Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

EJAAN DAN TANDA BACA

Disusun Oleh:
NAMA : NI LUH SINTYA DEWI
KELAS : A2020
NIM : PO7120320018
PROGRAM STUDI : D-4 KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES PALU


2020
Jl. Thalua Konchi, Mamboro, Palu Utara, Kota Palu, Sulawesi Tengah
94145
KATA PENGANTAR

Puji syukur  saya panjatkan  atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas


berkat rahmat dan hidayah-Nya lah sehingga penulisan tugas makalah bahasa
indonesi ini  dapat terselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah dengan judul “Ejaan dan Tanda Baca” ini saya susun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diberikan oleh Bapak Al
Afandi.S.Pd.M.Pd. Untuk itu saya menyusun makalah ini dengan harapan dapat
membantu pembaca untuk lebih memahami lagi tentang ragam bahasa ini untuk
memperlancar proses pembelajaran.
Namun demikian tentu saja dalam penyusunan makalah saya ini masih
terdapat banyak kekurangan dalam penulisan dan pemilihan kata yang kurang
tepat.Dengan ini, saya memohon maaf jika dalam pembuatan makalah ini banyak
kekurangan.Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Palu, September 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................iii
A. Latar Belakang.............................................................................................iii
B. Rumusan Masalah........................................................................................iii
C. Tujuan..........................................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................1
A. Pengertian Ejaan...........................................................................................1
B. Jenis-jenis Ejaan............................................................................................1
C. Pengertian tanda baca....................................................................................4
D. Jenis-jenis tanda baca....................................................................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................8
B. Kritik Dan Saran...........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan


manusia. Penyampaian pesan, perasaan, ataupun ide hanaya akan efektif
jika menggunakan bahasa. Salah satu penyampaian pesan, perasaan
ataupun ide itu dilakukan dengan menulisnya. Terkadang bahasa yang
diungkapkan dalam bentuk tulisan menjadi tidak efektif yang penyebabnya
antara lain kesalahan ejaan ataupun tanda baca.
Tanda baca dan ejaan menjadi penting karena penggunaan yang
tidak sesuai akan mengubah makna bahasa yang akan diungkapkan. Secara
teknis ejaan merupakan penulisan huruf, penulisan kata dan pemakaian
tanda baca.
Sedangkan tanda baca itu sendiri dimaksudkan agar bahasa tulis
menjadi mudah untuk dipahami, sehingga pesan yang diungkapkan dapat
dipahami sama.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan


masalah sebagai berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan ejaan?


2. Apa saja jenis-jenis ejaan dalam bahasa Indonesia?
3. Apa pengertian tanda baca?
4. bagaimana jenis-jenis tanda baca?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.


1. Untuk mengetahui pengertian ejaan.
2. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis ejaan dalam bahasa
Indonesia.
3. Untuk mengetahui pengertian tanda baca.
4. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis tanda baca.

iii
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ejaan

Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dsb)


dengan kaidah tulisan (huruf) yang distandardisasikan dan mempunyai
makna. Ejaan biasanya memiliki tiga aspek yaitu:
1. aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf
dan penyusunan abjad
2. aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan-
satuan morfemis
3. aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran berupa tanda baca.

B. Jenis-jenis Ejaan

Ejaan bahasa Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan.


Perubahan-perubahan yang terjadi adalah mempunyai tujuan untuk
penyempurnaan. Dalam language planning proses ini dikenal dengan
istilah elaborasi, yaitu pembutan aturan-aturan kaidah kebahasaan seperti
dalam kaidah penulisan (ortografis).
1. Ejaan van Ophuysez
Ejaan van Ophuhysen atau yang juga dikenal dengan ejaan Balai
Pustaka dipergunakan sejak tahun 1901 hingga bulan Maret 1947.
Disebut Ejaan van Ophuysen karena ejaan itu merupakan hasil karya
dari Ch. A. van Ophuysen yang dibantu oleh Engku Nawawi. Ejaan
ini dimuat dalam Kitab Logat Melayu. Disebut dengan Ejaan Balai
Pustakan karena pada waktu itu Balai Pustaka merupakan suatu
lembaga yang terkait dan berperan aktif serta cukup berjasa dalam
sejarah perkembangan bahasa Indonesia.
Beberapa hal yang cukup menonjol dalam ejaan van Ophusyen antara
lain :
a. Huruf y ditulis dengan j.
b. Huruf u ditlus dengan oe
c. Huruf k pada akhir kata atau suku kata ditulis dengan tanda koma di
atas.
d. Huruf j di tulis dengan dj.
e. Huruf c ditulis dengan tj.
f. Gabungan konsonan kh ditulis dengan ch.

1
2. Ejaan Republik
Ejaan Republik merupakan hasil penyederhanaan dari pada
Ejaan van Ophuysen. Ejaan Republik mulai berlaku pada tanggal 19
Maret 1947. Pada waktu itu yang menjabat Menteri Pendidikan,
Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia adalah Mr. Suwandi,
maka ejaan tersebut dikenal pula atau dinamakan juga dengan Ejaan
Suwandi. Ejaan Repulik ini merupakan suatu usaha perwujudan dari
Kongres Bahasa Indonesia yang pertama di Surakarta, Jawa Tengah,
tahun 1938 dan yang menghasilkan suatu keputusan penyusunan
kamus istilah. Beberapa perbedaan yang tampak dalam Ejaan
Republik dengan ejaan Ophusyen dapat diperhatikan dalam uraian di
bawah ini:
a. Gabungan huruf oe dalam ejaan van Ophusyen digantikan
dengan u dalam Ejaan Republik.
b. Bunyi hamzah (‘) dalam Ejaan van Ophusyen diganti dengan k
dalam Ejaan Republik.
c. Kata ulang boleh ditandai dengan angka dua dalam Ejaan
Republik.
d. Huruf e taling dan e pepet dalam Ejaan Republik tidak
dibedakan.
e. Tanda trema (") dalam Ejaan van Ophusyen dihilangkan
dalam Ejaan Republik.

3. Ejaan Pembaharuan
Ejaan pemabahruan merupakan suatu ejaan yang direncanakan
untuk memperbaharui Ejaan Republik. Penyusunan itu dilakukan oleh
Panitia Pembaharuan Ejaan Bahasa Indonesia. Konsep Ejaan
Pembaharuan yang telah berhasil disusun itu dikenal sebuah nama
yang diambil dari dua nama tokoh yang pernah mengetuai kepanitiaan
ejaan itu. Yaitu Profesor Prijono dan E. Katoppo. Pada tahun 1957
panitia dilanjutkan itu berhasil merumuskan patokan-patokan ejaan
baru. Akan tetapi, hasil kerja panitia itu tidak pernah diumumkan
secara resmi sehingga ejaan itu pun belum pernah diberlakukan. Salah
satu hal yang menarik dalam konsep Ejaan Pembaharuan ialah
disederhanakannya huruf-huruf yang berupa gabungan konsonan
dengan huruf tunggal. Hal itu, antara lain tampak dalam contoh di
bawah ini.
a. Gabungan konsonan dj diubah menjadi j
b. Gabungan konsonan tj diubah menjadi ts
c. Gabungan konsonan ng diubah menjadi ŋ
d. Gabungan konsonan nj diubah menjadi ń
e. Gabungan konsonan sj diubah menjadi š

2
f. Kecuali itu, gabungan vokal ai, au, dan oi, atau yang lazim
disebut diftong ditulis berdasarkan pelafalannya yaitu menjadi
ay, aw, dan oy.

