Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kuis Manajemen Keperawatan

Ratna Inggriani (19025-2A)

1. Pengertian Manajemen Keperawatan secara umum?


Manajemen keperawatan merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,
pengaturan staf, pengarahan, dan pengendalian yang satu sama lain saling terkait.
Peran manajer keperawatan tidak terlepas dari proses manajemen yang dilakukan,
termasuk menerapkan perhatian kepada sumber daya material maupun sumber daya
manusia keperawatan. Peran manajer yang diterapkan secara nyata mampu membawa
transformasi bagi staf keperawatan lainnya untuk menerapkan standar mutu
keperawatan (Huber, 2014; Kelloway, Barling, & Helleur, 2000). Standar ditetapkan
untuk mengukur performa asuhan dan pelayanan keperawatan yang bersifat obyektif,
dapat diukur, dan dapat dicapai (Marquis & Huston, 2015). Keterlibatan staf
keperawatan dalam program mutu dan peningkatan keselamatan pasien harus menjadi
pertimbangan utama dari manajer keperawatan. Suatu pelayanan keperawatan sangat
mungkin bermutu tinggi dengan adanya peran staf keperawatan yang merupakan
pemberi pelayanan keperawatan secara langsung. Keterlibatan staf dalam program
peningkatan dan pengendalian mutu merupakan syarat standar akreditasi rumah sakit
yang mutlak dipenuhi rumah sakit (Joint Commission International, 2017; Komisi
Akreditasi Rumah Sakit, 2017). Pengendalian mutu akan memberikan umpan balik
kepada staf untuk melakukan perbaikan layanan serta penyempurnaan yang
berkelanjutan (Hariyati, 2014; Marquis & Huston, 2015). Pengendalian mutu
keperawatan di ruang rawat, pada umumnya telah dilaksanakan terutama pada rumah
sakit yang akan dan sedang dilakukan akreditasi termasuk salah satu rumah sakit
militer di Jakarta. Rumah sakit ini memiliki kinerja pelayanan berupa Bed Occupancy
Rate (BOR) dengan rata-rata pada September 2016 sampai September 2017 adalah
79,47%, dan Average Length Of Stay (AvLOS) 5,69 hari. BOR yang cukup tinggi
tersebut memerlukan kekuatan SDM kesehatan dan administrasi yang handal untuk
melaksanakan pelayanan yang bermutu. Jumlah tenaga perawat hingga Oktober 2017
sebanyak 1134 orang yang tersebar di beberapa instalasi dan unit. Rumah sakit ini
meraih akreditasi internasional pada tahun 2014 dan telah melaksanakan triennial
survey reakreditasi pada Oktober 2017, sedangkan focus triennial survey akan
dilaksanakan pada Februari 2018 mendatang. Salah satu yang perlu menjadi perhatian
dalam survei tersebut adalah belum optimalnya peningkatan mutu secara
berkesinambungan mulai dari analisis masalah sampai dengan rencana tindak lanjut.
Beberapa indikator ditetapkan untuk mengukur mutu rumah sakit, indikator tersebut
terdiri dari indikator area manajerial, area klinik, dan area International Patient Safety
Goals (IPSG). Dari beberapa indikator tersebut, indikator mutu spesifik keperawatan
yang dipantau adalah kejadian cedera tekan dengan hasil pada periode semester 1
tahun 2017 sebanyak 7 dari 37 pasien yang berisiko. Hasil observasi di 3 ruang rawat
yaitu ruang rawat umum, bedah, dan stroke didapatkan bahwa kepala ruangan
melakukan pengumpulan data sebagian besar dari indikator-indikator tersebut. Hasil
wawancara dengan 11 kepala ruangan didapatkan bahwa kepala ruangan melakukan
pemantauan Penerapan Fungsi Manajemen Kepala Ruangan
2. Pengertian manajemen asuhan keperawatan?
Manajemen asuhan keperawatan adalah pengaturan sumber daya dalam
menjalankan kegiatan keperawatan dengan metode proses keperawatan untuk
memenuhi kebutuhan klien atau menyelesaikan masalah klien.

