Anda di halaman 1dari 12

Nama : Rafa Zacky Firzatullah

NIM : B.131.20.0519
Prodi : S-1 Manajemen

SISTEM PEREKONOMIAN DAN BENTUK – BENTUK PERUSAHAAN

I. SISTEM PEREKONOMIAN

1. Pengertian Sistem Perekonomian


Sistem ekonomi adalah cara untuk mengatur atau mengorganisasi seluruh aktivitas ekonomi, baik ekonomi rumah tangga negara atau pemerintah,
maupun rumah tangga masyarakat atau swasta. Aktivitas ekonomi yang dimaksudkan di sini adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang
meliputi kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.

2. Pengertian Sistem Perekonomian Menurut Ahli


 Gilarso, Sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (produsen, konsumen, pemerintah, bank
dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi dan sebagainya).
 Gregory Grossman dan M. Manu, Sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit
ekonomi serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga saling menopang dan
memengaruhi.
 McEachern, Seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi
(what, how, dan for whom).

3. Fungsi Sistem Ekonomi


Secara umum sistem perekonomian memiliki fungsi yaitu :
1) Sebagai penyedia dorongan untuk berproduksi.
2) Mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian.
3) Sebagai pengatur dalam pembagian hasil produksi di seluruh anggota masyarakat agar dapat terlaksana seperti yang diharapkan
4) Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa berjalan dengan baik.

4. Macam – Macam Sistem Ekonomi

1. Sistem Ekonomi Tradisional


Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalah masyarakat yang belum ada pembagian kerja, cara mendapatkan barang dengan
barter (natura), belum mengenal uang sebagai alat pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi
kebutuhan sendiri/masyarakat.
Ciri-ciri:
1) Belum ada pembagian kerja
2) Pertukaran dengan sistem barter
3) Jenis produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan
4) Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan
5) Bertumpu pada sektor agraris
6) Keadaan masyarakatnya masih statis, tradisional, dan miskin

Kelebihan:
1) Setiap masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen.
2) Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan.
3) Dengan sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung bertindak jujur.

Kelemahan:
1) Tidak ada kerja sama antarindividu atau masyarakat
2) Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan.
3) Jenis dan jumlah barang yang diproduksi sering tidak mencukupi kebutuhan.
4) Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan.

2. Sistem Ekonomi Kerakyatan


Sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia bardasar atas demokrasi ekonomi, artinya produksi dikerjakan oleh semua masyarakat, dan untuk
semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang.
Sistem ekonomi di Indonesia berdasar Pancasila, UUD 1945, serta GBHN, sehingga disebut sebagai “sistem ekonomi berdasar demokrasi ekonomi
Pancasila”.

Ciri-ciri :
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
4) Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan
terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
5) Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
6) Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan
yang layak.
7) Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
8) Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan
umum.

Ciri negatif dalam sistem perekonomian Indonesia yang harus dihindarkan di antaranya sebagai berikut :
1) Sistem free fight liberalism, yakni yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain.
2) Sistem etatisme, yakni negara serta aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit
ekonomi di luar sektor negara.
3) Monopoli, yakni pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok.

Kelebihan:
1) Rakyat yang kurang mampu dapat memperoleh perlakuan hukum yang sama atau adil dalam masalah perekonomian.
2) Dapat memberikan perhatian lebih pada rakyat kecil melalui berbagai macam program operasional yang nyata.
3) Sistem ekonomi kerakyatan dapat mewujudkan kedaulatan rakyat.
4) Dapat merangsang kegiatan ekonomi yang lebih produktif dalam tingkat rakyat dan juga dapat melahirkan jiwa kewirausahaan.
5) Transaksi antara produksi, distribusi dan konsumsi sangat baik.
6) Hubungan antara produksi, distribusi dan konsumsi akan saling memerlukan dan sangat baik.

Kelemahan:
1) Akan terjadi praktek membagi uang kepada rakyat, praktek tersebu sangat tidak menguntungkan bagi pihak manapun, termasuk bagi
rakyat itu sendiri.
2) Praktek membagi uang tersebut secara tidak sadar bisa membuat usaha kecil dan menengah serta koperasi yang selama ini tidak
berdaya bisa bersaing dalam suatu mekanisme pasar, bisa menjadi sangat bergantung pada aksi tersebut.
3) Masih kurangnya pengetahuan rakyat mengenai Investasi, hal tersebut dapat menyebabkan kemiskinan terlalu lama atau perputaran
roda yang lambat.
4) Kurangnya penerapan dari manajemen.
5) Tidak adanya dukungan yang optimal dari pemerintah, walaupun peran pemerintah sangat penting namun tidak dominan.
6) Harus di awasi, apabila tidak diawasi dengan baik akan banyak koruptor.

