Manajemen keperawatan merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staf, pengarahan, dan pengendalian yang satu sama lain saling terkait. Peran manajer keperawatan tidak terlepas dari proses manajemen yang dilakukan, termasuk menerapkan perhatian kepada sumber daya material maupun sumber daya manusia keperawatan. Peran manajer yang diterapkan secara nyata mampu membawa transformasi bagi staf keperawatan lainnya untuk menerapkan standar mutu keperawatan (Huber, 2014; Kelloway, Barling, & Helleur, 2000). Standar ditetapkan untuk mengukur performa asuhan dan pelayanan keperawatan yang bersifat obyektif, dapat diukur, dan dapat dicapai (Marquis & Huston, 2015). Keterlibatan staf keperawatan dalam program mutu dan peningkatan keselamatan pasien harus menjadi pertimbangan utama dari manajer keperawatan. Suatu pelayanan keperawatan sangat mungkin bermutu tinggi dengan adanya peran staf keperawatan yang merupakan pemberi pelayanan keperawatan secara langsung. Keterlibatan staf dalam program peningkatan dan pengendalian mutu merupakan syarat standar akreditasi rumah sakit yang mutlak dipenuhi rumah sakit (Joint Commission International, 2017; Komisi Akreditasi Rumah Sakit, 2017). Pengendalian mutu akan memberikan umpan balik kepada staf untuk melakukan perbaikan layanan serta penyempurnaan yang berkelanjutan (Hariyati, 2014; Marquis & Huston, 2015). Pengendalian mutu keperawatan di ruang rawat, pada umumnya telah dilaksanakan terutama pada rumah sakit yang akan dan sedang dilakukan akreditasi termasuk salah satu rumah sakit militer di Jakarta. Rumah sakit ini memiliki kinerja pelayanan berupa Bed Occupancy Rate (BOR) dengan rata-rata pada September 2016 sampai September 2017 adalah 79,47%, dan Average Length Of Stay (AvLOS) 5,69 hari. BOR yang cukup tinggi tersebut memerlukan kekuatan SDM kesehatan dan administrasi yang handal untuk melaksanakan pelayanan yang bermutu. Jumlah tenaga perawat hingga Oktober 2017 sebanyak 1134 orang yang tersebar di beberapa instalasi dan unit. Rumah sakit ini meraih akreditasi internasional pada tahun 2014 dan telah melaksanakan triennial survey reakreditasi pada Oktober 2017, sedangkan focus triennial survey akan dilaksanakan pada Februari 2018 mendatang. Salah satu yang perlu menjadi perhatian dalam survei tersebut adalah belum optimalnya peningkatan mutu secara berkesinambungan mulai dari analisis masalah sampai dengan rencana tindak lanjut. Beberapa indikator ditetapkan untuk mengukur mutu rumah sakit, indikator tersebut terdiri dari indikator area manajerial, area klinik, dan area International Patient Safety Goals (IPSG). Dari beberapa indikator tersebut, indikator mutu spesifik keperawatan yang dipantau adalah kejadian cedera tekan dengan hasil pada periode semester 1 tahun 2017 sebanyak 7 dari 37 pasien yang berisiko. Hasil observasi di 3 ruang rawat yaitu ruang rawat umum, bedah, dan stroke didapatkan bahwa kepala ruangan melakukan pengumpulan data sebagian besar dari indikator-indikator tersebut. Hasil wawancara dengan 11 kepala ruangan didapatkan bahwa kepala ruangan melakukan pemantauan Penerapan Fungsi Manajemen Kepala Ruangan 2. Pengertian manajemen asuhan keperawatan? Manajemen asuhan keperawatan adalah pengaturan sumber daya dalam menjalankan kegiatan keperawatan dengan metode proses keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien atau menyelesaikan masalah klien.
3. Fungsi manajemen keperawatan?
5 fungsi manajemen yg paling penting menurut Handoko (2000:21) yg berasal dari klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manajerial menurut Henri Fayol 1) Planning Planning atau perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode sistem anggaran dan standar yg dibutuhkan utk mencapai tujuan. 2) Organizing Organizing atau pengorganisasian ini meliputi: A. Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg dibutuhkan utk mencapai tujuan organisasi. B. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yg akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan. C. Penugasan tanggung jawab tertentu d. Pendelegasian wewenang yg diperlukan kepada individu-individu utk melaksanakan tugasnya. 3) Staffing Staffing atau penyusunan personalia adalah penarikan (recruitment) latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yg menguntungkan dan produktif. 4) Leading Leading atau fungsi pengarahan adalah bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan dan 55harus mereka lakukan. 5) Controlling Controlling atau pengawasan Adalah penemuan dan penerapan cara dan alat utk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yg telah ditetapkan
4. Proses manajemen apa saja dari pasien datang hingga pulang?
Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka dimana masing – masing komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Karena merupakan suatu sistem maka akan terdiri dari lima elemen yaitu: 1) input, 2) proses, 3) output, 4) kontrol dan 5) mekanisme umpan balik. Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel, peralatan dan fasilitas. Proses dalam manajemen keperawatan adalah kelompok manajer dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan. Output adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset. Kontrol yang digunakan dalam proses manajemen keperawatan termasuk budget dari bagian keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, prosedur yang standar dan akreditasi. Mekanisme timbal balik berupa laporan finansial, audit keperawatan, survey kendali mutu dan penampilan kerja perawat.
Dalam proses keperawatan ini sendiri terdapat tahapan-tahapan yaitu pengkajian,
diagnosis, perencanaan, implementassi dan evaluasi. Semua komponen ini terpisah, tapi saling bergantung, saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, setiap langkah dapat dipengaruhi apabila situasi berubah karena proses keperawatan diterapkan dengan melihat kebutuhan keperawtan klien yang unik. Tahap-tahap dalam proses keperawatan,antara lain : 1) Pengkajian Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengidentifikasi status kesehatan pasien. Tujuan pengkajian adalah : a) Untuk memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan pasien. b) Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan pasien. c) Untuk menilai keadaan kesehatan pasien. D) Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah berikutnya. Dalam melakukan pengkajian terdapat 2 jenis data yang dikumpulkan yaitu data subjektif dan data objektif. 2) Diagnosa Diagnosa keperawatan adalah langkah kedua dari proses keperawatan yang menggambarkan penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat terhadap permasalahan kesehatan baik aktual maupun potensial. Dimana perawat mempunyai lisensi dan kompetensi untuk mengtasinya ( Sumijatun, 2010 ). 3) Perencanaan keperawatan Perencanaan keperawatan merupakan langkah ketiga dari proses keperawatan. Perencanaan keperawatan adalah suatu proses perencanaan tindakan yang akan dilakukan, bagaimana dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari semua tindakan keperawatan. 4) Implementasi keperawatan Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan sebelumnya. 5) Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan adalah kegiatan akhir yang harus dilakukan untuk menilai respon pasien apakah rencana keperawatan efektif dan bagaimana rencana keperawatan dilanjutkan, merevisi rencana atau menghentikan rencana keperawatan. Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan jika dalam evaluasi yang dilakukan ternyata tujuan tidak tercapai maka perlu mencari penyebabnya. Beberapa faktor yang dapat menyebabkannya adalah tujuan yang tidak realistis, tindakan keperawatan yang tidak tepat, adn faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi.