Anda di halaman 1dari 4

Nama : Desi safitri wagola

Npm : 1420118038
MK : Metodologi penelitian
Kelas : kairatu

A. Tahapan penelitian
Untuk melaksanakan penelitian diperlukan beberapa tahap yang harus dilakukan.
Terdapat tiga garis besar tahap-tahap penelitian, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan
penelitian dan tahap pelaporan penelitian. Kegiatan penelitian merupakan suatu proses
yangg digunakan untuk memperoleh atau mendapatkan suatu pengetahuan atau
memecahkan permasalahan yang di hadapi yang dilakukan secara sistematis, dan logis.
Tahap-tahap penelitian ini pada umumnya dilakukan untuk semua jenis penelitian apapun,
karena secara garis besar tahapan-tahapan ini memiliki kesamaan unsur, walaupun
terdapat beberapa perbedaan seperti terjadi pemodofikasian dalam pelaksanaannya oleh
peneliti sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi tanpa mengabaikan prinsip-
prinsip umum yang digunakan dalam proses penelitian.

1. Tahap Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti harus melaksanakan beberapa persiapan
yang terdiri dari, berikut ini ..

a. Tema/Topik Penelitian
Untuk memilih tema atau topik penelitian, seorang peneliti haus memiliki kepekaan
terhadap kehidupan yang dihadapi. Seorang peneliti dapat memilih tema dari berbagai
sumber seperti:

1. Fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan


2. Kajian kepustakaan
3. Informasi yang diberikan oleh pihak lain.

b. Mengidentifikasi Masalah
Pada tahap ini , seorang peneliti harus terlebih dahulu mencari apa masalah yang akan
di teliti

c. Merumuskan masalah
Dalam tahapan ini, peneliti membuat rumusan masalah dari penemuan masalah yang
ada berdasarkan masalah-masalah yang akan diteliti.

d. Mengadakan studi pendahuluan


Tahapan ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi berkaitan dengan masalah
yang akan diteliti, dengan begitu maka akan diketahui keadaan atau kedudukan
masalah yang akan diteliti. Hasil yang didapat dari studi pendahuluan berguna untuk
menyusun kerangka teoritis tentang pemecahan masalah dalam bentuk hipotesis yang
akan di uji kebenarannya melalui pelaksanaan penelitian lapangan. Studi pendahuluan
dapat dilakukan dengan melakukan studi dokumenter, kepustakaan dan studi
lapangan.

e. Merumuskan hipotesis
Hipotesa merupakan dugaan sementara yang akan dibuktikan kebenarannya dari
masalah yang sedang di teliti.

f. Menentukan sampel penelitian


Dalam tahapan ini merupakan untuk menentukan obyek yang akan diteliti.
Keseluruhan obyek yang diteliti disebut sebagai populasi penelitian.

g. Menyusun rencana penelitian


Tahap ini merupakan pedoman selama melaksanakan penelitian sebagai suatu pola
perencanaan harus dapat mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan
pelaksanaan penelitian yang memuat hal-hal berikut :

 Masalah yang diteliti dan alasan mengapa melakukan penelitian


 Bentuk atau jenis data yang dibutuhkan
 Tujuan dilakukannya penelitian
 Manfaat atau kegunaan penelitian
 Dimana dilakukannya penelitian
 Jangka waktu pelaksanaan penelitian
 Organisasi kegiatan dan pembiayaan
 Hipotesis yang di ajukan
 Teknik pengumpulan dan pengolahan data
 Sistematis laporan yang di rencanakan
 Merumuskan alat penelitian

2. Tahap Pelaksanaan
Setelah melakukan tahap persiapan, seorang peneliti selanjutnya melakukan tahap
pelaksanaan kegiatan penelitian yang meliputi, pengumpulan data dan menganalisis data.

a. Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data didasarkan pada pedoman yang sudah dipersiapkan
dalam rancangan penelitian. Data yang dikumpulkan melalui kegiatan penelitian dan
dijadikan sebagai dasar untuk menguji hipotesis yang diajukan.

b. Analisis Data
Tahapan ini dilakukan setelah data terkumpul semua kemudian dilakukan analisis
dan hipotesis yang diajukan dan diuji kebenarannya melalui analisis tersebut.
3. Tahap penulisan Laporan
Penulisan pelaporan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses penelitian. Tahapan
ini yaitu membuat laporan mengenai hasil penelitian secara tertulis. Laporan secara
tertulis perlu dibuat agar peneliti dapat mengkomunkasikan hasil penelitiannya kepada
para pembaca atau penyandang dana.

