Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN LADANG PENGGEMBALAAN

PENGUKURAN PASTURA

Di

LAPANGAN BUNDAR PRAYA LOMBOK TENGAH

Oleh

IMRON HADI

B1D018116

6B1

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas


limpahan berkah, rahmat dan hidayah-NYA kami berhasil menyusun laporan tetap
praktikum Manajemen Ladang Pengembalaan ini tepat pada waktunya. Shalawat
serta Salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar dan junjungan alam Nabi
Muhammad SAW, cinta kami untukmu wahai orang-orang yang dicintai Allah.

Pada kesempatan ini tidak lupa dengan penuh rasa hormat penulis ucapkan
terima kasih tak terhingga kepada dosen mata kuliah Manajemen Ladang
Pengembalaan yang senantiasa menyediakan waktu untuk membimbing dengan
penuh kesabaran, penuh perhatian, dan kepada teman-teman yang senantiasa
mendorong semangat dan selalu mengingatkan untuk segera menyelesaikan laporan
ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan ke
depannya. Semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat sebagaimana mestinya.

Lombok Tengah, 10 Mei 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3

BAB I ........................................................................................................................................ 4

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 4

1.2 Tujuan dan Kegunaan Praktikum .............................................................................. 5

BAB II....................................................................................................................................... 6

MTERI DAN METODE PRAKTIKUM .................................................................................. 6

2.1 Waktu dan Tempat Peraktikum....................................................................................... 6

2.2 Alat dan Bahan................................................................................................................ 6

2.3 Metode Peraktikum ......................................................................................................... 6

BAB III ..................................................................................................................................... 8

HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................. 8

3.1 Hasil Peraktikum ............................................................................................................. 8

3.2 Pembahasan................................................................................................................... 10

BAB IV ................................................................................................................................... 13

PENUTUP .............................................................................................................................. 13

4.1. Kesimpulan .................................................................................................................. 13

4.2. Saran ............................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14

LAMPIRAN LAPORAN ........................................................................................................ 15

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pakan hijauan yang diberikan pada ternak dapat diperoleh dari berbagai
sumber, ladang penggembalaan atau pastura merupakan sebagai salah satu contohnya.
Ladang penggembalaan atau pastura merupakan tempat menggembalakan ternak
untuk memenuhi kebutuhan pakan dimana pada lokasi ini telah ditanami rumput
unggul dan atau legume (jenis rumput/ legume yang tahan terhadap injakan
ternak). Tujuan utama dalam pembuatan ladang penggembalaan adalah menyediakan
hijauan makanan ternak yang berkualitas, efisien dan tersedia secara kontinyu
sepanjang tahun.

Pasture adalah semua rumput atau tanaman lain untuk dirumput/disenggut


oleh hewan: “herbage”. Yang termasuk kelompok ini adalah semua hijauan baik yang
dipotong atau tidak dan diberikan segar (Hartadi et.al, 1980). Ladang penggembalaan
adalah suatu daerah ladangan dimana tumbuh tanaman pakan ternak yang tersedia
bagi ternak yang dapat merenggutnya menurut kebutuhannya dalam waktu singkat
(Reksohadiprodjo, 1994). Fungsi kacang-kacangan dalam ladang penggembalaan
adalah memberikan nilai makanan yang lebih baik terutama berupa protein, phosphor
dan kalium (Reksohadiprodjo, 1994).

Untuk mempertahankan kuantitas dan kualitas ladang penggembalaan sebagai


penyedia hijauan makanan ternak perlu diadakannya evalusi terhadap ladang
penggembalaan tersebut. Di samping itu alasan dilakukannya evalusai adalah untuk
mengotrol perkembangan pastura, mempertahankan komposisi botani sesuai yang
diharapkan, mempertahakan persediaan hijauan selama mungkin, dan memperhatikan
pula kelestarian lingkungan.

Fungsi ladang penggembalaan adalah untuk menyediakan bahan makanan


bagi hewan yang paling murah, karena hanya membutuhkan tenaga kerja sedikit,

4
sedangkan ternak menyenggut sendiri makanannya di ladang penggembalaan.
Rumput yang ada didalamnya dapat memperbaiki kesuburan tanah. Hal ini
disebabkan pengaruh tanaman rumput pada tanah, rumput yang dimakan oleh ternak
dikembalikan ke ladang penggembalaan sebagai kotoran yang menyuburkan dan
menstabilkan produktivitasnya dari tanah itu sendiri. Oleh karna itu kami
melaksanakan praktikum ini untuk mengetahui bagaimana hubungan timbal balik
serta produktivitas dari suatu ladang penggembalaan yang dalam hal ini penulis
lakukan di Lapangan Bundar Praya Lombok Tengah sebagai tempat uji.