4. Ejaan Melindo 
Ejaan Melindo (Melayu- Indonesia), merupakan suatu hasil
perumusan ejaan Melayu dan Indonesia pada tahun 1959. Perumusan
Ejaan Melindo ini diawali dengan diselenggarakannya Kongres
Bahasa Indonesia yang kedua pada tahun 1945, di Medan, Sumatera
Utara. Bentuk rumusan Ejaan Melindo adalah merupakan bentuk
penyempurnaan dari ejaan sebelumnya. Tetapi Ejaan Melindo ini
belum sempat dipergunakan, karena pada masa-masa itu terjadi
konfrontasi antara negara kita Republik Indonesia dengan pihak
Malaysia. Hal yang berbeda ialah bahwa di dalam Ejaan Melindo
gabungan konsonan tj, seperti pada kata tjinta, diganti dengan c
menjadi cinta, juga gabungan konsonan nj seperti njonja, diganti
dengan huruf nc, yang sama sekali masih baru. Dalam Ejaan
Pembaharuan kedua gabungan konsonan itu diganti dengan ts dan ń.

5. Ejaan Baru (Ejaan LBK)


Ejaan baru pada dasarnya merupakan lanjutan dari usaha yang
telah dirintis oleh panitia Ejaan Malindo. Para pelaksananya pun di
samping terdiri dari panitia Ejaan LBK, juga dari panitia ejaan dari
Malaysia. Panitia itu berhasil merumuskan suatu konsep ejaan yang
kemudian diberi nama Ejaan Baru. Panitia itu bekerja atas dasar surat
keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan no.062/67,tanggal 19
september 1967.
Perubahan yang terdapat pada Ejaan Baru atau Ejaan LBK, antara
lain:
a. Gabungan konsonan dj diubah menjadi j.
b. Gabungan konsonan tj diubah menjadi j
c. Gabungan konsonan nj diubah menjadi ny
d. Gabungan konsonan sj diubah menjadi sy
e. Gabungan konsonan ch diubah menjadi kh

6. Ejaan Yang Disempurnakan


Pada waktu pidato kenegaraan untuk memperingati Hari Ulang Tahun
Kemerdakan Republik Indonesia yang ke XXVII, tanggal 17 Agustus
1972 diresmikanlah pemakaikan ejaan baru untuk bahasa Indonesia
oleh Presiden Republik Indonesia. Dengan Keputusan Presiden No. 57
tahun 1972, ejaan tersebut dikenal dengan nama Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan (EYD). Ejaan tersebut merupakan

3
hasil yang dicapai oleh kerja panitia ejaan bahasa Indonesia yang telah
dibentuk pada tahun 1966. Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan ini merupakan penyederhanaan serta penyempurnaan
dari pada Ejaan Suwandi atau ejaan Republik yang dipakai sejak
dipakai sejak bulan Maret 1947.
Beberapa kebijakan baru yang ditetapkan di dalam EYD, antara lain
a. Perubahan Huruf

b. Huruf f, v, dan z Ejaan lama EYD yang merupakan


unsur serapan dari Djika Jika bahasa asing
diresmikan Tjakap Cakap pemakaiannya,
misalnya Njata Nyata Khilaf,Fisik,
valuta, Zakat Sjarat Syarat
c. Achir Akhir Huruf q dan x
Supaja Supaya yang lazim
digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap digunakan,
misalnya pada kata Furqan, dan xenon.
d. Penulisan di- sebagai awalan dibedakan dengan di- yang
merupakan kata depan. Sebagai awalan, di- ditulis sering kali
dengan unsur yang menyertainya, sedangkan di- sebagai kata
depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh:

Awalan Kata depan


Dicuci Di kantor
Dibelikan Di sekolah
Dicium Di samping
Dilatar belakangi Di tanah

e. Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya.


Angka dua tidak digunakan sebagai penanda perulangan,
misalnya: Anak-anak, bukan anak2, Bermain-main, bukan
bermain2, Bersalam-salaman, bukan bersalam2an.