B. Menentukan Topik Penelitian


      Dalam sebuah penelitian, Suyitno (2011) berpendapat bahwa harus ada topik atau
masalah yang melatarbelakangi penelitian tersebut. Topik tersebut harus ditetapkan
pertama kali dalam menyusun langkah-langkah penelitian. Topik atau masalah adalah hal-
hal yang akan dibahasa dalam penelitian. Intinya, topik dapat berupa persoalan pokok yang
memerlukan pemecahan, penjelasan, pendeskripsian, dan penegasan lebih lanjut.
Adapun cara menentukan topik dalam sebuah penelitian adalah sebagai berikut:

1. Penelitian sesuai dengan bidang si peneliti


Penelitian yang dilakukan haruslah sesuai dengan bidang studi yang di dalami oleh
peneliti. Peneliti wajib memahami dengan jelas apa saja wilayah kajian bidang studinya
sehingga peneliti tidak akan meneliti di luar bidang studinya.

2. Bermanfaat bagi masyarakat khususnya subjek penelitian


Penelitian yang dilakukan harus bermanfaat bagi bidang studinya. Penelitian akan
sangat terasah manfaatnya apabila langsung diterapkan dalam kehidupan nyata.

3. Mengetahui hakikat dasar perbedaan jenis penelitian


Hal ini dirasa begitu penting sehingga peneliti nantinya mampu menggunakan
metode penelitian sesuai dengan penelitian yang ia lakukan (Rahardjo dalam  majalah
pendidikan, 2011).

4. Masalah yang diambil bersifat baru


Ada baiknya mengembangkan dan menemukan sesuatu yang baru tentu akan  lebih
dihargai daripada hanya sekadar meniru apa lagi plagiasi (jiplak).

5. Tema yang sedang tren (hot topik)


Tema yang sedang tren biasanya akan memenuhi persyaratan kampus dan akan
disetujui oleh pembimbing. Seorang peneliti juga tak perlu ragu untuk bertanya kepada
pembimbingnya tentang topik yang hangat dikalangan bidang studinya (sri
widyaningsih: 2012).

6. Dalam jangkauan peneliti (Manageable topic)


Topik yang akan dijadikan penelitian itu hendaknya tidak berada di luar jangkauan
kemampuan si peneliti. Maka dalam memilihnya, perlu mempertimbangkan beberapa
segi, antara lain: kemampuan memecahkan masalah dalam topik. Dalam Manageable
topic ini juga perlu memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Tersedia dana yang cukup
2. Batas waktu untuk menyelesaikan penelitian
3. Sponsor dan konsultan
4. Kerja sama dengan pihak lain

7. Data dari topik mudah didapatkan (Obtainable data)


Meskipun peneliti dapat memilih topik yang sangat baik, namun belum tentu data
yang diperlukan tersedia dan mudah diperoleh. Maka peneliti perlu menyesuaikan
antara topik penelitian dan kemudahan dalam memeroleh data penlitian.

8. Topik cukup penting untuk diteliti (Signifance of Topik)


Topik yang dipilih haruslah penting untuk diteliti. Ada dua hal yang menjadi
pertimbangan dalam memilih  topik yang penting yaitu: pertama, sumbangan hasil
penelitiannya dapat memenuhi minat akademis dan minat masyarakat luas; kedua,
sifat topik tidak merupakan duplikasi dari topik-topik yang telah diteliti oleh orang
lain.

9. Topik yang menarik (interested topic)


Hendaknya, topik penelitian tersebut menarik sehingga menimbulkan minat dan
semangat peneliti untuk melakukan penelitian berdasarkan topik yang telah ia
tentukan (Hadi dalam Tanjung dan Ardial, 2005: 14-18).

Tanjung dan Ardial (2005: 24) menambahkan bahwa pentingnya masalah untuk diselidiki,
pada umumnya dikaitkan kepada beberapa hal, antara lain kepada:

1. Masalah itu menyangkut kepentingan umum (masyarakat) baik mendesak maupun


tidak mendesak.
2. Masalah itu merupakan mata rantai, apabila tidak dipecahkan banyak masalah lain
yang terbengkalai.
3. Masalah itu penting dan pemecahannya dapat mengisi kekosongan dan kekurangan
ilmu dan pengetahuan, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai