Anda di halaman 1dari 3

MARI BERINVESTASI

Oleh: Safir Senduk

Dikutip dari detikcom

Bila Anda melakukan investasi, ada dua pilihan: melakukan


investasi secara periodik, atau investasi sekali saja. Keduanya
memberikan nilai investasi yang sama berarti. Tinggal Anda pilih
mana yang sesuai dengan kekuatan dana yang Anda miliki.

Periodik

Bila berinvestasi secara periodik, maka ini berarti Anda melakukan


investasi secara rutin. Anda bisa melakukan investasi setahun
sekali, enam bulan sekali, atau bahkan sebulan sekali. Beberapa
orang ada yang berinvestasi setiap satu atau dua minggu sekali.
Tapi yang penting di sini adalah bahwa yang dimaksud dengan
periodik adalah melakukan investasi secara rutin.

Biasanya, berinvestasi secara periodik adalah cara yang paling


ampuh untuk mengejar target dana yang besar kelak. Anda tak
perlu memiliki jumlah dana yang besar pada saat ini, tapi Anda
cukup hanya menyisihkan sebagian kecil penghasilan Anda untuk
lalu diinvestasikan ke dalam sebuah produk investasi. Lama
kelamaan, Anda akan memiliki saldo investasi yang begitu besar,
karena Anda juga mendapatkan bunga.

Berinvestasi secara periodik sama seperti seorang tukang bangunan


yang sedang membuat dinding. Apa yang ia lakukan adalah
mengambil sebuah bata, mengoleskannya dengan semen, lalu
menempelkannya. Ambil lagi sebuah bata, memberikan semen, dan

1
menempelkannya di sebelah kiri atau kanan bata yang tadi. Begitu
seterusnya sampai ia bisa menyelesaikan satu lapis. Setelah itu, ia
akan melanjutkannya dengan lapis kedua. Lapis kedua selesai,
dilanjutkan dengan lapis ketiga. Begitu seterusnya.

Lama kelamaan, Anda akan melihat sebuah dinding. Persis seperti


itulah gambarannya bila Anda berinvestasi secara periodik. Hanya
bedanya, dengan berinvestasi, Anda juga mendapatkan bunga.
Sementara tukang bangunan tadi, tidak mendapatkan 'bunga'. Yang
ia lakukan hanyalah seperti menabung ke dalam celengan saja
secara rutin. Tetapi prinsipnya sama saja: sedikit-sedikit, akan
menjadi bukit.

Sekali Saja

Anda juga bisa berinvestasi sekali saja (lump sum). Artinya, Anda
cukup memasukkan uang sekali saja ke dalam sebuah produk
investasi. Deposito, umpamanya, Anda endapkan selama -
katakanlah- sepuluh tahun. Setiap tahun, Anda akan mendapatkan
bunga yang bisa ditambahkan ke uang pokok. Kemudian
didepositokan lagi sehingga bunganya makin lama makin besar.
Tapi, selama Anda tidak pernah menyentuhnya, sampai selama
sepuluh tahun. Setelah sepuluh tahun, Anda akan memiliki jumlah
dana yang sangat besar.

Berinvestasi secara lump sum persis seperti kalau Anda naik ke


sebuah gunung bersalju. Dari atas, Anda ambil sekumpulan salju
dengan tangan Anda, lalu membentuknya menjadi sebuah bola.
Setelah itu, Anda lepaskan bola salju itu dari atas, untuk
digelindingkan ke bawah. Apa yang terjadi? Dalam perjalanannya
dari atas sampai bawah, bola salju itu makin lama akan makin
besar. Dan pertumbuhan bola salju itu persis seperti deret ukur:

2
1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256, 512, 1024, 2048, 4096, dan
seterusnya.

Nah, seperti itulah gambarannya bila Anda berinvestasi secara lump


sum.

Gunakan Hukum 72

Kapan investasi Anda berlipat menjadi dua? Kalau Anda melakukan


investasi sekali saja, maka ada saatnya jumlah investasi Anda akan
berlipat dua. Sebagai contoh, bila Anda menginvestasikan Rp 1 juta
pada deposito yang memberikan suku bunga 12% per tahun (di-roll
over setiap tahun), maka uang Rp 1 juta Anda akan berlipat dua
dalam waktu enam tahun.

Cara menghitungnya adalah dengan menggunakan "Hukum 72".


Bagi angka 72 dengan suku bunga (misalnya 12%) dari produk
investasi Anda. Sebagai contoh: (72/12) x 1 tahun = 6 tahun.

Itulah jangka waktu yang dibutuhkan agar investasi Anda bisa


berlipat dua.

Anda mungkin juga menyukai