3. Sistem Ekonomi Liberal


Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem di mana negara memberi kebebasan kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi.
Sistem ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Adam Smith (1723–1790) dalam bukunya yang berjudul ‘The Wealth of Nations’, yang
diterbitkannya pada tahun 1776, dengan ajaran pokoknya memberikan kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi. 

Ciri-ciri :
1) Hak milik atas alat produksi di tangan perorangan.
2) Harga barang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar.
3) Adanya persaingan bebas.
4) Tidak ada campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
5) Modal memegang peran penting.
6) Terbuka kesempatan bagi individu untuk mengejar keuntungan.
Kelebihan:
1) Dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas barang yang diproduksi.
2) Terdorong untuk mengejar kemakmuran bagi dirinya sendiri.
3) Setiap orang atau pengusaha termotivasi mencari keuntungan.
4) Pemilihan sektor usaha disesuaikan dengan kemampuan.
Kelemahan:
1) Menimbulkan persaingan tidak sehat.
2) Terdapat kesenjangan kaya dan miskin.
3) Menimbulkan monopoli.
4) Terdapat eksploitasi SDM.
5) Pemanfaatan SDA sering tidak memerhatikan kelestarian lingkungan.

4. Sistem Ekonomi Sosialis/Terpusat


Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi di mana seluruh kebijakan perekonomian ditentukan oleh pemerintah sedangkan masyarakat
hanya menjalankan peraturan yang ditentukan. Sistem ekonomi ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Karl Marx dalam bukunya yang
berjudul ‘Das Kapital’ tahun 1867. Jadi sistem ini lebih bersifat memerintah, karena campur tangan pemerintah di bidang ekonomi melakukan
pembatasan-pembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.

Ciri-ciri:
1) Perencanaan disusun oleh pemerintah pusat.
2) Semua alat produksi dikuasai oleh negara.
3) Produksi, distribusi, dan konsumsi diatur secara terpusat.
4) Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi.

Kelebihan:
1) Pemerintah bertanggung jawab penuh dalam perekonomian.
2) Relatif tidak ada jurang pemisah antara orang kaya dan miskin.
3) Hasil produksi dapat dinikmati secara rata.
4) Mudah melakukan pengendalian harga.

Kelemahan:
1) Hak milik perorangan sangat dibatasi dan rakyat kurang memiliki pilihan.
2) Potensi dan daya kreasi tidak berkembang.
3) Tidak terdapat kebebasan individu.

5. Sistem Ekonomi Campuran (Sosialis dan Liberal)


Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem liberal dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan
pengendalian, yang juga berarti garis antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Pada sistem ekonomi campuran, antara
pemerintah dengan masyarakat atau swasta bersama-sama untuk ikut meningkatkan kegiatan perekonomian. Pemerintah sebagai pengendali dan
stabilisator kegiatan ekonomi, sedangkan masyarakat diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.

Ciri-ciri:
1) Adanya campur tangan pemerintah dalam perekonomian.
2) Pihak swasta ikut berperan dalam kegiatan perekonomian.
Kelebihan:
1) Sektor ekonomi pemerintah dan swasta terpisah secara jelas.
2) Fluktuasi harga dapat lebih terkendali.
3) Hak milik perorangan diakui dan pemerintah mendorongnya.

Kekurangan:
1) Jika peran pemerintah mendominasi akan timbul etatisme.
2) Jika peran swasta mendominasi, akan timbul monopoli yang merugikan masyarakat.

II. BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

1. Pengertian Badan Usaha


Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.[1] Badan Usaha seringkali
disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan
adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.

2. Pengertian Badan Usaha Menurut Ahli


  M. Echols, tanpa mengesampingkan peran badan usaha, dikatakan bahwa badan usaha itu sendiri merupakan sebuah usaha yang bentuknya
adalah badan usaha dengan orientasi untuk mendapatkan keuntungan yang begitu besar dari kegiatan usaha yang dilakukan di dalamnya.
 Molengraffa, Terlepas dari peran badan usaha, disebutkan bahwa badan usaha digambarkan sebagai kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus dan bersifat keluar untuk bisa mendapatkan sebuah penghasilan dengan melakukan kegiatan produksi di dalamnya. Hasil dari produksi
itulah kemudian diperdagangkan secara bebas di masyarakat.
 Murti Sumarni, Terlepas dari adanya peran badan usaha yang sangat penting, menurut Murti Sumarni, badan usaha dianggap sebagai sebuah
kegiatan dalam mengelola ataupun memproduksi sebuah produk dengan memanfaatkan berbagai sumber daya alam untuk kemudian
didistribusikan secara luas.

