.H (G42181538) 5. Rizky Mafluhatur R (G42181555) 6. Fira Septya H (G42181562) 7. Novita Rachmadiyanti (G42181576)
PROGRAM STUDI GIZI KLINIK
JURUSAN KESEHATAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2019 BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Es cream merupakan jenis makanan beku yang banyak digemari oleh masyarakat. Makanan ini diolah dengan cara membekukan suatu bahan pangan seperti olahan susu ataupun bahan pangan lainnya. Dalam proses pembuatannya, es cream biasanya diproduksi dengan menggunakan beberapa bahan tambahan untuk menambah daya tarik dari es cream tersebut, ataupun beberapa jenis penstabil. Dalam kegiatan kali ini, beberapa jenis penstabil yang digunakan seperti CMC, gelatin, ataupun menggunakan agar-agar. Pada umumnya, penggunaan penstabil dalam proses pembuatan es crea bertujuan untuk mengikat bagian-bagian yang tidak membeku saat proses pembekuan. Selain itu, dalam proses pembuatan es cream juga ditambahkan suatu emulsifier untuk menyempurnakan tekstur es cream tersebut. (Sri, 2011) Pada dasarnya, es cream dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu es cream nabati ataupun es cream hewani. Es cream nabati adalah es cream yang terbuat dari bahan makanan nabati, sedangkan es cream hewani adalah es cream yang terbuat dari bahan pangan hewani. Es cream sendiri memiliki volume busa sebesar 40-50 %, yang berasal dari pengocokan bahan makanan yang menjadi bahan baku dalam proses pembuatan es cream tersebut. Disisi lain, didalam menu ini juga terdapat beberapa kandungan zat gizi yang mampu membuat kita tercengang. Sebab banyak orang yang menganggap bahwa es cream merupakan salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan gula yaitu laktosa yang cukup tinggi sehingga dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan pada tubuh manusia. Namun nyatanya es cream juga mengandung beberapa kandungan kalsium, protein, serta vitamin didalamnya. (Surya DKK, 2013) Oleh karena itu, kegiatan praktikum dengan pokok bahasan pengolahan bahan makanan dengan suhu dingin ini dilakukan selain untuk memenuhi mata kuliah Teknologi Pangan, namun juga untuk mengetahui bagaimana cara pengolahan es cream tersebut. 1.2 Tujuan 1. Mengetahui pengolahan pangan dengan metode suhu dingin 2. Mengetahui pengaruh pengolahan dengan suhu dingin terhadap karakteristik produk. BAB 2. METODOLOGI
2.1 Tempat dan Waktu Praktikum
Tempat :Laboratorium Pengolahan Pangan GKL Politeknik Negeri Jember Waktu : 07.00 – 11.00 WIB 2.2 Alat dan Bahan Alat : b. Gula pasir a. Panic c. Kuning telur b. Kompor d. Tepung maizena c. Baskom e. CMC d. Sendok f. Gelatin e. Freezer g. Agar-agar f. Skop h. Garam g. Thermometer i. Whipping cream h. Timbangan j. Coklat bubuk Bahan k. Plastic wrap a. Susu segar 2.3 Prosedur Praktikum Prosedur praktikum pembuatan es krim 1. Ambil 100 ml susu tambahan CMC/gelatin/agar-agar, panaskan sambil diaduk hingga suhu 400C. perlakuan tanpa penstabil poin ini tidak dilakukan. 2. Campur sisa susu dengan menambahkan gula, amizena, dan bahan di poin 1 dan panaskan pada suhu 800C selama 10 menit sambil diaduk. 3. Angkat, tunggu agak dingin lalu masukkan kuning telur, susu skim dan mixer selama 3 menit. Setelah dingin masukkan whipping cream dan garam lalu mixer lagi sekitar 3 menit atau sampai menggembung. 4. Pindahkan kedalam wadah, tutup dengan plastic wrap. Lalu masukkan ke dalam lemari es / freezer 5. Tunggu selama 15 menit, lalu aduk kembali es krimnya. Lakukan hal tersebut sebanyak 3 kali agar mendapatkan hasil es krim yang halus dan lembut. 6. Terakhir masukkan kedalam freezer dan tunggu selama semalaman agar membeku sempurna. Prosedur analisa overrum 1. Masukkan adonan es krim ke dalam wadah, ukur ketinggian adonan. Kemudian hitung volume adonan (V adonan = panjang wadah x lebar wadah x tinggi wadah adonan) 2. Setelah es krim telah jadi, ukur kembali ketinggian es krim dan hitung volume es krim (Ves krim = panjang wadah x lebar wadah x tinggi es krim) 3. Ovverum (%) = (Volume es krim – volume adonan) x 100% Volume Adonan Prosedur Analisa Daya Leleh 1. Timbang 50 g es krim keluarkan pada suhu kamar 2. Hitung waktu yang dibutuhkan oleh es krim untuk meleleh sempurna 2.4 Diagram Alir Pembuatan es krim Analisa Overrum
Prosedur Daya Leleh
BAB 3. HASIL PRAKTIKUM Tabel Data Pengamatan
Volume adonan = p wadah x L wadah x t adonan
= 24 cm x 16 cm x 4 cm = 1536 cm3 Volume Es Krim = p. wadah x L wadah x t es krim = 24 x 16 x 5,5 = 2112 Overrum = (V. es krim – V. adonan) x 100 % Volume adonan = 2112 -1536 x 100 % 1536 = 37,5 % BAB 4. PEMBAHASAN 1. Es krim adalah salah satu produk olahan susu yang dilakukan dengan cara pembekuan dan melakukan pencampuran dengan bahan-bahan lainya. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat es krim diantaranya bubuk coklat, susu Skim, gula, garam, maizena, kuning telur, dan whipping cream. Pada pembuatan es krim ini juga di berikan penstabil seperti cmc, gelatin dan agar-agar. Pada praktikum kali ini kelompok 1 membuat es krim tanpa penstabil. Penambahan penstabil CMC dilakukan oleh kelompok 2, gelatin oleh kelompok 3, dan kelompok 4 dilakukan dengan penambahan penstabil agar-agar. 2. Pada kegiatan praktikum pembuatan es krim kali ini, kami melakukan proses pembuatan es cream tanpa penstabil. Pada proses pembuatan ice cream ini pertama- tama langsung dilakukan pemanasan lalu memasukan gula dan maizena aduk sampai mendidih. Dinginkan, lalu tambahkan kuning telur, susu skim, dan bubuk coklat lalu mixer selama 3 menit dan dingin sampai benar benar dingin. Setelah itu, masukan whipping cream dan garam lalu mixer kembali selama 5 menit setelag dimixer masukan ke lemari pendingin selama 15 menit, lakukan hal tersebut selama 3 kali. Diamkan selama 24 jam lalu lakukan pengamatan untuk es krim yang sudah jadi. Tekstur yang dihasilkan oleh es cream yang diolah tanpa menambahkan penstabil didalamnya jauh lebih kental dan jauh lebih kasar karena tidak ada suatu bahan yang digunakan untuk mengikat komponen-komponen atau zat-zat tertentu dalam produk ice cream tersebut. Dalam kegiatan kali ini juga diketahui bahwa waktu yang diperlukan untuk ice cream tersebut meleleh (Daya Leleh) es cream tersebut sekitar 18,06 menit. Waktu ini dirasa sangat jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan produk ice cream yang diolah dengan menambahkan stabilizer. Untuk uji organoleptik dan uji hedonic yang dilakukan pada produk ice cream ini tercatat bahwa para panelis sangat menyukai tekstur dan rasa dari es cream ini jika dibandingkan dengan produk- produk ice cream lainnya. (Violisa DKK, 2012) 3. Tekstur ice cream yang dibuat dengan menggunakan CMC sebagai bahan penstabil- nya memiliki beberapa tekstur tersendiri. Hal ini dikarenakan CMC merupakan salah satu penstabil terbaik untuk proses pembuatan ice cream, karena daya ikat yang dimiliki oleh CMC jauh lebih besar jika dibandingkan dengan penstabil-penstabil lainnya. Hal ini dirasa sesuai dengan hasil yang didapatkan pada kegiatan praktikum kali ini yang menyatakan bahwa daya leleh ice cream yang terbuat dari penstabil CMC berkisar 45 menit, hasil ini dirasa jauh lebih lama jika dibandingkan dengan produk ice cream dengan penstabil lainnya. Selain itu tekstur yang dimiliki oleh ice cream dengan penstabil CMC ini juga memiliki tekstur yang jauh lebih beku dan keras jika dibandingkan dengan produk ice cream dengan menggunakan penstabil lainnya. Untuk hasil uji organoleptik dan uji hedonic yang dilakukan pada produk ice cream ini dirasa seuai dengan penilaian individu masing-masing. (Kartika, 2010) 4. Sementara untuk produk ice cream yang terbuat dengan menggunakan penstabil gelatin memiliki hasil daya leleh yang lebih cepat jika dibandingkan dengan produk ice cream yang terbuat dari penstabil CMC yaitu sebesar 32,15 menit. Hal ini dikarenakan penstabil gelatin akan membuat hasil tekstur ice cream yang bertekstur seperti gel. Ini dirasa sesuai dengan literature yang menyebutkan bahwa penambahan penstabil gelatin akan membuat produk ice cream tersebut akan memiliki tekstur, rasa, aroma, serta overrum yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan produk ice cream yang terbuat dari pencampuran penstabil CMC, namun ice cream yang terbuat dengan campuran penstabil gelatin ini juga akan memiliki daya leleh yang jauh lebih lama. Untuk uji hedonic dan uji organoleptik yang dilakukan pada produk ice cream dengan penstabil gelatin ini dilakukan sesuai dengan penilaian masing-masing individu, namun pada hasil akhirnya, panelis jauh lebih menyukai produk ice cream yang terbuat dengan campuran penstabil gelatin jika dibandingkan dengan ice cream yang terbuat dengan campuran penstabil CMC. (Zahro DKK, 2015) 5. Terakhir, untuk produk ice cream yang terbuat dari bahan penstabil agar-agar memiliki daya leleh sebesar 32,19 menit. Hasil ini dirasa jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan ice cream yang terbuat dengan penstabil CMC, namun juga jauh lebih lama jika dibandingkan dengan ice cream yang terbuat dengan campuran penstabil gelatin. Menurut literatur hal ini disebabkan karena penstabil agar-agar yang digunakan pada produk ice cream ini akan memberikan tekstur yang jauh lebih kenyal dan akan lebih lama mengalami kelelehan karena tekstur dari ice cream tersebut. Untuk uji hedonik dan uji organoleptik yang dilakukan pada produk ice cream ini dilakukan sesuai dengan penilaian dari masing-masing panelis yang bertugas. Namun menurut hasil akhir untuk uji organoleptik dan uji hedonic pada kegiatan praktikum kali ini menyatakan hasil bahwa para panelis jauh lebih menyukai produk ice cream yang terbuat dengan campuran stabilizer agar-agar ini. (Distantina DKK, 2008) 6. Pada praktikum pembuatan es krim didapatkan hasil yang berbeda-beda dari setiap penstabil. Pada uji overrun es krim tanpa penstabil memiliki nilai yang tinggi yaitu 37,5 %, sedangkan yang paling rendah dengan penstabil CMC yaitu 0 %, pada penstabil gelatin dan agar-agar diperoleh nilai 25 % dan 12,5 %. Pada uji organoleptik yang paling disukai yaitu tanpa penstabil karena asli susu murni tanpa tambahan penstabil apapun. BAB 5. KESIMPULAN 1. Pengolahan bahan makanan dengan menggunakan suhu dingin merupakan suatu proses pengolahan yang dilakukan dengan cara menurunkan suhu yang dimiliki oleh suatu produk hingga berada dibawah suhu beku suatu produk tersebut. Dimana proses ini akan menyebabkan kenampakan ataupun tekstur yang dimiliki oleh suatu produk tersebut berubah menjadi beku. 2. Dalam proses pengolahan bahan pangan dengan suhu dingin ini juga dapat dilakukan dengan menambahkan stabilizer pada proses pengolahan ini. Stabilizer ini sendiri di gunakan untuk membantu proses pengikatan partikel-partikel atau zat-zat yang tidak ikut membeku sehingga suatu produk makanan tersebut akan lebih lama leleh dan memiliki tekstur yang lebih baik. Perbedaan produk bahan makanan yang diolah dengan menambahkan stabilizer dengan yang tidak menambahkan stabilizer terletak pada tekstur produk olahan tersebut. Produk olahan yang diolah dengan menambahkan stabilizer akan memiliki tekstur yang lebih membeku dan lembut, sementara produk olahan yang tidak menambahkan stabilizer akan memiliki tekstur yang jauh lebih kasar dan lebih cair. DAFTAR PUSTAKA
Distantina S, DKK. 2008.Jurnal Rekayasa Proses.Pengaruh Konsentrasi Dan Jenis Larutan
Perendaman Terhadap Kecepatan Ekstaraksi Dan Sifat Gel Agar-Agar Dari Rumput Laut Gracilaria verrucosa.Volume 2.Nomor 1.Hal 11-12.Diakses Pada https://journal.ugm.ac.id/jrekpros/article/view/549 Kartika, DR.2010.Jurnal Teknik Kimia. Stabilizer Concentration And Sucrose To The Velva Tomato Fruit Quality.Volume 4.Nomor 2.Hal 330.Diakses pada http://ejournal.upnjatim.ac.id/index.php/tekkim/article/view/132 Sri, EH.2011.Jurnal UMM.Kajian Formulasi (Bahan Baku, Bahan Pemantap) Dan Metode Pembuatan Terhadap Kualitas Es Cream.Volume 7.Nomor 1.Hal 20-21.Diakses pada http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/viewFile/1415/2813 Surya, DKK.2013.Jurnal Reka Argoindustri.Pembuatan Es Cream Jagung Manis Kajian Jenis Zat Penstabil, Konsentrasi Non-Dairy Cream Serta Aspek Kelayakan Financial.Volume 1.No 1.Hal 1-2.Diakses Pada http://www.academia.edu/download/33126637/6.pdf Violisa A, DKK.2012.Jurnal UM.Penggunaan Rumput Laut Sebagai Stabilizer Es Cream Susu Sari Kedelai.Volume 35.Nomor 1.Hal 109.Diakses Pada http://journal.um.ac.id/index.php/teknologi-kejuruan/article/view/3711 Zahro C, DKK.2015.Jurnal Pangan Dan Argoindustri.Pengaruh Penambahan Sari Anggur (Vitis vinivera L.) Dan Penstabil Terhadap Karakteristik Fisik, Kimia, Dan Organoleptik Es Cream.Volume 3.Nomor 4.Hal 1481,1482.Diakses Pada http://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/272 LAMPIRAN Dokumentasiselamapraktikum