Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ami Nurul Sayamsiyah

Nim : 200205256

Tugas : Pengembangan obat kelas A ekstensi

Soal

1. Jelaskan dan gambarkan mengenai kode plastik dan kegunaanya! dan sebutkan
contohnya!
jawab:

Kode pada plastik

1. PET atau PETE (polyethylene terephthalate)

Plastik dengan label ini tidak berwarna atau bening, biasa digunakan untuk botol air mineral atau

jus. Plastik ini lebih baik hanya digunakan satu kali dan jangan memamasukkan air panas ke
dalamnya. Jika permukaan plastik sudah tidak mulus, atau terdapat baret-baret, lebih baik jangan

minum air di dalamnya.

Biasa digunakan untuk botol air mineral, jus, soft drink, atau kecap.

Tingkat bahaya dan kesulitan terurai: Sedang.

2. HDPE (high density polyethylene)

HDPE plastik berwarna putih susu. Sama seperti PET atau PETE, plastik dengan kode ini juga

dianjurkan untuk tidak digunakan berulang-ulang.

Biasa digunakan untuk botol susu, kosmetik, shampo, dan tas kresek.

Tingkat bahaya dan kesulitan terurai: Sedang.

3. V atau PVC (polyvinyl chloride)


Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan

masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan (jadi jangan sekali-kali memanaskan makanan

yang tertutup plastik wrap). PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati, dan berat badan.

Biasa digunakan untuk plastik wrap, kotak makan plastik, mainan, atau shower curtain.

Tingkat bahaya dan kesulitan terurai: Tinggi.

4. LDPE (low density polyethylene)

Plastik jenis ini biasa dipakai untuk dijadikan barang yang memerlukan fleksibilitas tapi kuat.

Jenis ini tidak dapat dihancurkan tapi aman untuk menyimpan makana (food grade).

Biasa digunakan untuk bungkus makanan, bungkus roti, dan dry cleaning bag.

Tingkat bahaya: Rendah.

Kesulitan terurai: Sedang.


5. PP (polypropylene)

Jenis plastik ini adalah yang terbaik jika digunakan untuk menyimpan makanan, terutama untuk

botol minuman atau botol susu bayi (bening/transparan). Disarankan untuk mencari simbol ini

bila membeli barang-barang plastik untuk makanan.

Biasa digunakan untuk botol bayi, botol obat, sedotan, dan tempat margarin.

Tingkat bahaya dan kesulitan terurai: Rendah.

6. PS (polystyrene)

Jenis plastik ini biasanya sebagai bahan dasar dari styrofoam, tempat minum sekali pakai dll.

Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan kita. Tempat makan

styrofoam menghasilkan polusi saat diproduksi, menjadi sumber sampah karena penggunaannya

hanya sekali pakai, tidak dapat mengurai dengan tanah, dan mengeluarkan gas beracun bila

dibakar.
Biasa digunakan untuk cup minuman, pembungkus makanan take away, dan cooler.

Tingkat bahaya dan kesulitan terurai: Tinggi.

7. Other (biasanya polycarbonate)

Jenis plastik ini biasanya ada di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga.

Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan

minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Jadi sebisa mungkin hindari bahan plastik

Polycarbonate.

Biasa digunakan untuk tumblr botol minuman, tas oven, atau packaging.

Tingkat bahaya dan kesulita terurai: Tinggi.

2. Jelaskan bahan pembantu yang dipakai untuk membuat kemasan plastik sediaan
farmasi dan Sebutkan contohnya!
Jawab:
Wadah plastik untuk sediaan farmasi dibuat dari satu atau lebih polimer dengan berbagai
bahan tambahan. Dengan penambahan bahan tambahan, karakteristik penampilan dari
polimer dapat diperbaiki. Bahan tambahan tersebut dapat berupa cairan, padatan atau
serbuk halus. Bahan tambahan yang digunakan tergantung dari jenis polimer dan metode
produksi yang digunakan. Bahan tambahan yang umumnya digunakan dalam wadah plastik
adalah antioksidan, stabilizer, lubricant, plastikizer, pengisi, dan pewarna.
 Bahan tambahan