3. Klasifikasi Badan Usaha

A. Berdasarkan Jumlah Pemiliknya


1) Perseorangan, Badan usaha yang jumlah pemiliknya adalah satu orang.
2) Perseroan/Persekutuan, Badan usaha yang jumlah pemiliknya lebih dari satu orang.

B. Berdasarkan Statusnya
1) Badan Usaha Berstatus Badan Hukum
 Ciri-ciri :
1. Badan usaha dapat melakukan perbuatan hukum dalam hubungan-hubungan hukum
2. Terdapat pemisahan harta kekayaan perusahaan dan harta kekayaan pribadi
3. Adanya organisasi yang teratur
4. Memiliki hak dan kewajiban berdasarkan Undang-Undang
5. Pendiriannya sesuai dengan Undang-Undang
 Contoh :
1. Perseroan Terbatas (PT)
2. Koperasi
3. Yayasan
4. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
5. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

2) Badan Usaha Berstatus Tidak Badan Hukum


 Ciri-ciri :
1. Tidak dapat melakukan perbuatan hukum dalam hubungan hukum dalam hubungan hukum Karen bukan subjek hukum
2. Tidak ada pemisahan harta kekayaan perusahaan dan harta kekayaan pribadi
3. Badan usaha tidak dapat digugat dan menggugat dihadapan pengadilan (tapi dapat ditujukan pada pemilik/pengurusnya).
 Contoh :
1. Perusahaan Dagang/Perseorangan
2. Persekutan Perdata (PP)
3. Firma (Fa)
4. Persekutuan Komanditer (CV)

C. Berdasarkan Pemilik Modal


1) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Perusahaan yang seluruh atau sebagian sahamnya dimiliki oleh negara/pemerintah.

2) Badan usaha Milik Daerah (BUMD)


Badan usaha yang sebagian atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah daerah.

3) Badan Usaha Swasta


Usaha yang seluruh/sebagian besar sahamnya milik pihak swata nasional, asing maupun campuran (Join Venture)
4. Jenis-Jenis Badan Usaha

Badan Usaha Berbadan Hukum

Pembeda Perseroan Terbatas Koperasi Yayasan


Definisi Badan hukum yang merupakan Badan usaha yang beranggotakan Badan hukum yang terdiri atas kekayaan
persekutuan modal, didirikan orang-orang atau badan hukum yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk
berdasarkan perjanjian, melakukan koperasi yang melandaskan mencapai tujuan tertentu di bidang sosial,
kegiatan usaha dengan modal dasar kegiatannya berdasarkan prinsip keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak
yang seluruhnya terbagi dalam koperasi sekaligus sebagai gerakan mempunyai anggota
saham dan memenuhi persyaratan ekonomi rakyat yang berdasarkan
yang ditetapkan atas kekeluargaan
dalam UU PT

Dasar Hukum UU No.40 Tahun 2007 Tentang UU No.25 Tahun 1992 Tentang UU No.16 Tahun 2001 Tentang Yayasan UU
Perseroan Terbatas. Perkoperasian No.28 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas
UU No.16 Tahun 2001 Tentang Yayasan
Cara Pendirian PT didirikan atas dasar perjanjian PEMBUATAN AKTA OTENTIK Akta Pendirian Yayasan yang
(Pasal 7) Perjanjian diwujudkan Pengesahan oleh Kementerian disertakan AD Yayasan dibuat
dalam Akta Otentik dihadapan Koperasi dan UKM RI UNTUK dihadapan Notaris
Notaris dan dibuat dengan MEMPEROLEH STATUS BADAN Akta Pendirian Yayasan disahkan oleh
menggunakan Bahasa Indonesia HUKUM Menteri Hukum dan HAM untuk
Akta pendirian PT disertakan DIUMUMKAN DALAM memperoleh status Badan Hukum
Anggaran Dasar PT dan TAMBAHAN BERITA NEGARA Diumumkan dalam Tambahan Berita Negara
keterangan lain tentang PT Republik Indonesia
Pengesahan oleh Menteri
Hukum dan HAM RI untuk
memperoleh status badan
hukum
Pendaftaran PT oleh Direksi
dalam Wajib Daftar Perusahaan
yang diselenggarakan Menteri
Hukum dan HAM Pengumuman
dalam Tambahan Berita Negara
RI