1.2 Tujuan dan Kegunaan Praktikum


1.2.1 Tujuan Praktikum

a. Untuk mengetahui pengukuran komposisi botani pasture


b. Untuk mengetahui pengukuran produksi biomasa pasture
c. Untuk mengetahui dan menghitung optimal stocking rate (sr) &
carryng capacity.

1.2.2 Kegunaan Praktikum


a. Agar praktikan bisa mengetahui dan memahami mengetahui
pengukuran komposisi botani pasture
b. Agar praktikan bisa mengetahui dan memahami pengukuran produksi
biomasa pasture
d. Agar praktikan bisa mengetahui dan memahami perhitungan optimal
stocking rate (sr) & carryng capacity.

5
BAB II

MTERI DAN METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat Peraktikum


Praktikum Ini Dilaksanakan pada Hari Rabu 5 Mei 2021, Bertempat di
Lapangan Bundar Praya Lombok Tengah.

2.2 Alat dan Bahan


2.2.1 Alat-Alat
1. Buku tulis
2. Kudrat (1x1 m)
3. Meteran
4. Polpen
5. Sabit
6. Timbangan
2.2.2 Bahan praktikum
Adapun bahan yang digunakan dalam peraktikum kali ini iyaitu rumput
yang ada di lapangan
2.3 Metode Peraktikum
1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum
2. Melempar kuadran ke padang pengembalaan secara acak dan bebas sebanyak
5 kali
3. Mencatat hasil frequensi rumput disetiap kuadran saat pelemparan
4. Menghitung persentase frequensi tanaman rumput didalam kuadran dengan
rumus :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑚𝑢𝑛𝑐𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛 (𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖)
- = 𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑒𝑚𝑝𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛

5. Mengukur setiap area cover per jenis tanaman menggunakan meteran dengan
estimasi perkiraan dengan rumus :

6
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛 (𝑐𝑚)
- = 𝑥 100%
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑛 (𝑐𝑚)

6. Memotong rumput dan legum hasil pelemparan kuadran dan memasukkanya


ke dalam kantung plastik
7. Menimbang hasil pelemparan satu persatu
8. Mencatat hasil penimbangan
9. Menghitung rata-rata produksi dari ke-5 sampel dengan rumus :
𝑝𝑒𝑙𝑒𝑚𝑝𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐼+𝐼𝐼+𝐼𝐼𝐼+𝐼𝑉+𝑉
- Rata-rata produksi (gram / 𝑚2 ) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑙𝑒𝑚𝑝𝑎𝑟𝑎𝑛

10. Menimbang berat rumput keseluruhan


11. Menghitung produksi per Ha ( Segar) dengan rumus :
- Produksi (segar) ( kg / Ha) = Rata-rata produksi per 𝑚2 × 10000 𝑚2
12. Menghitung produksi per Ha (BK)(25%) dengan rumus :
- Produksi (BK) (kg/Ha) = Produksi (segar) x 25%
13. Menghitung produksi pasture dengan luas lahan 1 ha
14. Menghitung daya tampung ternak dengan rumus sebagai berikut :
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑠𝑡𝑢𝑟𝑒 ( 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑔𝑎𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐵𝐾 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝐾)
- CC (daya tampung) =
𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑛𝑎𝑘 (𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝐵𝐵)

7
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Peraktikum

3.1.1 PENGUKURAN KOMPOSISI BOTANI PASTURE

Tabel 1. Pengamatan Frekuensi Tanaman

Nomor Pelemparan
Jenis Tanaman Total
1 2 3 4 5
Schedonnardus paniculatus + + + - + 4
Braciaria mutica + + - - + 3
Carex flacca - + - + - 2
Carex colchica - - + + + 3
Digitaria sanguinalis + - + + - 3

Tabel 2. Tingkat Frekuensi dan Persentase Frekuensi setiap jenis tanaman

Tingkat Persentase
No. Jenis Tanaman
Frekuensi Frekuensi (%)
1 Schedonnardus paniculatus (A) 4 80%
2 Braciaria mutica (B) 3 60%
3 Carex flacca (C) 2 40%
4 Carex colchica (D) 3 60%
5 Digitaria sanguinalis (E) 3 60%

Tabel 3. Area Cover Tanaman

Ranking Cover Spesies Tanaman Area


Sampel
Cover
1 2 3 4 5
Total (%)
1 A B C D E
Area Cover
60% 20% - - 20% 100%
(%)
2 A B C D E
Area Cover
64% 26% 10% - - 100%
(%)

8
3 A B C D E
Area Cover -
48% - 18% 34% 100%
(%)
4 A B C D E
Area Cover
- - 16% 42% 42% 100%
(%)
5 A B C D E
Area Cover
50% 25% - 25% - 100%
(%)

3.1.2 PENGUKURAN PERODUKSI BIOMASA PASTURE


Tabel 4. Produksi Biomasa
Sampel Berat
1 600 gr
2 450 gr
3 300 gr
4 450 gr
5 450 gr
Rata-rata produksi per-meter persegi (gr) 450 gr
Produksi per-ha (kg) Segar 4.500 kg / 4,5 ton
Produksi per-ha (kg) BK = 25% 1.125 kg

3.1.3 MENGHITUNG OPTIMAL STOKING RATE (SR) & CARRYNG


CAPACITY

1. Ladang akan di gembalakan dengan PUF sedang (55%)


55
PUF sedang (55%) maka peroduksi/Ha = 100 x 1.125

= 618,75 kg(DM)Ha

Di bulatkan = 619 Kg(DM)Ha

2. bobot badan sapi yang akan di gembalakan 200 kg

Panen 6x setahun: produksi/tahun = 6 x 619

= 3.714 kg

3. DMI = 3% Bobot badan

Sapi yang di pelihara BB = 200 kg, kebutuhan pakan 3% DMI

9
3
Jadi kebutuhan pakan/hari = 100 𝑥 200

= 6 Kg/Ekor/Hari/Tahun(DM)

Kebutuhan/tahun = 6 Kg x 365 hari

= 2.190 Kg

4. Panen max 6 kali dalam setahun

Jadi jumlah ternak yang efisien di gembalakan/Ha/Tahun

3.714
=
2.190

= 1,6958

= 1 ekor sapi dengan BB 200 kg

Jadi, untuk ternak yang efisien digembalakan per hektar setiap tahunnya di
Lapangan Bundar Praya sekitar 1 ekor ternak dengan berat 200 Kg.

3.2 Pembahasan
Dalam masyarakat kita khususnya dibidang pertanian dan peternakan masih
menggunakan ladang penggembalaan sebagai sarana pemberian pakan kepada
ternaknya. Namun hal itu masih terbatas di wilayah sumba atau yang memiliki ladang
penggembalaan yang luas karena memiliki hasil yang lebih bagus dibandingkan
dengan pasture yang ada di Lombok. Para peternak di Lombok masih ada yang
menerapkan sistem gembala terhadap ternaknya, biasanya dalam jumlah yang sedikit
dikarenakn terbatasnya lahan pasture yang ada.

Dalam beberapa kasus para peternak di Lombok masih belum tau berapa
minimal ternak yang harus digembalakan pada satuan area yang ada, untuk itu pada
laporan ini akan dibahas bagaimana cara menentukan hal tersebut dengan indikator
seperti pengukuran komposisi botani pasture,pengukuran peroduksi biomasa pasture,
dan menghitung optimal setoking rate (sr) & carryng capacity.

10
Berdasarkan praktikum yang dilakukan untuk penghitungan frekuensi
ditemukan bahwa ada 5 jenis tanaman rumput yang didapatkan dalam
pengukurannya yakni Schedonnardus paniculatus, Braciaria mutica, Carex flacca,
Carex colchica, dan Digitaria sanguinali.Masing-masing jenis tanaman tersebut
memiliki frequensi yang berbeda-beda mulai dari Schedonnardus paniculatus
dengan tingkat persentase frequensi tertinggi 80% dan yang paling rendah Carex
flacca dengan persentase frekuensi 40%.
Selanjutnya untuk area cover tanaman yang tertera pada tabel 3 ditemukan
hasil yang bervariasi untuk setiap jenis rumputnya. Cara mendapatkan luas area
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛 (𝑐𝑚)
cover dengan menggunakan rumus 𝑥 100%
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑛 (𝑐𝑚)

semisalnya tanaman Schedonnardus paniculatus (A) pada pelemparan pertama


ditemukan hasil estimasi luas yakni 6.000 cm2 maka bila di rumuskan menjadi
6.000
𝑥 100% sehingga mendapatkan hasil 60% bagian atau area yang ditutupi pada
10.000

kuadran satu tersebut.


Selanjutnya untuk pengukuran biomassa pasture pada praktikum ini
mendapatkan hasil tertinggi pada sampel pertama dengan berat 600 gram dan sampel
pelemparan ke tiga yang paling rendah sebanyak 300 gram saja. Hal ini berbanding
lurus dengan frekuensi yang ada. Ini membuktikan bahwa dalam satu lading
penggembalaan atau pasture yang sama dapat memberikan produksi yang berbeda-
beda di tiap tempatnya. Hal ini berkaitan dengan stocking rate dan carrying capacity
dari praktikum yang dilakukan.
Stocking rate merupakan jumlah ternak persatuan luas padang
penggembalaan yang mana tekanan penggembalaan dapat mencerminkan suatu
kapasitas tampung yang ada pada suatu padang penggembalaan. Sedangkan carrying
capacity adalah kemampuan padang penggembalaan untuk menghasilkan hijauan
makanan ternak yang dibutuhkan oleh sejumlah ternak yang digembalakan dalam
satuan luasan tertentu kemampuan padang penggembalaan untuk
menampung ternak per hektar.
Pada tabel 4 produksi biomassa di dapatkan hasil produksi per-ha (kg) BK =

11
25% sebesar 1.125 Kg atau 1,1 ton. Untuk mengetahui perhitungan selanjutnya
maka harus diketahui terlebih dahulu apa itu PUF. Proper Use Factor (PUF) adalah
faktor yang harus diperhitungkan untuk menjamin pertumbuhan kembali hijauan
makanan ternak. Jadi, dalam pengukuran stocking rate dan carriying capacity dalam
suatu pasture harus bisa memprediksi tingkat pertumbuhan Kembali tanaman pada
area yang akan di cari tau. Dalam praktikum ini PUF yang digunakan adalah 55%
dengan intensitas sedang. Dari perhitungan yang dilakukan didapatkan hasil 619
Kg(DM)Ha yang apabila dilakukan panen sebanyak 6 kali dalam setahun maka akan
mendapatkan hasil 3.714 kg.
Dan untuk stocking rate nya sendiri dilakukan perhitungan terhadap konsumsi
sapi pertahun seberapa besar, dan dengan bobot badan 200 Kg dengan kebutuhan
DM sebesar 3% didapatkan hasil 2.190 Kg per tahunnya. Selanjutnya jumlah
produksi pasture dapat dibagi dengan kebutuhan ternak sapi pertahunnya sehingga
mendapatkan angka 1,6958 atau bila di jadikan satuan ternak maka dengan efisien
dalam pasture tersebut menampung 1 ekor sapi. Tentu hal ini jika kita mengacu
untuk efisiensinya, namun bisa saja peternak menggembalakn 2 ekor sapi karena
angka 1,6958 bila di bulatkan menjadi 2 sehingga bisa menampung 2 ekor. Namun
Kembali lagi jika peternak mencari efisiensi berapa ternak yang akan digembalakan
untuk mencapai hasil maksimal maka cukup 1 ternak saja.

12
BAB IV

PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pada praktikum yang dilakukan di lapangan Bundar Praya maka dapat
disimpulkan bahwa dalam 5 kali pelemparan jenis tanaman Schedonnardus
paniculatus mendominasi area lapangan dengan frekuensi 80% sedangkan untuk
tanaman rumput Carex flacca sebagai minoritas dengan cakupan frekuensi 40%.
Sedangkan untuk jemlah ternak yang efisien digembalakan yakni sebanyak 1 ekor.

4.2. Saran
Pada praktikum ini masih mengalami kendala pada penyampaian materi
praktikum dimana secara daring kami sebagai praktikan masih kurang informasi
seperti rumus mencari area cover yang kami Analisa sendiri bukan dari petunjuk yang
diberikan karean memang tidak ada, untuk selanjutnya praktikan memohon untuk
adanya co.ass pembimbing praktikum guna memperlancar proses pengerjaannya.

13
DAFTAR PUSTAKA
Hartadi, H., S. Reksohadiprojo, S. Lebdosukojo dan A.D. Tillman. 1980. Tabel-Tabel
Komposisi Bahan Makanan Ternak untuk Indonesia. International Feedstuffs
Institute Utah Agricultural Experiment Station, Utah State University. Logan,
United State of America.

Reksohadiprodjo, S. 1985. Produksi Hijauan Makanan Ternak Tropik. Penerbit


Fakultas Ekonomi, UGM, Yogyakarta

14
LAMPIRAN LAPORAN
a. Jenis Rumput di Lapangan

Schedonnardus paniculatus Braciaria mutica

Carex flacca Carex colchica

Digitaria sanguinalis

15
b. Dokumentasi praktikum

Mencatat frekuensi Mencatat frekuensi

Mempangkas rumput Menghitung frekuensi

16
Mengukur area cover Mengukur area cover

Mempangkas rumput Menimbang rumput

17

Anda mungkin juga menyukai