1.      Antioksidan
Polimer sering kali terurai dengan adanya panas, cahaya, ozon dan tekanan mekanik
yang menimbulkan udara yang terperangkap selama proses pembuatan dan penggunaan akhir.
Reaksi oksidasi dapat menghasilkan bentuk radikal bebas yang dikontribusikan secara bergiliran
untuk degradasi polimer yang menyebabkan plastik kehilangan fisik penting dan sifat mekanik.
Dengan adanya antioksidan di dalam formulasi plastik akan mengurangi tingkat degradasi secara
significant dan memperpanjang umur penggunaan wadah plastik tersebut.
Ada dua tipe antioksidan, yaitu:
·         Antioksidan primer: merupakan ujung rantai radikal bebas. Pada dasarnya antioksidan
primer merupakan donor hydrogen yang dapat mengakhiri reaksi penggabungan radikal
bebas. Contoh: arilamin sekunder.
·         Antioksidan sekunder: dapat merusak peroksida dan hal ini menyebabkan eliminasi
pembentukan radikal bebas. Contoh: fosfat dan tioester.
Sering kali lebih dari satu antioksidan digunakan dalam suatu polimer untuk mendapatkan efek
yang sinergis dari kombinasi beberapa antioksidan.
2. Stabilizer
Berguna untuk mencegah degragasi polimer oleh panas dan cahaya. Selain itu juga dapa
berguna untuk memperpanjang umur polimer. Contoh: garam asam lemak, oksida anorganik,
organometalik.
3.      Lubricant
Lubricant digunakan untuk memodifikasi karakteristik permukaan dari polimer yang
dicetak dan membantu proses pencetakan. Penambahan lubricant pada polimer secara umum
mengurangi viskositas dari polimer tersebut, yakni menyenyebabkan polimer lebih mudah
mengalir selam rposes pencetakan. Lubricant juga memodifikasi permukaan polimer yang dibuat
agar polimer tersebut tidak melekat pada mesin pencetak. Lubricant yang paling banyak dipakai
adalalah asam lemak, logam stearat, lemak paraffin, silicon, fatty alcohol, fatty esters, fatty
amides.
4.        Plasticizer
Plasticizer digunkan untuk memperbaiki daya kerja dari polimer, fleksibilitas,
ekstensibilitas, daya banting, dan kelenturan. Disamping itu penamabahan plasticizer  dapat
mengurangi daya rentang polimer. Plasticizer yang sering dipakai adalah dialkil phtalat, polimer
dengan BM kecil.

5.      Filler (Bahan Pengisi)
Penambahan bahan pengisi pada polimer memperbaiki fleksibilitas, ketahanan terhadap
bantingan, stabilitas terhadap panas, dan mengurangi biaya pembuatan. Penambahan bahan
pengisi biasanya tidak mengurangi transparansi dari wadah plastik.
6.      Colorant (Bahan Pewarna)
Bahan pewarna ditambahkan untuk memberikan warna pada plastik.

3. Jelaskan bagaimana melakukan IPC pada sediaan Tablet Parasetamol dari bahan baku
sampai menjadi suatu produk dengan kemasan Sekunder!
Jawab:
a. IPC untuk sediaan solid (tablet), antara lain:
1) LOD (Loss on Drying) untuk menguji kadar air dalam granul.
2) Waktu hancur tablet dengan media deionized water. Waktu yang dicatat adalah waktu tablet yang
pertama dan terakhir hilang dari saringan.
3) Ketebalan tablet.
4) Keseragaman bobot tablet.
5) Kekerasan tablet diuji dengan menggunakan hardness tester yang terintegrasi dengan sensor
pengukur ketebalan tablet sehingga pada saat pengukuran kekerasan diperoleh pula data
ketebalan tablet. Laporan praktek...., Nurul Hasanah, FF, 2013 15 Universitas Indonesia
6) Kerapuhan tablet diuji dengan menggunakan friability tester. Pengujian friabilitas tidak melalui
proses deduster karena di ruang kompresi setiap tablet sudah dilewatkan pada metal check
machine dan deduster machine.
7) Uji kebocoran blister dengan menggunakan sistem vakum

Perhatikan gambar alur produksi tablet Parasetamol (dengan vertical close system) berikut di PT Andalas
Farma,

Anda mungkin juga menyukai