0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur manajemen resiko terkait pengelolaan air tambang pada aktivitas penambangan, yang mencakup: (1) kapasitas fasilitas penampungan dan pengendapan air tambang, (2) pengendalian isi fasilitas penampungan, (3) tindakan apabila terjadi air larian tak terkendali, dan (4) pemeliharaan berkala fasilitas penanganan air tambang.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur manajemen resiko terkait pengelolaan air tambang pada aktivitas penambangan, yang mencakup: (1) kapasitas fasilitas penampungan dan pengendapan air tambang, (2) pengendalian isi fasilitas penampungan, (3) tindakan apabila terjadi air larian tak terkendali, dan (4) pemeliharaan berkala fasilitas penanganan air tambang.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur manajemen resiko terkait pengelolaan air tambang pada aktivitas penambangan, yang mencakup: (1) kapasitas fasilitas penampungan dan pengendapan air tambang, (2) pengendalian isi fasilitas penampungan, (3) tindakan apabila terjadi air larian tak terkendali, dan (4) pemeliharaan berkala fasilitas penanganan air tambang.
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur: OPERASIONAL 8 Agustus 2020 (SOP)
26 LANGKAH NC-85 Pengelolaan Air Tambang
PERBAIKAN (i)fasilitas penampungan air tambang, serta fasilitas pengendapanmemiliki kapasitas sekurang-kurangnya 1,25 (satu koma dua puluh lima) kali volume air tambang pada curah hujan tertinggi selama 84(delapan puluh empat)jam; (ii)pengendalian isi fasilitas penampungandan pengelolaanair tambang dilakukan apabila telah terisi 80% (delapan puluh persen)atau lebih dari kapasitas penampungan sesuai ketentuan pada pada angka 2; (iii)pengendalian isi fasilitas penampungandan pengelolaanair tambang meliputi pengerukan sedimentasi, pemompaan sedimentasi, peningkatan kapasitas pompa, dan/atau penambahan kapasitas fasilitas penampungandan/atau pengelolaanair tambang; (iv)dalam hal terjadi air larian yang tidak terkendali, kegiatan penambangan yang terpengaruh dihentikan kecuali kegiatan untuk penanganan air larian; (v)jarak minimal fasilitaspengendapan ke tepi terluar penambangan sekurang kurangnya 500 (lima ratus) meteratau berdasarkan kajian teknis; (vi)pengelolaan air tambang meliputi: (a)melakukan inventarisasi dan evaluasi secara berkala terhadap sumber air tambang; (b)pembuatan sistem penyaliranair tambang; dan (c)pemeliharaan fasilitas penanganan air tambang; (vii)pemeliharaan fasilitas meliputi: (a)pengerukan saluran penyaliran; (b)perbaikan saluran penyaliran; (c)perkuatan dinding dan dasar saluran; (d)pemeliharaan kolam penampungan dan pengurasan sedimentasi pada kolam pengendapan; dan (e)pemeliharaan dan perawatan pompa dan jaringan pipa.