Anda di halaman 1dari 11

KEPERAWATAN HIV AIDS

SATUAN ACARA PENYULUHAN PROMOTIF HIV AIDS


DI UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA BANJARMASIN

Disusun oleh : Kelompok I

Aman Rohman 19.20.3014


Amalia Sabella 19.20.3013
Lidia Rezki Damaiyanti 19.20.3015
Rizky Maharani 19.20.3025
M. Latif 19.20.3020
M. Ismul Fajar 20.200.0048
Sayyidati Munawwarah 19.20.3029

Dosen Pengampu : Agustina Lestari, Ns., M.Kep

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PROMOTIF HIV AIDS
DI UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA BANJARMASIN

Topik Penyuluhan : Promotif Hiv Aids


Hari/ Tanggal Penyuluhan : Selasa,  25 Mei 2021
Tempat Penyuluhan :  Aula Universitas Cahaya Bangsa Banjarmasin
Waktu Penyuluhan :  ± 60 Menit
Sasaran : Umum

1. Latar Belakang
Penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus HIV dan menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sindrom atau kumpulan gejala
yang timbul karena sangat turunnya kekebalan tubuh penderita HIV dan merupakan
stadium akhir dari HIV.1 Menurut WHO, total penderita HIV lebih dari 35 juta jiwa.
Pada tahun 2017, 940.000 orang meninggal karena penyebab HIV. Ada sekitar 36,9
juta orang yang hidup dengan HIV pada akhir tahun 2017 dengan 1,8 juta orang
terinfeksi baru pada tahun 2017. Pada tahun 2017 diperkirakan 47% infeksi baru
terjadi diantara populasi kunci dan pasangannya.2 Berdasarkan Profil Kesehatan
Indonesia tahun 2017 terdapat 33.660 kasus baru HIV di Indonesia. Di Indonesia
jumlah kumulatif AIDS dari tahun 1987-2017 terdapat 97.942 kasus, untuk kasus
baru AIDS pada tahun 2017 terdapat 4.555 kasus. Jumlah kasus AIDS di DIY dari
tahun 1987-2017 terdapat 1.403 kasus, dan pada tahun 2017 terdapat 42 kasus baru
AIDS.
Menurut WHO, total penderita HIV lebih dari 35 juta jiwa. Pada tahun
2017, 940.000 orang meninggal karena penyebab HIV. Ada sekitar 36,9 juta orang
yang hidup dengan HIV pada akhir tahun 2017 dengan 1,8 juta orang terinfeksi baru
pada tahun 2017. Pada tahun 2017 diperkirakan 47% infeksi baru terjadi diantara
populasi kunci dan pasangannya.
Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017 terdapat 33.660 kasus
baru HIV di Indonesia. Di Indonesia jumlah kumulatif AIDS dari tahun 1987-2017
terdapat 97.942 kasus, untuk kasus baru AIDS pada tahun 2017 terdapat 4.555 kasus.
Jumlah kasus AIDS di DIY dari tahun 1987-2017 terdapat 1.403 kasus, dan pada
tahun 2017 terdapat 42 kasus baru AIDS.
2. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama ±60 menit diharapkan sasaran dapat
memahami dan mengerti tentang Hiv Aids.

3. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan peserta dapat :
1. Peserta mengerti dan memahami pengertian dari Hiv Aids.
2. Peserta mengerti dan memahami penyebab terjadinya Hiv Aids.
3. Peserta mengerti dan memahami tanda dan gejala Hiv Aids
4. Peserta mengerti dan memahami pencegahan Hiv Aids
5. Peserta mampu menjawab post test di akhir penyuluhan Hiv Aids.

4. Manfaat
Bagi peserta umum mengetahui lebih jauh mengenai Hiv Aids.

5. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Promotif Hiv Aids

2. Sub Pokok Bahasan


a. Menjelaskan pengertian dari Hiv Aids.
b. Menjelaskan penyebab dari Hiv Aids.
c. Menjelaskan tanda dan gejala Hiv Aids.
d. Menjelaskan cara pencegahan terjadinya Hiv Aids.

3. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab

4. Media dan Alat


a. Media
1) Power Point
2) Poster
b. Alat
1) Laptop
2) LCD
3) Sound System
4) Meja
5. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Selasa, 25 Mei 2021
Jam : 11.00 Wita s/d Selesai
Waktu Pertemuan : ± 60 Menit
Tempat : Aula Universitas Cahaya Bangsa Banjarmasin

6. Pengorganisasian
1. Penyuluh : Aman Rohman
Sayyidati Munawwarah
2. Moderator : Rizky Maharani
3. Pembawa Acara : Lidia Rezki Damaiyanti
4. Fasilitator : Amalia Sabella
M. Latif
5. Observer : M. Ismul Fajar

7. Pengaturan Tempat

Keterangan :
: Penyuluh
: Moderator
: Pembawa Acara
: Audiens
: Fasilitator
: Observer
: Media
8. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Media


Kegiatan
1. Pendahuluan 5 1. Mengucap salam 1. Menjawab salam -
2. Memperkenalkan
Menit diri, kelompok 2. Mendengarkan
dan pembimbing dan
3. Menjelaskan memperhatikan
topik penyuluhan
3. Mendengarkan
4. Membuat kontrak
waktu. 4. Menyetujui
5. Menjelaskan kontrak waktu
tujuan kegiatan 5. Mendengarkan
dan
memperhatikan
2. Pelaksanaan 20 Menjelaskan : 1. Mendengarkan Poster/Power
1. Pengertian Hiv
Menit Aids 2. Menyimak Point
2. Penyebab Hiv penjelasan
Aids.
3. Tanda dan gejala
Hiv Aids
4. Pencegahan Hiv
Aids
3. Evaluasi 15 1. Menegaskan 1. Mendengarkan Poster/Power
kembali materi
Menit yang telah 2. Bertanya Point
disampaikan. 3. Menjawab
2. Menjawab
pertanyaan
3. Menanyakan
kembali hal-hal
yang penting /
Post Test
4. Penutup 5 1. Menarik 1. Memperhatikan -
Menit kesimpulan 2. Menjawab salam
2. Salam penutup
9. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Aula
b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap meteri penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengetahui pengertian Hiv Aids.
b. Peserta mengetahui penyebab Hiv Aids.
c. Peserta mengetahui tanda dan gejala Hiv Aids.
d. Peserta mengetahui cara pencegahan Hiv Aids.

10. Evaluasi (Post Test)


1. Ada yang masih ingat apa itu Hiv Aids ?
2. Hiv Aids itu bisa terjadi karena apa sih ?
3. Orang yang terkena Hiv Aids itu ciri cirinya gimana sih ?
4. Apa yang harus kita lakukan agar Hiv Aids tidak terjadi ?
MATERI PENYULUHAN
``HIV AIDS``

A. Definisi

HIV adalah sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh


manusia. AIDS adalah kependekan dari Acquired Immune Deficiency
Syndrome. Acquired berarti didapat, bukan keturunan. Immuno terkait dengan
sistem kekebalan tubuh kita. Deficiency berarti kekurangan. Syndrome atau
sindrom berarti penyakit dengan kumpulan gejala, bukan gejala tertentu. Jadi
AIDS berarti kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan sistem
kekebalan tubuh yang dibentuk setelah kita lahir.

AIDS muncul setelah virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh


kita selama lima hingga sepuluh tahun atau lebih. HIV (Human
Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang dapat menyebabkan AIDS
dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat
merusak sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acquired Immuno Deficiency
Syndrome) atau kumpulan berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan
tubuh individu akibat HIV. Ketika individu sudah tidak lagi memiliki sistem
kekebalan tubuh maka semua penyakit dapat dengan mudah masuk ke dalam
tubuh. Karena sistem kekebalan tubuhnya menjadi sangat lemah, penyakit yang
tadinya tidak berbahaya akan menjadi sangat berbahaya.

B. Etiologi/Penyebab

Penyebab Hiv Aids dipengaruhi oleh berbagai factor resiko. HIV dapat
ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan tubuh dari individu yang
terinfeksi, seperti darah, air susu ibu, air mani dan cairan vagina. Hiv Aids tidak
menular melalui kontak fisik sehari-hari seperti berciuman, berpelukan, berjabat
tangan,, berbagi benda pribadi, makanan dan air. Penyebab Hiv Aids menular
hanya dapat terjadi melalui pertukaran berbagai cairan tubuh dari orang yang
terinfeksi.
Berikut factor resiko penyebab Hiv Aids :
1. Hubungan seksual
Hubungan seksual yang tidak aman dengan orang yang telah terpapar HIV.
Penularan melalui hubungan seksual dapat terjadi selama senggama laki-
laki dengan perempuan atau laki-laki dengan laki-laki. Senggama berarti
kontak seksual dengan penetrasi vaginal, anal (anus), oral (mulut) antara
dua individu. Resiko tertinggi adalah penetrasi vaginal atau anal yang tak
terlindung dari individu yang terinfeksi HIV.
2. Transfusi darah : melalui transfusi darah yang tercemar HIV.
3. Penggunaan jarum suntik
Penggunaan jarum suntik, tindik, tato, dan pisau cukur yang dapat
menimbulkan luka yang tidak disterilkan secara bersama-sama
dipergunakan dan sebelumnya telah dipakai orang yang terinfeksi HIV.
Cara cara ini dapat menularkan HIV karena terjadi kontak darah.
4. Melalui silet atau pisau, pencukur jenggot secara bergantian hendaknya
dihindarkan karena dapat menularkan virus HIV kecuali benda-benda
tersebut disterilkan sepenuhnya sebelum digunakan.
5. Penularan dari ibu ke anak.
Kebanyakan infeksi HIV pada anak didapat dari ibunya saat ia dikandung,
dilahirkan dan sesudah lahir melalui ASI.

C. Tanda dan Gejala

Tanda-tanda HIV AIDS biasanya tidak langsung muncul saat seseorang


baru terinfeksi HIV. Gejala Hiv dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama
adalah tahap infeksi akut yang terjadi pada beberapa bulan pertama setelah
seseorang terinfeksi Hiv. Pada tahap ini, system kekebalan tubuh orang yang
terinfeksi membentuk antibody untuk melawan virus Hiv.
Gejala tahap infeksi akut dapat berlangsung hingga beberapa minggu, meliputi :
1. Demam hingga menggigil
2. Muncul ruam dikulit
3. Muntah
4. Nyeri pada sendi dan otot
5. Sakit kepala
6. Sakit perut
7. Sakit tenggorokan dan sariawan

Setelah beberapa bulan, infeksi Hiv memasuki tahap selanjutnya iatu tahap
laten yang dapat berlangsung hingga beberapa tahun. Pada tahap ini virus Hiv
semakin berkembang dan merusak kekebalan tubuh. Gejala nya meliputi :

1. Berat badan turun


2. Berkeringat di malam hari
3. Demam
4. Diare
5. Mual dan muntah
6. Sakit kepala
7. Tubuh terasa lemah.

D. Pencegahan

1. Membiasakan Diri dengan Perilaku Seks yang Sehat


Sebagian besar penularan HIV terjadi melalui hubungan seksual.
Oleh karena itu, membiasakan diri dengan perilaku seks yang sehat dapat
menjauhkan diri dari penularan HIV. Misalnya, dengan tidak berhubungan
seks di luar nikah, tidak berganti-ganti pasangan, dan menggunakan
pengaman (terutama pada kelompok perilaku beresiko tinggi) sewaktu
melakukan aktivitas seksual.
2. Menggunakan Jarum Suntik dan Alat-alat Medis yang Steril
Para tenaga medis hendaknya memperhatikan alat-alat kesehatan
yang mereka gunakan. Jarum suntik yang digunakan harus terjamin
sterilitasnya dan sebaiknya hanya sekali pakai. Jadi, setiap kali menyuntik
pasien, seorang tenaga medis harus memakai jarum suntik yang haru. Hal
ini dimaksudkan untuk mencegah penularan HIV melalui jarum suntik.
Selain itu, penggunaan sarung tangan lateks setiap kontak dengan cairan
tubuh juga dapat memperkecil peluang penularan HIV.
3. Menjauhi Segala Bentuk Penggunaan Narkoba
Para pangguna narkoba sangat rentan tertular HIV, terutama
pengguna narkoba suntik. Fakta menunjukkan bahwa penyebaran HIV di
kalangan pengguna narkoba suntik tiga sampai lima kali lebih cepat
dibanding perilaku resiko lainnya.
4. Tidak Terima Transfusi Darah dari Orang yang Mengidap HIV
Pemeriksaan medis yang ketat pada setiap transfusi darah dapat
mencegah penularan HIV. Sebelum transfusi darah berlangsung, para ahli
kesehatan sebaiknya melakukan tes HIV untuk memastikan bahwa darah
yang akan didonorkan bebas dari HIV.
5. Menganjurkan Wanita Pengidap HIV untuk Tidak Hamil
Meskipun hamil adalah hak setiap wanita, namun bagi wanita
pengidap HIV dianjurkan untuk tidak hamil. Sebab, wanita hamil pengidap
HIV dapat menularkan virus kepada janin yang dikandungnya. Jika ingin
hamil, sebaiknya mereka selalu berkonsultasi.

Cara-cara mengurangi resiko penularan AIDS antara lain melalui seks


aman yaitu dengan melakukan hubungan seks tanpa melakukan penetrasi penis
ke dalam vagina, anus, ataupun mulut.
DAFTAR PUSTAKA

Davey, P., 2008, Infeksi HIV dan AIDS,. At a Glance Medicine, Erlangga, Jakarta,
288-289.
Notoatmodjo, S., 2005, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Rineka Cipta,
Jakarta.
Ahmad, M., Gaash, B., Kasur, R., and Bashir, S., 2003, Knowledge, Attitude and
Belief on HIV/AIDS Among The Female Senior Secondary Students in
Srinagar District of Kashmir, Health and Population, 26 (3): 101-109.

Anda mungkin juga menyukai