3. Fungsi manajemen keperawatan?


5 fungsi manajemen yg paling penting menurut Handoko (2000:21) yg berasal dari
klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manajerial menurut Henri Fayol
1) Planning Planning atau perencanaan
merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan
strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode sistem anggaran dan
standar yg dibutuhkan utk mencapai tujuan.
2) Organizing Organizing atau pengorganisasian ini meliputi:
A. Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg dibutuhkan utk
mencapai tujuan organisasi.
B. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yg akan
dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.
C. Penugasan tanggung jawab tertentu d. Pendelegasian wewenang yg diperlukan
kepada individu-individu utk melaksanakan tugasnya.
3) Staffing Staffing atau penyusunan personalia
adalah penarikan (recruitment) latihan dan pengembangan serta penempatan dan
pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yg menguntungkan
dan produktif.
4) Leading Leading atau fungsi pengarahan
adalah bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa
yang diinginkan dan 55harus mereka lakukan.
5) Controlling Controlling atau pengawasan
Adalah penemuan dan penerapan cara dan alat utk menjamin bahwa rencana telah
dilaksanakan sesuai dengan yg telah ditetapkan

4. Proses manajemen apa saja dari pasien datang hingga pulang?


Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka dimana
masing – masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi
oleh lingkungan. Karena merupakan suatu sistem maka akan terdiri dari lima elemen
yaitu:
1) input,
2) proses,
3) output,
4) kontrol dan
5) mekanisme umpan balik.
Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel,
peralatan dan fasilitas. Proses dalam manajemen keperawatan adalah kelompok
manajer dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana
yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan. Output adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset.
Kontrol yang digunakan dalam proses manajemen keperawatan termasuk budget
dari bagian keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, prosedur yang
standar dan akreditasi. Mekanisme timbal balik berupa laporan finansial, audit
keperawatan, survey kendali mutu dan penampilan kerja perawat.

Dalam proses keperawatan ini sendiri terdapat tahapan-tahapan yaitu pengkajian,


diagnosis, perencanaan, implementassi dan evaluasi. Semua komponen ini terpisah,
tapi saling bergantung, saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan, setiap langkah dapat dipengaruhi apabila situasi berubah karena proses
keperawatan diterapkan dengan melihat kebutuhan keperawtan klien yang unik.
Tahap-tahap dalam proses keperawatan,antara lain :
1) Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan proses
yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
mengidentifikasi status kesehatan pasien.
Tujuan pengkajian adalah :
a) Untuk memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan pasien.
b) Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan pasien.
c) Untuk menilai keadaan kesehatan pasien.
D) Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah
berikutnya. Dalam melakukan pengkajian terdapat 2 jenis data yang dikumpulkan
yaitu data subjektif dan data objektif.
2) Diagnosa
Diagnosa keperawatan adalah langkah kedua dari proses keperawatan yang
menggambarkan penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, kelompok
maupun masyarakat terhadap permasalahan kesehatan baik aktual maupun
potensial. Dimana perawat mempunyai lisensi dan kompetensi untuk mengtasinya
( Sumijatun, 2010 ).
3) Perencanaan keperawatan
Perencanaan keperawatan merupakan langkah ketiga dari proses keperawatan.
Perencanaan keperawatan adalah suatu proses perencanaan tindakan yang akan
dilakukan, bagaimana dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari
semua tindakan keperawatan.
4) Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan pelaksanaan tindakan
keperawatan yang telah direncanakan sebelumnya.
5) Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah kegiatan akhir yang harus dilakukan untuk menilai
respon pasien apakah rencana keperawatan efektif dan bagaimana rencana
keperawatan dilanjutkan, merevisi rencana atau menghentikan rencana
keperawatan. Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan jika dalam evaluasi yang
dilakukan ternyata tujuan tidak tercapai maka perlu mencari penyebabnya.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkannya adalah tujuan yang tidak realistis,
tindakan keperawatan yang tidak tepat, adn faktor lingkungan yang tidak dapat
diatasi.

Anda mungkin juga menyukai