Disusun Oleh:
NAMA : NI LUH SINTYA DEWI
KELAS : A2020
NIM : PO7120320018
PROGRAM STUDI : D-4 KEPERAWATAN
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................iii
A. Latar Belakang.............................................................................................iii
B. Rumusan Masalah........................................................................................iii
C. Tujuan..........................................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................1
A. Pengertian Ejaan...........................................................................................1
B. Jenis-jenis Ejaan............................................................................................1
C. Pengertian tanda baca....................................................................................4
D. Jenis-jenis tanda baca....................................................................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................8
B. Kritik Dan Saran...........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
iii
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ejaan
B. Jenis-jenis Ejaan
1
2. Ejaan Republik
Ejaan Republik merupakan hasil penyederhanaan dari pada
Ejaan van Ophuysen. Ejaan Republik mulai berlaku pada tanggal 19
Maret 1947. Pada waktu itu yang menjabat Menteri Pendidikan,
Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia adalah Mr. Suwandi,
maka ejaan tersebut dikenal pula atau dinamakan juga dengan Ejaan
Suwandi. Ejaan Repulik ini merupakan suatu usaha perwujudan dari
Kongres Bahasa Indonesia yang pertama di Surakarta, Jawa Tengah,
tahun 1938 dan yang menghasilkan suatu keputusan penyusunan
kamus istilah. Beberapa perbedaan yang tampak dalam Ejaan
Republik dengan ejaan Ophusyen dapat diperhatikan dalam uraian di
bawah ini:
a. Gabungan huruf oe dalam ejaan van Ophusyen digantikan
dengan u dalam Ejaan Republik.
b. Bunyi hamzah (‘) dalam Ejaan van Ophusyen diganti dengan k
dalam Ejaan Republik.
c. Kata ulang boleh ditandai dengan angka dua dalam Ejaan
Republik.
d. Huruf e taling dan e pepet dalam Ejaan Republik tidak
dibedakan.
e. Tanda trema (") dalam Ejaan van Ophusyen dihilangkan
dalam Ejaan Republik.
3. Ejaan Pembaharuan
Ejaan pemabahruan merupakan suatu ejaan yang direncanakan
untuk memperbaharui Ejaan Republik. Penyusunan itu dilakukan oleh
Panitia Pembaharuan Ejaan Bahasa Indonesia. Konsep Ejaan
Pembaharuan yang telah berhasil disusun itu dikenal sebuah nama
yang diambil dari dua nama tokoh yang pernah mengetuai kepanitiaan
ejaan itu. Yaitu Profesor Prijono dan E. Katoppo. Pada tahun 1957
panitia dilanjutkan itu berhasil merumuskan patokan-patokan ejaan
baru. Akan tetapi, hasil kerja panitia itu tidak pernah diumumkan
secara resmi sehingga ejaan itu pun belum pernah diberlakukan. Salah
satu hal yang menarik dalam konsep Ejaan Pembaharuan ialah
disederhanakannya huruf-huruf yang berupa gabungan konsonan
dengan huruf tunggal. Hal itu, antara lain tampak dalam contoh di
bawah ini.
a. Gabungan konsonan dj diubah menjadi j
b. Gabungan konsonan tj diubah menjadi ts
c. Gabungan konsonan ng diubah menjadi ŋ
d. Gabungan konsonan nj diubah menjadi ń
e. Gabungan konsonan sj diubah menjadi š
2
f. Kecuali itu, gabungan vokal ai, au, dan oi, atau yang lazim
disebut diftong ditulis berdasarkan pelafalannya yaitu menjadi
ay, aw, dan oy.
4. Ejaan Melindo
Ejaan Melindo (Melayu- Indonesia), merupakan suatu hasil
perumusan ejaan Melayu dan Indonesia pada tahun 1959. Perumusan
Ejaan Melindo ini diawali dengan diselenggarakannya Kongres
Bahasa Indonesia yang kedua pada tahun 1945, di Medan, Sumatera
Utara. Bentuk rumusan Ejaan Melindo adalah merupakan bentuk
penyempurnaan dari ejaan sebelumnya. Tetapi Ejaan Melindo ini
belum sempat dipergunakan, karena pada masa-masa itu terjadi
konfrontasi antara negara kita Republik Indonesia dengan pihak
Malaysia. Hal yang berbeda ialah bahwa di dalam Ejaan Melindo
gabungan konsonan tj, seperti pada kata tjinta, diganti dengan c
menjadi cinta, juga gabungan konsonan nj seperti njonja, diganti
dengan huruf nc, yang sama sekali masih baru. Dalam Ejaan
Pembaharuan kedua gabungan konsonan itu diganti dengan ts dan ń.
3
hasil yang dicapai oleh kerja panitia ejaan bahasa Indonesia yang telah
dibentuk pada tahun 1966. Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan ini merupakan penyederhanaan serta penyempurnaan
dari pada Ejaan Suwandi atau ejaan Republik yang dipakai sejak
dipakai sejak bulan Maret 1947.
Beberapa kebijakan baru yang ditetapkan di dalam EYD, antara lain
a. Perubahan Huruf
4
terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik
yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.
Titik (.) berfungsi untuk menandai akhir kalimat berita, atau untuk
keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka.
contoh:
5
Tanda ("...") petik berfungsi untuk menandai kalimat langsung atau
percakapan dalam naskah drama.
Contoh:
Arie: "hey,"
Ririn: "hey juga.Gimana kabarmu?"
Arie: "saya baik! Kamu?"
Ririn: "alhamdulillah, saya juga baik"
(Contoh tanda petik yang di pakai dalam
dialog)
6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
7
Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dsb)
dengan kaidah tulisan (huruf) yang distandardisasikan dan mempunyai
makna. adapun jenis-jenis ejaan yaitu ejaan van ophuyez, ejaan republic,
ejaan pembaharuan, ejaan melindo, ejaan baru (ejaan LBK), dan ejaan
yang disempurnakan (EYD).
Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan
dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan
Tanda baca berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi
suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu
pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan
terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik
yang karenanya tergantung pada pilihan penulis. adapun jenis-jenis tanda
baca yaitu tanda titik(.), tanda koma(,), tanda kurung ( (..) ), tanda kutip
satu(‘), tanda petik(“..”), tanda seru(!), tanda Tanya(?), tanda hubung
(...-..), tanda titik dua(:).
8
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan
https://belajarbahasa.id/artikel/dokumen/69-mengenal-
perkembangan-jenis-jenis-ejaan-bahasa-indonesia-2016-06-24-05-
37
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanda_baca