Modal Klasifikasi Modal Modal sendiri,meliputi : Internal dapat berupa uang dan barang
Modal dasar Modal Simpanan pokok Simpanan Eksternal merupakan kekayaan lain yang
disetor wajib SIMPANAN SUKARELA dapat diperoleh melalui : Sumbangan /
Modal ditempatkan Dana cadangan bantuan yang tidak mengikat
hibah Wakaf
Hibah
Modal Pinjaman : Hibah Wasiat
Berasal dari anggota Sumber lain yang tidak bertentangan
Berasal dari koperasi lain dan atau dengan AD Yayasan dan Peraturan
anggotanya Perundang-Undangan yang berlaku.
Berasal dari pinjaman bank dan
lembaga keuangan lainnya Berasal
dari penerbitan obligasi dan surat
uang lainnya
Sumber lain yang sah
Struktur Direksi Direktur Rapat Anggota Badan Pembina
Utama Pengawas Badan Pengurus
Organisasi
Direktur Keuangan Pengurus Koperasi Badan Pengawas
Direktur
Direktur Personalia
Manajer
Manajer Personalia
Manajer Pemasaran
Manajer Pabrik
Administrasi dan Pergudangan
Divisi Dalam Perusahaan Pada
Area Regional
Tanggung Tanggung jawab pemegang Perkoperasian menetapkan, bahwa Kemandirian yayasan sebagai Badan Hukum,
saham PT yang bersifat pengurus bertanggung jawab Yayasan merupakan badan hukum yang terdiri
Jawab mengenai segala kegiatan pengelolaan atas kekayaan yang dipisahkan untuk
terbatas. Artinya, terbatas
pada saham yang koperasi dengan usahanya kepada mencapai tujuan tertentu di bidang sosial,
dimiliki/disetor saja rapat anggota atau rapat anggota luar keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak
biasa. Sedangkan tanggung jawab mempunyai anggota. Hal ini memberi makna
NAMUN TANGGUNG JAWAB
pengurus berkenaan dengan bahwa kekayaan Yayasan terpisah dari
TERBATAS TERSEBUT DAPAT tindakannya menyebabkan kerugian kekayaan pribadi para pendiri. Selain itu,
DIHAPUS diatur dalam Pasal 34 UU Yayasan merupakan subyek hukum (entitas
Perkoperasian, bahwa pengurus baik hukum) mandiri yang tidak bergantung dari
bersama-sama maupun sendirisendiri keberadaan organ Yayasan. Artinya, organ
menanggung kerugian yang diderita Yayasan bukanlah pemilik Yayasan melainkan
koperasi, karena tindakan yang sebagai pengelola kelangsungan hidup
dilakukan dengan kesengajaan atau Yayasan.
kelalaiannya. Artinya, pengurus harus Organ Yayasan bertanggungjawab penuh
bertanggung jawab jika perbuatannya terhadap pengelolaan kekayaan untuk
merugikan koperasi. Ratio legisnya, mencapai maksud dan tujuan.
pengurus sebagai pihak yang diberi
kekuasaan untuk mengelola koperasi
harus berpegang pada asas kehati-
hatian dalam menjalankan
kewenangannya.
Cara Berdasarkan keputusan RUPS. Pembubaran dilakukan pengurusan angka waktu yang ditetapkan dalam
Pembubaran Jangka waktu yang telah oleh Tim Penyelesai Anggaran Dasar berakhir
ditetapkan. Pengumuman pembubaran tujuan Yayasan yang ditetapkan dalam
Berdasarkan penetapan Koperasi oleh Menteri Koperasi Anggaran Dasar telah tercapai atau
pengadilan. dalam Berita Negara RI tidak tercapai;
Dicabutnya kepailitan Pengumuman Pembubaran putusan Pengadilan yang telah
berdasarkan putusan menandai berakhirnya status memperoleh kekuatan hukum tetap
pengadilan niaga yang badan hukum berdasarkan alasan:
inkracht, harta pailit perseroan Yayasan melanggar ketertiban umum
tidak cukup untuk membayar dan kesusilaan;
biaya pailit. tidak mampu membayar utangnya
Harta pailit perseroan yang setelah dinyatakan pailit; atau
telah dinyatakan pailit berada harta kekayaan tidak cukup melunasi
dalm keadaan insolvensi. Hutang
Dicabutnya izin perseroan
sehingga mewajibkan
perseroan melakukan likuidasi.

Contoh 1. PDAM (Perusahaan Daerah Air 1. Koperasi primer (koperasi astra 1. YAYASAN PENDIDIKAN (SMP INSTITUT
Minum) internasional) INDONESIA SEMARANG)
2. Pertamina. 2. Koperasi sekunder 2. Putra Sampoerna Foundation
(koperasi kampus unsoed)

Anda mungkin juga menyukai