C. Pengertian tanda baca

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan


dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan
Tanda baca  berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi
suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu
pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan

4
terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik
yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.

D. Jenis-jenis tanda baca

 Titik (.) berfungsi untuk menandai akhir kalimat berita, atau untuk
keperluan singkatan, gelar, dan angka-angka.
contoh:

Abd. Razaq, SPd


Drs. H. Kholilurrahman
Prof. Ir. Arie Musthofa
1. Ketuhanan yang maha esa (bait pertama
dari pancasila)

 Koma (,) berfungsi untuk memisahkan anak kalimat atau hal-hal


yang disebutkan dalam kalimat, juga untuk keperluan singkatan,
gelar, dan angka-angka.
Contoh:

jika kamu bukan hewan, jin, atau setan,


maka dengarkan apa yang gurumu katakan.

 Tanda ((..)) kurung berfungsi untuk menjelaskan suatu istilah yang


belum banyak diketahui.
Contoh:

Kamu jangan egois (mementingkan diri


sendiri).
Karena di persahabatan itu satu untuk
semuanya.

 Tanda (`) kutip satu berfungsi untuk mengasosiasikan suatu istilah.


Contoh:

Apakah kamu sudah membaca puisi Arie


Musthofa. Yang berjudul 'inikah yang
dinamakan cinta'

5
 Tanda ("...") petik berfungsi untuk menandai kalimat langsung atau
percakapan dalam naskah drama.
Contoh:

Arie: "hey,"
Ririn: "hey juga.Gimana kabarmu?"
Arie: "saya baik! Kamu?"
Ririn: "alhamdulillah, saya juga baik"
(Contoh tanda petik yang di pakai dalam
dialog)

 Tanda (!) seru berfungsi untuk menegaskan, memberi peringatan


bahwa kalimat yang bertanda seru tersebut perlu untuk
diperhatikan.
Contoh:

Hey......., jangan lakukan itu!.


(Tanda seru yang di pakai untuk memberi
peringatan bahwa sesuatu itu tidak boleh
di lakukan)

 Tanda (?) tanya berfungsi untuk melengkapi kalimat tanya.


Contoh:

Hey friend, kamu mau ke mana besok malam?

 Tanda (...-...) hubung berfungsi untuk menghubungkan penggalan


kata, kata ulang, rentang suatu nilai.
Contoh:

Kita harus pergi bersama-sama. Biar acara


kita semakin seru.

 Titik dua (:) berfungsi untuk mengawali penguraian suatu kalimat.


contoh:

Saya adalah manusia; punya mata, telinga,


hidung, kaki, tangan, dan rambut.

6
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

7
Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dsb)
dengan kaidah tulisan (huruf) yang distandardisasikan dan mempunyai
makna. adapun jenis-jenis ejaan yaitu ejaan van ophuyez, ejaan republic,
ejaan pembaharuan, ejaan melindo, ejaan baru (ejaan LBK), dan ejaan
yang disempurnakan (EYD).
Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan
dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan
Tanda baca  berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi
suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu
pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan
terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik
yang karenanya tergantung pada pilihan penulis. adapun jenis-jenis tanda
baca yaitu tanda titik(.), tanda koma(,), tanda kurung ( (..) ), tanda kutip
satu(‘), tanda petik(“..”), tanda seru(!), tanda Tanya(?), tanda hubung
(...-..), tanda titik dua(:).

B. Kritik Dan Saran

Pokok bahasan tulisan ini sudah dipaparkan di depan. Besar


harapan saya semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi,saya menyasari bahwa tulisan ini
masih jauh dari sempuma. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan agar tulisan ini dapat disusun menjadi
lebih baik dan sempurna.
C.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan
https://belajarbahasa.id/artikel/dokumen/69-mengenal-
perkembangan-jenis-jenis-ejaan-bahasa-indonesia-2016-06-24-05-
37
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanda_baca

Anda mungkin juga menyukai